Media sorban annahdliyah

Media sorban annahdliyah media sorban annahdliyah
bergerak dalam bidang berita terkini
menyajikan khazanah keilmuan sejarah dan budaya.

konten kreator dan perdagangan
untuk membangun ekonomi bersama
alamat : jalan taman siswa km 02
Pekalongan batealit Jepara Jawa tengah

Sayyidina Ali Karomallahu Wajhah dawuhالمرءُ يتغيَّر في ثلاثٍ : القُربِ من المُلُوك، والولايات، والغناءِ من بعد الفقر، ف...
07/12/2024

Sayyidina Ali Karomallahu Wajhah dawuh

المرءُ يتغيَّر في ثلاثٍ : القُربِ من المُلُوك، والولايات، والغناءِ من بعد الفقر، فمن لم يتغير في هذه فهو ذُو عقلٍ قويم، وخُلُقٍ مُستقِيم

"Seseorang akan berubah karena tiga hal:

1. Dekat dengan Penguasa.
2. Mempunyai kekuasaan atau jabatan.
3. Kaya yang sebelumnya miskin.

Barangsiapa yang tidak berubah karena tiga hal tersebut, maka dia adalah tipe orang yang akalnya kuat dan pribadinya tangguh"

(Ghurarul Hikam wa Durarul Kalim)

Di antara tipu muslihat syaithon adalah membisikan di hati orang alim, membuat orang alim merasa dirinya masih belum bai...
06/12/2024

Di antara tipu muslihat syaithon adalah membisikan di hati orang alim, membuat orang alim merasa dirinya masih belum baik dan belum pantas menyampaikan dakwahnya, sehingga yang tidak berkompeten tampil kemudian membuat kerusakan. Nabi tercinta kita Saw. bersabda:

إذا وسد الأمر إلى غير أهله فانتظر الساعة

"Ketika suatu urusan dipasrahkan pada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya." (Aw k**a qoola)

إنا لله وإنا إليه راجعون..Telah berp**ang kehadirat Allah Mursyid thoriqoh Naqsyabandiyah Haqqani tokoh sufi agung Maula...
05/12/2024

إنا لله وإنا إليه راجعون..
Telah berp**ang kehadirat Allah
Mursyid thoriqoh Naqsyabandiyah Haqqani tokoh sufi agung
Maulana Syaikh Hisyam Al-Kabbani.

Semoga tercurahkan Rahmat dan magfirah nya Allah kepada beliau

Alfatihah....

Penjual Yang Menghidupi Keluarga GM sudah minta maaf. Sebenarnya kalau jumpa sesama gus atau santri memang ada candaan y...
05/12/2024

Penjual Yang Menghidupi Keluarga

GM sudah minta maaf. Sebenarnya kalau jumpa sesama gus atau santri memang ada candaan yang akan dianggap 'kelewatan' jika dipublish ke publik. Kemarin anggap saja 'apes' karena ada yang memotong videonya. Saya sendiri berusaha tidak gojloki berlebihan pada jemaah. Beliau sudah selesai urusan secara Syar'i dengan sosok yang beliau omongkan di pengajian:

ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻪ ﻣﻈﻠﻤﺔ ﻷﺧﻴﻪ ﻣﻦ ﻋﺮﺿﻪ ﺃﻭ ﺷﻲء، ﻓﻠﻴﺘﺤﻠﻠﻪ ﻣﻨﻪ اﻟﻴﻮﻡ

Hadis: "Barangsiapa berbuat salah pada saudaranya baik pada sisi kehormatannya atau lainnya, maka hendaknya ia meminta maaf selama di dunia" (HR Bukhari)

Di zaman Nabi ada pedagang yang dibully oleh sebagian Sahabat. Kerja semangat tapi giliran maju ke medan tempur kurang greget. Siapa yang dibela oleh Nabi? Rupanya Nabi tahu keadaan Sahabat tersebut sehingga Nabi bersabda:

إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللّه، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللّه، وَإِنْ كَانَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللّه

“Jika ia kerja untuk menghidupi anaknya, kedua orang tuanya atau dirinya sendiri agar terhindar dari rezeki yang haram maka ia berjih4d di jalan Allah.” (HR Thabrani)

Bekerja juga lebih utama dari pada meminta-minta sebagaimana hadis:

“لَأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ ثُمَّ يَغْدُوَ – …إِلَى الْجَبَلِ – فَيَحْتَطِبَ، فَيَبِيعَ، فَيَأْكُلَ وَيَتَصَدَّقَ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ“

"Sungguh jika ada di antara kalian yang mengambil tali kemudian pergi ke gunung dan mengangkut kayu, lalu MENJUALNYA, makan dan bersedekah maka lebih baik baginya dari pada mengemis" (HR Bukhari dari Abu Hurairah)

Sumber link : https://www.facebook.com/share/p/18EPKnzzYx/?mibextid=oFDknk

Selamat atas terpilihnya K.masrukhan &  K.nur Wahid sebagai Rois Syuriah & ketua Tanfidziah NU ranting Pekalongan Dengan...
27/07/2024

Selamat atas terpilihnya K.masrukhan & K.nur Wahid sebagai Rois Syuriah & ketua Tanfidziah NU ranting Pekalongan
Dengan masa Khidmah 2024-2029.

Semoga dengan terpilihnya beliau berdua Nahdlatul ulama di ranting Pekalongan menjadi semakin berkembang bermanfaat bagi masyarakat desa Pekalongan .

dan juga di ucapkan terimakasih banyak kepada K.Abdur Rohim beserta jajarannya atas dedikasi dan Hidmah nya terhadap NU ranting Pekalongan selama masa kepemimpinan nya.

يا جبار يا قهار يا جبار يا قهار يا جبار يا قهار

Pekalongan batealit Jepara
27 Juli 2024 / 21 muharrom 1446 Hijriyah

PBNU

Mencari Nahkoda Baru Ranting NU Desa Pekalongan.Muqaddimah mubahasah  dengan mengutip dawuh dari Hadharatus Syekh KH. Ha...
26/07/2024

Mencari Nahkoda Baru Ranting NU Desa Pekalongan.

Muqaddimah mubahasah dengan mengutip dawuh dari Hadharatus Syekh KH. Hasyim Asy'ari:

"Siapa yang mau mengurusi NU, saya anggap ia santriku. Siapa yang menjadi santriku, saya do'akan husnul khatimah beserta anak cucunya".
________________________________________________

Jika tidak ada aral melintang tanggal 26 Juli 2024 ini, Ranting NU Desa Pekalongan akan menggelar Musyawarah Ranting (musran) untuk memilih Ketua Tanfidhiyah dan Rois Suriyah baru. Musyawarah yang sedianya dilaksanakan bulan Juni ini sempat tertunda karena beberapa faktor.

Memang, jabatan struktural NU di tingkat 'kampung' ini bukan jabatan bergengsi apalagi sexy. Lebih banyak yang menolak daripada yang siap dicalonkan. Namun, dalam tradisi nahdliyin menolak dicalonkan karena merasa ada yang lebih pantas, sudah seperti doktrin. "Amanat jangan dicari, namun jika menghampiri jangan dihindari". Kira2 seperti itu pesan yang selalu dijadikan pegangan.

Warga nahdliyin merupakan mayoritas di Desa Pekalongan. Meskipun juga ada warga Muhammadiyah yang tidak terlalu banyak dan juga ada yg beberapa juga kejawen.

Saat ini para pengurus sedang menyiapkan sebaik mungkin proses pencalonan dan pemilihan. Berusaha belajar berorganisasi dengan baik dan benar, dengan mempelajari AD/ART PBNU Yang merupakan pusat nya Sebagai pondasi organisasi dalam lima tahun ke depan.

Mari sukseskan Musyawarah Ranting 2024 dengan tetap gembira guyub dan jangan lupa ngopi dan udud bersama.

NU ranting Pekalongan untuk kemaslahatan masyarakat Nahdliyyin nahdliyat desa Pekalongan.

Pekalongan batealit Jepara
26 Juli 2024 .

Media sorban An-nahdliyah
gp Ansor ranting Pekalongan

YANG TERAKHIR KALISahabatku, Jika kita memandang bahwa pertemuan kita dengan orang tua, istri, anak, kerabat adalah seak...
24/06/2024

YANG TERAKHIR KALI

Sahabatku, Jika kita memandang bahwa pertemuan kita dengan orang tua, istri, anak, kerabat adalah seakan - akan yang terakhir kali, niscaya kita akan memberikan perhatian yang lebih, kita akan menatap wajah mereka dengan pandangan penuh kasih sayang, kita akan keluar rumah tidak dalam keadaan marah, kita akan mencium mereka dengan penuh kecintaan dan kemesraan, dan kita di perjalanan pun selalu berhati - hati dan berdo’a untuk keselamatan kita dan mereka, serta kita akan selalu berharap agar bisa kembali ke rumah lagi dalam keadaan ceria dan ramah.
Sahabatku, Doa yang ada di bawah ini adalah penggalan hadist yang diajarkan Rasulullah bagi setiap orang akan yang keluar atau meninggalkan rumah. Dan do’a ini adalah bukti bahwa kita telah menyerahkan siapa saja dan apa saja yang ada di rumah kepada Allah, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di dalam perjalanan menuju dan p**ang dari tempat kerja atau tempat tujuan kita. Maka, anggaplah setiap pertemuan dengan mereka seolah - olah yang terakhir kalinya, yang nanti tidak ada kesempatan untuk bertemu kembali. Dengan demikian, Kita tidak akan menyakiti mereka, Kita akan cepat minta maaf dan memaafkan sebelum berpisah dengan mereka. Dan hati kita baru terasa, disaat sebagian dari mereka ditimpa musibah, dengan seraya berkata: “Duh, seandainya Aku tadi menyayangi dan mengasihi mereka serta tidak menyakitinya”.

بِسْمِ اللّٰهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللّٰهِ وَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ


Sahabatku, Di saat kita sedang menerima kunjungan tamu dari saudara, kerabat dekat, atau kawan akrab,anggaplah seolah - olah kunjungan ini adalah untuk yang terakhir kalinya. Dengan anggapan demikian, kita akan ramah dan bersahaja dalam menerima para tamu yang mungkin membawa berkah,kita akan berusaha memberikan kepada mereka sesuatu yang diminta sesuai dengan kemampuan kita, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka nanti setelah berpisah dengan kita.
Sahabatku, Ketika kita dimintai uang jajan atau tabungan oleh anak kita, atau diminta bantuan oleh kerabat dan saudara, sementara kita saat itu sedang punya, maka janganlah kita pelit dan kikir kepadanya, anggaplah permintaan itu seolah - olah yang terakhir kali, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka nanti. Dan kita baru menyesal ketika terjadi suatu musibah terhadap mereka, sehingga selamanya mereka tidak akan minta lagi kepada kita. Dan hati kit baru sadar seraya berkata: “Duh, seandainya tadi aku memberikan apa yang diinginkannya”.
Sahabatku, Ketika kita diundang oleh tetangga, kawan atau saudara untuk menghadiri suatu acara, maka sempatkanla untuk memenuhi undangannya, dan anggaplah undangan ini adalah seolah - olah yang terakhir kalinya, karena kesibukan dunia tidak akan ada habisnya, sampai kita baru terasa ketika orang yang mengundang kita telah tiada, sehingga hati kita bru berkata: “Duh, seandainya tadi aku menghadirinya”.
Sahabatku, Ketika kita diminta tolong oleh orang lain, baik berupa tenaga, pikiran maupun pinjaman barang atau uang, maka anggaplah ini adalah seolah - olah pertolongan terakhir yang diminta kepada kita walaupun kita hanya memberikan sekedarnya. Karena siapa tahu, kelebihan yang kita miliki sekarang adalah yang terakhir kalinya, sehingga kita nanti tidak dapat membantunya di saat semuanya sudah ditarik lagi oleh pemiliknya yaitu Allah Ta’ala.
Sahabatku, Kesempatan untuk peduli, memberi, mengasihi dan menyayangi tidak akan datang setiap kali, karena manusia tidak tahu kapan ajalnya akan tiba. Manusia tak dapat mengulur atau mundur, ketika Allah sudah menetapkan baginya saat masuk kubur. Oleh karenanya, anggaplah semua kesempatan dan kemudahan yang kita temui sekarang adalah seolah - olah yang terakhir.
Tiap - tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (p**a) memajukannya. (QS. 7:34). Intaha. Jepara, 24/06/2024

HIDUP ITU JANJISahabatku,Hidup itu janji, dan janji adalah hutang, dan hutang harus ditepati dan akan diminta pertanggun...
23/06/2024

HIDUP ITU JANJI

Sahabatku,Hidup itu janji, dan janji adalah hutang, dan hutang harus ditepati dan akan diminta pertanggung-jawabannya. Dalam menepati janji harus sesuai aturan, dan aturan harus semua baik, dan kebaikan harus sesuai aturan, dan aturan harus semua baik, dan kebaikan harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Allah Ta’ala. Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad (W 311 H)Mengatakan : “Semua yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah disebut janji, dan setiap janji pasti akan dimintai pertanggungjawabannya”. Pernyataan ini sesuai firman Allah dalam surat al-Isra’ ayat 34: “Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya”.
Sahabatku, Jika Kita renungkan dengan seksama bahwa tidak ada sejengkal waktu kita yang tidak berupa janji. Setiap tarikan nafas, atau naik dan turunnya nafas adalah janji. Kita sedang bekerja, karena kita telah berjanji dengan orang lain untuk mengejakan tugas tersebut.Kia edng menegakkan solat kaena kita punya janji dengan Allah ketika kita mengucapkan Syahadat, karena syahadat adalah pengakuan lahir dan batin untuk menerima sepenuhnya semua syariatNya. Kita sedang tidur karena kita punya janji dengan anggota badan kita agar ditunaikan haknya,kita sedang makan karena kita punya janji dengan perut dan anggota badan lainnya yang punya hak untuk hidup, dan merupakan kewajiban bagi kita untuk menunaikannya. Kita ajib memberi nafkah kepada keluarga karena kita puny jajiyangdiungkakan sa akad nikah.Namun, akan semua janji yang kita tunaikan selama ini sudah baik sesuai cara dan anjuran yang diinginkan oleh Allah?
Sahabatku, Jika kita membayangkan bahwa hidup kita seakan- akan semuanya adalah janji yang harus kita tepati, maka kita pasti akan memanfaatkan waktu untuk menunaikan janji tersebut, kita akan membagi waktu untuk menepati hak orang lain, kita tidak akan menyia-nyiakan sesaat waktupun untuk sesuatu hal yang tidak bermanfaat,dan kita akan mengisi waktu waktu kita untuk kegiatan yang positif. Dan kita pun tahu, kapan boleh tertawa dan kapan harus menangis, kapan oleh bergembira dan kapan harus sedih,kapan harus menjaga amarah dan kapan boleh marah.
Sahabatku,Sayyiduna Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan: “Waktu itu bagaikan pedang, jika kita tidak menggunakannya untuk memotong, maka ia akan memotong kita”. Dia bisa bermanfaat jika digunakan sesuai dengan tujuannya. Dalam Peperangan dia bisa menyelamatkan jiwa dalam menghadapi musuh. Pedang juga bisa digunakan dalam keadaan darurat untuk memotong ranting atau menguliti hewan sebelum dimasak. Nmu pedang juga bisa membahayakan diri jika tidak dipakai sesuai tujuannya. Di isa membahayakan. Merenggut jiwa sendiri dan bahkan melukai diri. Kebraaan peang akn menjadi ancaman ai jiwapemiinya. Aalai jika kemudian pedan jatuh ke tangan musuh, maka nyawa bisa saja melayang. Jadi perlakukan waktu sebagai pedang yang bermanfaat, bukan yang mencelakakan. Gunakan waktu untuk menjadi lebih bijak,lebih kaya, lebih pandai, lebih banyak menghasilkan kebaikan, lebih efektif, lebih menghasilkan karya besar dan lebih dari hari sebelumnya.
Sahabatku, Tahun adalah pohon, bulan demi bulan adala cabangnya, hari demi hari adalah rantingnya, jam demi jam adalah daunnya, nafas manusia adalah buahnya. Oleh kena itu, ika nafas yang kita gunakan adalah untuk kebaikan, maka buahnya akan baik. Dan jika nafas yang kita gunakan untuk kejelekan,perbuatan keji dan kemaksiatan,maka buahnya akan jelek dan pahit. Jadi, nafas kita adala janji kit, dan janji kita adalah tanggung jawab ita, dan tanggung jawab kita adalah cermin kehidupan kita. Baginda Nabi Muhammad bersabda, “Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum ditanyakan kepadanya 4 perkara: 1. tentang umurnya untuk apa dihabiskan, 2. tentang masa mudanya untuk apa digunakan, 3. tentang hartanya dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, 4. dan tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan. (HR Tirmidzi). Penulis ucapkan disini tulisannya karena tidak kuat membaca sabda Mulia Baginda Nabi Muhammad. Inataha Jepara 23 - 6 - 2024. Semoga bermanfaat.

BERSAMA BAGINDA NABI MUHAMMADSahabatku, Banyak sekali sabda Baginda yang berbunyi :  sebagaimana kamu melihatku, sebagai...
22/06/2024

BERSAMA BAGINDA NABI MUHAMMAD

Sahabatku, Banyak sekali sabda Baginda yang berbunyi : sebagaimana kamu melihatku, sebagaimana aku kerjakan, seperti yang aku perintahkan, seumpama yang aku anjurkan dan kata lain sejenisnya. Seperti dawuh Rasulullah : “Barangsiapa yang berwudhu sebagaimana wudhuku ini, kemudian dia melakukan shalat dua rakaat dan tidak terjadi hadas padanya, maka Allah mengampuni dosa- dosanya yang telah lewat.” ( HR.Bukhari). Atau sebagaimana sabda beliau yang mulia : “Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR.Bukhari).
Sahabatku, Sangat benar sekali bahwa hidup bersama Rasulullah secara fisik adalah mustahil, karena beliau telah wafat belasan abad yang lalu. Namun untuk meneladani sifat beliau, akhlak beliau serta kehidupan beliau bukan merupakan suatu hal yang mustahil, karena kita bisa mendapatkannya lewat pewarisnya, yaitu para Ulama’ yang senantiasa istiqomah menjalani kehidupan sesuai tuntunan rasulullah. Dengan demikian,kita dapat meniru, mengikuti dan meneladani perilaku dan langkah Rasulullah, Ibadah kita akan sesuai cara beliau, akhlak dan gaya hidup kita senantiasa mengikuti pola kehidupan beliau serta tidak akan mengikuti agama lain selain agama yang diajarkan oleh Beliau. Hal ini disebabkan karena kita sudah menikmati dan merasa seolah - olah kita hidup bersama Rasulullah.
Sahabatku, Ketika kita akan berwudhu maka bayangkan seolah - olah kita pernah melihat secara langsung bagaimana cara Rasulullah berwudhu, ketika kita akan sholat maka renungkan seolah -olah kita pernah melihat langsung metode Rasulullah shalat, dan ketika kita sedang berbuat suatu ibadah atau amalan lainya seolah - olah kita pernah hidup bersama Rasulullah sehingga ajaran yang sampai kepada kita seolah - olah adalah merupakan refleksi pesan yang disampaikan secara langsung oleh Rasulullah kepada kita,bukan melalui orang lain. Hanya saja bedanya, pesan dan ajaran yang disampaikan kepada kita ini tidak langsung lewat lisan beliau, namun lewat tulisan yang sudah berbentuk kitab yang dibawa atau disampaikan oleh para pewarisnya yaitu Ulama’. Dengan demikian, Kita seolah - olah benar - benar bersama Rasulullah tidak hanya di dunia yang fana ini tapi juga di yaumil qiyamah dengan penuh bahagia dan serta bisa mendapatkan syafaat darinya.
Sahabatku, Ketika kita sudah mencapai keyakinan seolah - olah pernah hidup bersama Rasulullah, niscaya kita selalu bercermin kepada perilaku Rasulullah. Ketika kita lebih banyak membaca hadits - hadist beliau yang disampaikan, seolah - olah kita merasa pernah hidup bersama Rasulullah, semakin mendalami kandungan dan pesan-pesannya, maka seolah - olah kita merasa dekat dengan nya dan banyak bersamanya, dan semakin lama kita membacanya maka seolah- olah kita semakin lama bersamanya, yang akhirnya semakin tumbuh dan bertambah rasa cinta kita, rasa ta’at kita semangat mempelajari dan mengamalkan sunnah - sunnahnya semakin mebara, dan gairah juang kita dalam menegakkan syariatnya semakin membara, serta kita tidak akan lupa senantiasa membaca sholawat untuknya. Intaha - Jepara 22 - 06 -2024.

MENGHIDUPKAN HATI YANG MATI & MERANGSANG PIKIRAN YANG TAK BERFUNGSI. Sahabatku, Jika kita sudah meyakini bahwa Allah ada...
21/06/2024

MENGHIDUPKAN HATI YANG MATI & MERANGSANG PIKIRAN YANG TAK BERFUNGSI.

Sahabatku, Jika kita sudah meyakini bahwa Allah adalah Dzat yang Maha melihat terhadap apa yang Kita lakukan, Maha Mendengar Terhadap apa yang Anda bisikkan, dan Maha meliputi terhadap apa yang ada dalam pikiran dan lintasan hati kita, Maka kita harus merasa, meyakini, dan membayangkan seolah – olah Hidup kita, sekecil apapun, tidak ada yang lepas dari pantauan dan penglihatan Allah. Dan ini yang disebut oleh Baginda Nabi dengan istilah IHSAN, Yaitu seolah – olah Kita melihat Allah, jika tidak bisa membayangkan seolah -olah tersebut, maka Kita harus meyakini bahwa Allah pasti melihat Kita. ( Dalil ada di kitab arbain nawawi, hadist ke 2 mengenai Ihsan ).

Sahabatku, jika kita merenungkan istilah IHSAN dari baginda Nabi, Kita akan mendapatkan dua pesan yang sama tapi metodenya berbeda. Pesan pertama adalah : Seolah -olah kita melihat Allah dan pesan kedua adalah : Maka Allah pasti melihat kita. Pesan pertama kita diperinahkan seolah -olah melihat Allah melalui penglihatan pikiran dan keyakinan hati. Dan pesan pertama ini lebih diutamakan atau ditekankan (labudda / ora keno orak iku maujud) oleh Baginda nabi, agar senantiasa hati dan pikiran kita selalu hidup dengan melihat Allah, namun jika pesan pertama ini tida bisa dilakukan dan bahkan akan bisa membuahkan pikiran yang negatif atau imajinasi yang keliru, mak cukuplah bagi kita untuk menjalankan pesan yang kedua, yaitu jika kita tidak dapat melihat Allah dengan seolah- olah, yakinlah bahwa Allah melihat kita,maknanya kita cukup melihat Allah dengan keyakinan dan keimanan saja. Namun sekali lagi, bahwa pesan pertama yakni melihat Allah itu lebih diutamakan daripada dilihat Allah, karena kalau kita seolah - olah melihat Allah, berarti hati kita menjadi aktif dan selalu merasa serta senantiasa terkontrol setiap saat bersama Allah, sedangkan kalau kita hanya percaya dilihat oleh Allah, maka hati kita hanya yakin tapi kurang merasa, tidak konsisten, dan pikiran kita menjadi pasif dan kurang berfungsi.

Sahabatku, Istilah Ihsan dari baginda Nabi bukanlah bersifat opsi atau memilih salah satu diantara dua isi pesan, karena yang dianjurkan adalah agar kedua pesan tersebut bisa berjalan secara bersama dan kontinu, namun ketika kita tidak bisa menjalankan kedua pesan tersebut secara bersamaan, maka cukup bagi kita memilih salah satunya, dan pesan pertama lebih diutamakan dari pesan yang kedua. Dan Baginda Nabi menjelaskan dengan diksi kalimat “ Fa in lam taroohu ...” ( Jika kita tidak bisa berilustrasi dengan seolah – olah). Ini menjadi bukti bahwa untuk berilustrasi melihat dengan seolah – olah adalah perbuatan yang mudah tapi bisa berbahaya atau merusak akidah. Artinya jika nalar pikiran kita atau lintasan hati kita saat digunakan untuk seolah – olah melihat Allah tidak benar, seperti membayangkan Dzat Allah, membayangkan wajah Allah seperti makhluk-Nya, mengilustrasikan eoah Allah adalah makhluk yang memiliki jasad besar, atau dengan membayangkan Allah seperti Syekhnya, gurunya atau idolanya yang disegani dan dikagumi, dan khayalan atau seolah – olah yang lain, yang justru menyesatkan, maka hal ini akan mengakibatkan kita berbuat syirik.

Sahabatku, hal yang mendasar yang sangat diperhatikan untuk seolah – olah melihat Allah adalah jangan membayangkan wajah Allah itu makhluk atau benda dalam bentuk apapun, dan jangan berpikir atau bertanya di pikiran kita dengan menggunakan “ bagaimana “, seperti bagaimana Dzat Allah itu?, bagaimana bentuk Allah itu?, dan bagaimana Allah melihat kita?.

Sahabatku, Bayangkan seandainya kita disuruh oleh seseorang yang kita kagumi, kita senangi, kita cintai dan sekaligus kita takuti untuk menjalankan suatu perintah, sedangkan kita telah dijadikan olehnya, apabila dapat mengerjakan tugas tersebut maka kita akan dapat berjumpa dengannya kelak nanti, dan boleh meminta permohonan apapun yang kita s**ai, namun dengan syarat kita harus diawasi dan dipantau setiap saat oleh seseorang dari arah yang kita sendiri tidak boleh atau tidak bisa melihatnya karena dirahasiakan, jika kita adalah orang yang taat terhadap perintah tersebut maka pikiran dan hati kita pasti tidak akan disibukkan oleh lintasan pikiran yang menanyakan, siapa sosok orang yang mengawasi kita, bagaimana karakternya dan bentuknya serta bagaimana dia,namun pasti kita akan lebih menyibukkan diri terhadap tugas yang diperintahkan kepada kita agar bisa mengerjakan tugas sesuai perintah, semangat bekerja dan sesuai target, karena kita tidak ingin gagal dan kita tidak sabar ingin bertemu kepada orang yang telah memerintahkan kita dan berjanji untuk memberikan balasan atas jerih payah kita.

Sahabatku, Disaat kita mempraktekan ilustrasi IHSAN, jika kita tidak dapat membayangkan seolah – olah melihat Allah bahkan bisa jadi salah, menyesatkan dan terjerumus ke dalam kemusyrikan, maka cukuplah bagi kita untuk menanamkan rasa cinta kepadaNya dengan penuh semangat mengerjakan perintah-Nya dan meyakini bahwa semua yang kita lakukan tidak lepas dari penglihatan dan pantauan Allah Ta’ala. Inilah yang disebut penglihatan Qolbu, seperti ketika Babul ilmi Sayyidina Ali bin Abi thalib ditanya, “ wahai Amirul Mukminin, apakah kau menyembah yang engkau lihat atau tidak ? “. Jawabanya “Aku menyembah yang aku lihat, bukan dengan penglihatan mata, tetapi penglihatan Qolbu”.

Sahabatku, Dua rukun IHSAN, yaitu seolah – olah kita melihat Allah dan meyakini bahwa Allah pasti melihat kita, merupakan alat kontrol dalam semua laju serta langkah dalam aktivitas kehidupan kita. Maka kita harus bisa mengatur langkah kita dengan salah satu dua pilar IHSAN tersebut, Syukur kalau bisa kedua- duanya, karena jika kita lepas dari kedua rukun itu, maka kita akan mudah berbohong, menipu, dan melakukan perbuatan yang dilarang Allah, khususnya dalam kondisi sepi dan jauh dari penglihatan manusia. Dan perlu kita ketahui bahwa setiap amalan ibadah yang tidak didukung oleh hati yang merasa dekat, melihat dan dilihat lah,niscaya akan mudah rusak dan rapuh.

Sahabatku, Jika hati dan pikiran kita tidak selalu aktif dihiasi sifat Ihsan maka kita akan mudah berbohong kepada orang lain, Kita akan mengirim chat kepada orang lain yang berisi bahwa kita sedang di tempat kerja, padahal kita sedang di tempat wisata, kita akan berbicara lewat hp yang mengatakan bahwa kita sedang sibuk dan sedang banyak pekerjaan padahal kita sedang rebahan dan malas, kita akan membalas chat bahwa kia baru datang dari luar kota padahal baru saja main dari rumah teman, kita akan berfikir mencari alasan yang mengada- ada agar terhindar dari kemarahan dan menjaga citra serta wibawa kita yang dibalut dosa, sehingga semuanya ini akan membuat pembuluh sel pikiran kita menjadi buntu hati kita menjadi beku, dan nafas kita tidak laju, bahkan yang lebih bahaya adalah kita tidak merasa bahwa kita telah meninggalkan dosa warisan kepada anak keturunan kita, yang akan meniru dan mengikuti watak dan karakter kita. Ini eua akibat dari perbuatan kita yang lepas dari sifat Ihsan, karena kita tidak merasa melihat Allah dan dilihat Allah.

Sahabatku,Orang yang berbohong biasanya disebabkan hilangnya sifat Ihsan pada dirinya. Semakin dia jarang merenungi dan menghayati arti Ihsan, maka volume melakukan kecurangan dan kebohongan akan semakin tinggi yang berakibat pada penyiksaan diri. Oleh karena itu, sifat Ihsan sangat dibutuhkan oleh setiap orang dalam mengisi hidupnya, baik dalam lingkup sosial, budaya maupun agama. Imam Abdullah ibnul Mubarok mengatakan : “ Hukuman paling pertama bagi orang yang berbohong dari kebohongannya adalah ia tetap dianggap bohong ketika ia bersikap jujur”. Dan Imam Ibnul Qoyyim al- Jauzy juga mengatakan : “ kebohongan berawal dari jiwa, lalu merembet pada lisan dan merusak perkatan. Kemudian merembet pada anggota badan dan merusak segala perbuatan. Dan akhirnya kebohongan itu menyelimuti perkatan, perbuatan, dan segala keadaan”. Jadi Hidup tanpa Ihsan akan melahirkan jiwa yang penuh kebohongan, baik kepada dirinya sendiri, keluarganya, masyarakatnya serta kepada Rabbnya.
Sahabatku, Disaat anda membaca tulisan ini, sedangkan anda sudah mengenal pribadi penulis, maka hendaknya anda seolah - olah belum pernah melihat penulis, melainkan anda melihat penulis seolah - olah sebagai penyampai pesan orang lain saja. Supaya kita bisa mengamalkan, menghayati dan merenungi pesan dan isi tulisannya, tanpa terbayangi oleh kelemahan dn kekurangan yang ada pada diri peuis. Lihatlah apa yang dikatakan, jangan melihat siapa yang mengatakan.Karena penulis juga sedang dalam proses perbaikan diri, agar tidak menjadi seorang yang s**a menyuruh orang lain berbuat kebaikan,tapi lupa kepada kewajibannya sendiri. Intaha.
Jepara Jumat 21/06/2024 M.

Salah satu waktu yang dimuliakan dalam Islam adalah malam Nisfu Sya’ban yang jatuh pada malam ke-15 di bulan Sya’ban ata...
24/02/2024

Salah satu waktu yang dimuliakan dalam Islam adalah malam Nisfu Sya’ban yang jatuh pada malam ke-15 di bulan Sya’ban atau tepatnya pada malam Ahad 24 Februari 2024 M. Sebagaimana berlaku umum, waktu-waktu mulia dalam Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, termasuk di antaranya malam Nisfu Sya’ban.

Berikut adalah tiga amalan sunnah yang dianjurkan di malam Nisfu Sya’ban:

1. Memperbanyak doa. Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya, “(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR al-Baihaqi).

2. Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb mengatakan:

“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

3. Memperbanyak istighfar. Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun, kendati manusia berdosa, Allah swt senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Sya’ban.

Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi’nânul Qulûb memaparkan, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya”. “Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban p**a dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan,” sambung Sayyid Alawi.

DOA JELANG PEMILU AGAR TAK SALAH PILIH PEMIMPINاللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا ، بِذُنُوْبِنَا ، مَنْ لَا يَخَافُكَ و...
13/02/2024

DOA JELANG PEMILU AGAR TAK SALAH PILIH PEMIMPIN

اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا ، بِذُنُوْبِنَا ، مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُناَ

Allahumma lâ tusallith 'alainâ, bidzunübinâ, man lâ yakhâfuKa walâ yarhamunâ...

Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami, karena dosa-dosa kami, orang yang tidak takut kepadaMu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami.

Semoga bermanfaat


Mari kita sukses kan pemilu 2024, Dengan AMAN, DAMAI, JUJUR ADIL dan  BERINTEGRITAS. Gunakan hak suara anda dan jangan g...
13/02/2024

Mari kita sukses kan pemilu 2024, Dengan AMAN, DAMAI, JUJUR ADIL dan BERINTEGRITAS.

Gunakan hak suara anda dan jangan golput.


Hari ini kita Umat Islam memperingati peristiwa besar tentang keteguhan dan kewajiban dalam iman. Semoga hidup kita penu...
07/02/2024

Hari ini kita Umat Islam memperingati peristiwa besar tentang keteguhan dan kewajiban dalam iman. Semoga hidup kita penuh berkah dan bermanfaat bagi sesama.

Selamat memperingati Isra Mi'raj Kanjeng Nabi Muhammad SAW

Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor
PW GP Ansor Jateng
GP Ansor Jepara

06/02/2024
Terimakasih kepada sahabatH. Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) Atas dedikasi dan pengabdiannya dalam menjalankan amanah se...
03/02/2024

Terimakasih kepada sahabat

H. Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut)

Atas dedikasi dan pengabdiannya dalam menjalankan amanah sebagai ketua Umum GP Ansor Periode sebelumnya.





Selamat dan BerkahSegenap jajaran Pimpinan RANTING Gerakan Pemuda Ansor PEKALONGAN mengucapkan selamat dan sukses atas t...
02/02/2024

Selamat dan Berkah

Segenap jajaran Pimpinan RANTING Gerakan Pemuda Ansor PEKALONGAN mengucapkan selamat dan sukses atas terpilihnya Sahabat Addin Jauharudin sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor masa khidmat 2024-2029.

Semoga semakin dan terus baik peran Ansor kepada bangsa dan negara.

Address

Jalan Taman Siswa Pekalongan Bate Alit
Jepara
59461

Telephone

+6281229997157

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Media sorban annahdliyah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Media sorban annahdliyah:

Share