Komunitas NTB Bersyariah

Komunitas NTB Bersyariah
(28)

Berita dari jubir resmi Al Qassam Abu Ubaidah...(Tulisan: KH Budi Ashari, Lc)Inilah suara asli para pejuang Gaza: Suara ...
30/10/2023

Berita dari jubir resmi Al Qassam Abu Ubaidah...
(Tulisan: KH Budi Ashari, Lc)

Inilah suara asli para pejuang Gaza: Suara tanpa getar, tak sedikit pun gentar, untuk kabar gembira yang jarang kita dengar dari media manapun. Suara yang mewakili masyarakat Palestina yang sedang berjuang untuk kehormatan agama, hak hak kemanusiaan dan negara.

Abu Ubaidah, jubir resmi Al Qassam:
( https://youtu.be/80UIVO12Ffk?si=dsBWpW276I68UTVu )

"Salam untuk para syuhada yang telah berkorban untuk agama, negara dan tempat suci.

Di hadapan serangan membabi buta zionis, Para syuhada itu tidak pernah membungkukkan punggungnya kecuali untuk ruku' di hadapan Allah, Rabb mereka!

Kami telah menyaksikan kemenangan itu. Pada 7 Oktober, saat kami menyerbu pertahanan mereka, ternyata markas dan pertahanan mereka berjatuhan semua seperti sarang laba-laba!!

Salah seorang mujahid kami berhasil menghancurkan tiga kendaraan perang mereka, membunuh yang ada di dalamnya dan pasukan itupun kocar-kacir seakan sedang menghadapi satu kompi pasukan.

Kami mengirimkan pasukan katak yang berhasil masuk ke Zikim. Terjadi pertempuran dalam waktu yang lama, membuat musuh ketakutan. Israel mengumumkan bahwa mereka berhasil membunuh 10 mujahid, padahal jumlah mujahidin kami yg menyerang hanya 3 orang. Itulah pertolongan Allah dan kabar gembira akan kemenangan!!

Tetaplah percaya wahai anak bangsa kami, bahwa kemenangan pasti datang, dengan izin Allah.

Segala bentuk kejahatan dan pembantaian yang mereka lakukan sesungguhnya hanya bentuk kepedihan dan. Keputus-asaan mereka dan perasaan kalah yang menguasai diri mereka.

Benarlah firman Allah:
إِن تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ ۖ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ ۗ

Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (p**a), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. [ النساء: 104]

Cukuplah saya katakan kepada dunia bahwa sebagian masjid dan geraja di Gaza lebih tua berabad-abad umurnya dibandingkan umur negara kecil musuh yang durjana dan hina ini. Pohon-pohon Zaitun di Gaza telah ditanam sebelum bapak dan kakek orang-orang hina itu dilahirkan, yang datang dari Eropa timur, barat dan berbagai negara.

Setelah 22 hari perang, kami nyatakan sebagai berikut:

1. Kami katakan kepada musuh yang tiap hari mengancam kami untuk melakukan serbuan darat, kami terus menunggu kedatangan mereka agar kami berikan kepada mereka jenis kematian baru dan agar kami ajarkan kepada mereka dan kepada seluruh dunia makna kepahlawanan dan pengorbanan. Dengan kekuatan Allah kami akan timpakan kepada mereka kekalahan yang lebih parah dari yang mereka duga dan mereka takuti. Dan kami umumkan berakhirnya kebohongan tentang pasukan yang tak terkalahkan, Tank Merkava yang punya kemampuan hebat dan intelijen terbaik dunia. Kami telah hancurkan di depan mata dunia di wilayah sekitar Gaza dan di seluruh Palestina. Kehancuran zionis sudah dimulai dan kutukan sepuluh tahun ke delapan sudah datang. Silahkan mereka buka Kitab Taurat dan Talmud mereka dan bacalah dengan seksama. Dan tunggulah masa kehinaan itu datang dengan sabar.

2. Kepada para pemimpin Arab kami sampaikan dari jantung peperangan yang pasti kalian saksikan lewat televisi: Kami tidak meminta anda bergerak untuk membela anak-anak Arab dan Islam di Gaza dengan cara menggerakkan tank-tank dan pasukan kalian -لا سمح الله-

Kami juga tidak meminta kalian menjaga tempat suci kalian ini yang telah dikotori kehormatannya oleh masyarakat zionis yg gila, kami juga tidak meminta kalian untuk marah ketika Nabi kalian dilecehkan di tempat Isra dan Mi'raj beliau.

Kami telah mengambil alih tugas ini di pundak kami dengan segala yang kami punya, yang kami buat dari nol dan kami produksi dari kemustahilan.

Tapi apakah kalian selemah ini hingga tidak sanggup mengirimkan sekadar kendaraan-kendaraan pertolongan dan bantuan kemanusiaan ke secuail tanah Arab dan Islam ini. Hal inilah yang tidak bisa kami pahami dan tafsirkan.

3. Sudah ada komunikasi berkali-kali tentang tawanan perang. Kesempatan untuk mencapai kesepakatan terbuka. Tapi musuh tidak serius untuk menolong rakyatnya sendiri. Bahkan serangan membabi buta mereka menyebabkan kematian 50 tawanan itu.
Di sini kami ingin sampaikan kepada musuh dan seluruh dunia dengan jelas dan ringkas:
Jumlah tawanan perang di kami, tukarannya adalah bersihkan semua penjara zionis dari seluruh tawanan.
Jika mereka mau menyelesaikannya sekaligus, kami sangat siap. Atau mau bertahap, kami pun siap.

Mereka harus membayar harga yang telah mereka ketahui.

Sebagai penutup, semoga Allah memberi rahmat untuk para syuhada atas darah suci mereka. Semoga cepat diberi Kesembuhan bagi yang sakit dan terluka. Yang mana darah dan pengorbanan mereka akan menorehkan jalan kemenangan.

Salam hormat kami untuk para tawanan yang menunggu pembebasan yang pasti terjadi dengan izin Allah.

Salam hormat untuk bangsa kami yang sangat melegenda, yang telah mengajari seluruh manusia arti keteguhan, kekokohan, perlawanan dan keagungan.

Kemenangan diraih hanya dengan kesabaran sebentar.

Kemenangan hanya berasal dari Allah Yan Maha Gagah lagi Maha Bijaksana
Allah pasti akan memenangkan urusanNya tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
Ini adalah perang, hanya dua pilihannya : Menang atau Syahid!!

Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh."

Inilah berita dari para mujahid...

Anda mendengarkan berita siapa?

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=892126305609674&id=100044369381874&eav=AfYpylgp91lL-j1d5oCEL6hB-UjcweczOaet3jkS5duPXXqpg9wA1BUp2qGKyE3bOec&m_entstream_source=timeline&paipv=0

قال الناطق باسم كتائب القسام أبو عبيدة:إن ما يرتكبه الاحتلال من محارق ومجازر ما هو إلا لألم عظيم يتجرعه. وأضاف نقول للعدو الذي يكرر تهديداته يوميا إننا لا ...

Aksi Bela Palestina di Bandung
13/10/2023

Aksi Bela Palestina di Bandung

Aksi Umat Islam Bela Palestina "BELA PALESTINA DENGAN JIHAD & KHILAFAH"

Yakin itu Kunci UtamaAktifitas dan perbuatan tanpa disertai keyakinan akan membawa kebimbangan dan keraguan(Ust. Ismail ...
07/10/2023

Yakin itu Kunci Utama

Aktifitas dan perbuatan tanpa disertai keyakinan akan membawa kebimbangan dan keraguan

(Ust. Ismail Yusanto)
Cendekiawan Muslim

Ikuti Kami, klik link ini:
https://linktr.ee/tsaqofatuna

Menjadi Generasi Paling Maju dan Paling Bahagiaفَلَوْ أَنَّ الْمُسْلِمِيْنَ (الْيَوْمَ) عَمِلُوْا بِأَحْكَامِ الْفِقْهِ ...
07/10/2023

Menjadi Generasi Paling Maju dan Paling Bahagia

فَلَوْ أَنَّ الْمُسْلِمِيْنَ (الْيَوْمَ) عَمِلُوْا بِأَحْكَامِ الْفِقْهِ وَ الدِّيْنِ كَمَا كَانَ أَبَاءُهُمْ لَكَانُوْا أَرْقَ اْلأَمَمِ وَ أَسْعَدَ النَّاسِ!

_Andai kaum Muslim hari ini menerapkan hukum-hukum fiqih dan (syariah) agama ini, sebagaimana generasi pendahulu mereka (pada masa lalu), niscaya mereka menjadi umat yang paling maju dan paling bahagia._

(Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani, Syarî’atulLâh al-Khâlidah, hlm. 7).

Ikuti Kami, klik link ini:
https://linktr.ee/tsaqofatuna

3 amalan Yang tidak terputusRasulullah saw. bersabdaإِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ...
07/10/2023

3 amalan Yang tidak terputus

Rasulullah saw. bersabda

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو له

Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya."

(HR. Muslim).


Qona'ah adalah sebuah Ahwal.      Follow : Follow : Follow :
07/10/2023

Qona'ah adalah sebuah Ahwal.




Follow :
Follow :
Follow :

*HIDUP RAKYAT MAKIN BERAT, PENGUASA WAJIB BERTANGGUNG JAWAB*Buletin Kaffah Edisi 313 (20 Rabiul Awwal 1445 H/6 Oktober 2...
06/10/2023

*HIDUP RAKYAT MAKIN BERAT, PENGUASA WAJIB BERTANGGUNG JAWAB*

Buletin Kaffah Edisi 313 (20 Rabiul Awwal 1445 H/6 Oktober 2023 M)

Akhir September lalu seorang pria disabilitas di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri meninggal usai ditemukan kritis karena tak makan selama tiga hari. Lebih memilukan lagi, pria penyandang disabilitas ini ditemukan tergeletak di rumahnya, bersama jasad sang ibu yang diprakirakan meninggal sejak tiga hari sebelumnya.

Di Dusun Dawung Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, seorang ibu dan dua anaknya yang juga disabilitas hidup dalam kemiskinan. Mereka makan hanya mengandalkan pemberian tetangga. Kadang makan, kadang tidak. Tinggal di rumah yang hampir roboh. Keluarga malang ini bahkan tak tersentuh bantuan Pemerintah karena belum punya e-KTP sebagai syarat.

*Makin Terbebani*

Dua kejadian di atas adalah sekelumit derita rakyat yang terjadi di tanah air. Masih banyak lagi jumlah warga miskin yang makin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Menurut data BPS, jumlah warga miskin di Indonesia pada bulan Maret 2023 mencapai 25,90 juta orang. Pemerintah menetapkan bahwa pengeluaran masyarakat kurang dari Rp 17.851 per hari masuk kategori miskin atau di bawah garis kemiskinan. Namun, jika menggunakan ukuran Bank Dunia yang menetapkan warga dengan penghasilan di bawah US$ 2,15 per hari (sekitar Rp 33 ribu) terkategori miskin, maka jumlah warga miskin di Indonesia bisa mencapai 110 juta orang, alias 40% dari jumlah penduduk.

Melihat naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, kelihatannya angka kemiskinan versi Bank Dunia lebih riil. Meroketnya harga beras membuat warga di sejumlah daerah mencampur nasi dengan singkong untuk menyiasati makan sehari-hari. Bukan hanya beras. Sejumlah harga kebutuhan pokok lain seperti gula, telur, daging ayam juga naik. Para petani juga makin kesusahan karena sudah tidak ada lagi subsidi pupuk.

Untuk mendapatkan pekerjaan pun bukan hal yang mudah. Menurut Wapres, 14 dari 100 anak muda Indonesia tidak terserap lapangan kerja. Total jumlah pengangguran pada tahun 2023 ada 7,9 juta jiwa. Tentu saja ini menjadi tambahan beban kehidupan masyarakat.

Krisis ekonomi ini makin terasa dengan banyaknya keluhan para pedagang akan sepinya pembeli. Sudah beberapa tahun belakangan sejumlah mal tutup bahkan diobral karena makin sepi pengunjung. Para produsen dan pedagang juga menjerit karena membanjirnya barang-barang impor dari Cina yang harganya jauh lebih murah; apalagi yang dijual lewat e-commerce cross border, perdagangan online.

Namun, seperti menutup mata dari beban rakyat, Pemerintah tetap ngotot melanjutkan sejumlah proyek raksasa; pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Padahal dua megaproyek tersebut menggerogoti APBN. Di sisi lain masih ada puluhan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mangkrak. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto angkat suara perihal 58 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mangkrak. Totalnya bernilai 420 triliun rupiah.

Bukannya meringankan beban pengeluaran warga, Pemerintah malah membuat keputusan menaikkan harga BBM seperti Pertamax, Pertamax Dex, Pertamax Turbo. Sebelumnya, Pemerintah juga telah menaikkan tarif sejumlah ruas tol. Kenaikan-kenaikan ini otomatis akan mendorong kenaikan barang dan jasa, menyebabkan menurunnya daya beli dan inflasi. Lagi-lagi rakyat pun semakin terjepit.

*Islam dan Jaminan Kehidupan*

Derita umat hari ini adalah hasil kebatilan sistem kapitalisme yang diterapkan penguasa. Dimana negara hanya berperan sebagai regulator. Negara tidak turut mengatur dan menjamin kehidupan warga. Rakyat dibiarkan berjuang sendiri dengan prinsip survival of the fittest. Siapa yang kuat, dia yang bertahan. Akibatnya, kemiskinan dan penderitaan semakin meruyak. Kesenjangan sosial semakin lebar menganga; ada 1% orang Indonesia yang jumlah kekayaannya sama dengan 46,6% total kekayaan seluruh penduduk Indonesia.

Karena itu saatnya umat menerapkan syariah Islam. Sebabnya, ini adalah tuntutan keimanan. Bukankah orang yang mengaku beriman harus taat pada hukum-hukum Allah? Apalagi syariah Islam berisi aturan yang memberikan jaminan kehidupan masyarakat. Ada sejumlah hukum Islam yang jika diterapkan akan menjaga pemenuhan kebutuhan tiap individu. Pertama: Islam mewajibkan setiap Muslim (pria) menjamin kebutuhan dirinya dan keluarganya. Rasulullah saw. bersabda:

ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا ، فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ ذِي قَرَابَتِكَ شَيْءٌ فَهَكَذَا وَهَكَذَا ، بَيْنَ يَدَيْكَ ، وَعَنْ يَمِينِكَ ، وَعَنْ شِمَالِكَ

Mulailah dari dirimu sendiri. Sedekahkanlah untuk dirimu. Selebihnya dari itu untuk keluargamu (anak dan istrimu). Selebihnya lagi dari itu untuk kerabat dekatmu. Selebihnya lagi dari itu untuk tujuan ini dan itu yang ada di hadapanmu, yang ada di kanan dan kirimu (HR Muslim).

Para suami/ayah telah diwajibkan Allah SWT untuk menjamin kebutuhan sandang, pangan dan tempat tinggal untuk keluarga mereka (lihat QS 2: 233 dan QS 65: 6). Nabi saw. menegur orang yang mengabaikan kewajiban nafkah untuk orang-orang yang wajib dia tanggung:

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوتَهُ

Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa ketika dia menahan nafkah dari orang yang menjadi tanggungannya (HR Muslim).

Oleh karena itu kaum lelaki yang bermalas-malasan, tidak mau menafkahi dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya, akan dikenai sanksi. Mereka akan dipaksa untuk mencari nafkah. Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. pernah menegur dengan keras orang-orang yang duduk-duduk di masjid untuk beribadah, sementara orang-orang telah bertebaran mencari nafkah.

Kedua: Islam mewajibkan ihtimâm (kepedulian) kepada sesama Muslim, termasuk memenuhi hajat kaum dhuafa, khususnya orang-orang terdekat dan tetangga mereka. Rasulullah saw. bersabda:

لَيْسَ الْـمُؤْمِنُ الَّذيْ يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إلَى جَنْبِهِ

Bukan Mukmin orang yang kenyang perutnya, sedangkan tetangga sebelahnya kelaparan (HR al-Baihaqi).

Ketiga: Bagian terpenting dalam jaminan kebutuhan hidup adalah peran negara. Para ulama bersepakat bahwa kehadiran Negara (Khilafah) salah satunya adalah untuk mengatur urusan umat. Imam Al-Mawardi dalam kitabnya Al-Ahkâm As-Sulthâniyyah menyebutkan bahwa tujuan adanya Khilafah adalah untuk menjaga kepentingan agama dan pengaturan dunia. Baginda Nabi saw. bersabda:

الإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Imam/Khalifah itu laksana penggembala dan dia bertanggung jawab terhadap gembalaannya (HR al-Bukhari dan Muslim).

Imam Hasan al-Bashri pernah memberikan nasihat pada Khalifah Umar bin Abdul Aziz tentang gambaran pemimpin yang adil, “Wahai Amirul Mukminin, pemimpin yang adil itu seperti seorang gembala yang memiliki belas kasihan terhadap untanya, berkawan dengannya, yang mencarikan untuknya padang rumput terbaik, melindunginya dari tempat makan yang berbahaya, melindunginya dari hewan buas, dan menempatkannya dari gangguan cuaca panas dan dingin.”

Kewajiban mengurus umat telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dengan harta yang diperoleh negara pada saat itu. Beliau memberikan jaminan hidup untuk ahlus-suffah yang tinggal di Masjid Nabawi. Beliau juga menjadikan dirinya sebagai penjamin bagi Mukmin yang meninggal, sedangkan ia memiliki utang atau tanggungan keluarga.

Syariah ini diteruskan oleh Khulafaur-Rasyidin. Khalifah Umar bin al-Khaththab ra., misalnya, pernah membangun dar ad-daqîq sebagai rumah singgah untuk para musafir. Di sana mereka boleh makan dan beristirahat. Beliau pun menyediakan pendidikan untuk kaum Muslim dan memberikan gaji yang layak untuk para pengajar. Khalifah Umar ra. juga memberikan insentif untuk anak-anak. Khalifah berikutnya, Utsman bin Affan ra., memberikan insentif 1 dirham setiap hari untuk kaum Muslim selama Ramadhan.

Para khalifah dari Bani Umayah juga melanjutkan kewajiban mengurus umat seperti membangun rumah sakit-rumah sakit, termasuk rumah sakit khusus untuk penderita kusta, secara gratis. Ini adalah rumah sakit pertama untuk penderita kusta dalam sejarah dunia. Mereka juga mendirikan rumah-rumah panti jompo, juga rumah-rumah untuk orang-orang yang tersesat. Mereka pun melakukan pelunasan utang warga yang dililit utang, melakukan pembebasan tawanan Muslim, serta subsidi nikah. Pada periode 120-126 H, Kekhilafahan Umayah menganggarkan dana sebanyak 10 ribu dirham untuk penanganan bencana dan pemerdekaan budak.

Sebaliknya, Islam mengancam para penguasa yang menelantarkan kebutuhan rakyat, apalagi menghalangi hak-hak mereka. Sabda Rasulullah saw.:

مَا مِنْ إِمَامٍ يُغْلِقُ بَابَهُ دُونَ ذَوِي الْحَاجَةِ وَالْخَلَّةِ وَالْمَسْكَنَةِ إِلَّا أَغْلَقَ اللَّهُ أَبْوَابَ السَّمَاءِ دُونَ خَلَّتِهِ وَحَاجَتِهِ وَمَسْكَنَتِهِ

Tidak seorang pemimpin pun yang menutup pintunya dari orang yang membutuhkan, orang yang kekurangan dan orang miskin, kecuali Allah akan menutup pintu langit dari kekurangan, kebutuhan dan kemiskinannya (HR at-Tirmidzi).

Namun, sadarkah kita, bahwa pemimpin yang adil yang bekerja keras untuk menjamin kehidupan warganya hanya terwujud jika umat ini menerapkan syariah Islam dalam naungan Khilafah? Selain itu tidak mungkin terjadi.

---*---

*Hikmah:*

Imam Hasan al-Bashri menulis surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz:

والإمام العدل يا أمير المؤمنين كالأم الشفيقة البرة الرفيقة بولدها، حملته كرهًا، ووضعته كرهًا، وربته طفلاً تسهر بسهره، وتسكن بسكونه

“Pemimpin yang adil, wahai Amirul Mukminin, adalah seperti ibu yang penyayang, yang amat penuh perhatian terhadap anaknya, yang membawanya saat hamil meskipun dalam keadaan sulit, melahirkannya dalam keadaan sulit, mendidiknya saat ia masih kecil, menjaganya pada waktu malam ketika anaknya sakit, yang merasa tenang dengan tenangnya anaknya.” (Abu Amr Ahmad bin Muhammad, Al-'Aqd al-Farîd, 1/10).

04/10/2023
Rakyat menunggu rilis hasil survey kepuasan publik yang makin meningkat ke rezim Jokowi.Memang serba lucu. Rakyat makin ...
03/10/2023

Rakyat menunggu rilis hasil survey kepuasan publik yang makin meningkat ke rezim Jokowi.

Memang serba lucu. Rakyat makin susah, makin menderita, kok malah makin puas terhadap rezim.

Silahkan di share tak perlu izin
Join Channel di bawah ini
https://youtube.com/


https://www.instagram.com/invites/contact/?i=h02l63ftcd0x&utm_content=hjzaahx

https://www.facebook.com/profile.php?id=100077842594337&mibextid=ZbWKwL

https://www.tiktok.com/?_t=8a8HvgC78ef&_r=1

https://twitter.com/dkwahpolitik?t=gOkHWxpvZaNyvI7AUh30LA&s=08



Al Mahabbatul Wustha (Cinta pertengahan). Merupakan rasa cinta manusia terhadap sesamanya, seperti kepada keluarga, tema...
01/10/2023

Al Mahabbatul Wustha (Cinta pertengahan). Merupakan rasa cinta manusia terhadap sesamanya, seperti kepada keluarga, teman, kepada harta seperti mobil, rumah dan lain-lain. Rasa cinta ini diperbolehkan, asalkan rasa cinta ini tidak mengalahkan Al Mahabbatul Ula.

Ustaz Ismail Yusanto
Cendekiawan Muslim
=======================
Follow kami di:
Tiktok: https://www.tiktok.com/.com
Telegram:https://t.me/tintasiyasi
Twitter:https:https://twitter.com/TintaSiyasi2020
Fanpage: https://www.facebook.com/TintaSiyasicom/
Instagram:https://instagram.com/tintasiyasi
Youtube: https://youtube.com/

*MENELADANI KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW.*Buletin Kaffah Edisi 312 (13 Rabiul  Awwal 1445 H/29 September 2023 M)Bulan Rab...
29/09/2023

*MENELADANI KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW.*

Buletin Kaffah Edisi 312 (13 Rabiul Awwal 1445 H/29 September 2023 M)

Bulan Rabiul Awal, sebagaimana saat ini, sering disebut bulan maulid, yakni bulan kelahiran Nabi Muhammad saw.

Menurut Al-‘Allamah Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani rahimahulLâh Maulid Nabi saw. bukanlah hari raya. Maulid Nabi saw. sesungguhnya jauh lebih agung dan lebih mulia daripada dua hari raya umat Islam, yakni Idul Fitri dan Idul Adha (Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani, Hawla al-Ihtifâl bi Dzikr al-Mawlid an-Nabawi asy-Syarîfi, hlm. 10-11).

Pasalnya, kata beliau, “Andai tak ada kelahiran Nabi Muhammad saw., tentu tidak akan pernah ada bi’tsah (pengutusan Muhammad saw. sebagai rasul kepada manusia); tidak akan turun al-Quran; tidak akan ada Peristiwa Isra’ Mikraj; tidak akan ada Hijrah: tidak akan ada kemenangan dalam Perang Badar; juga tak akan ada Penaklukan Kota Makkah. Sebabnya, semua itu berkaitan dengan kelahiran (maulid) Nabi Muhammad saw. Artinya, Maulid Nabi Muhammad saw. adalah sumber segala kebaikan yang sangat besar.” (Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani, Hawla al-Ihtifâl bi Dzikr al-Mawlid an-Nabawi asy-Syarîfi, hlm. 13).

*Memperbanyak Shalawat kepada Rasulullah saw.*

Sebagai wujud rasa cinta kepada Nabi Muhammad saw., sepantasnya pada bulan Rabiul Awwal ini kita lebih banyak lagi bershalawat untuk beliau. Apalagi bershalawat kepada beliau diperintahkan oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:

إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepada dia (TQS al-Ahzab [33]: 56).

Banyak bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. merupakan salah satu tanda kebaikan dari Allah SWT kepada kita. Demikian sebagaimana dinyatakan oleh Imam Ibnu al-Jauzi rahimahulLâh:

أَنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَرَادَ بِعَبْدِهِ خَيْرًا يَسَّرَ لِسَانَهُ لِلصَّلاَةِ عَلَى مُحَمَّدٍ ﷺ

Allah SWT, jika menghendaki kebaikan pada diri hamba-Nya, Dia akan memudahkan lisan hamba-Nya itu untuk terbiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. (Ibnu al-Jauzi, Bustân al-‘Ârifîn, 1/300).

Selain banyak bershalawat untuk beliau, selayaknya kita pun lebih meningkatkan lagi rasa cinta kita kepada beliau. Apalagi jika selama ini kita mengklaim mencintai Allah SWT dan al-Quran yang beliau bawa. Berkaitan dengan itu Imam Ibnu Rajab rahimahulLâh berkata:

‏مِنْ عَلاَمَاتِ حُبِّ اللهِ حُبُّ الْقُرْآنِ، وَمِنْ عَلاَمَةِ حُبِّ الْقُرْآنِ حُبُّ مَنْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ: النَّبِيُّ ﷺ.

Di antara tanda cinta kepada Allah SWT adalah mencintai al-Quran. Di antara tanda cinta pada al-Quran adalah mencintai manusia yang kepada beliau al-Quran diturunkan, yakni Nabi Muhammad saw. (Ibnu Rajab, Tafsîr Ibn Rajab, hlm. 348).

Tentu cinta tak cukup sekadar klaim. Klaim cinta butuh bukti. Bukti bahwa kita mencintai Allah SWT, al-Quran dan Nabi Muhammad saw. adalah dengan selalu berusaha takwa; menjalankan semua perintah Allah SWT, menjauhi semua larangan-Nya, mengamalkan semua isi Kitab-Nya (al-Quran) dan senantiasa meneladani Nabi-Nya (Muhammad saw.) dalam seluruh aspek kehidupannya.

*Meneladani Kepemimpinan Rasulullah saw.*

Sebagaimana dimaklumi, selama kurang-lebih 23 tahun sejak diutus (bi’tsah), periode dakwah Rasulullah saw. terbagi menjadi dua bagian: (1) Periode Makkah; (2) Periode Madinah.

Selama 13 tahun dakwah di Makkah, Rasulullah saw. murni hanya berperan sebagai pengemban dakwah. Namun berikutnya, pasca hijrah ke Madinah, dan mendirikan Negara Islam untuk pertama kalinya, beliau sekaligus menjadi penguasa (kepala negara) yang memerankan seluruh fungsi kekuasaan untuk melaksanakan dan menerapkan syariah Islam, bahkan mengemban risalah Islam ke luar negeri dengan dakwah dan jihad. Hal ini berlangsung sekitar 10 tahun hingga beliau wafat.

Karena itu di antara hal penting dari Rasulullah saw. yang wajib dan layak dicontoh adalah teladan kepemimpinan beliau sebagai penguasa, yakni sebagai kepala negara. Kepemimpinan beliau sebagai kepala negara ini telah banyak dijelaskan dalam banyak kitab Sirah Nabi saw., juga kitab-kitab fiqh siyâsah. Bagaimana, misalnya, dijelaskan bahwa Rasulullah saw. mengurus dan melayani dengan baik berbagai keperluan rakyat yang beliau pimpin, baik Muslim maupun non-Muslim. Beliau memimpin rakyat dengan adil dan penuh kasih-sayang. Ini karena hakikat kepemimpinan—khususnya dalam konteks pemimpin negara—ditegaskan oleh sabda beliau sendiri.:

سَيِّدُ الْقَوْمِ خَادِمُهُمْ

Pemimpin suatu kaum hakikatnya adalah pelayan mereka (HR Abu Nu‘aim).

Sebagai kepala negara, yakni Negara Islam, Nabi saw. mengadili banyak perkara di masyarakat hanya dengan syariah Islam. Bukan dengan hukum-hukum yang lain. Syariah Islam pasti adil karena bersumber dari Allah Yang Mahaadil.

Sebagai kepala Negara Islam, Nabi saw. pun mengangkat para wali (gubernur) sekaligus para qâdhi (hakim), juga para ‘âmil. Beliau juga mengutus para utusan (duta) untuk mengajak para pemimpin di seluruh Jazirah Arab saat itu untuk masuk Islam. Beliau pun mengangkat para panglima perang. Bahkan beliau sendiri sering secara langsung memimpin sejumlah perang (jihad).

Jelas, kepemimpinan Rasulullah saw. selaku kepala negara ini layak dan wajib diteladani. Inilah p**a yang dicontoh dan diteladani dengan sangat baik oleh para khalifah setelah beliau, yakni Khulafaur Rasyidin.

Karena itu kaum Muslim generasi berikutnya sampai hari ini layak dan wajib meneladani kepemimpinan Rasulullah saw. dan Khulafaur Rasyidin ini. Apalagi Rasulullah saw. telah bersabda:

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَ سُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِدِ

Kalian wajib berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi geraham (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).

Khulafaur Rasyidin terkenal dalam kearifan, keberanian dan ketegasannya dalam membela Islam dan kaum Muslim. Mereka adalah para negarawan ulung. Sangat dicintai oleh rakyatnya dan ditakuti oleh lawan-lawannya. Mereka juga termasyhur sebagai pemimpin yang memiliki akhlak yang agung dan luhur.

Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq, misalnya, adalah sosok penguasa yang terkenal sabar dan lembut. Namun, beliau juga terkenal sebagai pemimpin yang berani dan tegas. Penerusnya, Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. juga terkenal sebagai penguasa yang tegas dan sangat disiplin. Beliau tidak segan-segan merampas harta para pejabatnya yang ditengarai berasal dari jalan yang tidak benar (Lihat: Tahdzîb at-Tahdzîb, XII/267).

*Pemimpin Wajib Menegakkan Syariah Islam*

Allah SWT berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah, "Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (TQS Ali Imran [3]: 31).

Imam Ibnu Katsir (w. 774 H) di dalam Tafsîr al-Qurân al-Azhîm menjelaskan ayat ini dengan menyatakan, “Ayat yang mulia ini menetapkan bahwa siapa saja yang mengklaim cinta kepada Allah, sedangkan ia tidak berada di jalan Muhammad saw. (tharîqah al-Muhammadiyyah), maka ia berdusta sampai ia mengikuti syariah Muhammad saw. secara keseluruhan.”

Kecintaan kepada Rasulullah saw. tentu harus dibuktikan secara nyata dengan menaati beliau sekaligus meneladani tharîqah (jalan hidup) beliau. Di antara perkara yang paling menonjol yang wajib diteladani dari tharîqah Nabi saw. adalah kepemimpinan beliau sebagai kepala Negara Islam. Kepemimpinan inilah yang kemudian diikuti, diteladani dan dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dalam institusi Khilafah Islam.

Di antara teladan paling menonjol dari kepemimpinan Rasulullah saw. dan Khulafaur Rasyidin tentu saja adalah penerapan dan penegakan syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Inilah yang layak dan wajib dicontoh oleh para pemimpin Muslim saat ini.

Apalagi penerapan dan penegakan syariah Islam ini akan menjadi kunci mendapatkan penjagaan dari Allah SWT. Rasul saw. berpesan:

احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ

Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau mendapati Allah di hadapanmu... (HR at-Tirmidzi dan Ahmad).

Al-Hafizh Ibnu Rajab (w. 795 H) di dalam Jâmi’ al-‘Ulûm wa al-Hikam menjelaskan: IhfazhilLâh (Jagalah Allah) maksudnya adalah menjaga hudûd, hak-hak, perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya. Menjaga semua itu adalah dengan menaati perintah-perintah Allah, menjauhi larangan-larangan-Nya dan tidak melanggar hudûd (batasan-batasan)-Nya.

Jika hudûd dan syariah Allah senantiasa dijaga maka segala perkara bagi umat ini akan menjadi baik; ketenangan dan ketenteraman hidup tercapai; kemakmuran bisa dirasakan; kemuliaan didapatkan; keberkahan Allah akan dilimpahkan dan keridhaan-Nya pasti dicurahkan.

Alhasil, agar mendapat penjagaan Allah SWT secara sempurna, umat Islam harus berjuang untuk mewujudkan penerapan syariah secara kâffah dalam seluruh aspek kehidupan. Penerapan syariah secara kâffah ini hanya mungkin terwujud dalam institusi Khilafah ‘ala minhâj an-nubuwwah.

WalLâh a’lam bi ash-shawâb. []

---*---

*Hikmah:*

فَلَوْ أَنَّ الْمُسْلِمِيْنَ (الْيَوْمَ) عَمِلُوْا بِأَحْكَامِ الْفِقْهِ وَ الدِّيْنِ كَمَا كَانَ أَبَاءُهُمْ لَكَانُوْا أَرْقَ اْلأَمَمِ وَ أَسْعَدَ النَّاسِ!

Andai kaum Muslim hari ini menerapkan hukum-hukum fiqih dan (syariah) agama ini, sebagaimana generasi pendahulu mereka (pada masa lalu), niscaya mereka menjadi umat yang paling maju dan paling bahagia. (Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani, Syarî’atulLâh al-Khâlidah, hlm. 7). []

Address

Mataram

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Komunitas NTB Bersyariah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category

Nearby media companies


Other Video Creators in Mataram

Show All