19/09/2023
Ini Tentang Perbedaan.
Saya rasa Kita sepakat bahwa Kita menghargai perbedaan. Perbedaan membuat kita berpikir bahwa kita memerlukan beberapa sudut pandang untuk menemukan sebuah kebenaran dan solusi yang tepat. Namun, harus ada paramter yang menjadi acuan untuk mengukur kebenaran tersebut, agar kita tidak terperangkap selamanya dalam perdebatan.
Lepas Dhuha, Saya mendengar perbincangan komintas (halaqah) kecil ini sedang adu argumentasi perihal beberapa hukum tajwid dan aplikasinya. Masing-masing mengutip pernyataan yang sama dengan makna dan penafsiran yang berbeda. Sampai pada akhirnya, ada yang membatasi perdebatan itu dengan ucapan "Kita tunggu saja penjelasan dari Ustadz". Lebih kurang begitu redaksi yang Saya dengar.
Setelah Saya duduk membersamai dan menjelaskan kembali apa yang sudah dipelajari bersama, akhirnya perdebatan itu kembali kondusif dan masing-masing dapat memahami dengan baik apa yang menjadi topik dari debat mereka.
Komunitas sekecil ini pun ternyata tidak bisa terhindar dari perbedaan. Padahal, komunitas ini belajar di waktu yang sama, durasi yang sama, tempat yang sama, belajar dengan pembimbing yang sama, memakai metode dan modul belajar yang sama.
Lalu apa yang memicu terjadinya perdebatan di antara mereka? Menurut pengamatan Saya, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya :
1. Pemahaman yang kurang lengkap ketika menangkap sebuah informasi.
2. Keilmuan yang merata, tidak ada yang unggul secara signifikan.
3. Tidak ada yang memiliki lisensi untuk memberikan clearing ketika terjadi perdebatan.
Kita tidak anti terhadap perbedaan, selama itu masih dalam koridor ikhtilaf. Namun kita anti terhadap "ASAL BEDA" yang merongrong opini kepada sesuatu yang salah.