Welly Pudihang

Welly Pudihang Melayani bersama TUHAN fandpage resmi Pdt.Welly Pudihang

Permanently closed.
"History Maker"? Akankah?. Hanya Waktu Yang Bisa Menjawabnya.Kita hidup di satu dunia yang membuat kita sulit untuk menj...
25/06/2022

"History Maker"? Akankah?. Hanya Waktu Yang Bisa Menjawabnya.

Kita hidup di satu dunia yang membuat kita sulit untuk menjadi manusia yang sepenuhnya, berelasi dengan dalam, dan sulit untuk hidup saling tergantung secara normal. Semangat kompetisi dan kecurigaan telah memutuskan hubungan kita satu dengan lainnya. Demikian juga roh komersialisme telah mengurangi nilai-nilai kemanusiaan kita. Sepertinya dunia ini akan "Sunsang" karena gairah nafsu keserakahan penghuni-penghuninya.

Dalam keadaan "dunia yang semakin berkabut ini", ada satu kalimat bijak yang memberi inspirasi untuk saya dan Anda, "Do not stop five minutes before miracle happened". Terjemahan bebasnya adalah "Jangan berhenti lima menit pun sebelum keajaiban terjadi".

Jangan pernah berhenti melangkah sesulit apapun dunia kerja kita, orang yang tidak pernah berhenti melangkah adalah orang-orang yang memiliki pendirian kuat. Ia meyakini bahwa anugerah Tuhan sedang dalam perjalanan menuju hidupnya. Tuhan Yesus pernah berkata, "Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu , ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan , bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu" ((Yohanes 14:12).

Sesulit dan ses**ar apapun beban pelayanan yang menindihmu, kamu pasti bisa melewatinya karena kamu adalah "History Maker". History Maker, terinspirasi dari kisah seorang pecandu narkoba yang bernama Ronny (nama samaran) diadopsi dalam buku karangan Julianto Simanjuntak yang diberi judul "Mencintai Hingga Terluka" dihalaman 110. Saya pun berdecak kagum akan perjalanan hidupnya yang bangkit dari keterpurukannya.

Si Ronny itu berkata, " dalam hidup saya sekarang ada 3 prinsip" :

1. Percaya Tuhan
2. Cinta diri sendiri
3. Membantu orang lain.

Ronny bertutur, "saya punya keyakinan bahwa kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dalam diri saya. Saya juga tahu saya akan membuat perubahan besar dalam diri saya atau dalam komunitas di lingkungan saya. Bukan berarti saya terlalu percaya diri . Saya merasa saya pun tidak akan mampu. Tetapi itulah yang saya yakini . Saya bisa menjadi "History Maker" (Pembuat Sejarah). Semua kejadian yang saya alami adalah suatu bentuk kasih sayang Tuhan. Itulah yang akan membuat saya akan menjadi "History Maker".

Berhentilah membuat dalil apapun, "adoh kita kwa nyanda mampu, masa kwa kita, orang laeng ke". Dalili-dalil seperti ini menutup peluang kita menjadi History Maker. Tunggu apalagi, mari segera bergegas ubahlah dunia kerjamu sehingga engkau dapat disebut History Maker. Ronny saja bisa, kita pasti bisa.



Percayalah kepada Tuhan jangan percaya pada bisikkan hatimu karena itu yang menyulitkanmu untuk bangkit.

"Air Sejuk" dari Semenanjung ini mengalir terus dan alirannya akan membalut gunda-gulana hatimu yang sedang sekarat karena beban pelayanan yang terus menindihmu.

Pdt Welly Pudihang
Ketua BPMW GMIM Semenanjung

Melayani Tuhan Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat.

Dalam hal "Kerendahan Hati", saya  belajarnya dari Anakku sendiri Christoph Barth  namanya. Adalah suatu kebanggan bagik...
21/06/2022

Dalam hal "Kerendahan Hati", saya belajarnya dari Anakku sendiri Christoph Barth namanya.

Adalah suatu kebanggan bagiku ketika berada di "Perahu Besar" in (baca: GMIM Efrata Rap-Rap Wilayah Semenanjung).

Dalam mendayung "Perahu Besar" ini dibutuhkan perangai sang nakhoda yang memiliki kerendahan hati. Sebab, ada2 saja "saudara palsu" (meminjam istilah sang Rasul, Paulus namanya) , yang sengaja mengancam pelayaran ini. Namun, satu kepastian kemana pun "Perahu Besar" ini berlayar ia tidak akan pernah karam karena Nakhoda dari "Perahu Besar" ini adalah Yesus Kristus.

Rick Warren berucap dalam melayani persekutuan itu dibutuhkan Kerendahan Hati. Sebab, menurutnya , kerendahan hati membangun jembatan. Kerendahan hati adalah oli yang melancarkan dan melembutkan hubungan. Kerendahan hati bukan berarti menganggap diri rendah; kerendahan hati berarti sedikit saja memikirkan diri sendiri. Orang-orang yang rendah hati sangat memusatkan perhatian pada melayani orang lain. Mereka tidak memikirkan pada diri sendiri atau kelompok sendiri.

Dalam melayani Tuhan kata Paulus, "Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera , satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak bukan Yahudi; bahaya di kota , bahaya di padang gurun , bahaya di tengah laut , dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga ; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian" (2 Korintus 11:24-27).

Dari siksaan-siksaan yang digambarkan di ayat di atas, tidak menyurutkan langkah Paulus untuk memberitakan Injil Kristus. Api Injil Kristus harus tetap menyala di tengah terjangan "saudara palsu" itu.

Tembok dan penghalang terbesar dalam sebuah persekutuan adalah KEANGKUHAN. Tidak mau diatur, s**anya mau mengatur. "Kumabal" orang Manado bilang. Merasa diri sok pintar, sok tahu segalanya. Dalam realitas seperti inilah kita di utus untuk melayani.

Terima kasih ya Tuhanku pemilik pelayanan ini, Engkau sudah mengajarkan hamba yang berdosa ini prototype sebuah pelayanan sejati, menjadi hamba Tuhan yang selalu rendah hati.

TS Eliot berucap , "Satu-satunya kebijaksanaan yang bisa kita harapkan adalah kerendahan hati". Karenanya, hari demi hari setiap datang terjangan dari "Saudara palsu" itu kita hanya butuh "Kerendahan hati".

"Dego-dego tua bertuah" adalah Sekolah "Kerendahan hati". Setiap hari saya harus mengasah "Kerendahan hati" karena sesungguhnya dari "Kerendahan hati" kita bisa menaklukan orang lain dan menaklukan diri sendiri. "Air Sejuk" Semenanjung terlahir dari "dego-dego tua bertuah". Hidup yang kita jalani ini harus mengalir seperti air, apapun rintangannya akan tetap mengalir.

Pdt Welly Pudihang
Ketua BPMJ GMIM Efrata Rap-Rap
Ketua BPMW Semenanjung

Melayani Tuhan Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat

Cerita Kemarin, Senin, 20 Juni 2022 di PPWG Kaaten-Tomohon,  seusai Pelantikan Komisi Kerja, Tim Kerja Litbanglat, Humas...
21/06/2022

Cerita Kemarin, Senin, 20 Juni 2022 di PPWG Kaaten-Tomohon, seusai Pelantikan Komisi Kerja, Tim Kerja Litbanglat, Humas, Koordinator Bidang Misi dan Hubungan Kerja Sama dan Kepala PPWG Sinode GMIM.

Dijumpakan dengan BPMS GMIM dan Pnt DR Djouhari Kansil , MPd (Mantan Wakil Gubernur Sulawesi Utara). Hampir setengah jam kami berbincang-bincang.

Arah pembicaraan kami bagaimana mengelolah pelayanan GMIM kedepan. Kehadiran Anak-anak Nusa Utara yang tinggal di Tanah Minahasa menjadi kekuatan tersendiri bagi GMIM demikian pernyataan Ketua BPMS GMIM Pdt. Hein Arina, Th. D.

Dari barisan anak-anak Nustar itu, sesekali beliau menyebutkan GMIM Wilayah Semenanjung, ya tempat saya melayani. Senang juga mendengarnya. Ini pertanda apa ya?. Saya tidak tahu, yang saya tahu adalah bagaimana menjalankan Misi Allah yang dipercayakan kepada GerejaNya yaitu Gereja Masehi Injili di Minahasa.

Orang-orang menjadi kecewa terhadap gereja karena banyak alasan yang bisa dipahami. Jika kita merunut daftarnya pasti "tampilan depan Facebook" saya ini tidak bisa memuatnya. Rick Waren menyebut bahwa, "Tidak ada apapun di bumi ini yang lebih penting bagi Allah selain GerejaNya. Dia membayar harga tertinggi untuk Gereja, dan Dia ingin agar Gereja terlindungi , khususnya dari kerusakan parah yang disebabkan oleh perpecahan, konflik dan ketidakharmonisan". Lanjut, kata Warren: "Kita harus bersungguh-sungguh mengasihi gereja sekalipun ada ketidaksempurnaanya". Karena, memang yang sempurna itu hanyalah Tuhan kita Yesus Kristus.

GMIM itu "Perahu Besar", di Perahu ini rawan konflik. Perahu besar maupun perahu kecil tetap akan diterpa oleh gelombang dan arus. Sang pendayunglah yang bijak mengemudikan perahu itu untuk dapat tiba di pantai yang tenang.

"Dego-dego tua bertuah", Kedai para Musafir yang setiap saat disinggahi para Musafir. Dego-dego tua bertuah, dimana "Air Sejuk" Semenanjung dialirkan. Kata orang bijak : :Biarkan jalan hidup kita mengalir seperti air , ikuti terus aliran airnya, terus kemana arus membawamu, tetapi tenangkan jiwamu agar berguna untuk orang lain.



Pdt. Welly Pudihang
Ketua BPMW GMIM Wilayah Semenanjung.

Melayani Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat

Di Hari Ulang Tahun Ke-191 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM, Panitia H2RG Wilayah GMIM Semenanjung melalui "s...
17/06/2022

Di Hari Ulang Tahun Ke-191 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM, Panitia H2RG Wilayah GMIM Semenanjung melalui "sang kreator" Pnt. DR. Yopie Pangemanan, SPd, MM membidik satu Misi Pelayanan "Hidup Untuk Menghidupkan" dengan belajar dari kegigihan seorang yang bernama Dra. Dintje Natari.

Dra. Dintje Natari adalah seorang Guru honorer pada Satuan Pendidikan SD GMIM Kumu yang telah mendedikasikan hidupnya selama 20 tahun tanpa hentinya. Walaupun upah yang ia terima tidak sebanding dengan pelayanan dan pengabdiannya.

Atas pengabdian dan pelayanannya ini, maka Badan Pekerja Majelis Wilayah Semenanjung bersama Panitia H2RG Wilayah di Hari Ulang Tahun Ke-191 PIPK GMIM memberikan Piagam Penghargaan. Piagam Penghargaan diserahkan langsung oleh Pdt. Dr. Hendry Runtuwene, STh, MSi yang bertindak sebagai Khadim dalam Ibadah Hut Ke-191 PIPK GMIM.

Emas dan perak tidak ada pada kami yang dapat kami berikan kepadamu Ibu Dra. Dintje Natari. Yang ada pada kami hanyalah sehelai kertas agar kelak nanti anak cucumu tau bahwa engkau pernah mengabdikan hidupmu bagi anak-anak SD GMIM Kumu agar nyala "Api Injil" Kristus tidak akan padam dari waktu ke waktu. Sebab, tidak ada yang lebih indah dari seseorang yang berusaha keras untuk membuat hidup menjadi indah bagi orang lain.

Mahatma Gandhi pernah berkata : "Cara terbaik untuk menemukan dirimu sendiri adalah dengan kehilangan dirimu sendiri untuk melayani orang lain".



Pdt. Welly Pudihang
Ketua BPMW GMIM Wilayah Semenanjung

"Air Sejuk" dari Semenanjung ini akan terus mengalir, setiap aliran airnya akan memunculkan benih-benih kehidupan baru.

Saya percaya dengan iman saya bahwa sebelum Allah menciptakan saya dan Anda , Dia sendiri telah memutuskan peran apa yang Dia ingin saya dan Anda memainkan di dunia ciptaanNya ini. Teruslah berkarya jangan redupkan karyamu hanya karena diderah oleh rupa-rupa gumul dalam hidupmu.

Melayani Tuhan Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat

Ketika keadaan menghantam kita ke titik dimana iman kita melemah, itulah saatnya kita membutuhkan teman-teman dalam pela...
16/06/2022

Ketika keadaan menghantam kita ke titik dimana iman kita melemah, itulah saatnya kita membutuhkan teman-teman dalam pelayanan.

Bagi setiap Pekerja GMIM (termasuk Pendeta) berada di ruangan Pembinaan dan Pengembalaan Sinode GMIM adalah suatu "Mimpi buruk" dalam hidupnya. Kami ada di ruangan ini tidak untuk "diadili" melainkan untuk membuka benang kusut melilit jemaat yang kami layani telah berlangsung sekian tahun lamanya sehingga membuat jemaat kehilangan kepercayaan.

Ketenangan dan kesabaran seorang hamba Tuhan yang bernama Pdt Welly Refly Pondaag (yang memang membidangi bidang ini) mampu membuka dan mencairkan arah pembicaraan kami yang mulai "tinggi tensinya". Terima kasih Tuhan Yesus Kristus Pemilik Pelayanan ini , Kau telah mencurahkan hikmatMu atas kami sehingga "benang kusut" itu satu demi satu mulai terurai.

Sebagai Pendeta karena pelayanan ini saya bersedia :

- Dihina, dicaci, diludahi sekalipun ,asalkan
"Benang kusut" yang melilit jemaat terurai
kembali, sehingga kepercayaan jemaat
menjadi pulih kembali.

- Bertekad dengan segenap jiwa dan raga
melayani Tuhan meskipun "beban pelayan
an begitu kuat menekan dan menindih.


Rick Warren berkata: "Kesatuan adalah jiwa persekutuan. Hancurkan kesatuan , maka berarti Anda menarik jantung keluar dari tubuh Kristus. Kesatuan merupakan hakikat, inti, dari betapa Allah ingin agar kita mengalami kehidupan bersama-sama di dalam gerejaNya".

Semoga moment langkah di "ruangan ini", sebagai pemberitahuan "Pesan kuat" untuk kita bersatu kembali menatalayani fungsi dan tanggung jawab gereja bersekutu, bersaksi dan melayani. Mari kita "berjalan bersama". Berjalan bersama bukan berarti sepi dari konflik, sepi dari silang pendapat, sepi dari peluang berbuat salah, sepi dari ucapan bernada arogansi.

Tuhan memberkati GMIM.



"Air Sejuk" dari Semenanjung ini akan tetap terus mengalir seiring dengan "beban pelayanan" yang saya pikul walaupun "beban pelayanan" itu bukan saya buat, namun saya bersedia memanggulnya. Sebab, kata Pdt. DR. A. O. Supit (Mantan Ketua BPMS GMIM) "Beban itu menyenangkan".

Pdt Welly Pudihang
Ketua BPMW GMIM Semenanjung

Melayani Tuhan Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat.

Mereka yang kepenuhan Roh Kudus salah satunya adalah mereka yang mampu menggali sumber konflik dan memecahkannya. Leluhu...
15/06/2022

Mereka yang kepenuhan Roh Kudus salah satunya adalah mereka yang mampu menggali sumber konflik dan memecahkannya.

Leluhurku pernah berpesan "Jika Anda tahu tentang ombak dan angin kencang, jalan satu2nya adalah menaiki perahu". Karena, di atas perahu Anda mengerti terpaan ombak dan angin kencang yang menghadang pelayaranmu. Jika perahumu diterpa ombak dan angin kencang dibutuhkan seorang nakhoda yang jeli menganalisa dan cerdas berpikir untuk mengambil keputusan dalam menarik dayung serentak.

Untuk menakhodai "Perahu Besar" ini (baca: GMIM Wilayah Semenanjung) tidaklah mudah. Dari pengalaman "menakhodai perahu", dibutuhkan 3 hal :

1. Ketenangan
2. Kecerdasan
3. Ketepatan dalam mengambil Keputusan.

Sederet pergumulan jemaat telah menanti untuk dijawab oleh sang nakhoda "perahu besar" ini termasuk pergumulan Jemaat GMIM Efrata Rap-Rap yang telah mengendap bertahun-tahun.

Untuk menjawab pergumulan jemaat, gunakan telinga Anda lebih banyak dari mulut Anda. Sebelum mencoba memecahkan suatu perselisihan Anda harus mendengarkan perasaan-perasaan orang terlebih dulu. Paulus menasihati "Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga".

Rick Waren berucap, "Ketika memecahkan konflik, cara Anda berbicara sama pentingnya dengan apa yang Anda katakan. Jangan pernah menyerang pribadinya, tetapi seranglah masalahnya". Jika Anda menyerang pribadinya itu berarti menimbulkan luka batin dan bisa saja membahayakan perahu yang sementara Anda nakhodai. Alkitab berkata "Jawaban yang lemah lembut meredahkan kegeraman , tetapi perkataan yang pedas membangkitkan amarah" (Amsal 15:1).

Paulus mengajarkan bahwa kemampuan kita untuk bergaul dengan baik dengan orang lain merupakan tanda kedewasaan rohani. Karena itu saya belajar seperti Paulus, memanggil dan mengumpulkan saudara2 entah saudara sebagai adik, kakak maupun orang tua (lebih tua dari saya) karena kita punya tanggung yang sama yaitu "Menarik Dayung Bersama". Yesus Kristus pemilik "Perahu Besar" ini ingin agar keluargaNya dikenal melalui kasih kita satu sama lain.

Jika Anda menginginkan berkat Allah atas kehidupan Anda, Anda harus belajar untuk menjadi pembawa damai. Membawa damai bukanlah menghindari konflik. Lari dari masalah, berpura-pura masalah tersebut tidak ada, atau takut membicarakannya sebenarnya adalah sikap pengecut.

Yesus, Sang Raja Damai , tidak pernah takut akan konflik. Kadang-kadang Dia memancing konflik demi kebaikan semua orang. Membawa damai juga bukan memenuhi keinginan musuh. Selalu menyerah, bertindak seperti keset, dan membiarkan orang lain selalu menginjak-injak Anda. Karena Anda dirancang oleh Tuhan tidak seperti keset yang memang fungsinya "diinjak-injak" orang. Jika ke hulu tujuan perahumu, teruslah mendayung. Sebab, jika engkau berhenti mendayung, itu tandanya kau telah berpasrah dan pasti arus akan membawamu ke hilir. "Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang".

Curahkan hikmatMu bagi hambamu ini agar mampu menganalisa dan memilah mana yang baik dan mana yang kurang baik.

Semenanjung Rap-Rap 03.00
Pdt Welly Pudihang.
Ketua BPMW GMIM Semenanjung

Melayani Tuhan Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat

Aku mencintai kalian tulus adanya meskipun sering beban ini menindih hidupku

"Dego-dego tua bertuah" adalah Kedai Para Musafir. Dirancang dan dibangun untuk tujuan mulia. Karena di "dego-dego tua bertuah" kami menceritakan tentang kebesaran Tuhan yang memanggil semua orang percaya untuk seketika saatnya berteduh , menghilangkan kepenatan dari perjalanan panjang sang Musafir.

Semoga "Air Sejuk" dari Semenanjung yang dialirkan dari "dego-dego tuah bertuah" ini punya manfaat bagi pembacanya.

Justru iman kita dimurnikan dengan seberapa sering kita berada dalam lingkaran penderitaan. Allah tentu saja bisa menceg...
14/06/2022

Justru iman kita dimurnikan dengan seberapa sering kita berada dalam lingkaran penderitaan. Allah tentu saja bisa mencega agar penderitaan itu tidak menimpamu. Tetapi mengapa Dia tidak melakukannya?. Berikut daftar listnya atas pertanyaan ini:

1. Allah tentu bisa saja mencega agar Yusuf
anak Yakub itu tidak masuk penjara.

2. Mencega agar Daniel tidak dimasukkan
dalam gua singa.

3. Mencega agar Yeremia tidak dimas**an
ke dalam perigi

4. Mencega agar Paulus tidak.mengalami
karam kapal tiga kali

5. Dan mencega Sadrakh Mesakh dan
Abednego agar tidak dibuang ke dalam
perapian.

Allah membiarkan hal itu terjadi agar saat kita tertimpa dengan penderitaan kita memandang kepada Dia dan bergantung padaNya dan bukan pada diri kita sendiri.

Penderitaan adalah letupan-letupan kecil yang akan mengasah dan melatih adrenalinmu agar engkau tetap bertahan memanggulnya sampai kesudahan hidupmu.

Tetaplah tersenyum saat kau memanggul deritamu. Aku sudah membuktikannya.

Tersenyum obat yang manjur untuk berselancar dalam derita.



"Dego-dego tua bertuah" kedai para Musafir untuk membangun otot-otot rohani dan serat moral. Para Musafir yang mampir disini akan menerima siraman "Air Sejuk" Semenanjung agar kemana kaki ini melangkah takkan pernah "haus" di jalanan.

Pdt Welly Pudihang
Ketua BPMW GMIM Semenanjung

Melayani Tuhan Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat.

Dijumpakan dengan mereka dalam perayaan syukur Hut ke-191 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen Gereja Masehi Injili di...
13/06/2022

Dijumpakan dengan mereka dalam perayaan syukur Hut ke-191 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen Gereja Masehi Injili di Minahasa (datang dari berbagai tempat di Wilayah Pelayanan GMIM).

Ada 3 kekuatan yang menopang GMIM sehingga GMIM terus bertumbuh dan sebesar sekarang ini. Saya menyebutkannya dengan istilah 3 "Batu dodika" :

1. Alkitab.

Alkitab adalah kekuatan pertama. Alkitab yang terdiri dari PL (39 kitab) dan PB terdiri dari (27 kitab) adalah sumber Pemberitaan GMIM yang tidak pernah berubah sejak diberitakan oleh Riedel dan Schwarz (1831) sampai hari ini.

2. Telogi In Loco (Teologi Local)

Dalam memberitakan Injil tentang Yesus Kristus, GMIM pada dasarnya menghargai Teologi setempat sebagai sebuah kearifan lokal yang dijunjung tinggi untuk mempermudah jangkauan Penginjilan dan Pendidikan. Hal itu dapat ditemui dalam penggunaan Liturgi-liturgi Ibadah. Sebab, Allah yang dipahami oleh suku Minahasa adalah "Opo Wananatas Wailan Wangko". Allah yang dipahami oleh suku Sangir adalah "Oh Mawu Ruata I Ghenggonalangi" (Allah Maha Kuasa Pencipta Langit dan bumi) dan Allah yang dipahami oleh :

1. Bantik .......
2. Gorontalo.....
3. Makasar...
4. Bali....
5. Dstnya...

GMIM bukanlah Gereja Suku, tetapi di GMIM terjadi perjumpaan suku-suku dan ini menjadi keunikan tersendiri (lintas budaya) dan menjadi kekuatan GMIM. Selagi ini dijaga dan dirawat GMIM PASTI akan tetap eksis di tanah pemberian Tuhan ini.

3. Teritorial Kolom

Kolom adalah istilah yang digunakan GMIM sebagai "peta" pelayanan. Diaken dan Penatua Kolom adalah "Benteng GMIM" yang merasakan pertama "kemelut organisasi". Maju mundurnya GMIM ada ditangan mereka. Mereka ini telah teruji, mendedikasikan hidup dan mati mereka buat Kristus yang diberitakan GMIM. Terpujilah Kristus.

Untuk menjaga dan merawat Gereja sebesar GMIM tidaklah mudah. Tetapi fakta telah membuktikan 3 "batu dodika" yang saya sebutkan di atas telah mampu melewati hadangan angin "sakal" yang sewaktu-waktu datang menerpa pelayaran GMIM.

Lantas dimana peran Pendeta dan Guru Agama? Jawabannya (lihat point 2 di atas).

Hanya Roh Kudus yang bisa menciptakan persekutuan yang sesungguhnya di antara orang-orang percaya, namun Dia mengembangkannya dengan pilihan dan komitmen yang kita buat.

Maka saya berkomitmen, bahwa saya akan bertumbuh bersama Tuhan di GerejaNya yaitu Gereja Masehi Injili di Minahasa.

Mana komitmenmu?....

"Dego-dego tua bertuah" lahir karena komitmen untuk menjangkau semua orang. Karena di "dego-dego tua bertuah" "Air Sejuk" Semenanjung diramu sehingga dia dapat menetes, dan tetesannya dapat memancarkan kehidupan sekalipun dia mendapat hadangan.



Pdt Welly Pudihang
Ketua BPMW GMIM Semenanjung

Melayani Tuhan Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat

"GMIM  I Kukendage Sarang Pepateku"(GMIM Kucintai Sampai Aku Mati). Karena Api Injil Kristus Itu Terus Manyala.Di dalam ...
11/06/2022

"GMIM I Kukendage Sarang Pepateku"
(GMIM Kucintai Sampai Aku Mati).
Karena Api Injil Kristus Itu Terus Manyala.

Di dalam Kristuslah kita menemukan siapa kita dan untuk apa kita hidup. Jauh sebelum kita mendengar dan mengenal Kristus melalui pemberitaan para rasul-Nya. Kristus telah melihat kita , merancang kita bagi kehidupan yang penuh kemuliaan , bagian dari keseluruhan tujuan yang Kristus kerjakan di dalam segala sesuatu dan semua orang, sehingga kita dapat berdaya guna bagi gerejaNya.

Penting bagi kita untuk melatih ketajaman perasaan kita dalam hal menjawab setiap pergumulan yang dihadapi oleh kawanan domba2 Kristus. Jika saya dan Anda tidak melatih ketajaman perasaan kita akan berakibat fatal. Ketika domba2 Kristus mengalami kelelahan kita tidak mampu membacanya, ketika domba2 Kristus terlantar , kita pun tidak mampu memahaminya. Meminjam ucapan Paulus dalam I Korintus 3:9 "Kita adalah kawan sekerja Allah". Karena itu , siapapun yang melayani orang2 sakit, lelah dan terlantar , adalah pekererja dan kawan sekerja Allah.

GMIM adalah Betesda (Rumah Anugerah).
Di Rumah Anugerah ini , Kristus telah menyediakan guru, penginjil, dokter, dan konselor untuk menjawab setiap pergumulan kawanan domba Kristus sehingga mereka tidak terlantar. Menelantarkan domba2 Kristus itu berarti melawan tabiat Kristus.

Tuhan punya maksud
for torang pe dotu-dotu.
Tu waktu dorang tarima Api Injil
Sakarang dorang so nyanda ada
yang ta tinggal cuma pasang
for anak cucu samua sakarang ini.

Biar Api Injil t'rus manyala
Oh, manyala pa torang pe hati
Deng biar jo de pe cahaya
Oh terpancar t'rus dari GMIM
So dari dulu , sampe Tuhan Yesus bale kembali.

Selamat Merayakan Hut Ke-191 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen Gereja Masehi Injili di Minahasa.



"Dego-dego tua bertuah" sebagai salah satu saran untuk mempertahankan agar nyala "Api Injil" tidak boleh redup.

Pdt Welly Pudihang
Ketua BPMW GMIM Wilayah Semenanjung

Melayani Tuhan Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat

Dalam kalender GMIM, mulai tanggal 12 Juni 2022 , atribut yang GMIM gunakan dalam pelayanan berwarna hijau seperti dalam...
10/06/2022

Dalam kalender GMIM, mulai tanggal 12 Juni 2022 , atribut yang GMIM gunakan dalam pelayanan berwarna hijau seperti dalam picture di bawah ini.

Warna hijau selau identik dengan alam semesta , lingkungan dan situasi alami. Hijau menunjuk pada kesuburan dan suasana berkelimpahan dan kesejahteraan hidup. Dari pemilihan tema warna ini, saya menangkap pesan sebagaimana arti warna hijau yang dipaparkan di atas, maka Gereja dalam fungsi dan tanggung jawabnya akan memberi kesuburan atas ladang-ladang yang mengalami kekeringan.

Untuk memenuhi panggilan pelayanan ini tidaklah mudah kita pasti akan mengalami kesulitan. Sesulit apapun dunia kerja yang diperhadapkan kepada kita "Api Injil" Kristus harus tetap menyala, tidak boleh padam. Jika itu padam, dunia ini akan menjadi sungsang. Seburuk apapun kita diperlakukan karena panggilan pelayanan ini , tetaplah konsisten untuk tetap hidup taat dan tidak menyerang siapapun dengan alasan apapun. Jangan terganggu dengan kesulitan yang Anda alami. Kasih karunia Tuhan dalam kekuatan penuh akan menopang saya dan Anda. Tuhan tetap memilih orang yang berpegang teguh pada panggilan pelayanan. Semakin dibabat semakin merambat.

Kata "Api" yang diucapkan Yesus dalam Lukas 12:49 dalam tuturan dokter Lukas dicerita kenabiannya, menurut Steven J Cole dalam "The Divisive" memunculkan beragam komentar dan pandangan:

1. Ada yang mengatakan bahwa "Api" yang
diperkatakan Yesus itu mengacu pada ke
datangan Roh Kudus pada hari Pentakosta,
ketika lidah-lidah api hinggap pada para
Murid .

2. Yang lain mengatakan bahwa itu mengacu
pada pemberitaan Injil atau Firman pada
melalui utusan2Nya.

3. Yang lain berpikir itu menunjuk pada penga
niayaan dan masalah yang akan menyertai
pemberita Injil melaui para murid.

4. Yang lain berpikir itu mengacu pada
penghakiman dan pemurnian.

Mengapa terjadi beragam komentator dan pandangan saat orang berbicara tentang "Api"?. Steven J Cole memberi jawab, karena : "Api memiliki semua kiasan dalam kitab suci". Bagi Cole, konteks Lukas 12 menjadi faktor utama dalam menentukan makna tentang Yesus, manakala Dia berbicara tentang penghakiman. Karena itu, dalam konteks Lukas 12 , "Api" bukan hanya kebakaran methaporis , tetapi juga Yesus akan membawa api literal.

William Barclay , mengatakan bahwa dalam pemikiran Yahudi, api hampir selalu merupakan simbol penghakiman, betapapun kita ingin menghilangkan unsur penghakiman dari pesan Yesus, hal itu tetap ada dan tidak dapat dirubah. Api pada dasarnya "bencana" dan dapat mengubah hidup seseorang.

Jika jalan pikir kita terhubung dengan jalan pikir Barclay, maka Api Itu dipandang sebagai simbol penghakiman. Lantas, siapakah yang akan memadamkan Api itu?. Yesus sendirilah yang akan.memadamkan Api itu melalui proses hidup yang Ia jalani bahkan sampai menerima kematian dan penghukuman. Sebagaimana yang Yesus sendiri katakan "Aku harus menerima baptisan" (ayat 50). Kalimat "Aku harus menerima baptisan" dipandang oleh Brian Simons sebagai implikasi dari konteks bahwa Yesus sudah semakin dekat dengan waktunya mengalami penghakiman Allah atas dosa-dosa kita, di kayu salib. Itu adalah "baptisan" penghakiman yang sepantasnya kita tanggung.

Dokter Lukas mencatat perkataan Yesus kepada seluruh orang banyak, dimana Dia menegur mereka karena mampu menganalisa ramalan cuaca, tetapi mereka mengabaikan yaitu bahwa , Mesias ada ditengah-tengah mereka. Di Israel, awan dari barat datang dari laut Meditrania dan dengan demikian membawa hujan Angin selatan datang dari gunung Sinai dengan demikian berarti hari akan panas. Karena itu, Yesus menyebut mereka munafik , sebab mereka mampu melihat cuaca, tetapi mereka gagal memahami arti kehadiran Yesus ditengah-tengah mereka.

Brian Simons menyebut ada permainan kata yang mengagumkan dalam teks bahasa Aram di kata "Munafik". Kata yang diterjemahkan "munafik" secara harafiah adalah "orang yang mencari muka". Bahasa Aramnya mengatakan bahwa orang-orang Farisi melihat "wajah" langit dan "wajah" manusia, menjalani cara hidup yang dangkal , tidak melihat apa yang sedang terjadi secara rohani di sekeliling mereka.

Semoga mata iman kita tidak terhalang dengan derasnya beban pelayanan yang diikatkan dipundak kita sehingga kita mengalami kesulitan untuk melihat kuasa Kristus atas hidup kita.

"Dego-dego tua bertuah" adalah Kedai para Musafir. Dikedai ini, para musafir akan bertanya kemana arah "Air Sejuk" Semenanjung dialirkan? George Bernard Shaw menjawab: "Aku bukan guru hanya sesama musafir yang kau tanyai arah. Aku menunjuk ke arah depan, ke depan diriku sendiri dan ke depan dirimu.



Pdt Welly Pudihang
Ketua BPMW GMIM Semenanjung

Melayani Tuhan Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat.

Happy Birth 139th GMIM Alfa Omega Rumengkor Wilayah Kembes.Bangga pernah melayanimu walaupun hanya sesaat 10 Juni 2018-1...
09/06/2022

Happy Birth 139th GMIM Alfa Omega Rumengkor Wilayah Kembes.

Bangga pernah melayanimu walaupun hanya sesaat 10 Juni 2018-10 Juni 2021.

Dimasa Kepemimpinan saya sebagai Ketua BPMJ bersama seluruh jemaat, fakta berbicara atas 2 bangunan ini:

1. Setiap tahun saat merayakan Hut -nya
(Baca: GMIM JAOR), pagar dan gedung
gereja ini di cat.

2. Pastori selesai dibangun dimasa pandemi
Covid-19. Meskipun keluargaku tidak
menempatinya (keburu mutasi).

GMIM Alfa Omega Rumengkor disingkat JAOR. Hari ini kau berhari ulang tahun ke-139 tahun. Itu berarti, Injil Kristus telah hidup 139 tahun dalam derap langkah juangmu. Pendeta pun bergantian, ada yang datang ada yang pergi dalam bingkai penugasan.

Semoga diusia 139 tahun ini , nilai Profetik Apostolikmu tidak dikerangkeng hanya untuk menyenangkan hati jemaat. Kau harus berani menyatakan mana yang baik dan mana yang buruk.

GMIM JAOR bagaikan bahtera di lautan lepas penuh badai, ombak dan angin sakal yang sewaktu-waktu datang menenggelamkanmu. Ditengah gelombang ancaman itu, GMIM JAOR tetap eksis ditengah resiko dan eksistensinya. Tetap teguh berdiri walaupun di derah dan dirasuki oleh rupa-rupa pengajaran yang menyesatkan.

Menjadi pekerja Tuhan dimana pun Anda ditugaskan adalah hal yang tidak terlalu sulit. Yang sulit adalah bagaimana menafaskan hidup bagi pelayanan. Menafaskan hidup bagi pelayanan berdimensi menomorsatukan Tuhan bukan menomorduakan Tuhan itulah "Nafas Hidup Pelayanan".

Rick Warren menyebutkan bahwa: "Allah memberi semua orang percaya karunia-karunia rohani (Spiritual gifts) untuk digunakan dalam pelayanan. Karunia-karunia tersebut adalah :

1. Heart (Hati)

2. Abilities (Kemampuan)

3. Personality (Kepribadian)

4. Experience (Pengalaman).

Inilah kemampuan-kemampuan khusus yang diberikan Allah bagi seseorang untuk melayani Dia yang diberikan hanya kepada orang percaya. Gunakanlah karunia-karunia yang Allah berikan ini untuk memberdayakan jemaat bukan memperdaya jemaat. Ethel Waters pernah berkata:"Allah tidak pernah membuat sampah atas hidupmu".

Selamat bersyukur GMIM JAOR Tuhan senantiasa menyertaimu. "Api Injil" Kristus harus tetap menyala. Tidak boleh padam. Jika itu padam dunia ini akan menjadi sungsang.

Ucapan Selamat Hut ini disusun di "dego-dego tua bertuah" tempat menuangkan ide dan gagasan tentang "Air Sejuk" Semenanjung agar "Air Sejuk" Semenanjung ini tidak berhenti mengalir. Prinsip menjalani hidup seperti air yang mengalir mencerminkan pribadi yang pantang menyerah dan berpendirian yang kuat. Seperti air yang terus mengalir meski banyak rintangan yang menahan alirannya, ia akan terus mencari jalan keluar , sekecil apapun jalannya ia pasti melewatinya.



Pdt Welly Pudihang
Mantan Ketua BPMJ GMIM JAOR
Wilayah Kembes

Melayani Tuhan Ditengah Tantangan
Semakin Dibabat Semakin Merambat

Address

Jalan Sulawesi
Manado
95164

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Welly Pudihang posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Nearby media companies


Other Digital creator in Manado

Show All