23/09/2024
KISAH INSPIRATIF
BEASISWA NTB PERTEMUKAN LALU HENDRI NUR ISKANDAR DENGAN SANG AYAH DI NEGERI JIRAN
Salah seorang penerima Beasiswa NTB, Lalu Hendri Nur Iskandar SH LLM mengaku sangat berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi NTB yang telah memberinya peluang mendapatkan beasiswa pasca sarjana di Negeri Jiran Malaysia.
Inilah untuk kali pertama, Lalu Hendri bisa mewujudkan dua mimpinya sekaligus, yakni kuliah di luar negeri dan bisa bertemu dengan sosok sang ayah yang meninggalkannya bekerja ke luar negeri sejak dia masih duduk di bangku SMP.
Semuanya bermula ketika pria kelahiran Prapak Banyu Urip Praya Barat Lombok Tengah,29 tahun silam ini mendapatkan kesempatan lulus sebagai penerima beasiswa NTB pada tahun 2019, era Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah SE MSc dan Dr Hj Siti Rohmi Jalillah MPd.
“Alhamdulilah saya lulus sebagai penerima Beasiswa NTB tahun 2019, tapi berangkat ke Malaysia bulan Februari tahun 2020. Diterima di University Kebangsaan Malaysia . Selangor,”ceritanya kepada ASLINEWS.ID.
Hebatnya lagi , pria yang akrab disapa Hendri ini lulus sebagai penerima beasiswa NTB dari jalur beasiswa aktivis dan mengikuti semua tahapan mulai administrasi hingga wawancara.
“Alhamdulilah memang waktu itu khusus untuk tujuan Malaysia dan saya memilih kampus UKM (Universiti Kebangsaan Malaysia,red) dengan mengambil program Magister Hukum,”ungkapnya.
Hendri mengaku, pilihannya mengambil kuliah pasca sarjana di Selangor Malaysia bukan tanpa alasan.
Dia ternyata selalu ingat sosok sang ayah Lalu Tohri yang telah lama meninggalkannya dan keluarga. Ayahnya merantau lama ke Negeri Jiran.
“Ayah saya bekerja sebagai seorang PMI (Pekerja Migran Indonesia,red) di Malaysia sejak tahun 2008, waktu itu saya masih kelas 2 SMP. Ayah saya jarang p**ang, karena harus membiayai 3 orang anak. Selama kurun waktu dari 2008 sampai 2020 bisa dihitung berapa kali beliau p**ang. Sehingga waktu yang kami habiskan bersama beliau tidak banyak,”tuturnya.
Hendri menceritakan, pada tahun 2015, ia sebenarnya sempat mengikuti kursus singkat di Malaysia tetapi tidak bisa bertemu dengan ayahnya.
“Alhamdulilah berkat Beasiswa NTB saya bisa bertemu dengan Ayah saya, bisa melihat dan merasakan secara langsung bagaimana perjuangan beliau mencari nafkah untuk kami anak-anaknya,”cerita Hendri yang hobby traveling ini.
Jadi Peladen Membantu Ayah
Disebutkan Hendri, ayahnya bekerja di Malaysia sebagai tukang bangunan.
Ketika libur semester tiba, Hendri bergegas menemui sang ayah di tempatnya bekerja yang berjarak lumayan jauh, beda negeri.
“Jaraknya beda provinsi. Saya di Negeri Selangor, beliau di Negeri Pahang. Dari Selangor menuju KL (Kuala Lumpur,red) sekitar 1 jam . Dari KL menggunakan bus ke terminal Pahang 5 jam. Dari terminal ke lokasi ayah kerja sekitar 30 menit,”kenangnya.
Bagi Hendri, inilah kesempatan yang sangat membahagiakan dirinya, bisa bertemu sang ayah.
“Ketika libur semester saya ikut untuk bekerja dengan beliau. Bukan hanya ikut bekerja, tetapi hal lain yang tidak pernah kami lakukan di Lombok, bisa kami lakukan disana. Seperti ke masjid bareng, tidur di kamar yang sama, makan dan masak bareng dan yang terpenting bagi saya adalah bisa mengetahui rutinitas beliau,”tutur Hendri.
Masalahnya, saat itu, sedang musim Covid 19 melanda semua negara termasuk Malaysia.
Tapi itu bisa disiasati. Apalagi Malaysia, kata Hendri, relatif longgar walaupun diberlakukan pembatasan dan jarak komunikasi.
“Alhamdulilah waktu itu memang masih Covid tapi agak longgar. Kalau di Malaysia namanya PKP (Perintah Kawalan Pergerakan). Kalau di Indonesia PPKM . Jadi bisa kemana mana asalkan sesuai SOP,”tandasnya.
Selama bersama ayahnya selama liburan kuliah, Hendri ikut membantu sang ayah sebagai tukang bangunan.
Di Negeri Selangor, ayahnya relatif sangat dikenal oleh warga setempat sebagai tukang bangunan yang laris manis. Pekerjaan ayahnya adalah renovasi rumah dan sejenisnya.
“Kadang buat rumah dari awal pondasi sampai selesai. Buat garasi, buat kamar mandi, buat tembok keliling , perbaiki atap dan lain-lain. Beliau sebagai tukangnya , saya ikut membantu angkat material seperti bata, semen , pasir. Terus bantu aduk semen . Kalau istilah tukangnya, saya sebagai peladen,”sebut Hendri seraya menambahkan selain dirinya, ada juga keluarga asal Lombok yang ikut bekerja menjadi peladen ayahnya.
Ternyata Hendri mendapatkan banyak pelajaran dan kisah inspiratif langsung dari ayahnya.
“Saya banyak belajar dari ayah saya ketika di Malaysia. Belajar untuk ikhlas, berbuat baik, berbagi dan bagaimana bergaul dengan masyarakat
Beliau pernah kerja dan tidak dibayar. Ada orang yang minjem uangnya tapi tidak dikembalikan meskipun sudah ditagih.
Beliau juga selalu bangun sholat tahajjud dan tidak tidur lagi, sembari menunggu waktu subuh beliau membaca Alquran. Dan yang tidak pernah dilupakan adalah selalu sedekah subuh.
Saya sebagai anak merasa malu karena tidak bisa seperti beliau.
Dan ini tidak pernah saya temukan di lombok bersama beliau.
Saya ikut beliau bekerja waktu itu selama 3 bulan. Alhamdulillah selama itu tidak pernah sepi proyek. Selalu ada yang menawarkan pekerjaan.
Dan beliau tidak pernah mencari. Beliau yangg dicari. Biasanya ketemu di masjid, di jalan dan ditelepon,” ,”beber Hendri seraya menyebutkan ayahnya awalnya masuk ke Malaysia sebagai pekerja legal, tapi belakangan jadi korban perusahaan penempatan dan majikan.
Ayahnya sudah urus permit tapi kena tipu
“Ayah saya pernah urus permit tapi kena tipu. Jadi beliau bekerja sebagai Undocumented worker. beliau illegal disana. Tapi alhamdulilah masyarakat menerima beliau dengan baik. Bahkan beliau juga mengerjakan rumah polisi,”imbuhnya.
Lalu Hendri bersama keluarga besarnya saat wisuda Sarjana di IAIN Mataram tahun 2017.
Belajar Dari Masa Lalu dan Berusaha Raih Beasiswa NTB
Hendri menyebut sosok sang ayah sangat banyak membentuk kepribadian diri dan dua orang adiknya.
Ayahnya sebagai sosok teladan dan pekerja keras sangat ingin anak-anaknya menjadi generasi yang hebat dan pintar. Ayahnya selalu menanamkan artinya pendidikan dan berusaha bagaimana supaya anak-anaknya bisa mendapatkan tempat sekolah yang baik, walau pekerjaanya sebagai tukang bangunan.
“Bagi saya. Beliau (ayah,red) sangat luar biasa. Beliau pekerja keras, bertanggung jawab, penyabar, soleh. Beliau terkenal dengan sabar nya. Itu saya dengar dari cerita orang orang di kampung.
Alhamdulilah tahaddus binnikmah . Alhamdulilah Allah takdirkan Kami bertiga kuliah dengan beasiswa,”cerita Hendri lagi.
Hendri dan kedua adiknya sama-sama bisa melanjutkan studi karena mendapatkan beasiswa.
“Saya adik pertama dan kedua mendapatkan beasiswa. Saya bidikmisi. Adik yang kedua prestasi. Yang ketiga bidikmisi Di UIN Mataram juga Adik kedua sekarang di Jakarta di pondok nya Ustadzah Oki,”tutur Hendri.
Hendri tidak lupa dengan peristiwa masa lalu yang membuat ayahnya rela ke Malaysia untuk merantau.
Maklum keluarganya tergolong keluarga tidak mampu.
“Rumah kami waktu itu hanya menggunakan pagar dan tidak punya kamar. Jadi kami tidur di Sangkok Bahasa Sasaknya (teras ruang tamu,red)). Ini diceritakan oleh ibu tiri saya yang alhamdulilah memperlakukan kami seperti anak kandung sendiri.
Pernah waktu itu, saya lulus Aliyah. Adk pertama lulus SMP dan adik kedua lulus SD. Dimana posisi kami akan melanjutkan pendidikan. Tentu biaya yang akan dikeluarkan banyak. Lalu ada orang kaya di rumah mengatakan begini kepada ayah kami. buat apa kamu kuliahkan anakmu , kamu orang miskin tidak punya tanah untuk dijual, nanti kalau berhenti di tengah jalan kan bisa bikin malu.
Perkataan itulah yang membakar semangat ayah kami untuk menyekolahkan kami sampai sarjana,” cerita Hendri yang kini aktif sebagai dosen di STIS Darrusalam Bermi Gerung Lombok Barat.
Baca Juga: Semangat Haji di Usia Senja: Perjalanan Inspiratif Satini, Jemaah Calon Haji Berusia 94 Tahun dari Jepara
Hendri juga menjadi Marketing Executive di Safina Safari Haramain Tour and Travel.
Serta aktif di beberapa organisasi seperti One day one juzz NTB dan Perhimpunan Remaja Masjid Indonesia NTB sebagai ketua bidang .
Menurut Hendri, Beasiswa NTB membuka pintu gerbang mimpi pemuda NTB untuk bisa mengenyam pendidikan ke Luar Negeri.
Beasiswa NTB, katanya, mewujudkan mimpi yang bahkan tidak berani bermimpi untuk kuliah ke luar negeri.
:Ketika beasiswa NTB diberhentikan saat Bang Zul tidak lagi menjabat Gubernur. Saya sangat menyayangkan, karena secara langsung memberikan kekecewaan kepada banyak orang,”sesalnya.
Dia berharap Beasiswa NTB terus dilanjutkan. Bahkan ditambah kuotanya untuk memberikan kesempatan lebih banyak kepada anak muda NTB yang kelak menjadi SDM NTB unggul SDM NTB sebagai investasi jangka panjang.
Lalu Hendri Nur Iskandar dipertemukan dengan seorang Dara Samawa Elni Insano Lamo yang dinikahinya tahun 2021 dan kini dikaruniai seorang putri cantik Baiq Afni Azzahra Nindri.
Berjodoh dengan Dara Samawa
Seiring waktu berjalan, Lalu Hendri Nur Iskandar mendapatkan p**a jodohnya. Dipertemukan seorang Dara Samawa asal Seketeng Sumbawa Besar yang hanya dikenalnya tidak kurang dari satu bulan.
Dalam salah satu status di akun facebooknya, Hendri mengunggah video kenangan saat digelarnya ijab Kabul dan menikahi wanita pilihannya Elni Insani Lamo pada 17 September 2021. Begini isinya.
“Bismillah. Alhamdulillah. Biiznillah. 17 September dua tahun lalu. seorang laki-laki jauh di seberang p**au mengucapkan ijab qabul dengan ayah dari seorang perempuan yang hari ini adalah istri saya. iya.
Alhamdulillah. tepat hari ini usia pernikahan kami genap 2 tahun. Tak terasa waktu begitu cepat berjalan, begitu banyak bumbu-bumbu dalam pernikahan kami yang masih sangat muda.
Kami yang menikah hanya kenal tak genap 1 bulan bayak belajar untuk saling memahami satu sama lain.
saya yang anak organisasi, tidak terlalu memperhatikan penampilan, mendapatkan seorang istri yang alhamdulillah sangat memperhatikan penampilan suami, meskipun jarang saya melakukannya.
Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah, kami dititipkan buah hati yang sangat cantik lucu dan menggemaskan Baiq Afni Azzahra Nindri.
Kehadirannya menjadi pelengkap kebahagiaan kami. Terimakasih sayang sudah menemani selama dua tahun ini dengan penh kesabaran. Semoga Allah memberikan kekuatan dan keberkahan dalam pernikahan kita, Selamat Anniversary yang kedua,” demikian Lalu Hendri Nur Iskandar. Selamat dan sukses ya. Semoga Samawa selamanya.Sabalong Samalewa. Mantap Pe! ***
Sumber: www.aslinews.id