09/08/2024
https://www.facebook.com/100064174026452/posts/883497723799354/
🌴 *MELEPAS BELENGGU PERBUDAKAN DENGAN TAUHID*
Edisi Khutbah Jum'at, 9 Agustus 2024
Khutbah Pertama
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
أصيكم و نفسي بتقوالله، فقد فاز المتقون.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Kaum muslimin, jamaat jum'at yang dirahmati Allah
Pada tahun 2023, di Desa Suci, Kec. Manyar, Kota Gresik Jawa Timur, Pihak MUI, Aparat Kepolisian dan Juga Pemilik Lahan yaitu PT Semen Indonesia bersama-sama membongkar makam palsu, yang selama 1 tahun lamanya dianggap masyarakat sebagai makam wali dan dijadikan tempat ngalap berkah.
Di beberapa daerah seperti Jakarta, Semarang, dan kota lainnya ada orang tanpa baju, terbuka aurotnya, tidak berakal (gila) dan tidak bisa sholat dengan benar dianggap wali majdub dan dipuja-puja oleh pengikutnya......bahkan pernah ada juga satu orang dianggap wali di desa sebelah, yang dulu pernah diikuti oleh ustadz alumnus madinah dan hampir saja saya dan kakak saya diajak ke sana.... namun alhamdulillah Allah cegah hal itu.....
Di Pamekasan Madura, seorang oknum mengaku keturunan Nabi melakukan pencabulan terhadap 2 santriwati dengan iming-iming dapat barokah dan air spermanya jadi obat agar awet muda.....naudzubillah min dzaalik....
Di media sosial, beredar banyak sekali video oknum-oknum mengaku keturunan Nabi, yang mengatakan bahwa derajat kewaliannya sama seperti derajat Rasulullah, mengklaim Nabi hadir setiap sore ke kamarnya, mengaku bisa miraj ke langit sehari 70x, bisa mengusir malaikat munkar nakir, bisa menghentikan matahari, dan dongeng-dongeng halu lainnya..........
Wahai kaum muslimin yang dirahmati Allah...
Inilah fenomena perbudakan agama ala sistem feodal....
Dalam sistem perbudakan/feodal, manusia secara sadar / tidak sadar dipaksa maupun s**arela untuk tunduk dan patuh sepenuhnya kepada manusia lainnya yang dianggap sakti, dianggap suci, pemberi syafaat, atau bahkan titisan Tuhan....
Dalam sistem perbudakan/feodal, Manusia secara sadar / tidak sadar dipaksa maupun s**arela wajib mengagungkan kuburan-kuburan, dan menjadikannya sebagai tempat ibadah, mencari berkah, dan pesugihan......
Dalam sistem perbudakan/feodal, manusia secara sadar/tidak sadar dipaksa untuk membenarkan semua ucapan para tokoh agamawan, tidak boleh mengkritiknya, tidak boleh menyelisihinya, dan jika menyelisihi dianggap durhaka, dianggap merendahkan, lalu ditakut-takuti kewalat dan seterusnya.....
Maasyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah....
Karena itulah Islam datang dengan konsep Tauhid agar menutup celah perbudakan dimana manusia menyembah manusia dan makhluk lainnya.
Dengan konsep Tauhid, manusia dibebaskan dimerdekakan untuk hanya menyembah, tunduk, patuh, sepenuhnya kepada Allah Al Ilahul Ma'bud Bihaqiin fi samai wal ard.....sebagaimana ucapan sahabat Nabi Rabi bin Amr kepada Rastum, beliau mengatakan:
الله ابتعثنا لنخرج من شاء من عبادة العباد إلى عبادة الله، ومن ضيق الدنيا إلى سعتها، ومن جور الاديان إلى عدل الاسلام،
*_“Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah, dari kesempitan dunia kepada keluasannya, dari kezhaliman agama-agama kepada keadilan Al-Islam._*
Dengan konsep Tauhid, kita hanya akan berkata dan bersikap....
إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163)
*_Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)."_* Al An'am: 162-163
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اتَّبِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ ۗ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
*_“Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian, jangan kalian mengikuti selain Allah, wali-wali, sungguh sedikit sekali kalian ingat._* (QS. Al-A’raf[7]: 3)
Dan jadilah orang merdeka dengan tidak tunduk sepenuhnya kepada tokoh-tokoh agama lalu membenarkan semua ucapannya. Kita hanya wajib percaya 1000% kepada ucapan para Nabi dan Rasul yang ma'sum.
Imam Malik rahimahullah berkata
كلٌ يؤخذ من كلامه ويُرد عليه الا صاحب هذا القبر
*_Setiap orang fatwanya/pendapatnya bisa diambil dan ditolak, kecuali ucapan satu orang yaitu pemilik kuburan ini yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam_*
Bahkan Allah ta'ala memperingatkan manusia agar jangan mengkultuskan para tokoh agama sebagaimana yang dilakukan kaum Yahudi dan Nasrani....
Dia berfirman
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ
*_Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain-Allah,_* at Tawbah: 31
Sahabat Nabi, Hudzaifal Ibnul Yaman, Abdullah bin Abbas dan selain mereka menjelaskan apa yang dimaksud menjadikan ulama dan pendeta sebagai Tuhan, yaitu ketika seseorang selalu memposisikan bahwa Ulama dan Pendeta tidak mungkin salah, ucapannya pasti benar, dan tidak boleh diselisihi sedikitpun oleh jamaahnya....
Jamaah jum'at yang dirahmati Allah...
Rasulullah juga sudah memperingatkan agar jangan berlebih-lebihan terhadap kuburan-kuburan, ...
Beliau bersabda
لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى ، اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسْجِدًا
*_“Allah melaknat Yahudi dan Nashrani, karena mereka menjadikan kubur nabi mereka sebagai masjid.”_* (HR. Bukhari, no. 1330; Muslim, no. 529)
Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,
وَلَوْلاَ ذَلِكَ لأَبْرَزُوا قَبْرَهُ غَيْرَ أَنِّى أَخْشَى أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا
*_“Seandainya bukan karena alasan itu tentu kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah ditampakkan di luar rumah. Namun karena khawatir saja kubur beliau dijadikan masjid.”_* (HR. Bukhari, no. 1330; Muslim, no. 529)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ أَلاَ فَلاَ تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ إِنِّى أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ
*_“Ingatlah bahwa orang sebelum kalian, mereka telah menjadikan kubur nabi dan orang sholeh mereka sebagai masjid. Ingatlah, janganlah jadikan kubur menjadi masjid. Sungguh aku benar-benar melarang dari yang demikian”_* (HR. Muslim no. 532).
عَنْ جَابِرٍ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ
Dari Jabir, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari memberi semen pada kubur, duduk di atas kubur dan memberi bangunan di atas kubur.” (HR. Muslim no. 970).
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang sesuai ajaran Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam– kubur itu tidak ditinggikan dari atas tanah, yang dibolehkan hanyalah meninggikan satu jengkal dan hampir dilihat rata dengan tanah. Inilah pendapat dalam madzbab Syafi’i dan yang sepahaman dengannya.” (Syarh Shahih Muslim, 7: 35).
Ma'asyirol mu'minin rahimakumullah...
Inilah Islam sesungguhnya.....
Membebaskan seorang manusia dari belenggu-belenggu perbudakan dan pengagungan sesama manusia atau makhluk.....
Manusia hanya diperintah untuk tunduk patuh secara mutlak kepada Allah, dan mentaati Rasul-Nya.....dia diikat oleh dua kalimat la ilaha illallah muhammadurrasulullah.....
Wallahu ta'ala a'alamu bi showab
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ,
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا
اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
اللهم إنا نسألك الهدى وو الطقى العفاف و الغنى
اللهم إنا نعوذبك أن نشرك بما نعلم و بما لا نعلم و اجنبنا أن نعبد الأصنام
اللهم اجعل آخر كلامنا لا إله إلا الله و أمتنا على سنة رسول الله
سبحن ربك رب العزة عما يصفون و سلام على المرسلين و الحمد لله رب العالمين
✒️ Abu Hilyah al Akrimi حفظه الله تعالى