UMIKA TV

UMIKA TV UMIKA TV by UMIKA Media

05/10/2024

Keberhasilan ini adalah atas berkah Rahmat Allah Shubhanahu Wa Ta'ala dan tak lepas dari hasil didikan pasangan kedua orangtua nya yang selalu memotivasi menchoacing hingga akhirnya berhasil maju ke tingkat provinsi dan siap melenggang ke tingkat Nasional.

27/09/2024
26/09/2024
13/09/2024

"KEPENTOK" DULU, BARU SADAR

Secara harfiah arti kata kepentok adalah kena pukul atau arti kiasnya sudah mentok atau tersudut. Kadang orang baru sadar setelah "kepentok" dulu. Kalau sudah mengalami sendiri dampak buruknya yang parah, baru ia sadar dan menyesal. Orang semacam ini biasanya susah dinasehati.

Di antara mereka ada yang menyesal tapi terlambat, seperti kisah Fir'aun yang baru bertaubat dalam keadaan sakaratul maut di Laut Merah. Sebagian lagi masih diterima taubatnya, tapi tidak bisa kembali normal dan harus memperbaikinya dalam waktu yang lama.

Saya mau cerita tentang kisah orang yang "kepentok" dulu baru sadar seperti berikut ini :

Suatu hari, selesai memberikan pengajian di sebuah masjid, seorang jamaah mendekati dan menyalami saya. Tampaknya ada sesuatu yang mau disampaikan. Tetapi, karena masih ada jamaah lain maka pembicaraan kami bersifat umum saja. Setelah jamaah lain pamit dan tinggal kami berdua, barulah dia mulai menyampaikan persoalannya. "Sekarang saya baru sadar Ustadz."

Sambil melihat sekeliling, memastikan tidak ada jamaah yang datang, dia melanjutkan. "Begitu pandainya saya menyembunyikan, sehingga tidak ada yang tahu." Saya mulai menduga-duga ke mana arah pembicaraan. Sepertinya dia mau memberikan sebuah pengakuan. Barangkali dia berselingkuh, istri, mertua, orang tua, dan teman-temannya tidak tahu. Sekarang betapa banyaknya laki-laki berselingkuh dan pandai menyembunyikan perselingkuhannya.

"Menyembunyikan apa, Pak?" tanya saya. Karena dia tidak segera menjawab, saya sampaikan dugaan yang ada dalam pikiran saya. "Maaf, apa Bapak berselingkuh?" Dia malah tertawa. "Bukan Ustadz, saya tidak punya potongan untuk berselingkuh. Saya dulu peminum Ustadz." Dia diam sebentar, sepertinya mengingat masa mudanya. "Sejak muda saya sudah peminum. Bermacam-macam minuman keras sudah saya coba. Mula-mula yang berkadar alkohol rendah, lalu meningkat dengan kadar alkohol yang lebih tinggi. Sampai kemudian saya menikah."

"Apakah setelah menikah Bapak masih minum?" Dia menjawab masih minum. "Apakah mertua, terutama istri Bapak tidak melarangnya?" selidik saya. "Di situlah masalahnya Ustadz. Saya pandai sekali menyembunyikannya. Tidak ada yang tahu," jawabnya sambil sesekali melihat kiri kanan khawatir ada yang datang.

"Hebat sekali Bapak menyembunyikannya. Bertahun-tahun jadi peminum kok tidak ada yang tahu." Mendengar pujian saya bernada sinis itu dia tersenyum, tapi senyumnya kecut. Rupanya bapak itu pandai mengatur kapan minum, di mana boleh minum, dan di mana tidak minum. Barangkali dia juga pandai mengatur di mana dan jam berapa boleh mabuk. Jarang peminum yang bisa menyembunyikan kebiasaan buruknya itu dalam waktu cukup lama dari keluarganya.

"Sekarang tentu Bapak sudah taubat kan?" tanya saya. Kalau orang sudah rajin shalat berjamaah di masjid dan mendengarkan pengajian, dapat dipastikan sudah bebas dari hal-hal semacam itu. Tidak mungkinlah peminum rajin ke masjid. Dengan anggukan dia menjawab, "Ya, Ustadz. Saya sudah taubat, tapi sudah terlambat." Segera saya yakinkan dia, bahwa tidak ada istilah terlambat untuk taubat. Selagi nyawa masih di kandung badan tetap dapat bertaubat. "Betul Ustaz," jawab dia.

"Kalau hubungannya dengan dosa, mudah-mudahan dosa saya diampuni oleh Alloh SWT. Tetapi dari kesehatan, saya sudah terlambat. Dokter menyatakan liver saya sudah berlobang akibat sering minum-minuman keras. Beberapa waktu lalu saya dirawat di rumah sakit, karena perut saya bengkak." Saya kemudian membesarkan hatinya, semoga penyakitnya segera disembuhkan oleh Alloh SWT.

Itulah pertemuan saya yang terakhir dengan jama'ah tersebut. Beberapa waktu kemudian ia meninggal dunia setelah kembali dirawat karena sakit livernya.

Sering orang baru sadar dan bertaubat dengan larangan Alloh SWT setelah "kepentok" dulu, setelah mengalami sendiri akibatnya y

Allah SWT berfirman :
“Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)." (Qs. As Syuro ayat 30).

By. Satria hadi lubis


13/09/2024

TINGKAT KESOMBONGAN

SEORANG pria yang bertamu ke rumah gurunya tertegun keheranan. Dia melihat sang guru sedang sibuk bekerja, merangkak menyikat lantai rumahnya sampai bersih. Pria itu bertanya, “Apa yang sedang Anda lakukan Guru?” Sang guru menjawab, “Tadi saya kedatangan tamu yang meminta nasehat. Saya berikan banyak nasehat kebaikan kepadanya. Namun setelah tamu itu p**ang, saya MERASA HEBAT. Kesombongan saya mulai muncul. Karena itu saya lakukan ini untuk membunuh perasaan sombong itu.”

Suatu ketika Imam Ahmad kelelahan dalam safarnya. Lalu ia tidur di sebuah mesjid. Tak berapa lama kemudian ia diusir oleh marbot mesjid yang tak mengenalnya sebagai ulama yang terkenal. Imam Ahmad tertawa dan berkata, "Baru kali ini aku diperlakukan layaknya manusia biasa."

Dua kisah tersebut menggambarkan bahwa sombong adalah penyakit yang bisa menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.

Ditingkat pertama, sombong disebabkan oleh faktor MATERI. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, lebih terkenal dan lebih terhormat daripada orang lain.

Ditingkat ke 2, sombong disebabkan oleh faktor KECERDASAN. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Ditingkat ke 3, sombong disebabkan oleh faktor KEBAIKAN.
Kita sering menganggap diri lebih bermoral, lebih sholih dan baik. Lebih pemurah dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik...., semakin tinggi tingkat kesombongan kita, semakin sulit p**a kita mendeteksinya. Sombong karena materi mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan sulit terdeteksi, karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam hati kita!

Cobalah setiap hari kita PERIKSA diri kita sendiri. Sebab setiap hal baik yang bisa kita lakukan, semuanya sesungguhnya hanya ANUGERAH ALLAH semata.

Kesombongan hanya akan membawa kita pada kejatuhan yang mendalam. Tetaplah RENDAH HATI, tawadhu. Sebab di atas langit pasti ada langit lagi.

Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang meninggal dunia, dan ketika ia meninggal itu di dalam hatinya masih ada sebesar biji sawi dari sombong, maka tidaklah halal baginya surga, tidak mencium baunya dan tidak p**a melihatnya” (HR. Ahmad, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 566).

By. Satria hadi lubis

13/09/2024
13/09/2024

DZIKIR PAGI PETANG MENYELAMATKAN GADIS INI DARI BAHAYA

Ketika terjadi penculikan oleh seorang pemuda terhadap seorang gadis mungil (SMP), Allah ta’ala segera menolong sang gadis. Setelah diusut oleh seorang syaikh, ternyata sang gadis rajin membaca dzikir pagi dan petang. Subhanallahu.

Kisah ini disampaikan oleh seorang guru Qur`an Doktorah Raawiyah…
Sebelum mengakhiri pelajaran seperti biasa beliau selalu menyelipkan beberapa nasihat, tapi kali ini nasihatnya adalah kisah nyata yang terjadi di Riyadh.

“Yaa Akhwaat apa telah sampai berita kepada kalian tentang penculikan seorang gadis mutawasithah (SMP) sepekan lalu?”

Dan tidak ada satu pun dari kami mengetahui berita tersebut…

“Baiklah yaa Akhwaat, akan ku ceritakan kepada kalian bagaimana itu terjadi…

Siang ba’da Dzuhur si gadis p**ang sekolah, karena jarak sekolah dan rumahnya dekat seperti biasa dia memilih jalan kaki. Ternyata kebiasaannya p**ang sekolah dengan berjalan kaki ini sudah lama diketahui oleh seorang pemuda.

Maka terbersitlah dalam pikirannya untuk menculik gadis tersebut…dan… berhasil !!!

Tak seorang pun yang melihatnya ketika menyekap si gadis dan memasukkannya ke “syanthoh sayyarah” (bagasi mobil) kemudian menguncinya…

Sang pemuda membawa gadis malang itu ke daerah Tsumamah.

Kalian sendiri tau Tsumamah di waktu siang seperti itu?! Ada siapa disana?! Bisa dipastikan hanya orang kesasar atau tidak punya pekerjaan yang ada disana di waktu siang.

Hanya Allah yang tau apa yang hendak diperbuat pemuda tersebut terhadap si gadis.

Turunlah si pemuda dengan dengan kunci di tangannya, ingin cepat2 melihat “hasil tangkapannya”.

Dengan gembira dimasukkannya kunci dan diputarnya, tapiii… ada apa??? bagasi tidak bisa terbuka??? Dicobanya terus dan teruuus….. Tapi… percuma, adzan ashar sudah berkumandang… Sang pemuda sudah mulai dihinggapi rasa takut dan “heran” yang sangat…

Bisa-bisa si gadis mati karena tidak menghirup udara,maka dicobanya lagi dan lagi…

Sang pemuda sudah putus harapan, bagasi tetap terkunci rapat.

Sementara malam sudah membayangi…

Dengan perasaan takut dan pasrah sang pemuda memacu mobilnya ke bengkel terdekat, berharap disana ada jalan untuk membuka bagasi mobilnya dan menyelamatkan nyawa si gadis…

Di bengkel hal yang sama terjadi. Semua cara sudah dilakukan oleh pekerjanya…

Terakhir sang pemuda memanggil polisi dan melaporkan hal tersebut. Sekarang yang ada dalam pikirannya hanya bagaimana supaya gadis itu bisa diselamatkan…

Oleh polisi diputuskan supaya bagasi dilubangi dengan di las, tapi ajaib…., las pun tidak mampu melubangi bagasi…

Maka semua sepakat memanggil seorang Mutawwa’ (Syaikh).

Oleh Syaikh bagasi dibacakan ayat-ayat ruqyah kemudian dibuka dengan kunci…

Ajaib…, sekali putar bagasi langsung terbuka…
Dan didapati si gadis dalam keadaan selamat dan tidak terjadi apapun atas dirinya…

Subhanallah… Tercenganglah semua orang dibuatnya…

Maka Syaikh bertanya kepadanya : ‘Wahai bint (anak perempuan)… ceritakanlah kepada kami apa yang telah engkau lakukan sampai Allah menjagamu dengan penjagaan seperti ini ?’

Jawabnya singkat :‘Sesungguhnya aku tidak pernah meninggalkan Dzikir Pagi dan Petang’.

“Subhanallah… Kami takjub dengan kisah ini.

Nasehat Doktorah Raawiyah:

“Lihatlah yaa Akhwaat…

bagaimana dzikrullah menjadi sebab pertolongan Allah yang AJAIB bagi hamba-hambaNya… Maka jangan pernah tinggalkan Dzikir pagi dan petang sesibuk apapun kalian…” .

Semoga kisah ini bisa menjadi cambuk bagi kita untuk senantiasa berusaha mengamalkan dzikir pagi dan petang dan tidak lagi menyia nyiakannya..

Dan hanya kepada Allah lah kita memohon Taufiq dan Hidayah.

Wallahua’lam.

Address

Perumahan Telagasari Indah Blok E4 No. 5
Karawang
41381

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when UMIKA TV posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to UMIKA TV:

Videos

Share

Category