TV Spartan

TV Spartan Media Spartan

13/01/2025

VIDEO: Pernyataan Hasto Kristiyanto Penuhi Panggilan KPK

Jakarta -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto meminta seluruh kader dan simpatisan PDIP tetap tenang meski dirinya diperiksa KPK.

Hal tersebut disampaikan Hasto sebelum diperiksa KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan di Gedung KPK, Senin (13/1).

Sumber Kompas TV

#

09/01/2025

Guntur Romli: Jokowi dan Effendi Simbolon Harus Diperiksa KPK

JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan merespons soal pernyataan eks kader DPP PDIP Effendi Simbolon yang menyebut kalau Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) merupakan sosok yang menjaga Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dari kejaran KPK.

Terkait dengan hal tersebut, Juru Bicara DPP PDIP M. Guntur Romli mengartikan, pernyataan Effendi itu menjadi pintu masuk kalau Jokowi telah mengintervensi KPK.

"Kalau maksud ucapan Effendi Simbolon, 'Jokowi membantu Mas Hasto dalam kasus Harun Masiku (HM)' artinya ucapan Effendi Simbolon membenarkan asumsi publik kalau Jokowi bisa mengintervensi KPK, berarti benar kalau KPK jadi alat Jokowi selama ini," kata Guntur Romli dalam keterangannya, Kamis (9/1/2025).

Dengan begitu, maka Guntur secara tegas meminta kepada KPK untuk segera memeriksa Presiden ke-7 RI Jokowi.

Pasalnya menurut dia, Jokowi telah terindikasi melakukan perintangan penyidikan atas perkara yang sama yakni kasus Harun Masiku.

"Maka, KPK juga harus memeriksa Jokowi dan Effendi Simbolon terkait dugaan "obstruction of justice" yg mengindikasikan pernyataan Effendi Simbolon itu Jokowi membantu merintangi penyidikan kasus HM," ujar dia.

Meski begitu, Hasto sendiri diklaim Guntur, tidak merasa dibantu dalam kasus tersebut karena kalau benar dibantu, maka seharusnya kasus Harun Masiku tidak ada sejak awal.

"Justru yang dirasakan malah kasus HM ada kekuatan "tangan-tangan kekuasaan" yg memakai kasus ini untuk menyerang Sekjen dan PDI Perjuangan," kata dia.

"Siapa yang bisa menggerakkan KPK? Kalau benar kata Effendi Simbolon, maka tentu saja Jokowi," tandas Guntur.

Sebelumnya, Mantan kader DPP PDI-Perjuangan Effendi Simbolon membantah adanya politisasi hukum terhadap penetapan tersangka oleh KPK RI terhadap Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Pernyataan itu disampaikan Effendi, merespons soal adanya penilaian kalau Hasto ditetapkan tersangka karena belakangan ini kerap berkomentar keras terhadap kebijakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Effendi, sejauh ini justru Jokowi menjadi salah satu pihak yang membantu Hasto dari kejaran KPK RI.

"Gak lah, setahu saya justru pak Jokowi bantu dia, setahu saya selama ini. Buktinya kan sampai dengan periode pimpinan KPK yang lama kan tidak ada dikutak-katik itu, ini kan periode yang baru ini gitu," kata Effendi saat ditemui awak media di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Rabu (8/1/2025).

"Ya artinya beliau secara political Will justru memberikan perhatian lah tidak pernah ada yang seperti yang dituduhkan begitu," sambungnya.

Artikel lengkapnya kunjungi tribunnews

08/01/2025

Penegak Hukum Dinilai Lembek Sikapi Indikasi Korupsi Jokowi: Ray Rangkuti Soroti Lambannya Respons KPK

Pengamat politik, Ray Rangkuti, mengkritik keras penegak hukum Indonesia, khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang dianggap terlalu lembek dalam menangani indikasi korupsi yang melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini disoroti setelah OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) mencatat Jokowi sebagai salah satu tokoh terkorup dunia. Rangkuti menganggap bahwa sikap KPK yang tidak memberikan respons konkret terhadap laporan-laporan yang sudah ada semakin menambah pesimisme publik terhadap independensi lembaga tersebut. Menurutnya, kasus korupsi seharusnya tidak memerlukan laporan formal untuk diselidiki, namun KPK justru berdalih bahwa mereka belum menerima laporan yang cukup.

2. Maraknya Tulisan 'Adili Jokowi' di Jakarta, Indikasi Frustrasi Publik terhadap Kinerja Penegak Hukum

Belakangan, sejumlah tulisan 'Adili Jokowi' menghiasi tembok-tembok di berbagai penjuru Jakarta, yang menurut Ray Rangkuti, merupakan bentuk reaksi publik terhadap lambannya sikap penegak hukum dalam merespons isu korupsi yang melibatkan Presiden Jokowi. Rangkuti mencatat bahwa sikap tidak tegas dari lembaga seperti KPK telah menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat. Ia juga mengaitkan fenomena ini dengan laporan OCCRP yang menempatkan Jokowi dalam daftar tokoh terkorup dunia. Bagi Rangkuti, tulisan tersebut mencerminkan hilangnya kepercayaan publik terhadap kemampuan penegak hukum untuk menangani kasus-kasus besar.

3. KPK Dituding Gagal Tanggapi Laporan Kasus Korupsi Jokowi, Ray Rangkuti: "Aneh, Kasus Korupsi Tidak Perlu Menunggu Laporan"

Artikel lengkapnya kunjungi
https://bandarlampung.pikiran-rakyat.com/politik/pr-3438945344/penegak-hukum-dinilai-lembek-sikapi-indikasi-korupsi-jokowi-ray-rangkuti-soroti-lambannya-respons-kpk

07/01/2025

Guntur Romli: Penggeledahan Rumah Hasto Cuman Pengalihan Isu OCCRP Jokowi

JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP angkat suara soal langkah lanjutan KPK menggeledah rumah rumah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dalam dugaan kasus suap dan perintangan penyidikan atau obstruction of justice.

Juru Bicara PDIP, Guntur Romli menduga penggeledahan tersebut sebagai upaya pengalihan isu terkait rilis kumpulan jurnalis investigasi dunia atau OCCRP yang menempatkan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu pemimpin terkorup di dunia.

"Penggeledahan rumah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto oleh KPK di Bekasi, bagi kami, adalah upaya untuk mengalihkan isu dari pengumuman OCCRP yang menempatkan Jokowi sebagai finalis terkorup di dunia tahun 2024," kata Guntur saat dihubungi, Selasa (7/1).

Dia mengaku menerima kabar Jokowi sangat terganggu dengan laporan OCCRP. Menurutnya, Jokowi melakukan segala upaya untuk mengalihkan isu tersebut.

"Kami mendapatkan informasi, Jokowi sangat terganggu dan marah atas pengumuman OCCRP itu dan melakukan segala cara untuk menutupi berita ini dengan pengerahan buzzer dan intimidasi," katanya.

"Apalagi pada saat bersamaan ada aktivis dan LSM yang mendatangi KPK yang meminta KPK menindaklanjuti kasus dugaan korupsi dan pencucian Jokowi. Maka, dilaksanakanlah kegiatan penggeledahan rumah Hasto Kristiyanto untuk mengalihkan isu," imbuh Guntur.

Tim penyidik KPK menggeledah rumah kediaman Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto terkait dengan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan atau obstruction of justice.

"Betul saat ini sedang ada giat penggeledahan yang dilakukan oleh Penyidik untuk perkara dengan tersangka HK [Hasto Kristiyanto]," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat ditanyakan mengenai penggeledahan di rumah kediaman Hasto, Selasa (7/1).

Artikel CNN Indonesia

07/01/2025

Aktivis Desak KPK Usut Tuntas Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga

JAKARTA - Perkumpulan aktivis 98 yang tergabung dalam Nurani 98 mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta usut dugaan korupsi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Dalam keterangannya, anggota Nurani 98 Ubedilah Badrun meminta agar KPK membuka kembali laporan yang pernah dibuat di tahun 2022 dan 2024 terkait dugaan korupsi Jokowi dan keluarga.

“Hari ini untuk meminta agar KPK kembali menelaah atau membuka laporan saya sebelumnya tahun 2022 dan tahun 2024 tentang dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme dan tindak pencucian uang yang dilakukan oleh Joko Widodo dan keluarganya,” ujar Ubedilah.

Ubedillah ungkap alasan kembali meminta KPK usut dugaan korupsi Jokowi lantaran hasil rilis OCCRP.

“Laporan kami sebelumnya terkonfirmasi dengan rilis yang disampaikan OCCRP,” ujarnya.

Sumber Kompas TV

05/01/2025

3 Skandal Kasus yang Diungkit PDIP ke KPK: Ekspor Biji Nikel hingga Nama Menantu Jokowi Terseret

PDIP terus melawan usai Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain mengumumkan memiliki dokumen skandal pejabat negara yang siap dirilis kapan saja, kini PDIP juga mengungkit 3 kasus besar.

Sebelumnya KPK mengimbau Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, agar melaporkan bukti dokumen skandal pejabat negara.

Hal ini disampaikan Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, Rabu (1/1/2025).

Menanggapi saran KPK, Guntur mengingatkan supaya lembaga antirasuah itu lebih baik berfokus pada kasus yang mandek.

Satu di antaranya adalah dugaan korupsi ekspor biji nikel ilegal yang pernah disinggung almarhum ekonom senior, Faisal Basri.

Sebagai informasi, Hasto mengklaim memiliki dokumen-dokumen skandal pejabat negara yang saat ini telah dititipkan kepada pengamat militer, Connie Bakrie, di Rusia.

Dokumen-dokumen itu bakal dirilis sebagai bentuk perlawanan Hasto pasca-penetapan tersangka dirinya dalam kasus Harun Masiku.

Lantas, apa saja tiga kasus besar yang diungkit PDIP?
1. Dugaan korupsi ekspor biji nikel

Kasus pertama yang disinggung Guntur Romli adalah dugaan ekspor biji nikel.

Ia menyebut, dalam pembahasan Faisal Basri, dugaan kasus tersebut telah merugikan negara hingga ratusan triliun.

"Sebaiknya KPK fokus saja pada kasus-kasus yang lama, yang masih mandek. Dugaan ekspor biji nikel yang merugikan negara ratusan triliun seperti yang disampaikan almarhum Faisal Basri," kata Guntur, Rabu.

Diketahui, Faisal pernah ditanya soal dugaan sejumlah pihak sengaja membuat nikel di Indonesia cepat habis demi kepentingan-kepentingan pihak lain.

Faisal lantas menyinggung adanya penyelundupan ekspor biji nikel dari Indonesia sebanyak 5,3 juta ton.

Penyelundupan itu, kata Faisal, dilakukan oleh para petinggi Indonesia.

"Airlangga Hartarto misalnya. Menantu Jokowi, Bobby Nasution," kata Faisal, dikutip dari YouTube Refly Harun.

Ia mengaku mendapatkan daftar nama tersebut langsung dari KPK.

"Saya sebut nama, dan nama itu saya dapatkan dari KPK," aku Faisal.
"Karena saya juga membantu KPK. Ini kan kasus korupsi, kerugian negara ratusan triliun."

"Dan yang menunjukkan 5,3 juta ton itu saya. Kita diskusi, lantas tukar-menukar informasi d**g," imbuhnya.

Lebih lanjut, Faisal membahas soal larangan ekspor biji nikel di Indonesia. Karena kebijakan itu, tidak ada data mengenai jumlah ekspor biji nikel di Indonesia, dalam kurun waktu 2020-2022.(*)

Sumber Tribun Kaltim Official

04/01/2025

Guntur Romli: Tidak ada Kerugian Negara dalam Kasus yang Dituduhkan Terhadap Sekjen PDI Perjuangan

03/01/2025

Eks Wakil Ketua KPK Sebut Jokowi Harus Diperiksa

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007 – 2011, M. Jasin, mengungkapkan, KPK harus merespons positif tentang masuknya Joko Widodo (Jokowi) dalam nominasi pemimpin terkorup dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

“Sebagai lembaga independen, KPK harus proaktif menyikapi laporan OCCRP, jangan hanya jadi berita saja,” ujarnya dalam tayangan podcast YouTube Abraham Samad Speak Up, Kamis, 2 Januari, 2025.

Menurut Jasin, dari 700 kasus yang melibatkan pejabat berdasarkan temuan OCCRP selama ini, di antaranya sebanyak 602 kasus naik ke tingkat penyidikan hingga penuntutan. Hal itu terjadi karena adanya respons proaktif dari lembaga penegak hukum di mana pejabat itu disebutkan.

“KPK harus melakukan penyeledikan, melalui pengusutan ada atau tidaknya transfer yang mencurigakan di saat rezim Jokowi berkuasa,“ ujarnya.

Bagi pria kelahiran Blitar itu, KPK harus membuktikan diri bahwa mereka bukan orang-orang pesanan Jokowi. Bagi dia, tidak ada yang menjadi hambatan bila KPK bekerja secara profesional sesuai perintah Undang-undang.

Ia menambahkan, sekarang momentumnya KPK untuk mengembalikan trust publik yang selama ini hilang karena “cawe-cawe” penguasa. Jika tidak, kata dia, maka komisioner KPK yang sekarang sama saja seperti KPK periode sebelumnya.

“Tidak hanya laporan OCCRP yang bisa jadi petunjuk KPK, tetapi gabungan dari laporan-laporan sebelumnya untuk melakukan investigative action,” bebernya.

Di ujung podcast, Jasin berharap KPK jangan mendiamkan laporan OCCRP. Misalnya KPK bisa konsen menelusuri dugaan gratifikasi, money laundry, atau kasus suap yang merugikan negara.

“Harus ada preseden yang positif, untuk apa? Untuk menelusuri walaupun dia mantan pejabat tertinggi di Indonesia apabila melakukan dugaan tindak pidana. Jadi, KPK jangan tebang pilih,” pungkasnya.

Artikel lengkapnya kunjungi NTB Satu

30/12/2024

Guntur Romli: Kasus Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Bukan Kasus Hukum, tapi Kasus Politik!!

17/12/2024

Gubernur Terpilih, Pramono Anung : Terima Kasih Semua Relawan

JAKARTA - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh relawan.

Bagi keduanya, relawan merupakan bagian yang sangat membantu untuk memenangkan pasangan nomor urut 3 tersebut.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih, terima kasih, terima kasih, atas kerja yang luar biasa dari relawan semua," ujar Pramono saat menghadiri Syukuran Relawan di Rumah Bersama Relawan, Jakarta, Sabtu (14/12/2024).

Pramono teringat bahwa saat keduanya mendaftar ke KPU Jakarta, tidak banyak yang mengenal dirinya. Angka elektabilitas di awalpun hanya 0,1 persen.

Namun berkat kerja keras relawan, pasangan Pramono-Rano dapat meningkatkan elektabilitas secara perlahan hingga memenangkan Pilkada Jakarta dengan 50,07 persen suara.

"Kalau bukan karena saudara-saudara, enggak mungkin, enggak mungkin, enggak mungkin, enggak mungkin, enggak mungkin," lanjutnya.

Pasangannya, Rano Karno menyampaikan usai pelantikan di tanggal 7 Februari 2025 mendatang, dirinya dan Pramono akan segera bekerja menyelesaikan masalah warga Jakarta.

"Insya Allah kalau memang kita dilantik 7 Februari kita siap buat kerja, kita siap ngelayanin Ncang Ncing semua," kata pria yang akrab disapa Doel itu.

14/12/2024

Pramono-Rano Menang di Pilkada Jakarta Satu Putaran, Spartan Indonesia Syukuran Potong Tumpeng

13/12/2024

Terima Kekalahan, RK-Suswono Ucapkan Selamat Kepada Pramono-Rano

12/12/2024

Pramono Anung Ucapkan Terima Kasih kepada Paslon 01 dan 02 yg tidak mengajukan gugatan ke MK

06/12/2024

Desak Polda Metro Jaya, Solidaritas Umat Muslim Jakarta (SUMJ): Tangkap Suswono

JAKARTA - Solidaritas Umat Muslim Jakarta (SUMJ) kembali melakukan aksi, Jum'at 6 Desember 2024. Kali ini aksi dilakukan di depan kantor Polda Metro Jaya Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 55, Jakarta Selatan.

Ratusan massa kembali bergerak di depan kantor Polda Metro Jaya untuk kembali menyampaikan aspirasinya agar Polda Metro Jaya bertindak tegas terhadap kasus Suswono yang dinilai telah menistakan agama.

Koordinator Solidaritas Umat Muslim Jakarta (SUMJ) Oky AM Ibrahim mengatakan, "Hari ini kami bersama Solidaritas Umat Muslim Jakarta mendatangi Polda Metro Jaya untuk meminta ketegasan dari pihak aparat kepolisian untuk menangkap Suswono yang telah melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW."

Masih menurut Oky, "Setelah aksi kami di depan kantor PKS Jakarta beberapa waktu lalu, yang kami rasa belum ada tindak lanjut dari pihak PKS sendiri atas aspirasi kami, jadi kami meminta kepada pihak penegak hukum untuk tidak main-main dalam kasus ini" ujarnya.

"Ini kasus serius yang harus kita kawal sampe akhir, ini murni kasus pen*staan agama, bukan kasus politik, karena ucapan Suswono yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah seorang pengangguran sangat menyakitkan hati kami sebagai umat Nabi dan pastinya umat muslim di seluruh dunia," lanjutnya.

Terkait Suswono yang sudah minta maaf, Oky tetap mendesak pihak kepolisian tetap memeriksa Suswono dengan berkaca dari kasus Ahok tahun 2016 lalu.

"Permintaan maaf Suswono tidak menggugurkan tindak pidananya, proses hukum harus tetap jalan. Dulu Ahok juga sudah minta maaf, tapi tetap diproses dan masuk penjara. Jika pihak kepolisian tidak mampu tegas dalam kasus Suswono, kami akan terus melakukan aksi hingga kasus ini dapat diproses secara adil, jika perlu kita meminta Presiden untuk turun tangan terhadap kasus ini." Tutupnya.

06/12/2024

Hasil Real Count Rakapitulasi KPU di Tingkat Kota/Kabupaten, Pramono-Rano Menang Satu Putaran

05/12/2024

Pilkada Jakarta Sudah Selesai, Tidak Ada Lagi Pendukung 01, 02 dan 03 Semua Warga Jakata

Kami ulama-ulama dan tokoh-tokoh Jakarta yang selama ini memiliki perbedaan pilihan politik dalam Pilkada Jakarta 2024, pada hari ini Kamis 5 November 2024, kami bersepakat untuk menyatakan bahwa setelah 27 November 2024, Pilkada Jakarta sudah selesai.

Kami sudah mencermati hasil Sirekap di website KPU yg menunjukkan bahwa Pilkada Jakarta hanya berlansung satu putaran berdasarkan Real Count (RC) terhadap Formulir C1 dari TPS yang sudah masuk 100% bahwa Paslon 03 Mas Pram & Bang Doel memperoleh suara 50,07% yang lebih dari syarat keterpilihan yakni 50%+1 suara.

Kemudian hasil Real Count (RC) Sirekap di website KPU dikuatkan dengan hasil Rekap "Formulir D Hasil" yang sudah ditandatangani PPK dari Rapat Pleno di 44 Kecamatan di Jakarta (Selasa 3 Desember 2024). Prosentase perolehan suara Paslon 03 Mas Pram dan Bang Doel tidak mengalami perubahan, tetap di 50,007%.

Apalagi dibanding dengan dua Paslon lainnya, maka, selisih perolehan suara Paslon 03 sangat lebar dan jauh.

Selisih suara Paslon 03 dengan Paslon 01=10,67%. Sementara Paslon 03 dengan Paslon 02=39,54%.

Artinya Pilkada Jakarta sudah selesai dalam satu putaran dan pemenangnya yaitu: Mas Pram & Bang Doel.

28/11/2024

Konferensi Pers Pramono Anung-Rano Karno Tanggapi Potensi Menang Satu Putaran Pilkada Jakarta 2024

26/11/2024

Pramono-Rano Gelar Pengajian Jelang Pencoblosan

JAKARTA - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno menggelar pengajian di kediaman Pramono, Jakarta, Senin (25/11/2024) sore.

Dalam pengajian tersebut hadir sejumlah ulama dan masyarakat di sekitar kediaman Pramono Anung di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.

Kegiatan ini sekaligus menutup serangkaian sejumlah rangkaian silaturahmi yang dilakukannya hari ini seperti sarapan bersama Basuki Tjahaja Purnama dan KH Solihin.

Saat diminta untuk memberikan sambutan oleh pembawa acara, Pramono dan Rano kompak menolak berbicara dan meminta untuk melanjutkan pengajian.

"Masa tenang, tidak boleh," ucapnya pelan.

Diketahui bahwa Pramono selama masa tenang Pilkada Jakarta, hanya akan melakukan silaturahmi kepada sejumlah tokoh, tidak ada kegiatan kampanye yang dilakukan olehnya.

"Ya yang pertama tentunya kami akan taat pada aturan main KPUD yang sudah diterapkan, kami tidak akan melakukan pelanggaran sama sekali. Saya lebih banyak silaturahmi lah," kata Pramono.

Address

Jakarta Selatan
Jakarta
12980

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when TV Spartan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share