Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon Taman Nasional Ujung Kulon

Sosialisasi Pengelolaan TNUK melalui Tarawih Keliling (TARLING).Hi Sobat BaCuSa,Bulan Ramadhan penuh berkah menjadi mome...
25/03/2024

Sosialisasi Pengelolaan TNUK melalui Tarawih Keliling (TARLING).

Hi Sobat BaCuSa,

Bulan Ramadhan penuh berkah menjadi momentum yang baik untuk mempererat tali silaturahmi, pada tanggal 21 - 23 Maret 2024 Balai TNUK bekerjasama dengan Aliansi Lestari Rimba Terpadu (ALeRT) mengadakan Tarawih Keliling (Tarling) di wilayah Kecamatan Cimanggu. Dalam agenda tersebut, Balai TNUK berkesempatan melakukan sosialiasi untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat Daerah Penyangga terhadap peraturan dan kebijakan pengelolaan yang berlaku, serta menggalang dukungan masyarakat dalam upaya konservasi di TNUK

Masjid Jami Al Muttaqin, Kp. Cisantri, Desa Padas**a, Masjid Kp. Ciakar, Desa Rancapinang dan Masjid Al Ikhlas, Kp. Pasir Angin, Desa Kramatjaya adalah Masjid-masjid yang dikunjungi dalam kegiatan Tarling kali ini.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala SPTN Wil.III Sumur, I Made Artawan,S.Hut,M.Si menyampaikan materi tentang Organisasi, Dasar Hukum, Tujuan dan Arah Pengelolaan dan Pelestarian Badak Jawa, yaitu sebagai identitas/aset bangsa yang menjadi perhatian internasional dan upaya mewujudkan JRSCA. Selain itu, juga disampaikan himbauan tentang tindak pidana kehutanan terutama larangan perburuan yang berlandaskan pada Fatwa MUI No 4 tahun 2014 tentang Pelestarian Satwa Langka untuk menjaga ekosistem serta pengamanan Pal Batas kawasan TNUK.

Masyarakat memberikan respon positif dan terlibat aktif didalam sesi diskusi. Diakhir kegiatan, Balai TNUK menyampaikan infaq berupa uang sebesar Rp. 750.000,- untuk menunjang pengelolaan pada masing-masing Masjid yang di kunjungi.

Sosialisasi terhadap masyarakat sekitar kawasan merupakan bagian penting dalam pengelolaan TNUK, sehingga akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian Badak Jawa di dalam kawasan TNUK.

Mari Kita Jaga Bersama Kawasan Konservasi TNUK

















Keluarga Besar Taman Nasional Ujung Kulon Mengucapkan, Selamat Hari Bakti Rimbawan yang Ke-41 (16 Maret 2024)Rimbawan He...
16/03/2024

Keluarga Besar Taman Nasional Ujung Kulon Mengucapkan, Selamat Hari Bakti Rimbawan yang Ke-41 (16 Maret 2024)

Rimbawan Hebat, Hutan Terawat, dan Lingkungan Sehat!
















14/03/2024

Hi Sobat BaCuSa

Kali ini Mimin ingin berbagi informasi terkait dengan tanaman langkap (Arenga obtusifolia) yang ada di kawasan TN Ujung Kulon serta hubungannya dengan Badak Jawa yang merupakan satwa langka dan satu-satunya didunia yang ada di TN Ujung Kulon.

Simak sampai selesai yah .... Semoga bermanfaat.

Badak Jawa, Hanya kita yang punya















Keluarga Besar Taman Nasional Ujung Kulon Mengucapkan, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1445 H, 2024.Sucikan Dir...
14/03/2024

Keluarga Besar Taman Nasional Ujung Kulon Mengucapkan, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1445 H, 2024.

Sucikan Diri, Bersihkan Hati Menuju Ridho Allah SWT.













Balai Taman Nasional Ujung Kulon Mengucapkan  Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka  1946. Semoga kita semua diberikan...
11/03/2024

Balai Taman Nasional Ujung Kulon Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946.

Semoga kita semua diberikan keselamatan dan kesejahteraan di hari yang baik ini.










Hai,   dan   Badak!Jangan Lewatkan!Badak Livetalk: Bincang Ringan Seputar Taman Nasional Ujung Kulon.Narasumber: Ardi An...
07/03/2024

Hai, dan Badak!
Jangan Lewatkan!

Badak Livetalk: Bincang Ringan Seputar Taman Nasional Ujung Kulon.

Narasumber: Ardi Andono, S.TP., M.Sc (Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon)
Host: Linda Fitria (Yayasan Badak Indonesia)
Live di .indonesia & (Instagram)

Kamis (hari ini): 7 Maret 2024
Pukul: 15.00 s.d 16.00

Ada hadiah untuk peserta yang terpilih loh.
Don’t miss it, Sob!















07/03/2024

Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Semenanjung Ujung Kulon, bagian paling barat di Pulau Jawa, Indonesia. Berdasarkan kriteria IUCN dan Direktorat PPA, pada tanggal 6 maret 1980, TNUK dideklarasikan oleh Menteri Pertanian kala itu menjadi Taman Nasional Pertama dan sekaligus menjadi Taman Nasional tertua di Indonesia.

Ujung Kulon merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia yang sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1992, Karena pentingnya fungsi dan daya dukung lingkungan hidupnya.

Sebagai salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia, TNUK memegang peranan yang sangat penting di dalam menjaga kelestarian sumber daya alam hayati dan keseimbangan ekosistem. Sesuai dengan fungsi perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan, yang diselaraskan dalam upaya, mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, dan mutu kehidupan yang lebih baik.

Disamping sebagai habitat terakhir bagi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), TNUK juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, terdiri dari tiga tipe ekosistem, yaitu ekosistem daratan, ekosistem pesisir dan ekosistem lautan yang mengandung berbagai potensi Flora, Fauna, hingga fenomena alam serta panorama alamnya yang asri.

Secara keseluruhan dengan keadaan potensi tersebut diatas, TNUK merupakan kesatuan ragam alamiah yang juga mempesona bagi kegiatan wisata alam, ilmiah dan budaya.

Tepat 44 Tahun usia mu hari ini, Semoga keberadaan TNUK bagi kepentingan dan kebanggaan bangsa ini untuk tetap menyimpan komitmennya bagi pelestarian, perlindungan dan pemanfaatan kawasan konservasi.

Selamat Ulang Tahun yang ke-44 Taman Nasional Ujung Kulon.

Dirgahayu Taman Nasional Ujung Kulon yang Ke-44 (6 maret 1980-2024).Mari kita jaga kelestariannya dan jadikan Taman Nasi...
07/03/2024

Dirgahayu Taman Nasional Ujung Kulon yang Ke-44 (6 maret 1980-2024).

Mari kita jaga kelestariannya dan jadikan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai kebanggaan bangsa.

Salam Lestari!
















Hai,   dan   Badak!Tahukah Kalian?Setiap bertugas di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Tim Rhino Protection Unit (RPU-...
07/03/2024

Hai, dan Badak!
Tahukah Kalian?

Setiap bertugas di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Tim Rhino Protection Unit (RPU-YABI) akan mencatatat tanda-tanda sekunder satwa, khususnya Badak Jawa. Tanda sekunder satwa merupakan tanda tidak langsung yang dibuat oleh satwa yang dapat dijadikan sebagai indikator keberadaannya di suatu kawasan. Pengamatan satwa menggunakan tanda sekunder sendiri sudah cukup lama digunakan di banyak habitat satwa.

Setidaknya terdapat enam (6) tanda sekunder badak jawa yang wajib dicatat oleh Tim RPU-YABI ketika bertugas di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi satu-satunya habitat Badak Jawa yang tersisa saat ini. Kira-kira tanda sekunder dari badak jawa apa aja sih yang dicatat? Swipe ke kiri ya!















Memperkuat Jiwa Korsa dan Peningkatan Kemampuan, TNUK Menyelenggarakan Kegiatan Penguatan Kapasitas Gabungan Hi Sobat Ba...
02/03/2024

Memperkuat Jiwa Korsa dan Peningkatan Kemampuan, TNUK Menyelenggarakan Kegiatan Penguatan Kapasitas Gabungan

Hi Sobat BaCuSa,

Pada Jumat, tanggal 1 Maret 2024 di Kantor SBSN Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dilakukan pembukaan kegiatan Penguatan Kapasitas Tim Pengamanan. Acara dibuka langsung oleh Kepala Balai TNUK, Ardi Andono, S.TP., M.Sc dalam sebuah upacara/apel yang berjalan khidmat. Kegiatan ini rencananya akan berlangsung hingga tanggal 7 Maret 2024. Jumlah peserta 70 orang terdiri dari POLHUT TNUKA, Rhino Protection Unit (RPU) TNUK-TNWK, dan Monitoring Badak Jawa (MBJ). Kegiatan ini didukung penuh oleh YABI dan Alert dengan pengajar dari DENPOM TNI AD Kodam III Siliwangi dan BRIMOB POLDA BANTEN.

Pelatihan penguatan kapasitas tim lapangan dimaksudkan untuk membekali peserta dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan terukur serta memupuk jiwa korsa satu komando.

Materi pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk teori dan praktik.
Materi pembelajaran teori, yaitu strategi pengamanan teritorial, penggunaan sarana komunikasi, Wawasan Kebangsaan, Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TP TKP), pembinaan masyarakat dalam pengamanan dan pengenalan program Integrated Protection System (IPS). Materi pembelajaran praktik yang dilakukan, diantaranya simulasi patroli dan penggunaan sarana komunikasi, TP TKP dan teknik pengambilan data lapangan.

Pelaksanaan pelatihan penguatan kapasitas tim lapangan menerapkan konsep pembelajaran orang dewasa dengan metode pembelajaran “Participatory Learning Development”. Dengan begitu, pembelajaran penguatan kapasitas tim lapangan ini memerlukan bimbingan dan konsultasi secara intensif terhadap setiap peserta.

Peran TNI dimanfaatkan untuk memfasilitasi proses pembelajaran secara team teaching. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post- test serta melalui pengamatan pada saat simulasi dan praktik.

Semoga dengan adanya kegiatan penguatan kapasitas tim ini, dapat meningkatkan perlindungan dan pengaman Kawasan hutan TNUK ya sob.

Jaya TNUK!

















Bentuk Dukungan Kepada TNUK, PPWI Melakukan Kunjungan ke Balai TNUKHai Sobat BaCuSaPada Senin 26 Februari 2024, Balai TN...
28/02/2024

Bentuk Dukungan Kepada TNUK, PPWI Melakukan Kunjungan ke Balai TNUK

Hai Sobat BaCuSa

Pada Senin 26 Februari 2024, Balai TNUK mendapat kunjungan dari Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI). Wilson Lalengke S.Pd., M.Sc., MA, selaku Ketua Umum PPWI, turut hadir dalam kunjungan tersebut, dan mendapat sambutan hangat dari Kepala Balai TNUK, Ardi Andono, S.TP., M.Sc.

Sebagai pembuka acara, Balai TNUK menyuguhkan tayangan video yang menggambarkan perilaku dan habitat Badak Jawa. Kemudian kepala balai TNUK memberikan paparan tentang Sejarah Persebaran Badak Jawa, Pengelolaan Badak Jawa, Tantangan yang dihadapi dalam Pengelolaan Badak Jawa, Monitoring Badak Jawa, Struktur Populasi Badak Jawa, dan pembangunan JRSCA.

Pada kesempatan yang sama, beliau juga menyampaikan bahwa Primary Goal dalam pengelolaan Badak Jawa di TNUK meliputi pemilihan Haplotype, pemindahan Badak Jawa ke JRSCA, meningkatkan frekuensi kehamilan dan kelahiran pada populasi yang ada (5 kelahiran/tahun), melakukan rekayasa reproduksi jika diperlukan, hingga proses reintroduksi Badak Jawa.

Ketua Umum PPWI menyampaikan terimakasih kepada Kepala Balai beserta jajaran yang telah memberi pengetahuan dan wawasan seputar TNUK khususnya Badak Jawa. Beliau juga menyampaikan dukungannya dan mengajak seluruh elemen masyarakat dan Aparat Penegak Hukum untuk Bersama-sama menjaga dan melestarikan badak Jawa.

Ucapan Terimakasih juga disampaikan Kepala Balai TNUK atas kunjungan Ketua Umum beserta rekan PPWI Ke Balai TNUK dan mendukung keberadaan PPWI di Pandeglang. Beliau menegaskan kembali bahwa Ujung Kulon merupakan habitat satu-satunya bagi Badak Jawa, sehingga habitanya perlu di jaga dan dilestarikan. Untuk itu, dibutuhkannya dukungan dari para pewarta sebagai media penyadartahuan kepada masyarakat demi lestarinya Badak Jawa.

Di akhir acara Ketua Umum PPWI memberikan Sertifikat Penghargaan kepada Kepala Balai TNUK atas dedikasi luar biasa dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat, dan telah memberikan inspirasi kepada banyak orang. Tidak lupa, Kepalai Balai TNUK juga memberikan cinderamata berupa patung pahat Badak Jawa kepada Ketua Umum PPWI.














26/02/2024

Aneh, petugas kok mengumpulkan kotoran badak Jawa? kenapa ya?

Tahu kah sob, bahwa petugas TNUK juga melakukan pengumpulan kotoran Badak Jawa jika patroli? Hayo kenapa? salah satunya adalah untuk mengetahui DNA nya loh. Dengan demikian kita bisa mengidentifikasi individu Badak Jawa berdasarkan DNA nya

Pengambilan sampel dilakukan untuk memperoleh jaringan epitel badak jawa yang terdapat pada kotoran. Salah satu kegunaan sel epitel adalah sebagai sumber ekstraksi fragmen DNA. Sampel yang diambil harus terbebas dari kontaminasi jaringan efitel lain di luar badak jawa. Sehingga proses pengambilan kotoran dilakukan secara hati-hati dan menggunakan teknik khusus.

Selain mengambil sampel, juga dilakukan pencatatan data ukuran bulatan kotoran, jumlah bulatan kotoran, dan posisi ditemukannya. Hal ini merupakan salah satu milestone upaya konservasi berbasis ilmiah pada badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Data yang diperoleh sangat penting dalam upaya pengambilan kebijakan konservasi badak jawa yang berkelanjutan.

Selain untuk mengetahui DNA, kira kira untuk apalagi ya? Ada yg bisa bantu?















Masih tentang Spirit of RIMBAWAN TNUK Hai Sobat BaCuSaKali ini mimin ingin berbagi tentang patroli kawasan di Wilayah ke...
26/02/2024

Masih tentang Spirit of RIMBAWAN TNUK

Hai Sobat BaCuSa

Kali ini mimin ingin berbagi tentang patroli kawasan di Wilayah kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Pulau Hamdeuleum, Balai TNUK yang kawasannya meliputi Semenanjung Ujung Kulon yang merupakan habitat badak jawa.

Dalam rangka Fully Protection Area kawasan semenanjung Ujung Kulon, sistem patroli terbagi menjadi beberapa patroli, mulai dari patroli kegiatan monitoring badak jawa, patroli pengamanan kawasan dan patroli mobile. Patroli ini dilaksanakan oleh petugas selama kurang lebih 15 hari secara aplus, sehingga kawasan semenanjung terus terjaga.

Kegiatan patroli tersebut tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi, untuk mencapai lokasi patroli ada yang melalui darat dan laut, untuk yang patroli darat mereka harus berjalan kaki didalam hutan selama berhari-hari dan mendirikan camp untuk beristirahat. Sedangkan untuk patroli laut, mereka terus bergerak berpatroli di laut dan dengan menggunakan sekoci untuk patroli ke muara-muara di semenanjung Ujung Kulon.

Tantangan lainnya adalah dimana mereka pada saat berpatroli menemukan pelanggaran-pelanggaran di dalam kawasan, bahkan harus berhadapan langsung dengan pelanggar baik patroli darat maupun patroli laut. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh para petugas, tentunya tantangan tersebut dapat mereka tangani.

Persiapan dan diskusi menjadi hal rutin dan penting dilakukan sebelum tim patroli berangkat melaksanakan tugas, mulai dari metode patroli, lokasi serta kemungkinan kendala-kendala yang akan dihadapi dan yang terpenting adalah Surat Tugas dari Kepala Balai TNUK.

Begitu besar resiko dan tantangan yang dihadapi para Rimbawan TNUK dalam menjaga kawasan Konservasi, semoga kesehatan selalu menyertai para rimbawan. Semangat terus untuk para Rimbawan TNUK

Konservasi Terjaga, Hutan akan Lestari!











Apel Senin Pagi Rimbawan TNUK!Hi Sobat BaCuSaPada tanggal 26 Februari 2024, Balai TNUK Melaksanakan apel pagi yang langs...
26/02/2024

Apel Senin Pagi Rimbawan TNUK!

Hi Sobat BaCuSa

Pada tanggal 26 Februari 2024, Balai TNUK Melaksanakan apel pagi yang langsung dipimpin oleh Kepala Balai di Halaman Kantor Balai TNUK, Kec. Labuan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan silaturahmi dan koordinasi antar pegawai, serta sarana untuk menyampaikan berbagai informasi pelaksanaan program dan kegiatan.

Selain itu, menjadi wadah dalam menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada pegawai agar tetap semangat bekerja, menjaga loyalitas, integritas dan produktivitas guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi sehingga dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan bersama.

Dalam amanatnya, Kepala Balai TNUK, Ardi Andono, S.TP., M.Sc mengingatkan kepada seluruh pegawai untuk selalu menjaga kesehatan dan menghimbau kepada seluruh pegawai TNUK untuk bersama-sama “Membangun TNUK Lebih Modern”.

Beberapa upaya yang harus dilakukan antara lain: mengupayakan pemesanan tiket masuk kawasan berbasis Online; peningkatan kapasitas pegawai salah satunya yaitu latihan menembak yang akan diselenggarakan minggu ini, peningkatan pelayanan dengan memperbaharui fasilitas ruang tunggu publik dan mempersiapkan kegiatan dalam rangka HUT TNUK ke-44 yang jatuh pada tanggal 6 maret 2024.

Kegiatan Apel Senin Pagi agar tetap terus dilakukan baik tingkat balai, seksi maupun resort, agar informasi pelaksanaan kegiatan dapat tersampaikan dengan baik.

Semangat Rimbawan TNUK!











Hi Sobat BaCuSaTahukah Kalian?Dalam dokumen surat edaran Menteri LHK nomor 2 tahun 2024, Jumlah sampah plastik yang masu...
21/02/2024

Hi Sobat BaCuSa
Tahukah Kalian?

Dalam dokumen surat edaran Menteri LHK nomor 2 tahun 2024, Jumlah sampah plastik yang masuk kedalam ekosistem akuatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040 apabila tidak ada upaya untuk mencegah polusi plastik. Jumlah polusi plastik sekitar 9-14 juta ton per tahun pada 2016 berpotensi menjadi 23-27 juta ton per tahun 2040. Wah, mengerikan yaaa!!!

Dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2024 ini, akan di fokuskan kepada upaya-upaya untuk mencegah dan mengatasi sampah plastik dengan cara yang produktif sekaligus untuk mempersiapkan readiness Indonesia dalam menghadapi International Legally Binding Instrument (ILBI) on Plastic Pollution untuk mewujudkan penyelesaian polusi plastik di indonesia.

Selain itu peringatan HPSN 2024 juga ditujukan untuk memenuhi target nasional dalam penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah dan sampah.

Kalian juga bisa ikut membantu loh, ingat 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Yuk, kita kelola sampah dengan bijak, khususnya sampah plastik!

Selamat Hari Peduli Sampah Nasional 2024!












19/02/2024

Spirit of RIMBAWAN TNUK!

Hai Sobat BaCuSa
Tahukah kalian?

Menjaga kawasan konservasi bukanlah tugas yang ringan, khususnya kawasan yang berada jauh di tengah lautan dan jauh dari daratan. Berbagai hambatan dan rintangan harus siap dihadapi dalam melaksanakan tugasnya.

Wilayah kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Pulau Panaitan, Balai TNUK merupakan kepulauan yang terdiri dari Pulau Panaitan, Pulau Peucang dan Kepulauan Handeuleum. Penempatan petugas di pulau menjadi suatu keharusan sebagai upaya dalam menjaga Kawasan konservasi yang dilakukan secara bergantian (aplus). tentunya banyak s**a dan duka yang dirasakan selama melaksanakan tugas, nyawapun menjadi taruhan. Hantaman ombak besar saat cuaca buruk menjadi tantangan pertama saat akan melaksanakan tugas, kebayang ga guys tantangan yang harus dihadapi berikutnya?

Tantangan berkutnya adalah menghadapi resiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain ancaman api, petugas harus bergulat dengan asap tebal yang kerap menimbulkan masalah pernapasan, dan sumber air yang sulit didapatkan

FYI guys, meskipun berada di kepulauan, air laut beresiko jika digunakan sebagai pemadam api karena selain menyebabkan korosif pada peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran, kadar garam air laut yang tinggi dapat merusak ekosistem setempat.

Tantangan lainnya adalah peluang berhadapan dengan pelaku illegal pengambil biota laut, terlebih apabila dalam aktivitas ilegalnya menggunakan bom ikan. Hal ini sangat berbahaya karena dapat merusak ekosistem laut dan menimbulkan kerusakan terumbu karang serta mencemari lingkungan.

Semangat terus untuk para Rimbawan TNUK, "Rimba Raya Indah Permai Dan Mulia
Maha Taman Tempat Kita Bekerja".













Halo Sobat Hijau, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) lakukan penan...
17/02/2024

Halo Sobat Hijau, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) lakukan penanaman Mangrove bersama di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk Jakarta, Sabtu, 17 Februari 2024

Penanaman Mangrove ini dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2024, yang rangkaiannya diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 17 - 20 Februari 2024 dengan tema “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Merawat Keutuhan Bangsa”.

Pada kegiatan tahunan terbesar dan bergengsi bagi seluruh komponen pers Indonesia ini, Menteri LHK Siti Nurbaya melakukan penanaman mangrove bersama Ketua Umum PWI Pusat, Hendry CH Bangun; Ketua Dewan Penasihat PWI H Ilham Bintang Pusat; Sekjen PWI Pusat Sayid Iskandarsyah dan jajaran PWI Daerah berjumlah sekitar 75 orang, di area TWA Angke Kapuk yang merupakan kawasan konservasi alam sekaligus pariwisata alam di bawah kelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta.

"Pers itu sangat penting bukan hanya untuk pemerintah tapi untuk kehidupan, secara teori menurut Friedman peran pers antara lain sebagai story teller; social control dan event shape. Tiga hal tersebut yang bisa memberikan pengaruh terhadap apa yang bisa dan akan terjadi dalam suatu negara. Jadi peran pers sangat-sangat penting," tutur Menteri Siti.

Menteri Siti juga mengingatkan para jajarannya yang merupakan birokrat KLHK untuk terus menjalin hubungan baik dengan insan pers. "Kenapa harus bersama sama dengan pers, karena birokrasi harus akuntabel jadi harus dikontrol salah satunya oleh pers," imbuhnya.





Stasiun Riset ada juga loh di JRSCAHi Sobat BaCuSa,Masih tentang JRSCA ya sob.Selain komplek perkantoran, di areal JRSCA...
15/02/2024

Stasiun Riset ada juga loh di JRSCA

Hi Sobat BaCuSa,

Masih tentang JRSCA ya sob.
Selain komplek perkantoran, di areal JRSCA juga dibangun sarana dan prasarana bagi para peneliti ketika melakukan kegiatan di lokasi, yaitu stasiun riset. Ada apa di Komplek kantor stasiun riset? mimin coba sedikit beri gambaran ya sob.

Komplek kantor menempati areal seluas ±0,9 Ha, terbagi dalam dua peruntukan, satu sebagai fasilitas ruang kerja yang dilengkapi dengan pondok untuk bermalam seluas ± 0,55 Ha, kedua areal persemaian sebagai lokasi pembibitan dan pengkayaan tumbuhan pakan badak yang akan dikembangkan seluas ± 0,35 Ha.

Stasiun riset dirancang dengan upaya tetap mempertahankan kondisi lingkungan, dengan harapan suasana kerja dan lingkungan dapat berjalan beriringan. Konstruksi bangunan dibuat dalam bentuk panggung untuk meminimalisir perubahan bentang alam, meningkatkan kenyamanan dan rasa aman dalam berinteraksi dengan alam. Adapun fasilitas yang dibangun adalah Pondok Peneliti/mess, Pondok Kerja/workshop, Gazebo/Shelter, Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS); Penyuplai air bersih, dan Persemaian.

Masih banyak info lainnya di JRSCA, tetap sabar menanti kabar selanjutnya ya!

















Address

Jalan Perintis Kemerdekaan No. 51
Labuan
42264

Opening Hours

Monday 07:30 - 16:00
Tuesday 07:30 - 16:00
Wednesday 07:30 - 16:00
Thursday 07:30 - 16:30
Friday 07:30 - 17:00

Telephone

+628111238884

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Taman Nasional Ujung Kulon posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Taman Nasional Ujung Kulon:

Videos

Share