01/11/2025
VIRAL, Demo Mahasiswa di Depan Kantor Gubernur Sumsel, Herman Deru Dijuluki "Gubernur Helikopter"
TRIBUNMURA - Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Kantor Gubernur Sumatera Selatan pada Rabu (29/10/2025) menjadi viral di media sosial. Dalam aksi tersebut, mahasiswa melontarkan kritik pedas terhadap Gubernur Sumsel, Herman Deru, dengan julukan “Gubernur Helikopter”. Julukan ini menarik perhatian publik dan memicu perdebatan hangat di dunia maya.
“Gubernur Provinsi, kito juluki dengan gubernur Helikopter. Betul dak?” kata orator aksi melalui toa.
“Betul,” jawab peserta demo.
Mahasiswa menilai julukan tersebut relevan karena Herman Deru dianggap kurang memperhatikan jalan rusak dan infrastruktur kritis di berbagai kabupaten seperti Banyuasin, Muba, dan Lahat.
“Ndak mau lihat jembatan Lahat yang roboh gara-gara Batubara,” ungkap salah seorang peserta demo.
Suasana Aksi dan Respons Gubernur
Pantauan di lokasi menunjukkan aksi berlangsung kondusif, meski diwarnai teriakan dan spanduk sindiran. Herman Deru hadir langsung menemui mahasiswa, namun ekspresi wajahnya terlihat memerah dan kedua tangannya dimasukkan ke saku celana, gestur yang memicu komentar beragam dari netizen.
Unggahan video di akun sumsel_viral01 memperlihatkan momen tersebut, yang mendapatkan ribuan komentar dan reaksi.
Beberapa komentar kritis dari netizen antara lain:
Rudi Firman: “Ngapolah bapak ini… kalau ngomong depan wartawan atau warga, tangan nyo selalu masuk ke dalam kantong? Agak ninggi cak nyo.”
Arry Kli: “Gubernur paling elit di Indonesia. Ke mana-mana helikopter. Gak tau itu uang rakyat, malu pak ????.”
Dika Saputra: “Kalau gubernur nya ud di depan tinggal sampai kan baik baik dan secara bijak dan santun,,,, apa lagi ud jadi mahasiswa (seharusnya adab diutamakan)
Bunda Emi: “Semoga gubernur periode berikutnya dapat meneruskan pembangunan yang belum terselesaikan. Terimakasih pak gubernur Herman Deru atas hidhmah mu untuk tanah kelahiranmu Belitang dan untuk Sumsel, semangat dan maju terus pantang mundur.”
Julukan “Gubernur Helikopter” dan Dampaknya
Fenomena julukan ini menjadi cerminan ruang kritik terhadap pejabat publik di Sumatera Selatan. Mahasiswa menggunakan satir untuk mengingatkan pemimpin agar tetap memperhatikan realitas rakyat.
“Selama kritik disampaikan dengan tertib, itu sehat bagi kehidupan politik daerah,” ujar Bima Yudha, pengamat politik lokal.
Julukan ini juga menyoroti bagaimana gestur dan kebijakan pejabat publik kini mudah viral di era digital, serta bagaimana masyarakat memantau kepemimpinan secara lebih kritis.
Pertanyaannya kini, akankah Herman Deru mengubah pendekatan kepemimpinan untuk merespons persepsi publik, atau tetap melanjutkan gaya efisien namun dianggap elitis?
Fenomena “Gubernur Helikopter” kini menjadi topik hangat di Sumatera Selatan, sekaligus pengingat bagi pemimpin daerah bahwa setiap tindakan dan keputusan bisa menjadi sorotan publik.