13/02/2024
Dinding-Dinding Kehidupan
Kehidupan adalah puing-puing yang hancur, selalu terhempas pada dinding kenyataan yang pahit, ditabrak takdir yang sangat keras dan menyakitkan, meski waktu coba mencantum kembali serpihan-serpihan hati, namun ibarat kaca tajam, menyayati lebih dalam setiap waktu.
Kehidupan yang sunyi dan sepi lebih arif menyimpan luka ini diam-diam, tumbuhkan sebagai bayang-bayang hanya dalam mimpi-mimpi. Kesedihan selalu pecah di lubuk hati, dan kedalaman jiwa-jiwa air matanya bergenang. Walaupun kenyataan sebagian insan terbahak- bahak, atas nama dusta yang fatamorgana.
Luka lama belum sempurna untuk di sembuhkan semuanya, di mana kita menemukan luka yang baru, kehidupan berubah, lalu kita harus belajar untuk tabah, mengasah kemampuan untuk bersabar. Mata menjadi saksi, telinga hanya menguping, bibir selalu mengeluh dan pikiran jadi kotak penyimpanan.
Betapa lekas perjalanan ini, menjengah di jendela tanah air dengan butiran hujan yang suram. Kemudian menulis surat tentang kerisauan di langit senja yang buram, menghitung puing-puing kehancuran, bersilih gantian dan hanya menjadi kenangan-kenangan pahit yang tak terkatakan.
02/06/20