Past history

Past history semua di dunia ini pasti memilik kisah dan sejarah tersendiri,maka dri itu yuk kita kopas dsni👍

17/01/2025

Good night guys

Shrī Jayanāsa adalah Maharaja Suvarnabhumi. Namanya disebut dalam beberapa prasasti awal, Sriwijaya dari akhir abad VII ...
07/01/2025

Shrī Jayanāsa adalah Maharaja Suvarnabhumi. Namanya disebut dalam beberapa prasasti awal, Sriwijaya dari akhir abad VII yang disebut sebagai "prasasti-prasasti Siddhayatra", karena menceritakan perjalanan sucinya mengalap berkah dan menaklukkan wilayah-wilayah di sekitarnya. Ia berkuasa sekitar perempat terakhir abad VII hingga awal abad VIII, tepatnya antara kurun 671 masehi hingga 692 masehi.

Menurut sejarah, seorang pendeta Buddha yang pernah mengunjungi Shih-Li-Fo-Shih tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan, terkesan akan kebaikan raja waktu itu,dan raja tersebut kemudian dihubungkan dengan prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya yang juga berada pada abad ke-7, bertarikh 682 yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, merujuk kepada orang yang sama. Walaupun kemudian beberapa sejarawan berbeda pendapat tentang penafsiran dari beberapa kata yang terdapat pada prasasti tersebut.

Menurut Prasasti Kedukan Bukit berangka tahun 605 saka, menceritakan seorang bergelar Dapunta Hyang melakukan Siddhayatra (perjalanan suci) dengan naik perahu. Ia berangkat dari Mināngatamwan yang berarti Tempat Pertemuan Orang-Orang Mināng dengan membawa rombongan satu armada dengan kekuatan 20.000 bala tentara menuju ke Matajap dan menguasai beberapa daerah. Beberapa prasasti lain yang ditemui juga menceritakan Siddhayatra dan penaklukkan wilayah sekitar oleh Sriwijaya, yaitu prasasti yang ditemukan di Kota Kapur di P**au Bangka (686 masehi), Karang Brahi di Jambi Hulu (686 masehi) dan Palas Pasemah di selatan Lampung, semua menceritakan peristiwa yang sama. Dari keterangan prasasti-prasasti ini, dapat disimpulkan bahwa Dapunta Hyang mendirikan Vanua setelah mengalahkan musuh-musuhnya di Jambi, Palembang Sumatera Selatan, Selatan Lampung dan P**au Bangka.

Rangkaian peristiwa penting yang terjadi pada masa pemerintahannya :

- Menerima kedatangan seorang pendeta Buddha asal Cina bernama I-Tsing, pada tahun 671 M. Ia menetap di kota Foshih (Musi), ibukota Sriwijaya selama enam bulan. Dari Shih-li-foshih", Ia melanjutkan perjalanannya ke Moloyou dan Kataha (Kedah), sebelum melanjutkan perjalanannya ke Nagapattinam di India untuk mempelajari agama Buddha. I-Tsing menyebut Sriwijaya dengan nama "Shih-li-foshih". ( Catatan I-Tsing ).

- Membangun Vanua di Palembang (Prasasti Kedukan Bukit, 683 M)

- Membangun Taman Sriksetra, menundukkan kerajaan Tulang Bawang dan Skala Brak di Lampung, pada tahun 684 M. (Prasasti Talang Tuo, 684 M)

- Menghentikan Pemberontakan Kandra Kayet pada tahun 685 M. Namun, sebelumnya Kandra Kayet telah berhasil menghabisi Tandrun Luah. Sang Maharaja pun harus rela kehilangan dua panglimanya sekaligus. Di tahun Itu P**a, I-Tsing kembali datang ke Sumatra setelah menyelesaikan studinya dari India. Ia singgah di Sriwijaya selama 4 tahun.

- Menaklukkan daerah Bangka-Belitung dan pesisir utara kerajaan Sunda. (Prasasti Kota Kapur, 686 M)

- Menaklukkan negeri-negeri Sigindo di pedalaman Bukit Barisan di Alam Kerinci yang kaya emas. Pasukan Sriwijaya berhasil menaklukkan sebagian besar negeri itu, kecuali di kawasan Telaga D4r4h di Kerinci Tinggi. Seluruh prajurit Sriwijaya yang menggempurnya dikalahkan dan dimusnahkan oleh laskar rakyat pimpinan negeri Sigindo Sigarinting. (Prasasti Karang Brahi, 688 M).

Pada merah semua😭😭😭
03/01/2025

Pada merah semua😭😭😭


24/12/2024

Kisah karomah abah guru sekumpul doa mustajab seorang santri...

Abuya Syar’i adalah salah satu ulama Paku Banten yang sekarang memimpin sebuah pondok pesantren.Abuya Syar’i punya nama ...
22/12/2024

Abuya Syar’i adalah salah satu ulama Paku Banten yang sekarang memimpin sebuah pondok pesantren.

Abuya Syar’i punya nama lengkap Syah Ahmad Syar’i Al Bantani tinggal di Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang Banten.

Abuya Syar’i lahir pada 8 Oktober 1870 dan sekarang tahun 2024 berarti sudah berusia 154 tahun dan tentunya sudah sangat sepuh.

Abuya Syar’i merupakan salah satu murid Syekh Nawawi Al Bantani dan seangkatan dengan Pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari. Kendati demikian tak banyak orang familiar dengan ulama yang identik dengan janggut putih panjang ini. Sebab, Abuya Syar’i jarang tampil di hadapan publik.

Kesehariannya cenderung hanya berdiam di rumah, menerima tamu-tamu, juga mengajar. Mengutip Laduni, banyak tamu yang datang sekedar meminta doa dan barokah darinya.

Abuya Syar'i disebut-sebut sebagai pemegang golok ciomas, golok yang bukan sekedar golok biasa, tapi golok ini merupakan golok prasejarah yang menjadi wasilah terusirnya orang-orang badui saat mereka menyerang Banten.

16/12/2024

Kisah pert4rungan aji saka melawan raja dewata cengkar yang zalim...

KERAJAAN SALAK NAGARA KERAJAAN TERTUA YANG ADA DI NUSANTARA.Kerajaan Salakanagara adalah kerajaan di Nusantara yang berd...
05/12/2024

KERAJAAN SALAK NAGARA KERAJAAN TERTUA YANG ADA DI NUSANTARA.

Kerajaan Salakanagara adalah kerajaan di Nusantara yang berdiri antara 130-362 masehi. Salakanagara diyakini sebagai leluhur Suku Sunda, karena wilayah peradaban keduanya sama persis, Jika benar, hal ini membuat adanya kemungkinan bahwa suku sunda merupakan suku pertama di p**au jawa yang membangun peradaban besar.

Pendiri dan raja Kerajaan Salakanagara bernama Dewawarman I, yang memerintah antara 130-168 masehi dengan gelar Prabu Darmalokapala Haji Raksa Gapura Sagara. Wilayah kekuasaan Kerajaan Salakanagara meliputi daerah Jawa bagian barat, termasuk p**au yang terletak di sebelah barat P**au Jawa dan laut yang membentang sampai P**au Sumatera.

Setelah berkuasa selama 232 tahun, Kerajaan Salakanagara berada di bawah pemerintahan Kerajaan Tarumanegara.

Sumber sejarah utamanya adalah Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara. Menurut naskah tersebut, Kerajaan Salakanagara diyakini sebagai kerajaan tertua di nusantara yang berdiri antara 130-362 M, sebelum Kerajaan Kutai (400-1635 M).

Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa (PPBJ) adalah salah satu naskah yang disusun oleh satu tim di bawah pimpinan Pangeran Wangsakerta. Beliau adalah salah seorang dari tiga putra Panembahan Ratu Carbon dari istrinya yang berasal dari Mataram.

Kelompok naskah PPJB yang sudah ditemukan hingga saat ini terdiri dari empat buah, semuanya dari parwa pertama. Tiga naskah pertama (sarga 1-3) merupakan kisah atau uraian mengenai sejumlah negara yang pernah berperan terutama di P**au Jawa, sedangkan sarga keempat merupakan naskah panyangkep (pelengkap) dan isinya berupa keterangan mengenai sumber-sumber yang digunakan untuk menyusun kisah itu.

Secara umum, seluruh naskah karya tim di bawah pimpinan Pangeran Wangsakerta dituliskan pada jenis kertas yang sama. Dari puluhan naskah yang telah terkumpul, hingga saat ini baru sebuah naskah yang telah diuji fisiknya secara kimiawi.

Pengujian yang dilakukan di Arsip Nasional itu menyimpulkan bahwa kertas yang digunakan untuk menuliskan naskah umurnya sekitar 100 tahun (laporan tahun 1988). Mengingat bahwa titimangsa naskah-naskah itu berkisar antara 1677 - 1698 Masehi, maka hampir dapat dipastikan bahwa naskah-naskah yang sudah terkumpul itu merupakan salinan dari naskah lain yang lebih tua.

Seperti halnya naskah-naskah Pangeran Wangsakerta lainnya, naskah PPJB 1.1 ini ditulis dengan menggunakan aksara Jawa yang jenis aksaranya mirip dengan yang disebut oleh Drewes (1969:3) quadrat script. Adapun bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa yang banyak mengandung kosakata bahasa Jawa kuno dan bahasa Cirebon.

Karangannya berbntuk prosa, campuran antara paparan dan kisah. Cara penyajiannya memiliki ciri-ciri karangan ilmiah, yakni berupa keteranga secara tersurat mengenai sumber karangan yang digunakan dan dikemukakan apabila di antara sumber-sumber yang digunakan terdapat perbedaan informasi.

Salakanagara minim meninggalkan bukti fisik karena bencana p3 r4ng untuk memperebutkan Tanah Sunda. Demikian juga bencana alam yang tidak mustahil menghilangkan peninggalan kerajaan awal di P**au Jawa tersebut.

Sehingga dalam artikel, tulisan ilmiah maupun buku sejarah formal lebih banyak menulis Kerajaan Kutai sebagai kerajaan pertama di nusantara.

Dengan adanya naskah Wangsakerta, generasi sesudah sangat tertolong untuk mendeskripsikan dan menarasikan abad-abad awal masehi Nusantara dan persentuhan budaya dengan berbagai bangsa besar dunia.

Karena satu naskah Wangsakerta berjudul Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa 1.1 menuturkan peristiwa sejarah masa lampau tentang raja dan kerajaan yang terletak di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Uraiannya banyak tertumpu pada karya mahakawi (pujangga besar) Mpu Khanakamuni dari Majapahit, beliau menjabat sbagai dharmadhyaksa (pejabat tinggi keagamaan) urusan agama Buddha. Selain itu kitab ini mencontoh beberapa karya pujangga besar yang telah menggubah kisah kerajaan-kerajaan di P**au Jawa.

Selain itu dilengkapi p**a uraian tentang kerajaan Mataram, Banten, raja-raja daerah Parahyangan, serta para penguasa daerah lainnya. Penyusun kitab ini terdiri dari 12 orang, yaitu tujuh orang menteri (jaksa pepitu) kerajaan Carbon, seorang pujangga dari Banten, Sunda, Arab, dan seorang lagi.

Mereka semua dipimpin oleh Pangeran Wangsakerta.Kitab ini mulai dikerjakan pada tahun Saka sruti-sirna-ewahing-bhumi (1604 Saka = 1682 Masehi), ditulis di keraton Carbon oleh Pangeran Wangsakerta atau Panembahan Carbon Tohpati bergelar Abdul Kamil Mohammad Nasarudin.

Menurut Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara, sejarah berdirinya Kerajaan Salakanagara bermula ketika seorang pedagang dari India yang bernama Dewawarman menetap di Jawa, lebih tepatnya di Teluk Lada, Pandeglang.

Dewawarman kemudian menikahi putri dari Aki Tirem, kepala daerah setempat. Pada 130 masehi, Dewawarman mendirikan Kerajaan Salakanagara dengan ibu kota di Rajatapura. Setelah menjadi raja dengan gelar Prabu Darmalokapala Aji Raksa Gapura Sagara, ia melakukan ekspansi untuk memperluas daerah kekuasaan.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Salakanagara meliputi daerah Jawa bagian barat, termasuk p**au yang terletak di sebelah barat P**au Jawa dan laut yang membentang sampai P**au Sumatera. Letaknya yang strategis, membuat perahu yang melintas terpaksa harus singgah dan memberi upeti kepada Dewawarman.

Raja Dewawarman I berkuasa selama 38 tahun, antara 130-168 masehi. Setelah itu, takhta kerajaan diteruskan oleh putranya, Dewawarman II yang bergelar Sang Prabhu Digwijayakasa Dewawarman.

Ngeliat helaan nafas bapak pedang es rasanya nyesek banget.Mangkanya syekh Abdul Qodir Al Jaelani pernah berkata: "aku l...
04/12/2024

Ngeliat helaan nafas bapak pedang es rasanya nyesek banget.
Mangkanya syekh Abdul Qodir Al Jaelani pernah berkata: "aku lebih menyukai orang yang beradab daripada orang yang berilmu"

28/11/2024

Kisah prabu Siliwangi menikahi perempuan berbeda agama....

24/11/2024

AKU LEBIH MENGHARGAI ORANG YANG BERADAB DARIPADA ORANG YANG BERILMU

-syekh Abdul Qodir Al Jaelani-

15/11/2024

Kisa dewi Rara santang anak prabu Siliwangi menikah dengan sultan mahmud...

12/11/2024

Kisah karomah Gus Miek merubah air teh menjadi bensin....

11/11/2024

Good morning guys

Arya Panangsang alias Jipang kang (keturunan putri champa) atau Raden Jipang ia di kenal sebagai Sultan Demak V. Merupak...
10/11/2024

Arya Panangsang alias Jipang kang (keturunan putri champa) atau Raden Jipang ia di kenal sebagai Sultan Demak V. Merupakan murid kesayangan Sunan Kudus. Memerintah pada pertengahan abad ke-16 M.

Pada tahun 1521 suami dari anak pertama Raden Patah yang bernama Pati Unus (orang Portugis menyebutnya Pate Unus, dikenal juga sebagai Pangeran Sabrang Lor) anak dari Adipati Jepara Mohammad Yunus, melakukan penyerang4n ke Portugis di Malaka. Pati Unus gugur dalam pr4ng. Dikisahkan bahwa Trenggana adik dari Pate Unus berebut takhta dengan P. Surowiyoto atau R. Kikin anak dari R. Fatah.

Pangeran Surowiyoto atau Raden Kikin memiliki dua orang putra yang bernama Raden Arya Panangsang dan R. Arya Mataram, sedangkan Trenggana memiliki putra pertama bernama Raden Mukmin atau yang disebut juga sebagai Sunan Prawoto. Mukmin dikisahkan menghabisi Raden Kikin sep**ang sholat Jumat di tepi sebuah sungai di Lasem dengan menggunakan kris Kyai Setan Kober yang membuat Trenggana menjadi Sultan Demak ketiga. Sejak saat itu, Raden Kikin terkenal dengan sebutan Pangeran Sekar Seda ing Lepen, artinya "Bunga yang gugur di sungai".

Sepeninggal Raden Kikin, Arya Panangsang menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Adipati Jipang. Saat itu usianya masih 16 tahun, sehingga pemerintahannya dibantu Patih Mat Ahun (Mentaun). Menurut Kitab Kapunggawan Jipang Jumenengan Arya Panangsang baru di laksanakan empat tahun kemudian yakni pada tahun 1525, saat itu Arya Panangsang berumur 20 tahun.

Trenggana naik takhta Kerajaan Demak tahun 1521. Pemerintahannya berakhir saat ia gugur di Panarukan, Situbondo tahun 1546 saat mencoba kembali menyerang Portugis meneruskan perjuangan Pati Unus. Raden Mukmin menggantikan sebagai raja keempat bergelar Sunan Prawoto. Ibukota Kerajaan Demak ia pindahkan ke Prawoto. Demak pada periode ini dikenal dengan sebutan Demak Prawoto (1546 - 1549).

Pada tahun 1549 Arya Panangsang dikisahkan oleh Babad Tanah Jawi membalas kemtian Raden Kikin dengan mengirim utusan bernama Rangkud untuk menghabisi Sunan Prawoto dengan Keris Kyai Setan Kober. Rangkud sendiri t3w4s saling b*n*h dengan korbannya itu. Setelah kematian Sunan Prawoto, Arya Panangsang menjadi Penguasa Demak sebagai Sultan Demak V, ibukota Kerajaan Demak ia pindahkan ke Jipang. Periode ini dikenal dengan sebutan Demak Jipang (1549 - 1554).

Pada tahun 1554 Arya Panangsang berhasil dihabisi oleh Pasukan utusan Adipati Pajang. Dengan Gugur nya Arya Panangsang maka roboh p**alah kekuasaan Kesultanan Demak lalu berdirilah Kerajaan Pajang.

Sunan Kalijaga merupakan Waliyullah yang tergabung dalam anggota dewan Walisongo.Raden Said pada masa muda berjuluk Bran...
09/11/2024

Sunan Kalijaga merupakan Waliyullah yang tergabung dalam anggota dewan Walisongo.Raden Said pada masa muda berjuluk Brandal Lokajaya

Beliau dikenal sebagai wali yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di P**au Jawa. Selain menjadi Ulama' ia juga menjadi penasihat keraton, seniman, dan arsitek yang ulung.

Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap, mengikuti sambil memengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.

Oleh karena itulah, beliau menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.

Sunan Kalijaga adalah salah satu wali songo yang penuh dengan ide-ide kreatif dalam berdakwah, salah satunya dengan media wayang kulit. Kesenian wayang kulit yang awalnya berisi kisah-kisah Hindu, diganti oleh Sunan Kalijaga menjadi kisah-kisah yang berisikan ajaran Islam. Salah satu contohnya yaitu Jamus Kalimasada, sebagaimana dijelaskan Siti Wahidoh dalam Buku Intisari Sejarah Kebudayaan Islam.

Pada masa itu, ketika hendak mengadakan pentas atau pagelaran wayang, Sunan Kalijaga memberi wejangan atau nasihat keislaman kepada para penonton. Berikutnya, mereka diajak mengucap dua kalimat syahadat. Dengan demikian, mereka telah menyatakan diri masuk Islam sembari lambat laun belajar mengenai ibadah-ibadah Islam.

Sunan Kalijaga pun dapat memikat hati masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah hingga Islam cepat menyebar. Sunan Kalijaga berhasil melakukan dakwah tanpa tekanan dan paksaan.

Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang.Makamnya berada di Kadilangu, Demak.

Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati.

Profil dan perjalanan Maimun Zubair, sang Kiai yang Terkenal karena Kewaliannya.Maimun Zubair lahir pada 28 Oktober 1928...
07/11/2024

Profil dan perjalanan Maimun Zubair, sang Kiai yang Terkenal karena Kewaliannya.

Maimun Zubair lahir pada 28 Oktober 1928 di Karang Mangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Sejak usia belia, Mbah Moen mendapatkan pembelajaran tentang ilmu agama secara langsung dari sang ayah. Pelajaran mencakup hafalan Shorof, Na'u, Fiqih, Mantiq, Balaghah, dan berbagai disiplin ilmu keislaman lainnya.

Pada tahun 1945, Mbah Moen mengejar pengetahuan di Pondok Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, di bawah bimbingan KH Abdul Karim atau Mbah Manaf. Ia mendapatkan pengajaran p**a dari KH Mahrus Ali dan KH Marzuqi.

Kemudian, pada tahun 1950, Mbah Moen melakukan perjalanan ke Mekah bersama kakeknya, Ahmad bin Shuaib, dan mengikuti pembelajaran selama dua tahun di bawah bimbingan ulama seperti Sayyid Alawi al-Maliki dan Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath.

Pada sekitar tahun 1965, Mbah Moen kembali ke Sarang dan mendirikan Pondok Pesantren Al-Anwar, Pondok Pesantren tersebut diterima dengan sangat baik oleh masyarakat setempat.

Maimun Zubair, yang akrab disapa Mbah Moen, menggembuskan nafas terakhirnya pada 6 Agustus 2019 saat menjalankan ibadah haji di Mekkah. Kabarnya, sebelum wafat, Mbah Moen sudah merasakan akan segera meninggalkan dunia ini. Ia sempat berbagi cerita kepada Sodikun, seorang jemaah haji asal Tegalrejo, bahwa rencananya adalah untuk tinggal di Mekkah hingga tanggal 5.

07/11/2024

Kisah pertempuran prabu Siliwangi melawan Raja brana yang kej*m dan licik....

01/11/2024

Kisah karomah mbah khalil bangkalan,murid salah amalan....

Address

Jalan Raya Palas Pasemah
Kalianda
35551

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Past history posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Past history:

Videos

Share