Mabar Bicara Podcast

Mabar Bicara Podcast Media penyaluran kreatifitas dan aspirasi masyarakat dalam merespon dinamika aktual di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Its free !
(1)

Anda ingin berbagi cerita inspiratif dengan kami? Please come to MBP studio podcast di Waemata, Labuan Bajo.

Keduanya adalah tenaga pendidik (guru) di sebuah sekolah terpencil yaitu SDI Waeracang di kecamatan Sano Nggoang, Mangga...
27/01/2025

Keduanya adalah tenaga pendidik (guru) di sebuah sekolah terpencil yaitu SDI Waeracang di kecamatan Sano Nggoang, Manggarai Barat. Mengabdi dengan tulus, mendidik keterampilan anak negeri, mencerdaskan anak bangsa untuk menjemput (the golden generation) generasi emas Indonesia ditahun 2045 yang akan datang.

Bapak Yohanes Baptista Isakar atau yang dikenal dengan nama panggilan Jhon Sakar, kepala sekolah SDI Wae Racang baru saja purna tugas diakhir tahun 2024. Sedangkan Pak Ignasius Muliyadi adalah guru muda yang baru saja mendapatkan promosi menjadi PLT kepala sekolah SDI Wae Racang. Keduanya bukan warga asli lembah Wae Racang, sehingga dalam mempertanggungjawabkan tugas mulia keduanya tinggal dirumah guru yang telah disediakan.

Suatu ketika distudio podcast Mabar Bicara, mereka bernostalgia, mengenangkan kembali kehidupan bersama di Wae Racang, melepaskan rindu dan merayakan perjumpaan dengan bercerita bertema "Exclusive Obrolan Blanko"

Segera ditayangakan di-Youtube, IG, Tiktok dan Reels Mabar Bicara. Stay tune 😊

Produktif bermedia sosial telah dilakukan oleh salah satu warga kampung Rangat, Desa Wae Lolos yang dikenal dengan nama ...
24/01/2025

Produktif bermedia sosial telah dilakukan oleh salah satu warga kampung Rangat, Desa Wae Lolos yang dikenal dengan nama akun media sosialnya Pak Tani Musanai. Konten yang dihasilkan mengulik tentang pertanian. Aktivitas pertanian konvensional dan pertanian moderen disajikannya kepada publik, ia bahkan menantang dirinya jual pisang, berjalan kaki bak pedagang era 90-an dikota Super Premium Labuan Bajo. Berjalan kaki sambil menawarkan daganganya, dengan bahasa marketing Manggarai (Muku Te'e - Muku Te'e) yang berarti pisang matang!

Pengguna facebook sungguh menikmati sajian konten Ignas, demikian nama riilnya. Humor khas Kempo yang ia sampaikan setiap serial video blog-nya (Vlog) membuat netizen betah untuk menyimak konten reel Ignas sampai akhir. Bermodalkan telepon genggam, Ignas tekun berkreasi hingga sekarang ia mendapatkan sesuatu dari program manajemen facebook yaitu monetisasi.

Kami melihatnya bahwa Ignas saat ini sebagai inspirator muda yang mengkampanyekan tentang pertanian, bagaimana pertanian itu kurang diminati oleh orang - orang muda kita saat ini yang mana sesungguhnya pertanian sangat menjanjikan pertumbuhkan ekonomi seseorang.

Dimusim buah durian sekarang, Ignas panen lebih dari cukup dari yang ia butuhkan. Pagi dan sore ia ke kebun, membawa karung dan memungut buah durian yang telah matang sempurna, lalu dibawanya ke Labuan Bajo untuk di jual. Lagi - lagi aktivitas panen durian, bersih kebun hingga jual durian ia dokumentasikan melalui video blog dan dipubliskasikan di-reel facebook. Ia kembali mendapatkan penghargaan monetasi konten dari facebook.

Sungguh, orang muda ini sangat produktif bermedia sosial !



Sportifitas penikmat catur teruji ketika mereka diam dikala pertarung sedang berlangsung sengit diatas papan. Kalah itu ...
21/01/2025

Sportifitas penikmat catur teruji ketika mereka diam dikala pertarung sedang berlangsung sengit diatas papan. Kalah itu sudah pasti, menang itu rejeki yang disertai oleh strategi dan taktik.

Apakah kelompok putih yang tumbang atau gugusan hitam yang menang?

Please wait and let see 😊🏁

Mengawali perjalanan panjang 2025 dengan merawat perkawanan sekaligus merayakannya dalam setiap perjumpaan.
17/01/2025

Mengawali perjalanan panjang 2025 dengan merawat perkawanan sekaligus merayakannya dalam setiap perjumpaan.

Pelosok terdalam bagian selatan Manggarai Barat dihuni oleh komunitas agrikultur yang telah lama hidup damai disebuah le...
15/01/2025

Pelosok terdalam bagian selatan Manggarai Barat dihuni oleh komunitas agrikultur yang telah lama hidup damai disebuah lembah yang subur, sejuk dan asri. Masyarakatnya sehat dan harmonis. Mereka menamakan tempat itu Wae Racang. Wae Racang adalah kampung yang terletak persis didepan kali besar yang terbentang dari utara keselatan, mengikuti arah aliran sungai yang mengalir dari pegunungan Golo Waro, Golo Doang dan Golo Cancar menuju ke laut Sawu yang dijaga baik oleh masyarakat agraris ulayat Nisar, Lembor Selatan.

Awal mula saya mendengar nama tempat yang udik nan indah ini adalah cerita pengalaman interaksi dengan masyarakat setempat oleh Bapa Mantu saya, Bapak Yohanes Baptista Isakar (Jhon Sakar) yang merupakan kepala sekolah dasar impres (SDI) Wae Racang. Setiap ia p**ang libur, baik akhir pekan maupun liburan panjang, cerita tentang Wae Racang selalu disebutkan. Tak jarang juga, buah tangan dari Wae Racang kami rasakan. Semua cerita indah itu menggugah saya untuk suatu waktu mengunjunginya.

Akhir tahun 2024, masa bakti bliau sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) berakhir. Saya pun terdorong untuk menghadiri acara perpisahaan purna tugas sang pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengabdi selama enam tahun lebih di SDI Wae Racang yang telah berhasil mencetak ratusan orang muda hebat yang merupakan pengukir masa depan yang amat cerah Wae Racang itu sendiri.

Dari Labuan Bajo saya menggunakan sepeda motor gunung, melewati jalan aspal hotmix bercampur Lapisan Penetrasi Macadam (Lapen) hingga kampung Naga. Sebuah kali yang bernama Wae Klidi menggambarkan alam baka beserta jejak tak biasa yang dilalui warga yang selalu keluar masuk padalaman itu. Petualangan riil saya menuju Wae Racang pun dimulai dari sini. Sepanjang kurang lebih 10 KM, motor gunung yang saya kendarai berjibaku dengan batu yang berlumut, naik dan turun gunung hingga melesat kedalam hutan yang sejuk melalui lereng gunung yang curam menantang.

Sungguh! lelah tak saya rasakan. Panorama bentang alam yang disajikan Golo Doang memanjakan mata saya. Hamparan lembah hijau yang subur tersaji rapih. Demikian juga pemandangan lautan Sawu yang tenang, menggenangi samudera birunya. Semua itu terlihat sempurna dari puncak Golo Doang. Motor gunung saya kembali menderu hebat, memecahkan keheningan kawasan hutan primer. Monyet, babi hutan, rusa, ayam hutan dan pelbagai jenis satwa liar berhamburan sepanjang jalan antara menyambut sekaligus menjauhi saya yang datang dilingkungan mereka dengan kebisingan yang menjijikan disore itu.

Lapangan hijau dengan kemiringan sekitar 10 derajat membuatnya beda dengan hutan umumnya di daerah itu. Ditambah beberapa bangunan reot berbentuk persegi empat panjang. Beberapa diantarnya dibuat secara permanen yang termakan usia. Terlihat dinding bangunan tua itu berlumut, sebagian termakan rayap yang membentuk lubang - lubang tembus pandang, bagaikan kawasan perang yang telah lama ditinggalkan.

Saya kemudian mengetahuinya bahwa inilah sekolah Dasar Impres (SDI) Wae Racang yang telah berdiri hampir 30-an tahun, tempat Bapa Mantu saya mengabdi untuk negeri bersama rekan - rekan seperjuangannya. Para agen perubahan dari poros selatan Manggarai Barat khususnya kampung Wae Racang dan Kampung Angkor dilahirkan dari proses inkubasi yang panjang dalam lingkungan civitas akademika yang penuh kekurangan ini.

Sebuah rumah tua yang ditempati oleh Bapa Mantu selama bertugas disana menjadi tempat penginapan kami. Malamnya diterangi lampu pelita yang selalu menyala sepanjang malam, mengalahkan kuasa sang gelap gulita yang memberikan kami istirahat untuk merasakan cengkrama alam Wae Racang selama satu malam. Malam itu, saya turut mendonorkan darah keribuan nyamuk yang kelaparan. Mereka melahap kaki saya sambil bernyanyi, dengungan mereka membuat ku cukup susah untuk terlelap bersama malam yang dipenuhi bintang diangkasanya. Suara nyamuk Wae Racang bagaikan helikopter yang hendak landing, Menggelegar!

Hari senin, 13 Januari 2025, segenap civitas akademika SDI Wae Racang, para orang tua murid dan masyarakat desa persiapan Nanga Lidu memenuhi sebuah ruang kelas. Disana sebuah spanduk tertempel pada dinding hijau bertuliskan 'Pelepasan Purna Tugas 4 Orang Guru SDI Wae Racang' Acara perpisahaan berjalan dengan penuh haru. Saya duduk ditengah warga sambil menyimak sambutan dari masing - masing pahlawan bangsa yang telah mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa Wae Racang dengan ceritera perjuangan yang tak mudah dijalankan kala itu, saya bangga pada mereka masing - masing. Merekalah sesungguhnya pahlawan tanpa tanda jasa.

Pak Abdul Kadir menuturkan kisah pengabdiannya selama 28 tahun, dengan upah 17.000 per triwulan hingga dinamika dalam mendiri dan mempertahankan SDI Wae Racang. Demikian juga kisah perjuangan mencari guru untuk mengabdi di tempat terpencil, yang tak tertarik oleh siapapu saat itu yang dituturkan oleh Pak Sudir Muhamad yang mengabdi selama 24 tahun. Pak Muhamad Bahlil mengabdi selama 22 tahun, satu - satunya guru PNS SDI Wae Racang kala itu dan kemudian menjabat sebagai kepala sekolah lalu mengajak Pak Yohanes Babtista Isakar untuk menjadi kepala sekolah yang kemudian mengabdi 6 tahun lebih di SDI Wae Racang.

Dari cerita perjuangan para guru purna tugas ini memberikan makna sesungguhnya dari adagium klasik tentang Pendidikan Sepanjang Hidup 'Long Life Education' bagaimana pendidikan itu diperjuangkan untuk selalu hidup hingga dapat menghidupkan anak bangsa dari sandraan ketaktahuan tentang dunia yang sangat dinamis ini.

Dari 11 orang guru SDI Wae Racang, kini tinggal 9 orang dan semuanya adalah guru - guru muda yang energik yang terus membawa visi (education is the most powerful weapon, which it can change the world) pendidikan adalah senjata terampuh yang dapat mengubah dunia.






Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi menetapkan Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni As...
09/01/2025

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi menetapkan Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.

Pleno penetapan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih ini berlangsung di Hotel Aston Kupang, Kamis (9/1/2025).

https://koranntt.com/2025/01/09/sah-kpu-tetapkan-melki-laka-lena-dan-johni-asadoma-gubernur-dan-wakil-gubernur-terpilih-provinsi-ntt/


Kupang, KN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi menetapkan Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma sebagai Sah! KPU Tetapkan Melki Laka Lena dan Johni Asadoma Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Provinsi NTT

Historis magis dari kayu yang berumur ini sangat melekat pada masyarakat setempat. Kehidupannya yang penuh dengan mister...
28/12/2024

Historis magis dari kayu yang berumur ini sangat melekat pada masyarakat setempat. Kehidupannya yang penuh dengan misteri gelap ternyata membawa sisi terang bagi kehidupan banyak mahluk hidup termasuk masyarakat disekitar. Pohon ini memproduksi air sepanjang tahun yang muncul dari bongkahan batu kapur berakar dengan wujud gerigi.

Jangan tebang pohon (neka poka haju)

Tahukah kamu ini dimana dan nama pohonnya apa?


27/12/2024

Halo semuanya! 🌟

Setiap kali Anda melihat Stars, Anda bisa mengirimi saya Stars!

27/12/2024

Pernikahan adalah wujud cinta dari kedua insan yang telah tercipta dengan segala perbedaannya oleh Dia Mori Jari agu Dedek (the maker and creator) untuk disempurnahkan melalui sebuah kehidupan bersama yang kita sebut rumah tangga. Kedua keluarga besar baik anak wina the wife taker maupun keluarga anak rona the wife giver mengikat diri dalam Cinta yang suci itu lalu membentuk keluarga baru yang tak terputuskan. Wae Teku Tedeng, Toe Wae Tuak!

Dalam acara pesta cinta malam ini, kami membawakan sebuah lagu kebahagian berjudul Cau Lime. Lagu Manggarai yang menghendaki kebahagian abadi kedua pengantin (pasangan baru) dan juga keluarga besar mereka.

Kubangan Kerbau Menjadi Kandang Natal Pertama di Stasi Cangkang. Tanah lapang terbentang luas berukuran sekitar delapan ...
26/12/2024

Kubangan Kerbau Menjadi Kandang Natal Pertama di Stasi Cangkang.

Tanah lapang terbentang luas berukuran sekitar delapan (8) kali luas area waterfront marina bay Labuan Bajo. Terletak di kampung Cangkang, tepat dijalur trans Nggorang - Pacar. Tempat ini merupakan kolam umum hewan ternak seperti kebau, kambing dan babi milik warga kampung Cangkang. Rumput hijau tumbuh subur menjadi menu favorit kerbau dan kambing sepanjang tahun. Ditengah tanah lapang itu, terdapat satu pohon yang selalu dijadikan tempat berteduhnya kawanan ternak warga.

Setelah merumput, biasanya kawanan ternak yang digunakan untuk keperluan ritus adat seperti belis itu akan menyejukan tubuhnya pada kubangan besar, bak kuali yang tersebar sporadis ditanah lapang yang luas nan indah itu. Potrek klasik ini, terus terpampang dalam bayang saya sepanjang misa berlangsung. Begitulah realitasnya dahulu ditempat ini yang sekarang sudah indah dipandang dan atribut baru yang mengagumkan.

Tempat ini kami warga Cangkang terkadang menyebutnya pelin dan terkadang juga menyebutnya tanah umum. Dalam komunikasih antar warga pun selalu memahami maksudnya manakala menyebut lokasi ini dengan salah satu nama diatas. Tanah ini merupakan milik ulayat Cangkang, melalui musyawarah para tetua adat dahulu, lahirlah mufakat bahwa tanah lapang yang berada disebelah utara jalan raya akan digunakan untuk kebutuhan umat beragam khatolik dan sebelah selatan akan dipergunakan oleh umat beragama muslim.

Cangkang yang merupakan wadah yang menghimpun para warga (Weta agu Nara) yang memiliki adab tinggi dalam satu komunitas umat beragama yang rukun, harmonis dan saling menghargai satu sama lain yang mungkin lebih tepatnya disebut toleransi antar umat beragama, terlihat dari kedua bangunan megah yaitu rumah ibadahnya. Masjid dan Kapela berdiri kokoh, berhadap - hadapan, saling tatap sambil senyum, menyapa siapapun yang melintas dijalan trans Nggorang - Pacar sekaligus memberikan pesan "Mari Menjaga Keberagaman".

Perayaan ekaristi Natal pertama di Stasi Cangkang tahun ini berjalan dengan sangat meriah. Umat dari ketiga stasi memadati Kapela Cangkang yang baru saja atapnya yang diselesaikan. Kendatipun dinding, lantai dan banyak hal yang belum dibentuk digedung Kapela Cangkang itu, umat dari Stasi Betong dan Stasi Nggieng menyelimuti area kapela, mulai dari dalam gedung hingga diluar gedung. Peritiwa s**a cita ini kami amati mulai dari malam raya dan juga dihari raya. Umat pun berdua baik dengan cara duduk dibangku dan kursi maupun cara umat merayakan natal dalam doa sambil berdiri, menengadah kealtar yang terdapat salib besar dibelakangnya.

Kehadiran mahasiswa dari UNIKA St. Paulus Ruteng kami akui sebagai tamu kehormatan Natal di Stasi Cangkang yang sungguh istimewa. Mereka berperan besar dalam setiap perayaan. Koor Natal terdengar merdu, suara gadis Manggarai yang sedang mengenyam pendidikan diperguruan tinggi itu melengking menembus cakrawara biru dan mengetuk pintuk surga. Umat dari ketiga stasi pun terhanyut dalam kidung indah yang bergelora, memuji dia sang Juruselamat dalam perayaan misa berlangsung. Haleluyah!

Tim pengamanan Natal juga terdiri dari umat Muslim yang rela membantu mengamankan jalannya perayaan natal pertama di kampung Cangkang. Tanda pengenal mereka tegelantung didada, saya mendekati mereka sambil berjabatan tangan seraya mengucapkan Salam Damai Natal, Damai Di Hati dan Damai Dibumi. 🙏🏽

Tampilan klasik seperti kubangan hewan ternak itu sudah tak terlihat lagi, Bau kubangan pun hilang entah kemana, s**acita Natal memusnakannya. Wangi parfum baru khusus dipakai untuk Natal pun menguasai tanah lapang itu bahkan seantero Cangkang yang penuh kegirangan. Lampu kelap - kelip, bagaikan kunang - kunang mulai dari pintuk masuk hingga kealtar, menyambut umat yang datang merayakan peristiwa gembira lahirnya sang Juruselamat.

Natal menghadirkan cinta yang mendalam, untuk kampung halaman yang menyimpan banyak kisah indah.

Selamat Pesta Natal 🎄
Kiranya, Natal membawa s**acita dan kedamaian abadi bagi kita semua.

Organisasi Pemuda Waemata (OPW) akan terlibat dalam pengamanan perayaan ekaristi Natal di kota Labuan Bajo. Pagi ini (24...
24/12/2024

Organisasi Pemuda Waemata (OPW) akan terlibat dalam pengamanan perayaan ekaristi Natal di kota Labuan Bajo. Pagi ini (24/12/2024) bertempat disekretariat OPW, para pengurus, penasehat dan anggota Organisasi Pemuda Waemata menggelar rapat internal untuk mengutus empat orang personil ke setiap gereja yang berjumlah tujuh gereja didalam kota di Labuan Bajo.

Antusiasme OPW ini sebagai wujud solidaritas umat beragama dalam menciptakan kondusifitas ditengah perayaan hari besar umat Kristen/khatolik di seluruh dunia, khususnya di Labuan Bajo. Organisasi Pemuda Waemata hadir dalam setiap situasi dan kondisi dengan tujuan menciptakan keharmonisan lintas Suku, Ras, Agama dan Antargolong.

📍 Waemata, Labuan Bajo



Mabar Bicara Podcast - Berbicara tentang ; Keprihatinan Terhadap Higenitas, Kerja Bakti Pemuda Waemata Mengembalikan Kea...
22/12/2024

Mabar Bicara Podcast - Berbicara tentang ; Keprihatinan Terhadap Higenitas, Kerja Bakti Pemuda Waemata Mengembalikan Keasrian Sumber Mata Air Wae Wene.

Mabar Bicara Podcast | Bau tengik menyerang dengan sangat cepat, menyengat indra penciuman meskipun dalam jangkauan yang cukup jauh. Semakin dekat bau busuk itu menusuk tajam, bagaikan ekspresi kemarahan tuan rumah yang tak senang terhadap orang - orang yang datang pada tempatnya. Tumpukan sampah plastik memadati sebuah bak air usang yang terbengkelai. Bekas kemasan deterjen, sabun mandi, sampo dan plastik kresek berwarna - warni menjadi corak yang menjijikan.

Namun, beberapa wanita paruh baya sedang asyik menyuci pakaian mereka pada lantai berwarna hitam berlumpur pasir tanah, yang lainnya juga terlihat sedang mandi. Air yang tergenang pada empat bak mandi itu terlihat keruh, dinding - dinding bak berselimut lumut hijau yang nampaknya ingin menutupi bak - bak tersebut. Limbah cucian dan limbah mandi membias dilantai, tak jelas akan dialirkan kemana. Karena saluran pembuang dipadati oleh dedauan busuk dan juga sampah plastik.

Pemandangan itu memantik keprihatinan kami yang telah berinisiatif kerja bakti, membersihkan lingkungan sekitar dalam rangka mengantisipasi potensi yang menyebabkan munculnya berbagi penyakit, salah satunya malaria. Wae Wene yang merupakan sumber mata air terbesar yang ada di Waemata dan telah digunakan oleh banyak orang sejak dahulu kala, telah kami targetkan untuk dibersihkan. Potret visual tersebut membenarkan rencana awal kami di pagi minggu yang cukup mendung ini.

Dibawah komando Bhabinkamtibmas Desa Gorontalo Aiptu M. Lukman, S. Sos. bersama puluhan orang muda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan bernama Pemuda Waemata, berjibaku dengan limbah yang berserakan diarea mata air Wae Wene. Terdahulu, kami kosongkan air pada bak - bak tersebut. Lalu dinding dan lantainya dikerut. Lumut - lumut pun terkelupas, menanggalkan dinding semen yang selalu siaga menampung air bagi warga yang membutuhkannya.

Dedaunan busuk serta limbah plastik pada bak mandi yang dijadikan tong sampah itu juga dibersihkan, dikumpulkan sampah - sampahnya hingga karung yang disediakan berjumlah lima buah itu habis terpakai. Selokan yang tadinya mampet diangkat tanah dan pasirnya. Aroma busuk kembali menyelimuti kami saat itu. Untungnya, canda tawa selama aktivitas berlangsung dapat mengalahkan bau yang menyesakan dada itu.

Dalam kurun waktu sekitar dua jam, wajah alam Wae Wene tampak kembali asri. P**a paralon kambali menjalankan tugasnya, mengisi bak - bak kosong itu tanpa henti dengan air yang diproduksi oleh Wae Wene. Air bening bersih perlahan memenuhi bak mandi yang siap digunakan warga. Bau tak sedap pun hilang entah kemana. Kami lega, sangat lega! Melihat alam indah dan terawat.

Kami berharap, siapapun anda yang datang ke Wae Wene, please! Cintai Wae Wene sebagaimana Wae Wene mencintai anda dengan sepenuh hatinya. Siapa pun anda yang datang padanya, cintanya tanpa syarat. Ia telah lama berbagi kasih kepada umat manusia yang membutuhkan air bersih. Baik untuk kebutuhan mandi, minum maupun membersihkan pakaian, ia tak pernah berpaling dengan mengurangi airnya. Wujud cinta anda kepada Waewene hanya satu, jangan mengotori wajah indahnya dengan sampah - sampah mu.

Hidup akan sehat jika lingkungan sekitar kita bersih dan dijaga.

Salam lestari 😊



Terima kasih kepada pengikut terbaru kami !Senang rekan - rekan sekalian bergabung bersama untuk menyimak konten serial ...
21/12/2024

Terima kasih kepada pengikut terbaru kami !
Senang rekan - rekan sekalian bergabung bersama untuk menyimak konten serial porcast kami kedepan!

Rony Ebit, Rexsy Sanjaya, Imbeck Liberiand, Tityyn Alvikjejeyusi Gau, Linda Jedia, Theresia Tunas, Nabila Triwahyuni, Naila Permata

20/12/2024

Darurat Pendidikan Seksual di Manggarai. Pencegahan terhadap pembuahan dini serta maraknya 'peristiwa pembuangan bay'
Kami membutuhkan orang yang s**a rela untuk berbagi ilmu pengetahuan perihal ini.

Transformasi Lengkong Ngalor Kalo, Menjadi Agrowisata Terhandal di Lembor Raya. Lembah hijau membentang luas dengan pema...
20/12/2024

Transformasi Lengkong Ngalor Kalo, Menjadi Agrowisata Terhandal di Lembor Raya.

Lembah hijau membentang luas dengan pemandangam alam yang langsung mengarah pada lautan Sawu diujung selatan dan pegunungan Poco Dedeng diarah barat. Bola mata pun tak terpejam, terpukau dengan pesona topografi yang mengejutkan ini. Hamparan petakan sawah terstruktur dengan baik, membentuk formasi persegi empat berserakan namun menyambung satu petak dan yang lainnya. Decakan kagum berkecamuk dalam diam sembari memberikan apresiasi kepada pencipta alam yang indah ini. Semilir angin pun berhembus pelan, entah ia datang darimana, yang pasti ia menyapa atas kedatangan ku siang itu.

Warga desa Siru, menamakan tempat itu Ngalor Kalo. Kawasan pertanian yang mana kini menjadi pusat pengolahan lahan basah dalam wujud sawah untuk ditumbuhkembangkan tanaman padi yang berkualitas tinggi di Manggarai Barat ini. Dengan sistem irigasi permanen yang aktif, Ngalor Kalo hampir tak kenal musim. Sepanjang tahun bergantian antara tanam dan panen. Menjadikannya amat atraktif! Setelah tanam, benih padi tumbuh hijau pada petakan sawah dan beberapa bulan kemudian, tanam padi itu menguning tanda siap dipanen. Warga tani pun terlihat produktif.

Itu semua indah! Keindahan alam itu direspon baik oleh Pemerintah kabupaten Manggarai Barat (Pemda Mabar) untuk dibangun, dikelolah dan diperuntukan kemaslahatan masyarakat. Pemda Mabar pun mengalokasikan dana sebesar 6,5 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus Fisik, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2023 dalam mendukung pembangunan sarana dan prasarana yang menunjang Ngalor Kalo sebagai obyek wisata dengan spesifikasi agro wisata.

Aspek 4A (Attraction, Accessibility, Amenity dan Ancilliary) Ngalor Kalo tersedia lengkap. Bagaimana tidak, Ngalor Kalo berada ditepi jalan trans flores yang dilalui oleh puluhan hingga ratusan kendaraan perhari. Dengan anggaran yang dibilang tidak sedikit ini p**a, menghadirkan fasilitas yang menunjang kepariwisataan. Aktivitas pertanian yang nonstop, menjadi daya tarik wisata pertanian yang memberikan pengetahuan kepada wisatawan prihal teknik pertanian konvensional. Untuk menjalankan misi agro wisata ini, terbentuklah kelompok sadar wisata dengan sebutan Pokdarwis Wela Siru yang merupakan orang muda/mudi energik Siru.

Pokdarwis Wela Siru ini telah inkubasi hampir setahun, selama periode tersebut mereka berhasil membentuk pola perjalanan wisata pertanian di Ngalor Kalo untuk diperkenalkan kepada wisatawan tentang pengolahan sawah konvesional. Dalam rancangan paket wisata tersebut, wisatawan akan turut terlibat dalam proses bertani bersama warga dan kemudian mencicipi kelezatan hasil pertanian sekaligus mendalami kearifan lokal dari masyarakat adat Siru yang cukup kreatif dalam memanfaatkan tumbuhan hutan untuk dijadikan produk krya.

Kemarin, 19 Desember 2024. Dihalaman pusat informasi obyek wisata Ngalor Kalo. Unsur pentahelix dihadirkan dalam hajatan peluncuran desa wisata. Ngalor Kalo kini bukan lagi sekedar hamparan tanah sawah berhumus subur bagi tanaman padi saja, namun lebih dari itu bahwa Ngalor Kalo kini sebagai pemikat minat wisata, yang akan menciptkan uang yang berlimpah ruah dihari - hari mendatang. Ngalor Kalo telah dengan resmi menjadi obyek wisata andalan wilayah Lembor raya!

Profesiat kepada Pemda Mabar yang telah bersenergis bersama masyarakat desa Siru yang telah berhasil melahir desa wisata dengan segmentasi khusus baru. Tentunya ini adalah wujud dari kebijakan dan program kerja pemerintah daerah yang lahir dari konsep 'Out the of Box' yang seleras dengan perkembangan kota Labuan Bajo sebagai sebuah destinasi pariwisata kelas dunia.

Peristiwa bersejarah ini akan dikenang baik kedepan manakala pokdarwis Wela Siru aktif dan proaktif dalam pengembangan Ngalor Kalo yang mana kita ketahui awalnya "biasa - biasa saja dan telah berubah menjadi luarbiasa" (from nothing to something)






berat Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat PT. Komodo Trekker Indonesia, Explore the hidden beauty of Komodo & Flores Adrianus Van Rebak

Wisata Desa kini menjadi salah satu tren bertamasya. Desa yang dihuni oleh komunitas masyarakat adat yang menjunjung tin...
18/12/2024

Wisata Desa kini menjadi salah satu tren bertamasya. Desa yang dihuni oleh komunitas masyarakat adat yang menjunjung tinggi pola hidup konvensional, menjadi incaran bagi para pecinta sejarah dan kuliner lokal serta alam yang asri nan indah yang menyelimuti desa - desa tersebut yang memiliki daya pikat tersendiri. Hal ini ditangkap baik oleh segenap elemen masyarakat desa Wae Lolos dengan cara pemanfaatan sumberdaya alam yang ada, untuk dijadikan komoditas unggulan dalam merespon gaya hidup 'traveling' umat dunia saat ini.

Wilayah desa Wae Lolos yang memiliki daya tarik air terjun yang menawarkan petualangan dihutan hujan yang asri, menjadikannya kini sebagai primadona baru di destinasi pariwisata superpremium Labuan Bajo. Wisatawan tak lagi frutrasi jika ingin berlama - lama di Labuan Bajo, karena pilihan aktivitas wisata dapat dilakukan di Waelolos yang hanya dengan durasi sejam berkendaraan dari pusat kota.

Hari ini, desa Wae Lolos meluncurkan produk wisata desanya. Paket wisata yang merupakan kombinasi atraksi budaya dan atraksi alam, diramu menjadi sajian utama oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) desa Wae Lolos dibawah komando ketua Pokdarwis yang energik Abang Robert Perkasa Marwand Zhainun

Dipelataran rumah gendang kampung Langgo, pemerintah kabupaten Manggarai yang diwakili oleh Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, pemerintah kecamatan Sano Nggoang, BPO Labuan Bajo Flores, Tour Operator PT. Komodo Trekker Indonesia, Explore the hidden beauty of Komodo & Flores, Perwakilan dari Politeknik Elbajo Commodus dan puluhan peserta (undangan) menyaksikan acara bersejarah itu.

Warga desa dari lima anak kampung, terdiri dari tetua adat, para kepala suku serta anak - anak mereka dengan bangga dan penuh antusias menghadiri acara "Launching Desa Wisata Wae Lolos" yang mereka konsepkan selama ini. Senyuman bangga kami amati pada wajah setiap warga desa, mulai dari Kades sendiri bang Gervinus Toni Dompol sampai pada para ibu - ibu berserta seluruh anggota pokdarwis Waelolos. Harapan akan kemajuan dan kesejahteraan telah terdengung melalui gong dan gendang yang ditabuh selama pentas tarian caci berlangsung.

Profesiat kepada desa Wae Lolos atas terselenggaranya acara peluncuran produk wisata desa hari ini. Kami dari praktisi pariwisata (Tour Operator) siap mendukung penuh untuk mendatangkan wisatawan untuk menikmati sajian atraksi wisata desa Waelolos kedepan.




Address

Jln. Dalu Bintang Waemata, Labuan Bajo
Komodo
86754

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Mabar Bicara Podcast posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Mabar Bicara Podcast:

Videos

Share

Category