08/02/2025
Secara fonetik, kata "Allah" (اللّٰه) dalam bahasa Arab memiliki struktur bunyi yang unik dan mendalam. Jika dimaknai secara fonetik, ada beberapa aspek yang bisa diperhatikan:
1. Struktur Fonetik Nama "Allah"
Alif (ا) → Bunyi vokal terbuka yang ringan, memberi kesan awal yang lapang dan luas.
Lam (لّ) → Huruf lam diulang dua kali dengan tasydid, menciptakan gema yang kuat, seolah-olah memperkuat makna keagungan.
Ha' (ه) → Bunyi napas yang mengalir, mencerminkan kelembutan dan kehadiran yang tak terlihat namun nyata.
2. Karakteristik Bunyi dalam Ucapan
Huruf Lam (ل) dalam "Allah" memiliki dua bentuk bacaan:
Tafkhim (tebal) saat didahului oleh harakat fathah atau dhammah (misalnya dalam "الله أكبر" /Allahu Akbar/).
Tarqiq (tipis) saat didahului oleh harakat kasrah (misalnya dalam "بسم الله" /Bismillah/).
Perbedaan ini memberi nuansa berat dan ringan dalam pengucapan, mencerminkan kebesaran dan kelembutan Allah sekaligus.
Ha' akhir (ه) adalah bunyi nafas yang keluar dengan lembut, seakan melambangkan bahwa Allah itu dekat dan Maha Halus (Al-Latif).
3. Resonansi Spiritual dalam Fonetik
Banyak ulama dan sufi berpendapat bahwa mengucapkan "Allah" dengan benar menghasilkan efek resonansi dalam hati dan jiwa, karena bunyinya yang seimbang antara ketegasan (Lam) dan kelembutan (Ha').
Dari perspektif fonetik, nama "Allah" bukan hanya sekadar kata, tetapi juga memiliki keindahan bunyi yang mencerminkan kebesaran dan kelembutan-Nya secara bersamaan.