Seputar Militer Indonesia dan Dunia

Seputar Militer Indonesia dan Dunia SMID News Menyajikan Informasi Seputar Militer Nasional Dan Internasional Yang Tak Sekedar Cepat Dan Lengkap Tetapi Tajam Dan Dalam.
(261)

Sabtu, 14 Oktober 2023Kapal Selam ‘Scorpene Evolved’ Untuk TNI AL Ditawarkan Dengan Rudal Jelajah SM39 Exocet Dan Torped...
14/10/2023

Sabtu, 14 Oktober 2023

Kapal Selam ‘Scorpene Evolved’ Untuk TNI AL Ditawarkan Dengan Rudal Jelajah SM39 Exocet Dan Torpedo F21



Masih terkait dengan penawaran Scorpene Evolved untuk TNI AL, Naval Group juga memberikan solusi sistem senjata mutakhir untuk kapal selam dengan teknologi full Lithium-Ion Batteries (LIB), di antaranya adalah kapal selam untuk Indonesia ini akan dapat dipersenjatai dengan heavy torpedo Leonardo Black Shark dan F21 yang lebih modern. Tidak itu saja, Scorpene Evolved akan terintegrasi penuh dengan rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam, MBDA Exocet SM39.

Jika akuisisi Scorpene Evolved kelak direalisasikan, dan TNI AL memilih membeli torpedo F21 dan rudal Exocet SM39, maka tidak diperlukan penyesuaian atau upgrade tambahan, termasuk dari segi software pada combat management system.

Torpedo F21 yang juga produksi Naval Group. ditenagai silver oxide-aluminium (AgO-Al) seawater primary battery. Sistem propulsi listrik juga mengintegrasikan dua baling-baling yang berputar berlawanan. Tumpukan elektrokimia primer yang diaktifkan air laut AgO-Al membantu mencapai kecepatan maksimum dalam rentang yang lebih luas.

Sistem propulsi memungkinkan torpedo F21 bergerak dengan kecepatan antara 25 knots dan 50 knots. Torpedo F21 memiliki endurance maksimum satu jam dan jangkauan lebih dari 50 km. Untuk misi “Hunter Killer”, torpedo ini memiliki kemampuan untuk menyerang target pada kedalaman lebih dari 500 meter.

Sebagai catatan, sejak menjadi operator kapal selam pada tahun 1959, TNI AL sangat terbatas dalam mengoperasikan kapal selam berkemampuan rudal sehingga membatasi kemampuan serangannya. TNI AL (d/h ALRI) memang pernah meluncurkan rudal jelajah dari kapal selam KRI (RI) Alugoro 406 – Whiskey class buatan Soviet. Namun, rudal jelajah yang disebut SS-N-3c Shaddock, diluncurkan dalam posisi kapal selam berlayar di permukaan.

Mengingat adanya gagasan di kalangan perencana TNI AL untuk melengkapi/mengintegrasikan kapal selam dengan drone bawah laut- Unmanned Underwater Vehicles (UUV), maka menarik untuk dicermati apakah diskusi Scorpene Evolved antara Jakarta dan Paris mencakup kemungkinan pengadaan UUV multirole D-19.

Naval Group menyebut D-19 dibangun dari platform torpedo F21, ini bisa dibuktikan dari diameter drone ini yang identik dengan heavy weight torpedo berstandar NATO, 533 mm. Lantaran mengusung kaliber yang sama dengan torpedo, maka mobilitas D-19 dapat diluncurkan secara senyap dari tabung peluncur torpedo kapal selam.

D-19 dirancang untuk menjalankan misi intelligence, surveillance, reconnaissance (ISR), electronic warfare, anti-submarine warfare (ASW), ASW training, underwater mobile target, mine countermeasures, rapid environmental assessment dan mine and mine laying. Merujuk ke dimensi, panjang D-19 ada di rentang 5 sampai 8 meter serta berat di bawah 1 ton.

Meski memiliki performa lebih tinggi dibandingkan varian dasar kapal selam Scorpene, Scorpene Evolved tetap ditawarkan dalam skema produksi lokal, integrasi, dan pengujian penuh untuk dua kapal selam yang akan berlangsung di fasilitas pembangunan kapal selam PT PAL yang ada di Surabaya. Skema ini akan menghasilkan 30 persen dari total nilai kontrak yang dikembalikan ke Indonesia dalam bentuk transfer teknologi, pengalaman, dan pembukaan ribuan pekerjaan berketerampilan tinggi.

Jika terealisasi, Scorpene Evolved akan menempatkan TNI AL di antara semakin banyak angkatan laut di seluruh dunia yang mulai mencari solusi LIB dan membuat Indonesia mengikuti keputusan Jepang untuk memilih LIB daripada AIP untuk kapal selam terbarunya (Soryu class).

Minggu, 11 Juni 2023Masuk ‘Ladang’ Ranjau, MBT Leopard 2A6 Dan IFV M2 Bradley Ukraina Rontok Berjamaah Dalam upaya seran...
11/06/2023

Minggu, 11 Juni 2023

Masuk ‘Ladang’ Ranjau, MBT Leopard 2A6 Dan IFV M2 Bradley Ukraina Rontok Berjamaah



Dalam upaya serangan balik secara besar-besaran, militer Ukraina paham betul bahwa gerakan kavaleri akan mendapat tantangan berat, selain harus menghadapi serangan dari senjata anti tank Rusia, kavaleri Ukraina juga harus melintasi medan ranjau (darat). Nah, terkait medan ranjau, rupanya belum lama ini ranjau telah menimbulkan kerugian besar bagi pihak Ukraina.

Dalam insiden hari Kamis lalu, setidaknya Angkatan Darat Ukraina ‘kehilangan’ satu unit MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A6, empat unit M2 Bradley (tiga di antaranya rusak) dan satu unit tank pembersih Ranjau BMR-2, dalam operasi serangan di Wilayah Zaporizhzia. Dikutip dari Forbes.com (9/6/2023), disebutkan operasi tempur itu dimaksudkan untuk menembus garis pertahanan pas**an Rusia.

Unit tempur yang terlibat adalah Brigade Mekanik ke-33 dan Brigade Serbu ke-47 Ukraina yang mengumupulkan kekuatan untuk melakukan serangan yang besar-besaran terhadap posisi Rusia dua mil di selatan Mala Tokmachka di Oblast Zaporizhzhia, Ukraina selatan pada Kamis pagi.

Kegagalan operasi hari Kamis lalu merupakan tamparan bagi Kiev, pasalnya diketahui beberapa awak justru meninggalkan kendaraan tempurnya yang masih terlihat utuh. Jika kondisi membaik, tentu Ukraina harus berupaya menderek dan memperbaiki Leopard 2 dan beberapa M2 Bradley.

Brigade ke-33 dan ke-47 harus menggandakan upaya pembersihan ranjau, atau mencari jalan keluar dari ladang ranjau. Pasalnya, helikopter serang Rusia merupakan faktor dalam serangan yang gagal pada hari Kamis.

Ladang ranjau yang padat menjadi masalah besar bagi Ukraina, untuk itu mereka mengerahkan setidaknya satu kendaraan teknik BMR-2 pembersih ranjau dan kendaraan penerobos Leopard 2R dengan harapan dapat menyingkirkan ranjau dan membuka jalan bagi setidaknya satu kompi Brigade M-2A2 Bradley ke-47 dan beberapa Leopard 2A6 yang terpasang dari Brigade ke-33.

Namun, satuan zeni tempur Ukraina gagal, entah karena ladang ranjau terlalu padat atau helikopter atau artileri Rusia menghentikan upaya mereka untuk membersihkan ranjau. Dalam waktu singkat, BMR-2, Leopard 2A6 yang langka dan sebanyak sembilan Bradley ‘menumpuk’ tak berdaya di tempat terbuka.

Rusia diketahui sangat maju dalam pengembangan ranjau darat pintar (ranjau pintar) yang dapat menghancurkan ranpur sekelas MBT. Salah satunya adalah PTKM-1R, yaitu ranjau darat dengan sensor seismik dan infrared. Ini merupakan jenis ranjau serang yang akan memantulkan sub munisi khusus bila sensornya mendeteksi kehadiran ranpur di area jangkauan.

Berbeda dengan ranjau tanam konvensional yang pasif menunggu ranpur yang melintas di atasnya, maka PTKM-1R tergolong ranjau aktif yang akan menyambut dengan maut kehadiran ranpur lawan dari kejauhan.

Bagi personel yang mencoba keluar dari ranpur, akan menghapi ancaman dari Medallion, yakni ranjau anti personel yang juga berbasis seismik. Dilengkapi dengan seismik proximity fuze, ranjau ini dapat mendeteksi orang yang mendekat dan mengeluarkan bahan peledak ke udara. Ledakan berikutnya dari muatan dan pecahan logam di dalamnya dapat menyebabkan kematian dan cidera parah dalam radius 16 meter. (Indomiliter : Bayu Pamungkas)

Minggu, 11 Juni 2023 M10 Booker – Tank Ringan Terbaru Untuk Dukungan Infanteri Angkatan Darat AS General Dynamics Land S...
11/06/2023

Minggu, 11 Juni 2023

M10 Booker – Tank Ringan Terbaru Untuk Dukungan Infanteri Angkatan Darat AS



General Dynamics Land Systems (GDLS) pada 29 Juni 2022 mengumumkan telah terpilih untuk memasok tank ringan dalam desain Mobile Protected Firepower (MPF) untuk kebutuhan Angkatan Darat AS (US Army). Dan pada hari Kamis lalu (8/6/2023), Pentagon telah resmi memberi nama MPF sebagai M10 Booker, dengan penenakan bahwa ranpur ini bukan hanya sebatas tank ringan.

Butuh waktu empat tahun bagi US Army untuk akhirnya memilih M10 Booker, dan ranpur ini dirancang untuk memberikan dukungan tembakan bagi pergerakan pas**an infanteri. Oleh para analis, M10 Booker menghadirkan kombinasi dari cita rasa ranpur BMP-2 era Soviet dan mini Abrams.

M10 Booker dalam konsepnya dikerahkan untuk membantu brigade infanteri memulai atau menyelesaikan pertempuran di medan perang abad ke-21. Ini adalah bagian dari dorongan yang lebih besar untuk memperbarui cara Angkatan Darat melakukan pergerakan tempur, dan bertempur saat di sana.

“M10 Booker adalah kendaraan lapis baja yang dimaksudkan untuk mendukung Tim Tempur Brigade Infanteri kami dengan menekan dan menghancurkan benteng, sistem senjata, dan rute parit, dan kemudian memberikan perlindungan sekunder terhadap kendaraan lapis baja musuh,” kata Mayor Jenderal Glenn Dean, program pejabat eksekutif Sistem Tempur Darat Angkatan Darat.

Meskipun bukan kendaraan US Army pertama yang diberi nama untuk dua orang – Stryker. Booker adalah yang pertama diberi nama untuk veteran pasca-9/11, Sersan Staf. Stevon Booker, terbunuh dalam aksi perang yang brutal di Irak pada tanggal 5 April 2003, selama Thunder Run di Bagdad. Booker, yang menggunakan tank Abrams, kemudian dianugerahi Distinguished Service Cross.

Selain itu, Booker juga dinamai untuk Robert Booker, yang dianugerahi Medali Kehormatan setelah tewas dalam aksi di bawah tembakan senapan mesin berat di Tunisia pada 9 April 1943, selama Perang Dunia II.

Sifat keberanian kedua prajurit – terbunuh dalam pertempuran infanteri yang kejam,, menggarisbawahi kebutuhan akan kendaraan seperti Booker. Dengan meriam utama 105 mm dan sasis lapis baja yang mengingatkan pada BMP-2 Soviet (terkenal karena hampir tidak dapat ditembus dari depan), Booker dirancang untuk memberi infanteri bantuan tembakan yang diperlukan untuk menembus rintangan atau posisi apa pun.

M10 Booker bukan tanpa masalah dalam pengembangannya. Sempat ada masalah di mana gas beracun akan mengisi kubah setelah senjata utama ditembakkan dan masalah lain di mana kendaraan akan terlalu panas dalam kondisi kinerja yang tinggi. Namun, kedua masalah itu telah diselesaikan setelah para insinyur memperbaiki masalah aliran udara di bagian belakang M10.

Kubah meriam M10 Booker akan diproduksi di Ohio dan lambung di Michigan, dan ranpur akan dirakit di Alabama. Setelah produksi mencapai kapasitas penuh, Angkatan Darat berharap dapat memproduksi tiga M10 baru per bulan.

Produksi kendaraan dimulai awal tahun 2023, dan Angkatan Darat mengharapkan pengiriman pertama pada tahun 2024. Para perencana mengharapkan satu batalion penuh dari 42 unit Booker tersedia pada akhir tahun 2025, dan pada akhirnya berharap untuk mengirimkan lebih dari 504 unit M10 Booker. (Gilang Perdana)

Sumber : Indomiliter

06/01/2023

Jum'at, 6 Januari 2023 - Internasional

AMX-10RC/RCR 6×6 – Ranpur Roda Ban Yang Menantang Duel MBT Rusia



Perancis, SMID - Duel kavaleri di laga Perang Ukraina akan memasuki babak baru, di mana untuk pertama kalinya, ranpur roda ban (panser) dengan meriam berstandar kaliber tank, akan berhadapan dengan Main Battle Tank (MBT) Rusia. Yang dimaksud sebagai ranpur roda ban dengan meriam bertandar kaliber tank adalah AMX-10RC 6×6, produksi Nexter Systems, Perancis.

Menurut informasi yang diwartakan Surat Kabar Perancis “Le Figaro” pada 4 Januari 2023, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, bahwa Perancis akan mengirimkan ke Ukraina ranpur lapis baja AMX-10RC/RCR yang dipersenjatai dengan meriam kaliber 105mm, yakni meriam otomatis yang diklaim mampu mengalahkan MBT Rusia.

Dengan pengumuman terbaru dari Macron, maka Perancis menunjukkan komitmennya untuk mengintensifkan pengiriman kendaraan tempurnya ke Ukraina. Seperti diketahui, sejak awal perang di Ukraina pada 24 Februari 2022, Perancis telah memberikan peralatan dan senjata ke militer Ukraina sejumlah €470 juta dan menduduki peringkat negara kelima di Eropa yang memberikan bantuan militer, keuangan, dan kemanusiaan ke Ukraina.

Saat ini, Angkatan Darat Perancis mengoperasikan total 245 unit AMX-10RC/RCR. Selama beberapa tahun Perancis telah meluncurkan program Scorpion untuk modernisasi angkatan daratnya dengan penggantian AMX-10RC/RCR dengan ranpur lapis baja Jaguar 6×6.

Dengan pengiriman AMX-10RC ke Ukraina, otomatis menjadikan Perancis sebagai negara pertama di dunia yang memasok kendaraan lapis baja yang mampu melawan langsung MBT Rusia. Bahkan, AMX-10RC mampu menembakkan Nexter Munitions APFSDS (Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding Sabot) 105 F1 yang dapat menghancurkan sebuah MBT pada jarak tembak maksimal 2.200 meter.

Di Angkatan Darat Prancis, AMX-10RC digunakan sebagai kendaraan lapis baja pengintai – Reconnaissance Armored Vehicle. Pengembangan kendaraan ini dimulai pada September 1970 di Atelier de Construction d’Issy-les-Moulineaux (AMX) untuk memenuhi persyaratan Angkatan Darat Perancis pada kategori baru Fire Support Armored Vehicle.

AMX-10RC mulai dioperasikan militer Perancis pada tahun 1979. Kemudian ranpur tersebut ditingkatkan ke standar AMX-10RCR yang menawarkan lebih banyak perlindungan, mobilitas, dan daya tembak. Pada tahun 2003, Angkatan Darat Perancis menerima pengiriman pertama AMX-10RCR.

AMX-10RC/RCR dilengkapi dengan kubah dengan tiga awak. Senjata utamanya adalah satu meriam semi-otomatis F2 105 mm dengan vertical wedge breech block dan laras yang dilengkapi thermal jacket and a two-stage muzzle brake. Persenjataan kedua AMX-10RC/RCR mencakup satu senapan mesin koaksial 7,62 mm dan satu senapan mesin 7,62 mm yang dipasang di palka komandan.

Desain AMX-10RC/RCR terdiri dari tiga bagian utama dengan pengemudi duduk di kiri depan lambung, kemudian bagian kubah meriam di tengah, dengan komandan, penembak dan pemuat munisi (loader). Sementara mesin ada di belakang.

Bagian lambung dan kubah AMX-10RCR dibuat dengan material baja aluminium yang memberikan perlindungan bagi awak terhadap tembakan senjata ringan dan serpihan peluru. AMX-10RCR dilengkapi dengan lapis baja tambahan baru yang terdiri dari pelat baja yang memberikan perlindungan tambahan terhadap tembakan senjata kecil dan amunisi anti-tank.

Pada AMX-10RCR, pada bagian belakang kubah telah diperpanjang untuk memberikan ruang tambahan bagi peralatan.

AMX-10RC/RCR ditenagai oleh mesin diesel – Hispano-Suiza atau Baudouin, yang menghasilkan tenaga 280 hp pada 3.000 rpm digabungkan dengan transmisi preselektif 4 gigi maju dan 4 gigi mundur.

Ranpur dengan bobot di rentang 16 – 22 ton (bergantung pada lapisan proteksi), dapat dibawa ngebut di jalan raya maksimum 85 km per jam, dengan jarak jelajah maksimum 1.000 km. (Bayu Pamungkas)

Sumber : Indomiliter

Jum'at, 6 Januari 2023 - InternasionalAH-64E Apache Kini Dipasangi Perangkat Proteksi Anti Rudal MANPADS Berbasis Laser ...
06/01/2023

Jum'at, 6 Januari 2023 - Internasional

AH-64E Apache Kini Dipasangi Perangkat Proteksi Anti Rudal MANPADS Berbasis Laser



Amerika Serikat, SMID - Merespon dinamika pertempuran masa kini, Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) diwartakan melengkapi kemampuan baru pada helikopter serang AH-64E Apache. Kemampuan baru yang dimaksud bukan pada aspek persenjataan, melainkan bekal perangkat proteksi untuk menghalau serangan rudal hanud MANPADS dengan pemandu infrared.

Bisa melengkapi sekaligus menggantikan keberadaan flare, solusi yang dipasang pada AH-64E US Army adalah Common Infrared Countermeasures Self-protection System (CIRCM). Seperti halnya DIRCM (Directed Infrared Counter Measures) yang terpasang di jet tempur stealth Sukhoi Su-57 Felon, CIRCM memberikan helikopter lapisan pertahanan tambahan yang berharga terhadap sengatan rudal hanud pemburu panas.

Dikutip dari Thedrive.com, tidak jelas mulai kapan US Army memasang CIRCM pada helikoper serang AH-64E. Keterangan dari situs Defense Visual Information Distribution Service (DVIDS), hanya menyebut bahwa sekitar 100 unit pesawat yang tidak ditentukan jenisnya, telah dipasangi perangkat jamming berbasis laser ini.

Sistem defensif buatan Northrop Grumman ini, dikatakan memasuki produksi tingkat penuh untuk Angkatan Darat AS pada Mei 2021. Selain dipasang pada AH-64E Apache, CIRCM juga dipasang pada beberapa unit helikopter UH-60 Black Hawk dan akan digunakan pada helikopter angkut berat CH-47F Chinook.

Sistem CIRCM lengkap mencakup centralized control unit dan Pointer/Trackers, (pelacak). Pada AH-64E, pointer/pelacak dipasang pada spons yang terpasang pada ujung sayap dari stub wing.

Cara kerjanya, laser beam pada CIRCM akan bekerja secara cepat untuk mengarah pada sistem pemandu rudal, tujuannya adalah untuk membutakan seeker pada rudal infrared, baik itu rudal hanud maupun rudal udara ke udara jarak pendek.

Integrasi sistem jamming untuk membutakan rudal berpemandu infrared, merupakan pengembangan terbaru dalam upaya merespon tantangan operasi, khususnya oleh satuan pengawak AH-64E yang beroperasi di Timur Tengah. (Gilang Perdana)

Sumber : Indomiliter

06/01/2023

Jum'at, 6 Januari 2023 - Internasional

Saab Swedia Tawarkan Paket Leasing Jet Tempur Gripen C/D Ke Filipina



Swedia, SMID - Rupanya tak ada kata menyerah bagi Saab untuk menawarkan jet tempur Gripen ke Filipina. Kilas balik ke tahun 2018, Kementerian Pertahanan Filipina menyatakan tertarik untuk mengakuisisi Gripen C/D dari pabrikan Swedia tersebut. Namun, tawaran dari Amerika Serikat dengan paket F-16 Viper, sempat membuat Manila ‘ragu’ untuk mengambil keputusan.

Seiring berjalan waktu, ditambah tekanan anggaran pertahanan Filipina yang ngepas, terlebih dampak pandemi, membuat program Multi-Role Fighter (MRF) untuk Angkatan Udara Filipina seperti mati suri. Padahal di tahun 2018, pengadaan Gripen telah dianggarakan senilai US$5,46 miliar, dengan target dapat memenuhi formasi dua skadron tempur.

Dan melihat kondisi Filipina yang terus didera masalah anggaran, mendorong Saab untuk menawarkan Gripen ke Filipina dengan model sewa (leasing), seperti yang selama ini telah dilakukan Ceko dan Hungaria, yang menyewa jet tempur Gripen C/D dari Swedia.

Penawaran ini tak lain untuk memudahkan Filipina untuk mengakuisisi jet tempur dengan anggaran yang jauh lebih renda.

Meski ada tawaran leasing atas Gripen, Pemerintah Filipina belum tentu mengambil opsi tersebut. Sebaliknya, Manila akan mencari cara untuk menemukan dana yang dibutuhkan untuk proyek tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pendanaan tidak terprogram untuk Tahun Anggaran 2023, yang dapat digunakan untuk menghasilkan 15 persen pendanaan awal untuk proyek yang memungkinkan pembelian 12 unit Gripen C (single seat) dan 2 unit Gripen D (tandem seat), rudal IRIS-T, rudal Meteor BVRAAM, dan rudal anti-kapal RBS-15F.

Sebelum menawarkan Gripen secara leasing ke Filipina, Swedia lebih dulu menawarkan leasing Gripen ke Malaysia pada tahun 2021. Paket leasing yang ditawarkan ke Malaysia mencakup 24 unit Gripen C/D plus dua unit GlobalEye, jenis pesawat airborne early warning and control (AEW&C).

Sementara ada tawaran leasing atas Gripen C/D, F-16 Block 70 Viper tetap menjadi pilihan oleh Filipina. Merujuk pada rilis US Defense Security Cooperation Agency (DCSA), lembaga di bawah Departemen Pertahanan AS, yang dikeluarkan 24 Juni 2021, disebutkan Pemerintah AS telah menyetujui potensi penjualan armada F-16 Viper ke Filipina dengan menggunakan skema Foreign Military Sales (FMS).

Nilai penjualan yang ditawarkan dalam dokumen DCSA mencapai US$2,43 miliar, dengan rincian pokok yang didapatkan berupa 10 unit F-16C Viper (single seat) dan 2 unit F-16D Viper (tandem seat). Paket pembelian mencakup 15 mesin F100-PW-229EEP atau F110-GE-129D, dimana 3 mesin dimaksudkan sebagai cadangan. (Gilang Perdana)

Sumber : Indomiliter

06/01/2023

Jum'at, 6 Januari 2023 - Internasional

Prototipe Ketiga KF-21 Sukses Terbang Perdana, KAI Jadwalkan Uji Kecepatan Supersonik Bila Cuaca Memungkinkan



Korea Selatan, SMID - Pada hari Kamis, 5 Januari kemarin, telah terbang perdana prototipe ketiga jet tempur twin engine KF-21 Boramae, yang mencitrakan bahwa roadmap pengembangan penempur Korea Selatan – Indonesia ini, berjalan sesuai jadwal. Prototipe ketiga KF-21 terbang selama 37 menit setelah lepas landas dari Air Force’s 3rd Flying Training Wing di Sacheon, sekitar 300 kilometer selatan Seoul.

Berbeda dengan prototipe sebelumnya, prototipe ketiga ini dilengkapi dengan teknologi yang diperlukan untuk tes kecepatan dan bobot pesawat tempur. Defense Acquisition Program Administration (DAPA) selaku lembaga pengadaan alutsista di Korea Selatan, menyebut bahwa tes tersebut merupakan jalan bagi uji tambahan untuk mengukur kemampuan pesawat tempur.

Prototipe pertama melakukan penerbangan perdana pada 19 Juli 2022. Kemudian, prototipe kedua melakukan penerbangan pertama pada 10 November 2022. Untuk prototipe pertama hanya digunakan untuk uji kecepatan. Sedangkan prototipe kedua digunakan untuk mengevaluasi kapasitas beban struktural pesawat.

DAPA menyatakan bahwa mereka bermaksud untuk mulai menguji tiga prototipe lagi secara bertahap selama paruh pertama tahun ini, dengan total 2.000 tes yang direncanakan sampai Februari 2026.

DAPA mengatakan bahwa KF-21 merupakan pesawat tempur pertama yang diproduksi dengan menggunakan teknologi lokal, menunjukkan kemampuan Korea Selatan dalam memproduksi pesawat tempur secara mandiri. Selain itu, itu akan berfungsi sebagai batu loncatan untuk meningkatkan pesawat tempur dan menggunakan senjata yang diproduksi secara lokal.

Meskipun hanya 65 persen dari komponen KF-21 dibuat di Korea Selatan, uji terbang prototipe merupakan pencapaian penting bagi negara dengan sejarah produksi pesawat yang singkat.

Amerika Serikat, Rusia, Cina, Jepang, Prancis, Swedia, dan aliansi empat negara Eropa — Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol — adalah satu-satunya negara lain yang telah memproduksi dan menerbangkan jet tempur supersonik canggih.

KF-21 akan meningkatkan kemampuan ofensif dan defensif udara Korea Selatan. Mengingat kondisi jet angkatan udara Korea Utara yang sudah tua, KF-21 dapat dengan mudah mengungguli mereka.

Di masa depan, Angkatan Udara Korea Selatan akan mengandalkan kombinasi je tempur campuran, yakni F-35A Lightning II untuk operasi penyerangan dan KF-21 Boramae untuk operasi pertahanan udara.

Kantor Berita Yonhap melaporkan, Seoul berencana untuk menguji pesawat tempur KF-21 dengan kecepatan supersonik bulan ini jika cuaca memungkinkan. Mencapai kemampuan supersonik merupakan aspek penting dari upaya pengembangan yang dilakukan Korea Aerospace Industries Ltd. (KAI). Tes tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa fungsi kritis, seperti avionik, beroperasi dengan baik terlepas dari kecepatan terbang.

Pabrikan bermaksud untuk melakukan tes (untuk kecepatan supersonik) sekitar bulan Januari. Namun, seorang sumber mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa tanggal pastinya tidak dapat diungkapkan karena kemungkinan ditunda karena kondisi cuaca. (Gilang Perdana)

Sumber : Indomiliter

Senin, 3 Oktober 2022 - InternasionalDikirim Israel Lebih Cepat Dari Jadwal, Filipina Terima Kedatangan Baterai Pertama ...
02/10/2022

Senin, 3 Oktober 2022 - Internasional

Dikirim Israel Lebih Cepat Dari Jadwal, Filipina Terima Kedatangan Baterai Pertama Rudal Hanud Spyder



Filipina, SMID - Dikirim lebih cepat dari jadwal yang direncanakan, gelombang pertama yang mencakup baterai pertama sistem rudal hanud Spyder (Surface-to-air Python and Derby) dikabarkan telah tiba di salah satu pelabuhan kontainer di Filipina. Merujuk ke berita yang dirilis Angkatan Udara Filipina pada Juli 2022, dua dari tiga sistem rudal pertahanan udara Spyder akan dikirimkan pada kuartal terakhir tahun ini.

Penampakan kedatangan baterai pertama sistem hanud Spyder telah diunggah akun Twitter pada 27 September lalu, yang salah satunya memperlihatkan sistem Spyder pesanan Filipina dipasang pada truk Tatra 815 8×8 – truk sejenis juga digunakan oleh Korps Marinir TNI AL sebagai tank transporter dan platform MLRS RM70 Vampire.

Baterai atau kompi mengacu pada pengelompokan peluncur rudal. Baterai Spyder normalnya terdiri dari tiga atau lebih kendaraan peluncur. Baterai Spyder terakhir akan dikirimkan bersama dengan fasilitas pemeliharaan rudal yang akan dibangun di Filipina, memberikan personel militer kemampuan untuk memelihara sistem senjata.

Sebelumnya, AU Filipina mengatakan sudah dapat melatih berbagai teknik pertempuran darat ke udara setelah secara resmi menerima simulator rudal pertamanya pada 26 April lalu.

“Sistem hanud Spyder Filipina sangat tepat waktu, pengiriman akan lebih awal dari yang dijadwalkan (Januari 2023). Proyek pengadaan ini untuk tiga baterai, pengiriman pertama akan menjadi dua baterai. Kami telah meningkatkan program, baterai terakhir akan dikirimkan dengan fasilitas pemeliharaan rudal yang akan dibangun di dalam negeri tanpa biaya,” kata juru bicara Angkatan Udara Kolonel Maynard Mariano dalam sebuah pesan kepada Philippine News Agency.

Pusat Pelatihan Simulator SPADS (Spyder Philippines Air Defense Systems) adalah pusat pelatihan rudal pertama Angkatan Bersenjata Filipina, yang akan berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi operator rudal masa depan untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia nyata, serta untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keterampilan personel. Fasilitas ini terletak di Pangkalan Udara Basa di Floridablanca, Pampanga.

Spyder adalah sistem pertahanan udara hybrid bergerak jarak pendek dan menengah Israel yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dengan dukungan dari Israel Aerospace Industries (IAI).

Spyder adalah sistem rudal permukaan ke udara reaksi cepat tingkat rendah yang mampu menyerang pesawat, helikopter, kendaraan udara tak berawak, drone, dan amunisi berpemandu presisi. Ini memberikan pertahanan udara untuk aset tetap dan untuk pertahanan titik dan area untuk pas**an bergerak di wilayah pertempuran.

Dua jenis rudal yang sanggup dilontarkan Spyder adalah Python 5 dan Derby. Python 5 desain awalnya sebagai rudal udara ke udara jarak dekat, yang kemudian digarap Rafael untuk ground based surface to air missile, dan jadilah rudal ini menyandang predikat SHORAD (Short Range Air Defence). Jarak jangkau Python 5 dipatok hingga 15 km

Sedangkan untuk Derby, masuk kategori rudal BVR (beyond visual range), juga varian awalnya adalah rudal udara ke udara. Sekilas desainnya mengingatkan pada rudal legendaris AIM-7 Sparrow. Seperti halnya Python 5, Derby juga punya kecepatan luncur Mach 4, namun sebagai short – medium SAM (surface to air missile), Derby dapat menjangkau sasaran sejauh 50 km.

Sistem hanud Spyder dapat dipasang di atas truk Tatra 815 8×8, truk Mercedes-Benz Actros, truk MAN TGS, truk Scania P-series, truk Dongfeng, atau TELAR. (Gilang Perdana)

Sumber : https://www.indomiliter.com

Senin, 3 Oktober 2022 - IntermasionalMulai Oktober 2022, KF-21 Boramae Memasuki Tahap Uji Coba Dan Verifikasi Kinerja Pe...
02/10/2022

Senin, 3 Oktober 2022 - Intermasional

Mulai Oktober 2022, KF-21 Boramae Memasuki Tahap Uji Coba Dan Verifikasi Kinerja Penerbangan Skala Penuh



Korea Selatan, SMID - Setelah sukses dalam uji terbang perdana pada 19 Juli 2022, publik lantas bertanya, tahap apa lagi yang akan dilakukan Korea Aerospace Industries (KAI) atas prototipe jet tempur KF-21 Boramae? Serangkaian pengujian lanjutan sudah pasti akan terus dilakukan, maklum KAI harus membangun enam prototipe KF-21 untuk beragam pengujian hingga dinyatakan tuntas di tahun 2026.

Mengutip dari defensemirror.com (28/9/2022), disebutkan bahwa Defense Acquisition Program Administration (DAPA), lembaga di bawah Kementerian Pertahanan Korea Selatan, hari ini membuat pengumuman, bahwa prototipe KF-21 Boramae telah memasuki tahap uji coba dan verifikasi kinerja penerbangan skala penuh untuk keenam prototipe, di mana tahapnya akan dimulai pada Oktober 2022.

Sejauh ini, KAI telah menutaskan uji terbang pada prototipe pertama KF-21, yaitu dengan penerbangan terbatas selama 30 menit dan tanpa melipat roda pendarat. Selain kini KAI sedang menjalani uji perluasan lapangan, KAI telah menyiapkan prototipe kedua hingga keenam, yang dijadwalkan untuk diuji terbang secara berurutan mulai Oktober 2022.

Tahap uji terbang dan verifikasi yang akan dijalankan mulai Oktober 2022, mencakup poin initial soundness, domain expansion, performance verification, armament compatibility dan military operational compatibility. Rencananya, DAPA dan KAI akan mengkonfirmasi dan memverifikasi kinerja di setiap tahap.

KF-21 dijadwalkan menjalani tahap uji dan evaluasi hingga tahun 2026, yaitu setelah melakukan sekitar 2.000 uji terbang untuk menyelesaikan pengembangan sistem. Parameter keberhasilan penerbangan pertama KF-21 mencakup parameter penerbangan yang aman, lepas landas dan mendarat, dengan kondisi roda pendarat tidak dilipat (terbuka).

KAI resmi meluncurkan prototipe perdana KF-21 Boramae pada 9 April 2021 di Sacheon. Dalam porsi Indonesia, bila rencana berjalan mulus, TNI AU kelak akan mendapatkan 48 – 50 unit KF-21. Lantas berapa biaya per unit jet tempur twin engine ini?

Mengutip dari tealgroup.com, harga satu unit KF-21 ditaksir mencapai US$100 juta, namun itu taksiran harga tertinggi, ada sumber lain yang menyebut harga jual per unit jet tempur ini bakal ada di kisaran US$70 juta. Faktor komitmen dan pesanan dari Indonesia, sudah barang tentu akan berpengaruh pada harga per unit jet tempur ini.

KF-21 akan dipesan dalam jumlah ratusan (120 unit) oleh AU Korea Selatan, rencananya KAI akan mematangkan desain dan performa jet tempur twin engine ini hingga pembuatan enam prototipe. Bahkan setelah diserahkan kepada AU Korea Selatan pada pertengahan 2026, KF-21 akan dihadirkan dalam beberapa block varian pengembangan. (Haryo Adjie)

Sumber : https://www.indomiliter.com

Senin, 3 Oktober 2022 - InternasionalUkraina Dapatkan T-90M Dalam Kondisi Utuh, Inilah MBT Rusia Yang Paling Diburu Ukra...
02/10/2022

Senin, 3 Oktober 2022 - Internasional

Ukraina Dapatkan T-90M Dalam Kondisi Utuh, Inilah MBT Rusia Yang Paling Diburu



Ukraina, SMID - Mendapatkan ‘jackpot’ berupa rampasan atau sesuatu yang ditinggalkan dalam peperangan menjadi berkah bagi setiap kubu yang berseteru, terlebih bila sang jackpot adalah alutsista yang bernilai strategis, yang bila jatuh ke pihak lawan maka akan fatal akibatnya, lantaran bisa dikuak atau dipelajari segala sesuatu yang sangat dirahasiakan.

Setelah pas**an Rusia ‘meninggalkan’ 1RL257 Krasukha-4, yaitu sistem jamming canggih yang mampu mengacaukan sinyal radar AWACS dan satelit. Sedangkan di lini kavaleri, ada sesuatu yang sangat diincar oleh pas**an Ukraina, dan tentunya pihak sponsor, Amerika Serikat dan NATO, yaitu Main Battle Tank T-90M.

Dikutip dari TheEconomist (27/9/2022), disebutkan serangan balik Ukraina di Kharkiv, telah membawa banyak ‘hadiah’, selain peralatan militer Rusia senilai satu brigade yang ditinggalkan. Salah satu kejutan terbesar yang ditemukan adalah sebuah MBT T-90M.

Sebelumnya, pas**an Ukraina telah melakukan kontak senjata dengan MBT-90M, namun, tank utama Rusia tersebut hancur setelah ditembak roket anti tank Carl Gustaf M4. Dan setelah itu, belum didapatkan (lagi) T-90M dalam kondisi utuh. Dan dari serangan Ukraina di Kharkiv, dari 380 unit tank Rusia yang disita, ternyata terdapat satu unit T-90M. Tentu yang menjadi pertanyaan netizen, mengapa mendapatkan MBT T-90M begitu penting bagi Ukraina dan Barat?

MBT T90M, juga dikenal sebagai Proryv-3, yang berarti “terobosan”, adalah tank aktif terbaik yang dioperasikan oleh Angkatan Darat Rusia. T-90M adalah upgrade dari model T-90 sebelumnya yang diperkenalkan pada awal 1990-an. Kedua model tersebut, dari segala aspek jauh lebih unggul daripada tank Soviet yang masih banyak digunakan oleh Rusia dan Ukraina.

Lantaran terbilang barang spesial, T-90M tidak dikerahkan selama invasi awal Rusia ke Ukraina. Beberapa analis menduga bahwa armada T-90M dicadangkan untuk kemungkinan berperang dengan NATO, sampai akhirnya T-90M dikerahkan beberapa bulan kemudian ke dalam perang yang meletus sejak 24 Februari 2022.

T-90M memiliki beberapa tingkat pertahanan, yang paling luar adalah “stealth cape” yang disebut Nakidka, bahan yang tidak diketahui ini diklaim Rusia dapat menyerap panas dan sinyal radio. Lapisan ini secara teoritis menyelubungi T-90M dari radar udara NATO, yang melacak kendaraan Rusia dari jarak jauh. Nakidka juga mampu menghalangi penggunaan rudal ant -tank yang mengandalkan pencitraan termal untuk mengunci target.

Selain itu, T-90M memiliki sistem perlindungan aktif Afghanit, yang menembakkan proyektil untuk mencegat serangan roket/rudal dari jarak dekat. Setiap serangan yang mencapai tank T-90M juga harus menembus pelindung reaktif eksplosifnya, yang digunakan oleh banyak model tank Rusia, yang mampu mengganggu peledakan rudal anti tank. Dan terakhir, ada physical armour yang karakteristiknya dijaga ketat kerahasiaannya.

Bagi Ukraina dan AS/NATO, mampu membongkar dan menganalisis tank Rusia kelas atas ini akan membuatnya lebih mudah untuk mengalahkan lebih banyak T-90M di masa depan. Selain pertahanan berteknologi tinggi, tank yang ditangkap memiliki persenjataan ofensif terbaru Rusia, termasuk sistem kontrol tembakan terkomputerisasi dan proyektil yang dilengkapi sistem pemandu.

Spesimen T-90M yang ditangkap akan memberi analis militer kesempatan untuk menilai klaim Rusia tentang kemampuan MBT ini. Di masa Perang Dingin, AS harus melakoni teknik intelijen untuk mengetahui kemampuan MBT Soviet.

Dikisahkan, Washington berupaya untuk memeriksa kemampuan T-72 selama Perang Dingin, tetapi menjadi bumerang pada beberapa kesempatan, sampai dealer senjata Rumania yang nakal menjual satu T-72 ke agen AS pada tahun 1987. Kesepakatan itu kemudian terungkap dan dipublikasikan oleh KGB.

MBT T-72 yang berharga telah beroperasi selama 14 tahun sebelum AS akhirnya memiliki kesempatan untuk memeriksanya. Sebaliknya, T-90M adalah ranpur yang tergolong baru, karena baru resmi dioperasikan Angkatan Darat Rusia selama dua tahun.

Atas insiden Krasukha-4 dan T-90M, sangat jelas bahwa pas**an Rusia yang melarikan diri harus lebih berhati-hati dengan apa yang mereka tinggalkan. Umumnya ada prosedur penghancuran senjata agar tidak jatuh ke tangan lawan, mengapa itu tidak dilakukan pas**an Rusia? Ini tentu menyisakan tanda tanya. (Bayu Pamungkas)

Sumber : https://www.indomiliter.com

Address

Karang Anyar

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Seputar Militer Indonesia dan Dunia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share