05/01/2024
Chapter 3
Mentari hari ini cukup temaram, Menyejukkan. Keindahannya begitu jarang kunikmati, mungkin karena selama ini ku termakan oleh bayang kenangan yang mesti tak ku kenang. Bibir sang mentaripun nampak tersenyum. Mungkin karena dia bangga menerangi sang bumi, meskipun kadang ia terhalang oleh pekatnya awan Atau karena dia harus bertukar jaga oleh sang bulan.
Kupejamkan mata, membiarkan tubuhku terpapar hangatnya mentari di pagi ini. Membuka mata perlahan, melihat sekitar. Hanya ada aku Dan......,!!!, Hentikan...Ucapku Dengan suara agak keras, Refleks. Jangan biarkan fikiranmu terus berlabuh pada sosok yang mengingatmupun tidak. Tersentak ku tersadar oleh amarah batinku. Memaki sang diri, menghardik hati bahwa hidupmu jangan kau habiskan oleh angan yang hanya menjadi kenangan. LihatLah mentari itu, Dia Tak pernah menyerah sekalipun sang awan dan hujan menguyur bumi tapi cahayanya tetap kau rasakan sekalipun temaram. Adakah dia menyerah akan keadaan?, Sekalipun malam berganti, dia tetap akan bersinar dibumi lain. Lalu bagaimana dengan dirimu?, Sepecundang inikah?
Ku tarik nafasku begitu dalam, berusaha menyadarkan diri. Serapuh inikah diriku?, Gumamku. Kupandangi langit yang tertutup awan, Indah. Ada pelangi yang menghiasi sekalipun saat itu hujan tak turun. Mungkin langit ingin berkata kepadaku bahwa keindahan itu hadir sekalipun kau sulit memahaminya.
Angin sepoi dan kicauan burung yang bergantian bersiul menciptakan irama yang seolah ingin mengatakan Kami selalu bahagia sekalipun tak sesempurna layaknya Manusia. Hembusan angin menyentuh kulitku, begitu terasa msnyejukkan. Gorden jendela kamar tempatku berdiripun ikut bergoyang oleh oleh hembusan sang angin.
To be Continu.....
Penulis : Awan
Judul : Rintik Hujan Di Tepi Pantai
Edisi : Kenangan The series
Butuh website Hosting
bit.ly/hostingmurahdaftar