25/12/2024
Penjarahan Aset Kerajaan Gowa
Terjemahan :
Sebuah kutipan terperinci dari buku "Batavisch Nieuwsblad" terkait ekspedisi tentara Hindia Belanda di Bone (Perang Bone Tahun 1905).
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat kami ambil dari kutipan tersebut:
Sementara itu, penyelidikan terhadap rumah-rumah di Pakatto membuahkan hasil yang cemerlang. Disebuah rumah, sebuah pikulan yang siap mengangkut barang-barang berharga dan uang, sementara dirumah lain ditemukan koper-koper baja. Rupanya pangeran Gowa pernah tinggal di Pakatto, dan baru melarikan diri pada saat-saat terakhir.
Barang-barang berharga yang ditemukan kemudian diketahui terdiri dari: Satu pedang dengan sarung dan naga, bertuliskan: Aroeng Alita; satu idem bertuliskan: Kraeng Beroeangin; satu mahkota emas, bertahtakan batu-batu mulia; sembilan keris emas, dengan gambar Hindu pada gagangnya, dan sarungnya yang terbuat dari emas, termasuk beberapa di antaranya bertahtakan batu; satu keris emas dengan sarung ditto; tiga pedang dengan sarungnya, berhiaskan emas; sepuluh gelang emas, termasuk satu set dengan batu-batu berharga;. satu medali dengan rantai, dan tulisan “untuk jasa-jasa yang diberikan, kepada gubernur 1829;” satu medali kehormatan untuk raja orang Makassar, tahun 1818; satu lempengan logam, yang ditandai sebagai hadiah dari pemerintah Inggris kepada penguasa Gowa, tahun 1811; dua perangko pemerintah; tiga belas kalung emas; lima ikat pinggang, sebagian terbuat dari emas; sepuluh lembar saham, masing-masing f100 dalam mata uang N.V. Mij. tot exploitatie van Telefoonverbindingen in Nederlandsch Indie, setiap lembar saham berisi 24 kupon; f18,500 dalam mata uang Hindia Belanda; 50 koin emas sebesar satu dolar, dan 94 koin idem, yang ukurannya lebih kecil. Selain itu, ditemukan p**a sejumlah besar benda-benda perak, seperti nampan, pot sirih, kotak tembakau, tutup, mangkuk jari, yang menurut istilah para ahli, “terlalu banyak untuk dirinci”, dan sekump**an alat tulis-menulis, serta dua buah perangko.
Seluruh barang jarahan dapat diperkirakan dengan aman dengan nilai f 60.000 hingga f 70.000. Itu sudah masuk.
Penaklukan seperti itu adalah bisnis yang menyenangkan bagi para kapitalis dan kaki tangannya. Mereka mendapatkan pop**asi yang besar untuk dieksploitasi dan dieksploitasi dan segala sesuatu yang tidak terlalu panas dan berat dicuri dan diambil. Hal ini tentu saja akan menjadi tambahan dari berlian yang dicuri dari Lombok di museum, sebagai 'bukti kejujuran Belanda.
Tapi jika Anda adalah pekerja yang menganggur, permata mungkin berhati-hati untuk tidak mengambil apa yang Anda butuhkan, karena dengan begitu Anda merusak fondasi masyarakat.
Sumber : Koran Belanda terbitan bulan Desember 1905