17/08/2020
Dishub DKI Berencana Gabungkan Gojek dan Grab dalam Satu Aplikasi.
Penulis Yohana Artha Uly | Editor Bambang P. Jatmiko
JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana membuat aplikasi khusus transportasi yang melibatkan seluruh moda transportasi. Aplikasi ini turut mencakup layanan transportasi online Grab dan Gojek. Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya tengah menggarap sebuah aplikasi super atau Super Apps. Aplikasi ini yang akan mendukung integrasi moda transportasi di Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi). "Kami akan mendudukkan posisi angkutan daring dalam rencana pengembangan ke depan, istilahnya Super Apps. Di dalamnya juga terdapat Grab dan Gojek, baik kendaraan online roda dua atau empat," ungkapnya dalam webinar SBM ITB, Rabu (5/8/2020).
Ia bilang, transportasi online memiliki peranan penting sebagai angkutan pengumpan (feeder) ke moda transportasi massal. Oleh sebab itu, penting untuk melibatkan transportasi online dalam integrasi moda transportasi di Ibu Kota. "Bicara penggunaan angkutan umum, maka untuk angkutan daring menjadi penting peranannya. Oleh sebba itu, dari prespektif Dishub saat ini kami mencoba mendorong terintegrasinya seluruh layanan angkutan umum massal," kata Syarif. Syarif menjelaskan, aplikasi super tersebut bukan menjadi pengganti aplikasi Grab dan Gojek yang saat ini sudah ada. Melainkan, hanya sebagai media yang menyediakan perbandingan penggunaan antar moda transportasi, baik online maupun konvensional. Nantinya, dalam aplikasi super ini masyarakat bisa melihat moda transportasi apa saja yang dapat digunakan untuk menempuh rute perjalanannya. Sekaligus, dapat melihat biaya perjalanan yang kemungkinan akan dikeluarkan saat menggunakan moda transportasi tersebut.
"Artinya dia (masyarakat) akan lihat Super Apps, kemudian jika dia akan menggunakan kendaraan pribadi berapa biaya yang dikeluarkan, ini akan diberikan informasi oleh sistem. Begitu juga dengan angkutan umum dan daring , berapa biaya yang harus dia keluarkan," jelas Starif. Dengan sistem tersebut, masyarakat bisa mempertimbangkan dan memilih moda transportasi yang akan digunakan. Hal ini juga bakal membantu masyarakat untuk memiliki perencanaan keuangan yang baik, secara harian atau bulanan. "Sehingga diharapkan ini bisa menekan biaya transport yang saat ini sangat tinggi di Jakarta," pungkas Syarif.
Bagaimana pendapat para ojol? berikan masukan dikolom komentar 👍