11/09/2016
Alasan kenapa Sigra tidak mahal
Ketika Daihatsu meluncurkan model andalan terbarunya, Sigra, tidak sedikit orang yang terheran-heran. Salah satunya, adalah kelengkapan fitur mobil yang mumpuni, tetapi bisa dibanderol dengan harga yang relatif murah.
Kedua model ini sudah dibekali beberapa fitur keselamatan "mahal", seperti dual airbag dan sistem pengereman anti-brake lock system (ABS).
Mengapa demikian?
Alasan pertama, mengapa dan Sigra bisa punya harga yang kompetitif adalah karena program mobil murah dan ramah lingkungan alias low cost and green car (LCGC). Lewat program ini, PT Astra Daihatsu Motor punya keistimewaan tidak bayar Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM).
Bicara kategori, kedua model ini masuk dalam kelompok kendaraan berpenggerak roda 4x2 dengan mesin di bawah 1.500 cc yang dibebani PPnBM 10 persen. Sigra dibekali mesin 1.2 liter berpenggerak roda depan. Artinya, karena berstatus sebagai produk LCGC, maka kedua model ini tidak dibebani PPnBM.
Maka, jika dibandingkan dengan model-model sejenis atau yang punya dimensi lebih kecil, model-model LCGC punya keuntungan.
Daihatsu Sigra dirakit di pabrik Daihatsu di Karawang, Jawa Barat.
Kandungan Lokal
Faktor kedua dan yang paling berpengaruh adalah masalah kemampuan industri Daihatsu sebagai pemanufaktur otomotif besar di Indonesia. Sebelum Sigra lahir, Daihatsu sudah melahirkan beberapa model kolaborasi sebelumnya, mulai dari Avanza-Xenia, Rush-Terios, dan Agya-Ayla.
Khusus untuk Agya dan Ayla, keduanya juga berstatus LCGC dan wajib memenuhi beberapa syarat manufaktur, salah satunya kandungan komponen lokal sampai 80 persen. Artinya, Daihatsu sudah menyiapkan stuktur perusahaan pemasok komponen yang wajib berstatus lokal.
Tak sedikit upaya Daihatsu mengajak beberapa perusahaan komponen asal Jepang untuk membangun pabrik di Indonesia. Cara yang dilakukan demi strategi jangka panjang, sehingga sokongan pasokan komponen Jepang berstatus “lokal” tetap terjaga. Sederhananya, mengirim komponen dari satu kawasan industri di Karawang tentu jauh lebih murah ketimbang impor dari Jepang atau Thailand.
Komponen yang sama
Faktor ketiga dan yang menjadi kartu truf bagi Daihatsu di bandingkan merek lain di Indonesia adalah pemanfaatkan komponen sama (common parts) pada model baru. Kebijakan ini bukan tidak dilakukan merek-merek Jepang lain, tetapi perbedaannya adalah, jumlah penjualan yang signifikan.
Bukankah lebih murah menciptakan model anyar, tanpa harus mendesak perusahaan komponen melakukan investasi baru. Cukup memanfaatkan cetakan (moulding) yang sama pada komponen model sebelumnya kemudian dikirim untuk digunakan pada produk baru.
Department Technical Service Division TAM, Iwan Abdurrahman, mengatakan, memang ada beberapa komponen yang sama yang digunakan Sigra dengan model lain. Beberapa bagian, mulai dari spion, transmisi 4-percepatan otomatis, bemper, lampu depan, kaki-kaki, sampai kabel kelistrikan.
Kalau dinilai dari value (nilai) mungkin kandungan komponen yang sama ada pada Sigra bisa mencapai 50 persen.