ORIDISTRO

ORIDISTRO Your Criminal Partners

Media online yang menyajikan informasi seputar musik, acara, ulasan, bisnis, tempat usaha, tongkrongan, tips dan trik, serta berbagai artikel lainnya.

PARUPARO UNVEILS EMOTIONALLY CHARGED SINGLE 'U&I', EXPLORING THE PAIN OF UNREQUITED LOVEToday, Paruparo, an indie band f...
24/08/2024

PARUPARO UNVEILS EMOTIONALLY CHARGED SINGLE 'U&I', EXPLORING THE PAIN OF UNREQUITED LOVE

Today, Paruparo, an indie band from Malang, proudly announced the release of their latest single titled "u&i". The song portrays the emotional struggle of an unrequited relationship, filled with heart-wrenching dilemmas.

"u&i" opens with deeply personal lyrics: "Can we talk? I have something else to say / We’re not done, but you’re starting to fade away." These lines express the uncertainty and longing that come when a partner begins to drift apart. Throughout each verse, Paruparo successfully conveys feelings of frustration and desperate hope.

The hopeful yet heartbroken chorus, "You and I, we’re trapped in fantasy / Called you mine, and you’re the one I need / I tried to love you better, but you’re not even here," highlights the powerful desire to hold onto the relationship, even while knowing that reality tells a different story.

The emotional melody and strong musical arrangement further amplify the song's message. Paruparo masterfully captures universal feelings and experiences, allowing listeners to reflect on their own relationships and emotions.

"u&i" was inspired by the personal experiences of Paruparo's members, centered on unrequited love. The chorus itself had been written back in 2021 by Sindy Amani and Rizky Dzulkifli Rizaldi. However, both members held onto the song, waiting for the right moment to release it. "August 23, 2024, felt like the perfect time to release this song with my side project, Paruparo," Sindy Amani shared in a press interview.

The creation of "u&i" was a collaborative effort involving the band's members and their creative team. The song's composition and lyrics were written by Sindy Amani and Rizky Dzulkifli Rizaldi, with Rizky Annuru Tera H, and Hebrew Fransa handling the arrangement. Rizky also took on the production and mixing, while mastering was done by M. Akbar Firdaus.

The single "u&i" is now available on all music streaming platforms as of today. It is hoped that the song will provide comfort and understanding to those who have experienced the bitterness of unrequited love.

Paruparo is an indie pop band composed of four members: Sindy Amani as vocalist and artist, Nomigo as drummer and visualizer, Tera as guitarist and photographer, and Millie as bassist and producer. Interestingly, two of the four members are visual artists who typically work behind the scenes, making this their debut in the music scene. Established in 2024, Paruparo is known for their unique blend of indie pop and alternative rock, as well as their energetic, fresh, and highly creative performances.

https://oridistro.com

https://music.tiktok.com/track/7394789714413504513









Listening to Music On TikTok Music - u&i by Paruparo. Likes. u&i lyrics: ...

EP DEBUT INVEIGH “DINAMIKA”: SEBUAH LAPORAN PANDANGAN MATA TENTANG KRISIS PARUH BAYAInveigh, band indie punk/grunge/alt-...
24/08/2024

EP DEBUT INVEIGH “DINAMIKA”: SEBUAH LAPORAN PANDANGAN MATA TENTANG KRISIS PARUH BAYA

Inveigh, band indie punk/grunge/alt-rock asal Malang telah merilis EP debut bertajuk Dinamika di DSP pada 23 Agustus 2024. Inveigh adalah proyek supergrup yang beranggotakan musisi underground Malang seperti Julius Rinda Bagus (Take This Life), Anizar Yasmeen (Extreme Decay), Eltria Raffi (Dazzle) dan Raditia Putra (Young Savages, Mocking My Friends).

“Pelatihan pertama pada bulan November 2023. Seingat kami, pelatihan tersebut cukup intens pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024, yang kemudian menghasilkan materi di Dinamika EP,” jelas Julius

“Aku mau bikin band rock, lalu aku ajak Nizar tapi belum terbentuk. Kemudian setelah reuni TTL pada April 2023 lalu, perasaan untuk memulai sebuah band kembali muncul. Aku bertanya pada Nizar, dia menjawab “Gas”. Lalu aku mencari anggota yang tersisa untuk gitar dan drum,” tambah Julius

EP debut Inveigh Dinamika adalah representasi dari krisis kehidupan atau krisis paruh baya pasca 30 Inveigh. Sebuah wasiat dan kesaksian tentang dinamika orang dewasa (kebanyakan berkeluarga) menghadapi kerasnya kehidupan sehari-hari. Terkadang bercerita tentang mengenang kenangan masa remaja, terkadang mencoba menghidupkan kembali ambisi yang belum tercapai. Band ini terdiri dari tiga orang pasca 30 dengan bungsu mereka, gitaris yang baru saja mengalami krisis seperempat kehidupan.

Secara umum, EP Dinamika mengangkat tema “krisis paruh baya” berdasarkan istilah psikologi Midlife Crisis karya Elliott Jaques, seorang psikoanalis asal Kanada. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1965, Elliott Jaques, yang saat itu berusia 48 tahun dan seorang psikoanalis dan konsultan organisasi Kanada yang relatif tidak dikenal, menciptakan istilah “krisis paruh baya.” Jaques menulis bahwa selama periode ini, kita berhadapan dengan keterbatasan kita, kemungkinan kita yang terbatas, dan kematian kita. Orang yang mengalami krisis paruh baya mungkin mempertanyakan pilihan hidup mereka dan memikirkan arah baru.

Jaques mencatat bahwa pasien berusia pertengahan hingga akhir 30-an tampaknya mengalami masa depresi dan perubahan gaya hidup mendadak saat mereka menghadapi potensi tentang kematian mereka sendiri. Gagasan bahwa krisis paruh baya adalah sebuah kepastian biologis pun menyebar. Saat ini, hal ini umumnya dikaitkan dengan stereotip pria paruh baya yang membeli mobil mewah atau mengakhiri pernikahan untuk mendapatkan kembali rasa awet muda.

https://oridistro.com

https://haumrecords.bandcamp.com/album/dinamika









5 track album

2BELAS "NYALA API"Tidak mudah band yang berangkat dari dunia sepakbola melebarkan sayapnya di dunia yang lebih luas, 2Be...
24/08/2024

2BELAS "NYALA API"

Tidak mudah band yang berangkat dari dunia sepakbola melebarkan sayapnya di dunia yang lebih luas, 2Belas adalah satu diantaranya. Band Celtic punk asal Magelang, 2Belas, dengan bangga mengumumkan peluncuran album perdana kami yang bertajuk "Nyala Api." Album ini merupakan tonggak penting bagi perjalanan musikal 2Belas, yang - sejak Februari 2018 telah melahirkan 4 single diantaranya PSSDAY (2018), CDD (2019), COSE (2022) dan R.I.N.D.U (2023).

2Belas adalah sebuah grup musik yang terdiri dari delapan anggota yang dikenal dengan perpaduan dinamis antara melodi Celtic dan energi punk yang mentah. Band ini terdiri dari Vibiana sebagai vokalis, Dhedy Wibawa sebagai gitaris rythm, Rizki Ardia sebagai gitaris melodi, Gennaro Raditya sebagai bassist, Reza Azer sebagai pemain akordeon, Wisnu sebagai drummer, Bendot sebagai gitaris akustik, dan Adira sebagai pemain biola.

"Nyala Api" adalah cerminan dari semangat 2Belas dan rekan rekan supporter berapi-api, penuh gairah, dan tak kenal lelah. Album ini menggambarkan perjalanan, kisah cinta, tragedi Kanjuruhan dan emosi intens yang telah menjadi bahan bakar bagi musik kami selama lima tahun terakhir. Setiap lagu dalam album ini adalah bukti komitmen kami untuk menggabungkan musik dan kekuatan abadi supporter sepakbola. Penggabungan ini kami wujudkan dengan menggandeng bidadari Tribun BCS – LCS (Ladies Curva Sud) yang untuk ikut berkidung di salah satu lagu yang berjudul “Gadis Setia.

Album yang direkam dan sekaligus digawangi studio Naufal Ghifari serta merangkap mixing mastering ini berisi total 12 lagu yang bernafaskan celtic punk dengan memperkuat gesekan biola. Tema yang kami gunakan untuk me-Nyala-kan Api di album ini adalah semangat perlawanan, merawat ingatan Tragedi Kanjuruhan, kisah cinta dengan pembawaan bahasa Indonesia dan Inggris.

Menurut Dhedy Babon, Nyala Api ini adalah alur cerita dengan susunan track yang bisa menjadi pemandu perjalanan kami. Mulai dari Intro (Magelang Connection) sampai Outro (BCS). Jadi kami berharap pendengar bisa menyusun cerita masing-masing dengan mendengarkan lagu yang ada di Album ini mulai dari track 1 sampai 12. Kami mencurahkan hati kami ke setiap lagu, dan kami berharap para pendengar dapat merasakan gairah yang kami tuangkan dalam pembuatan album ini.

Pada artwork Nyala Api ini, 2Belas memilih tema suporter tengkorak dengan style casual, yang sedang membawa flare sebagai simbol nyala api dan sebotol minuman khas yang tidak jauh dari lingkup dunia suporter. Dalam artwork sedikit menjelaskan tentang bagaimana simbol-simbol semangat perlawanan, merawat ingatan, kisah cinta dan tentang bendera dari mana kita berdiri. Torehan setiap garis dalam artwork adalah bentuk setiap perjalanan dinamika dalam pembuatan lagu ini.

Album 2Belas – Nyala Api sendiri akan dirilis di digital platform dan bentuk audio CD yang di bundling dengan TShirt, Keychain dan Bandana. Perilisan di digital platform telah kami lakukan sejak 14 Juni, dan perilisan merch, MV Nyala Api dan album talk dibarengkan dengan acara Launching Album yang dilaksanakan di Ultra Football and Space pada tanggal 18 Agustus kemarin.

https://oridistro.com

https://music.apple.com/us/album/2-belas/1747847290









Album · 2024 · 12 Songs

ATSEA BAGIKAN 'TIMID', NOMOR LO-FI TERLUPAKANATSEA, proyek musik dreampop dari Omar Prazhari, menggali arsip lamanya dan...
23/08/2024

ATSEA BAGIKAN 'TIMID', NOMOR LO-FI TERLUPAKAN

ATSEA, proyek musik dreampop dari Omar Prazhari, menggali arsip lamanya dan menemukan karya yang sempat terlupakan, "Timid”. Lagu ini merupakan salah satu single dari album Yours 2 Keep yang akan dirilis pada 15 Oktober 2024 via Kolibri Rekords.

Awalnya dimaksudkan sebagai B-side untuk single "Years 2 Keep" tahun 2020, "Timid" membawa pendengar kembali ke musim dingin Vancouver tahun 2017. Lahir dari sesi spontan dengan keyboard Yamaha bekas seharga 300 ribu rupiah, lagu ini memberikan atmosfer lo-fi yang khas.

“Saya menemukan kibor Yamaha di toko loak seharga tidak sampai 300.000 rupiah. Tanpa pikir panjang saya langsung membelinya, colok ke alat perekam dan memakai salah satu preset bawaan kibor tersebut. Saya sangat kangen kibor itu. Saya meninggalkannya di Vancouver. Saya berharap kibor itu masih dimainkan seseorang di suatu tempat sekarang." Kenang Omar Prazhari, otak di balik ATSEA.

Omar menggambarkan "Timid" sebagai sebuah "eksperimen mumble-pop." Dengan nuansa lo-fi dan atmosfer ethereal, "Timid" mengeksplorasi tema-tema ketidakpastian dan garis kabur antara ingatan dan kenyataan.

"Lagu ini mengalir begitu saja," kata Omar. "Liriknya seperti perasaan ketidakpastian tentang keaslian ingatan seseorang. Saya tidak tahu apakah itu nyata atau hanya imajinasi saya. Ini sangat sering saya alami."

"Timid" adalah bukti dari semangat eksperimental ATSEA dan kemampuannya dalam menciptakan musik yang menarik dari sumber-sumber yang tidak terduga. Seiring kita menantikan perilisan Yours 2 Keep, "Timid" menawarkan sekilas palet sonik yang beragam dari proyek ini.

TENTANG ATSEA:

ATSEA sebuah proyek kamar tidur dari musisi Omar Prazhari pada usia 19 tahun di Vancouver, BC. Kini, satu dekade kemudian, Omar telah kembali ke Jakarta, membawa pulang rekaman-rekaman berfidelitas rendah tentang jarak dan rumah.

https://oridistro.com

https://tidal.com/browse/album/376854182









Listen to Timid on TIDAL

YAHYA HADIRKAN WARNA BARU DALAM SINGLE TERBARU "SUNSET"Setelah sukses dengan album "SOUTH" yang dirilis pada 2022, soloi...
23/08/2024

YAHYA HADIRKAN WARNA BARU DALAM SINGLE TERBARU "SUNSET"

Setelah sukses dengan album "SOUTH" yang dirilis pada 2022, solois asal Bandung bernama Yahya, kembali hadir dengan sebuah warna baru yang berbeda. Ia baru saja merilis sebuah single terbaru berjudul "Sunset" pada Jumat silam (23/8). Menariknya, karya ini akan menjadi sebuah kejutan besar bagi para penggemarnya karena mengusung warna musik yang berbeda dari karya-karyanya sebelumnya.

Melalui "Sunset", Yahya mengeksplorasi warna musik electro pop, sebuah genre yang belum pernah ia garap secara penuh di rilisan-rilisan terdahulu. Lagu ini menceritakan tentang refleksi diri dan kenangan bersama seseorang yang masih menyisakan harapan untuk masa depan. "Apapun yang kita lalui dalam hubungan dengan seseorang, mau itu penuh amarah atau kesal, selalu ingat bahwa rasa sayang akan selalu lebih besar," ungkap Yahya tentang makna di balik liriknya.

Dengan Donny Manurung sebagai produser, "Sunset" membawa suasana yang lebih segar dan unik. Yahya menyatakan bahwa single ini menandai awal dari babak baru dalam karir musiknya. Para pendengar akan dikejutkan dengan sesuatu yang berbeda dari karya-karya sebelumnya yang biasanya lembut dan mendayu, dengan lagu yang lebih energik dan dancey.

Yahya sendiri merasa antusias untuk memperdengarkan dirinya yang baru kepada penikmat karyanya. "Saya sangat antusias dengan arah musik yang baru ini dan saya yakin teman-teman akan merasakan hal yang sama. Tunggu kejutan berikutnya, karena album kedua akan sangat berbeda dengan yang sebelumnya," kata Yahya.

“Sunset” sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform favorit kalian. Lagu ini akan menjadi awal dari perjalanan baru Yahya di industri musik Indonesia. Mari nikmati karya terbarunya.

https://oridistro.com

https://play.anghami.com/song/1171949205









Yahya · song · 2024

GABBA KEMBALI DENGAN SINGLE TERBARU NYA “POCKETS”Gabba akan merilis single berikutnya, “Pockets,” pada 23 Agustus 2024 m...
23/08/2024

GABBA KEMBALI DENGAN SINGLE TERBARU NYA “POCKETS”

Gabba akan merilis single berikutnya, “Pockets,” pada 23 Agustus 2024 melalui A Spur of the Moment Project. Ini adalah rilisan pertamanya sejak album debutnya Recollections yang mendapat pujian pada tahun 2023, Dengan “Pockets”, multi-instrumentalis Filipina ini merenungkan bagaimana, dalam kehidupan yang serba cepat ini, semua orang sepertinya hanya fokus pada kesibukan dan lupa menikmati prosesnya. “Lagu ini merupakan pujian atas semua yang telah terjadi sejak album debut saya dirilis,” Gabba berbagi.

Gabba mengungkapkan bahwa karirnya melejit seolah-olah dia berada di kereta tanpa henti dengan semua kejadian dan pengalaman yang dia hadapi, yang mengarah pada terciptanya “Pockets” pada bulan April tahun ini. Dia memulai tur untuk mendukung Recollections dari Juli hingga September 2023, mewakili Filipina di SXSW Sydney perdana, tampil di Music Day Out di Singapura, dan tampil di Wanderland 2024.

“'Pockets' adalah cara saya melihat kembali momen-momen itu, merasa bersyukur, dan menyadari nilai dari 'kantong' kecil kegembiraan yang menyertainya,” Gabba menjelaskan pola pikir yang dia jalani. “Saat kita terus bergerak, kita cenderung mengabaikan kemenangan kecil dan fokus pada hal besar berikutnya. Bagian synth yang berulang di awal lagu dimaksudkan untuk melambangkan sesuatu yang tanpa henti, seperti seseorang yang berlari atau kereta yang melaju.”

Pengerjaan lagu ini sebagian besar direkam di studio rumah Gabba (kecuali drum, yang direkam di Line In Studios), “Pockets” diproduksi bersama, dicampur, dan dikuasai oleh kolaborator lama Francis Lorenzo dengan sound engineer Kyle Cayton untuk drum. Gabba dijadwalkan mengadakan Listening Session untuk single “Pockets” di Archive Haus di Libis pada 21 Agustus 2023.

Gabba adalah proyek solo musisi yang berbasis di Manila, Gabba Santiago, yang terkenal karena karyanya pada band instrumental rock Degs and Gabba (sebelumnya Tom’s Story) dan band indie rock Fools and Foes. Bertransisi dari sebuah band dan dinamika skala ke proyek soliter, Gabba mengadopsi sinonimnya untuk mendekati dan mengarahkan arah baru bagi visi artistiknya, yang memungkinkan dia untuk mengeksplorasi semua elemen pembuatan musik tanpa batasan dan dengan apresiasi baru. Dalam usaha solonya, Gabba mengkontekstualisasikan kembali manfaat isolasi, bermain dengan lebih banyak tekstur pada gaya gitar dan drum khasnya yang terinspirasi tidak hanya oleh pahlawan musiknya kali ini, tetapi juga memanfaatkan suasana organik dari tempat-tempat yang pernah dia kunjungi. Hasilnya diwujudkan dengan keberanian yang sama seperti yang diharapkan dari usaha bandnya, jika tidak lebih individualistis dan sepenuhnya miliknya.

https://oridistro.com

https://music.youtube.com/watch?v=JSW0y9EDjb0









Provided to YouTube by DistroKid Pockets · Gabba Pockets ℗ A Spur of the Moment Project Released on: 2024-08-23 Auto-generated by YouTube.

HARAPAN BARU YOVIE WIDIANTO DAN HIVI! DI SINGLE “SEMENJAK ADA DIRIMU”Sang maestro lagu-lagu cinta, Yovie Widianto, tak h...
23/08/2024

HARAPAN BARU YOVIE WIDIANTO DAN HIVI! DI SINGLE “SEMENJAK ADA DIRIMU”

Sang maestro lagu-lagu cinta, Yovie Widianto, tak habis-habisnya membuat gebrakan di industri musik tanah air. Kali ini, ia membuat suatu kolaborasi yang super ciamik dengan menggandeng band HIVI! untuk sebuah single remake yang baru saja dirilis berjudul “Semenjak Ada Dirimu”.

FYI guys, lagu “Semenjak Ada Dirimu” memang ditulis oleh Yovie Widianto dan sempat menjadi hits saat dirilis pada 2007 dengan dibawakan oleh penyanyi yang tengah naik daun saat itu, Andity. Lagu ini juga menjadi salah satu trek yang ada di album Beda milik Andity.

Buat kamu yang belum tahu, lagu “Semenjak Ada Dirimu” merupakan lagu pop manis yang menceritakan tentang sebuah harapan baru dalam suatu perjalanan cinta dan kegembiraan menemukan awal yang baru dalam suatu hubungan. Oh ya, single ini dirilis di bawah label rekaman Universal Music Indonesia.

“Saya sangat s**a dengan harmonisasi dari vokal HIVI!, jadi pas ada proyek kolaborasi ini, saya enggak ragu untuk meminta bantuan kerja sama mereka untuk mengisi vokalnya, hasilnya bagus banget,” kata Yovie tentang kolaborasinya dengan HIVI!.

Lagunya dibuat dengan memberikan isian melodi dan irama yang membangkitkan semangat dengan identitas musikal khas HIVI! untuk mewakili harapan dan cinta. Harmonisasi dan pecahan suara vokal dari masing-masing personil HIVI! terdengar sangat begitu baik dan apik. Sebuah lagu cinta yang sempurna!

“Harapan saya sih, lagu “Semenjak Ada Dirimu enggak cuman untuk membangkitkan nostalgia semata, namun juga bisa menjadi soundtrack yang menyenangkan dari generasi sekarang,” harap Yovie.

“Kita sih enggak muluk-muluk, penginnya lagu ini didengar banyak orang, dapat menjadi lagu yang long lasting, baik yang dulu dan juga versi yang sekarang,” harap personil HIVI!.

Audio dan musik video dari single “Semenjak Ada Dirimu” sudah kalian nikmati di semua platform layanan musik digital dan akun YouTube resmi Yovie Widianto. Selamat menikmati musik terbaik dari sang maestro, guys!

https://oridistro.com

https://www.youtube.com/watch?v=pyLDM9NeRnQ








Yovie Widianto & HIVI!'s official music video for single ‘Semenjak Ada Dirimu'Download and Stream: https://lnk.to/YovieWidiantoHiviSemenjakAdaDirimu ...

PESAN KUAT TENTANG KESETIAAN KHAS REBELLION ROSE LEWAT LAGU “DENGAN TANGAN DI DADA INI JANJIKU PADAMU”Bagi para penggema...
23/08/2024

PESAN KUAT TENTANG KESETIAAN KHAS REBELLION ROSE LEWAT LAGU “DENGAN TANGAN DI DADA INI JANJIKU PADAMU”

Bagi para penggemar musik bergenre Punk Rock pasti sangat mengenal salah satu band kebanggaan Yogyakarta, Rebellion Rose. Band yang terbentuk 2008 silam tengah berbahagia merayakan hari ulang tahun mereka yang ke-16 di tanggal 8 Agustus kemarin.

Bersamaan dengan perayaan ulang tahunnya ke-16, Rebellion Rose merilis satu buah single di tanggal 16 Agustus yang berjudul “Dengan Tangan Di Dada Ini Janjiku Padamu”. Lagu ini adalah tentang sebuah janji, sebuah pengikat suci persaudaraan bertabur kasih mesra. Di-aamiin-kan dengan rasa syukur kepada semesta atas cinta yang tumbuh kuat di dalamnya. Doa paling keras di dalam lagu ini; semoga ikatan yang sudah terjalin kekal mengabadi. Besar harapan Rebellion Rose agar pesan dari lagu dapat meresap ke dalam jiwa para pendengar dan tersebar luas.

Rebellion Rose mengajak kompatriot terdekat mereka, Over Distortion, untuk menjadi featured artist di lagu ini. Tak hanya sampai disitu, mereka (Rebellion Rose & Over Distortion) tengah merencanakan agenda tour promo single seantero pulau Jawa yang akan digelar dalam waktu dekat. Merch original bertemakan “Dengan Tangan Di Dada Ini Janjiku Padamu” juga ikut menghiasi perilisan single ini nantinya.

16 tahun bukanlah waktu yang singkat. 16 tahun berikrar untuk selalu bersama menebar cinta ke segala penjuru dunia. Tak dapat dipungkiri, salah satu amunisi terpenting bagi Rebellion Rose adalah para Comrades (sapaan fanbase) yang setia mendukung serta membersamai mereka. Seperti halnya ketika lagu Aku, Kamu, Dan Samudra, Terima Kasih, Sehat Selalu Sodaraku bisa tersebar luas itu karena gencarnya gerilya para Comrades di sosial media. Comrades merupakan nyawa, darah, dan daging pada tubuh Rebellion Rose. Single baru nanti adalah persembahan sekaligus ikrar untuk Comrades se-Indonesia.

https://oridistro.com

https://music.youtube.com/watch?v=TUK-O_fV5MI









Provided to YouTube by IIP-DDS Dengan Tangan Di Dada Ini Janjiku Padamu · Rebellion Rose · over distortion Dengan Tangan Di Dada Ini Janjiku Padamu ℗ Rebe...

JELITA ASAL INDONESIA ALEX TEH KISAHKAN BALADA ROMANTIKA MASA KINI MELALUI SINGEL BITTERSWEET BERJUDUL “I LOVE YOU SO”Be...
23/08/2024

JELITA ASAL INDONESIA ALEX TEH KISAHKAN BALADA ROMANTIKA MASA KINI MELALUI SINGEL BITTERSWEET BERJUDUL “I LOVE YOU SO”

Berada dalam dilema saat menemukan "orang yang tepat", namun sayang waktunya tidak tepat. Masuki dunia emosional dari lagu "i love you so" oleh Alex Teh. Sebuah lagu bittersweet yang mengeksplorasi tentang memendam perasaan namun merindukan cinta yang lembut dan kasih sayang. Sebuah surat cinta untuk "orang yang telah terlepas." Sepanjang lagu, pendengar dapat merasakan pengalaman mereka dalam mencintai orang yang tepat namun pada waktu yang salah. Tidak bisa terlalu terikat pada cinta ini, karena ada kemungkinan mereka berdua tidak dapat mempertahankan hubungan karena keadaan mereka. Dengan imaji yang lembut dan manis dalam liriknya, ia ingin membuat orang-orang bergerak perlahan karena hubungan tersebut akan gagal jika dipaksakan. Untuk melangkah mundur dan menemukan jati diri masing-masing terlebih dahulu sebelum benar-benar mencintai mereka.

"i love you so" adalah single pertama dari EP yang akan datang: "in my 20's" yang bercerita tentang gejolak uji coba kehidupan dan pengalaman selama ini di usia 20-an. Dengan ini, Alex berharap para anak muda dapat memahami pengalaman universal tentang menginginkan cinta yang tidak dapat dimiliki. Meskipun Alex Teh memiliki familiaritas yang tinggi dengan gitarnya, rilisan yang akan datang ini merupakan sesuatu yang berbeda namun tetap membuat dirinya nyaman. "Aku mulai bermain gitar bahkan sebelum aku bisa bernyanyi; aku selalu menulis dengan gitar sebagai alat musik utamaku, dan tidak pernah berubah. Aku selalu ingin membuat album yang sangat akustik yang guitar-driven, karena itulah yang paling sering saya dengarkan dan menjadi alat terbaik yang saya gunakan untuk mengekspresikan diri." Album ini lebih mengarah ke genre "folk indie", mirip dengan album Hollow Coves, Paper Kites, dan lain-lain.

Album ini sangat kental dengan nuansa akustik dengan tuning senar yang terbuka dan harmoni halus yang membungkus lagu dengan sentuhan pahit dan melankolis, dan ini merupakan lagu pertama yang diproduseri oleh Alex Teh bersama Will Mara, seorang seniman dan produser terkemuka yang karyanya termasuk "Sunday Song" dari Ricecooker dan "Blue Jeans" dari Gangga.

Alex membahas proses produksi sebagai proses yang sangat menarik, dengan mengatakan, "Selalu ada kali pertama untuk segala sesuatu. Dengan rekaman ini, saya hanya bermain-main dengan tuning yang berbeda dan ini adalah karya tercepat yang pernah saya tulis." Alex juga telah bekerja sama dengan Arash Buana, seorang musisi muda berbakat yang dikenal dengan karya-karyanya seperti "if you could see me cryin’ in my room," untuk mengisi gitar akustik.

"Mengerjakan proyek ini merupakan pengalaman yang baru dan menyenangkan, terutama karena saya selalu ingin membuat album dengan nuansa akustik. Will dan Arash memberikan karya yang luar biasa dalam menciptakan layer gitar yang indah, terutama gitar akustik, yang tidak dimainkan dalam penyetelan standar 440 namun di 432, yang menjadi tantangan tersendiri. Synth yang hangat dan halus, dan memiliki ritme drum yang padat dengan elemen-elemen lain dalam lagu ini menciptakan kontras yang kuat dengan lirik. Sangat menarik untuk melihat lirik lagu yang cerah dan bittersweet yang disamarkan dalam sebuah lagu romantis nan bahagia," kata Alex.

Sejak muncul di panggung musik, Alex Teh telah tampil di Java Jazz Festival 2023 bersama Adhitia Sofyan dan Otti Jamalus, dan tahun ini dia telah tampil di panggungnya sendiri di Java Jazz Festival 2024. Dia telah merilis lagu bersama Meda Kawu "Fading", bekerja sama dengan Endah N Rhesa, Mikha Angelo dan lainnya. Alex Teh juga pernah tampil di PPIA Victoria Alun-Alun: Kelap-Kelip Kota Tua 2023 di Melbourne. "I love you so" akan tersedia di semua platform musik utama pada 22 Agustus 2024.

https://oridistro.com

https://music.line.me/webapp/album/mb0000000003c7b985









LINE MUSICで Alex Teh 「i love you so」 を聴こう!

TIKET MAU MENYAPA PENGGEMAR LAMA DAN BARU LEWAT SINGLE TERBARU "GAK MAU"TIKET mencoba mengibarkan kembali eksistensi dan...
23/08/2024

TIKET MAU MENYAPA PENGGEMAR LAMA DAN BARU LEWAT SINGLE TERBARU "GAK MAU"

TIKET mencoba mengibarkan kembali eksistensi dan menguatkan relevansinya lewat tembang duka asmara yang riang.
Formasi lama, lagu baru, lebih santai, dan lebih merdeka. Ini TIKET masa kini, datang kembali dengan tema patah hati lewat cara – justru – tidak melankolis dan mendayu-dayu lewat "GAK MAU".

Bermula dari saling menyapa biasa, basa-basi menanyakan kabar, hingga berlanjut membentuk grup WhatsApp, malah akhirnya berujung pada ide menggulirkan TIKET kembali ke kancah musik Indonesia. Yang menarik, komposisi formasi TIKET hari ini bisa diistilahkan dengan "formasi baru rasa lama". Iya, formasinya merupakan formasi TIKET saat pertama kali terbentuk: Aqi Singgih (vokal), Arden Wibowo (gitar), Opet Alatas (bas), dan Brian Kresna Putro (drum).

Yang membedakan TIKET dulu dan sekarang, menurut Brian: "Dulu kita itu cenderung bergajulan dan meledak-ledak. Kalau sekarang sih lebih santai, melakukan hal-hal itu lebih strategic dan simple. Dan sekarang kami lebih bebas menentukan sendiri mau ngapain, tidak lagi diatur oleh label. Saat sudah sama-sama dewasa, kemerdekaan ini adalah berkah. Cukup tahu mau kemana, tenang dalam mengambil keputusan dan melakukan apa-apa."

"Dua tiga tahun belakangan ini kami berkumpul dan kami merasa sudah saling paham, saat membuat karya itu tidak lagi melebih-lebihkan, sekarang sudah sadar bahwa segini ini cukup. Sesuatunya gak dibikin sulit, dibikin ribet, porsinya segini, ya sudah, ini yang ideal," tambah Opet.

Sambutan publik terhadap remake "Hanya Kamu Yang Bisa" (Electric Version, 2022) yang bahkan telah ditonton lebih dari sejuta kali di YouTube, cukup mendongkrak rasa percaya diri TIKET bahwa keberadaan mereka masih relevan. Kuartet ini pun melanjutkan gebrakannya dengan merilis "Senjana" yang juga mendapat sambutan cukup baik. Sampai akhirnya datang lagi dengan karya termutakhir: "GAK MAU".

“Lagu ini menggambarkan tentang seseorang yang katanya mau berubah, nyatanya gak berubah juga. Sementara kesabaran orang tentu ada batasannya. Dan ‘GAK MAU’ adalah jawaban orang-orang yang sudah capek akan kesabaran itu tadi. Namun disampaikan dengan harmonisasi yang tenang dan sabar,” ujar Aqi.

Dibalut warna pop-rock, senandung mid-tempo yang nyaman di kuping, "GAK MAU" sejatinya adalah kisah sedih di ranah asmara namun TIKET membungkusnya dengan pendekatan happy vibes, feel-good song. "Aqi yang punya ide awal 'GAK MAU'. Lalu kami ngumpul bareng di studio Aqi. Saling pancing, saling nimpalin, modelan jamming gitu. Dalam sehari bentuk lagu udah terbangun," ungkap Opet.

Komposisi dasar lagu bisa terbangun hanya dalam sehari bukan berarti materinya masih mentah, kurang matang, belum saatnya dirilis. Tapi justru menunjukkan bahwa TIKET sudah sangat mengenal satu sama lain. Apa-apa jadinya easy-going, menggelinding saja secara alami. Pun energi makin menguat karena optimisme di internal TIKET juga besar.

"Ini sudah nyawa TIKET yang ke-6 ya. Gonta-ganti personel, Opet menjalani sendirian, masing-masing sibuk proyekan lain, ternyata ujung-ujungnya kami malah ngumpul lagi, jadi TIKET lagi. Ya artinya kami cukup tahan banting. Udah sebegitu, masa kita gak optimis?" pungkas Brian.

“GAK MAU” akan tersedia di semua digital streaming platforms dari 22 Agustus 2024.

https://oridistro.com

https://www.youtube.com/watch?v=4shumjoUaPk









Official Music Video of Gak Mau, release date 22 August 2024"Gak Mau, " a unique sad love song wrapped in poprock colors, showcases the band’s newfound relax...

KALEB J RILIS SINGLE “DI BALIK PERTANDA”, LANJUTKAN KISAH DARI MINI ALBUM YANG AKAN DATANGEra baru dari Kaleb J telah di...
22/08/2024

KALEB J RILIS SINGLE “DI BALIK PERTANDA”, LANJUTKAN KISAH DARI MINI ALBUM YANG AKAN DATANG

Era baru dari Kaleb J telah dimulai. Selepas mengumumkan mini album terbarunya yang bertajuk “Off Guard” sekaligus merilis single ‘Melepaskanmu’ beberapa waktu lalu, kini single kedua dari mini album tersebut telah dirilis. Single bertajuk ‘Di Balik Pertanda’ ini menampilkan sisi lain dari cerita yang ingin disampaikan oleh Kaleb J pada mini albumnya. “Setelah dimulai dengan ‘Melepaskanmu’ dan dilanjut dengan ‘Di Balik Pertanda’, kemudian akan disusul dengan rilisan lagu-lagu lainnya yang ada di mini album ini,” ungkapnya.

‘Di Balik Pertanda’ menghadirkan nuansa yang dapat menjelaskan secara jelas perasaan bimbang, penasaran, dan keraguan yang dialami oleh Kaleb J. Itulah mengapa lagu ini digarap Kaleb dengan core instrument adalah gitar dan beat drum. “Karena lagu ini ceritanya tentang seseorang yang masih berharap bisa bersama walau tanda-tanda menunjukkan sebaliknya,” kisah Kaleb J tentang lagu ini. “Walau mereka sebenarnya sadar kalau mereka mungkin tidak ditakdirkan bersama, orang itu tetap terus mencoba mencari arti di balik semua itu,” lanjutnya. Dari segi songwriting, soundscape yang dipilih hingga cara bernyanyi Kaleb J untuk ‘Di Balik Pertanda’ memang dibuat berbeda dibanding single yang sebelumnya dia rilis. Tentu ini adalah hasil diskusinya bersama Belanegara Abe yang juga turut dibantu oleh banyak nama diantaranya: Dustin David, Jordan Christian Mustamu, Ogi Lugas, Hery Alesis, hingga Ano Stevano untuk proses Mixing dan Dimas Pradipta pada proses Mastering.

2 lagu yang sudah dihadirkan oleh Kaleb J dari mini album “Off Guard” ini memang saling terkait satu sama lainnya karena dia berusaha menyampaikan kisah-kisah pengalaman hubungan yang pernah dia alami sebagai sebuah cerita yang utuh. Setidaknya ada 3 single lainnya yang sudah siap untuk dirilis oleh Kaleb J yaitu: ‘Selimut Hati’, ‘Adinda’, dan ‘Untukmu’. Untuk ‘Di Balik Pertanda’ sendiri, Kaleb J berharap jika lagu ini dapat menjadi penanda sekaligus pengingat pada para pendengar musiknya untuk tidak mengusahakan cinta yang jelas-jelas tidak akan berhasil. “Apalagi kalau tanda-tanda itu sudah jelas,” kata Kaleb J. Simak single terbaru Kaleb J, ‘Di Balik Pertanda’, yang diambil dari upcoming mini album “Off Guard” miliknya di seluruh digital streaming platform di Indonesia.

https://oridistro.com

https://play.anghami.com/song/1153847573









Kaleb J · song · 2024

Address

Tebo Selatan 222
Malang
65147

Opening Hours

Monday 09:00 - 19:00
Tuesday 09:00 - 19:00
Wednesday 09:00 - 19:00
Thursday 09:00 - 19:00
Friday 09:00 - 19:00
Saturday 09:00 - 19:00

Telephone

+628991289197

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when ORIDISTRO posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to ORIDISTRO:

Share

Nearby media companies


Other Malang media companies

Show All