MORBID NOISE digagas pada pertengahan tahun 1995 oleh salah seorang mahasiswa kampus IISIP Jakarta, Nino Aspiranta, yang juga merupakan vocalis grup band TRAUMA. Eksistensi awal MORBID NOISE di Scene musik extreme metal tanah air adalah sebagai distributor kecil-kecilan yang mendistribusikan beberapa album kaset indie label rilisan lokal Jakarta (seperti KEKAL, dll) dan jugs Bandung (JASAD, SACRIL
EGIOUS, SONIC TORMENT,TYMPANIC MEMBRANE). Di tahun 1996 MORBID NOISE juga mendapatkan kepercayaan dari Graveyard Prod (Surabaya) untuk mendistribusikan debut album ROTTEN CO**SE “Maggot Sickness” untuk wilayah Jakarta (sebanyak 100 kaset) + beberapa rilisan awal T-shirt ROTTEN CO**SE maupun kaset album band-band metal lokal lainnya saat itu (seperti GRAUSIG, TENGKORAK, RITUAL ORCHESTRA, ADAPTOR, FORGOTTEN, SLOW DEATH, ETERNAL MADNESS)
Sebagai eksistensi lainnya, di awal tahun 1996 MORBID NOISE mulai mengumpulkan materi untuk dikemas dalam sebuah fanzine, atau katalogzine yang 100% berisikan informasi (interview/profil/biografi) band-band extreme metal Indonesia. Tentunya bukan saja dari Jakarta, melainkan juga dari kota-kota lainnya. Usaha keras diupayakan untuk mewujudkan debut fanzine ini. Materi beritanya pun saat itu dikumpulkan via surat menyurat yang cukup memakan banyak waktu dan biaya perangko (*saat itu belum marak penggunaan email dan internet). Kerja keras dan susah payah akhirnya membuahkan hasil. Dengan hasil layout yang sangat tradisional dan sederhana, pada pertengahan tahun 1997 debut issue MORBID NOISE Zine berhasil dicetak dan terbit! Diproduksi sebanyak 1000 eksemplar dan didistribusikan dengan mail order baik di Jakarta maupun ke luar Jakarta. Debut issue ini berukuran A4, tebal 72 halaman, berisi lebih dari 40 band metal yang cukup dikenal saat itu dari banyak kota di seluruh tanah air. Untuk mencetak memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dikarenakan finalsial yang berantakan akibat bermulanya krisis moneter di akhir tahun 1997, MORBID NOISE edisi # 2 hingga # 7 kemudian diperbanyak dengan kemasan foto copian saja berdasar pemesanan. Materi tidak lagi dikhususkan pada band dari dalam negeri, tapi juga mulai meluas kepada band dari luar negeri. Sebuah inovasi lain juga sempat dijajal, yaitu pada edisi # 5. Khusus pada edisi ini, MORBID NOISE melakukan kerjasama dengan MASS APPEAL DISTORTION Zine (Malaysia) dan dijadikan Split Zine. Bentuk eksistensi lainnya dari MORBID NOISE adalah menyelenggarakan sebuah event musik Underground bertajuk JAKARTA BAWAH TANAH yang juga didukung tim kerja para Metalhead kampus IISIP,Jakarta. JAKARTA BAWAH TANAH # I diselenggarakan pada bulan September 1997 di Poster Café, Jakarta dengan mengundang bintang tamu dari Bandung (JASAD, HELLGODS), Malang (ROTTEN CO**SE, PERISH) dan Surabaya (SLOW DEATH). Dihadiri sekitar 1500 Metalhead saat itu. Pada kelanjutannya JAKARTA BAWAH TANAH digelar hingga volume ke-3 di tahun-tahun selanjutnya. Selain mendistribusikan kaset-kaset indie label lokal era itu, menerbitkan fanzine dan menyelenggarakan event musik metal, MORBID NOISE kemudian mencoba untuk memproduksi album rekaman. Debut rilis MORBID NOISE Records/Prods adalah debut album milik TRAUMA “Extinction Of Mankind” di tahun 1998 dalam format kaset. Pada kelanjutannya, MORBID NOISE kemudian merilis kaset kompilasi INDONESIAN FILTHY SPECIES (berisi band Indonesia) dan CONFINES OF HUMAN FLESH (berisi band Indonesia & luar Indonesia) di tahun 1999. Di tahun 2003, tepatnya mulai edisi ke # 8, MORBID NOISE merubah format Fanzine menjadi Magazine. Mulai edisi ini MORBID NOISE dicetak full colour. Produksinya menjadi 2000 eksemplar, namun tetap didistribusikan secara bergerilya. Di edisi ke # 10 MORBID NOISE menghadirkan bonus kompilasi CD (bukan CDR). Mencoba merilis album kompilasi dengan distribusi yang lebih luas secara nasional, MORBID NOISE kemudian menjalin kerjasama dengan jalur distribusi PT.Resswara Rodakreasi dan merilis kaset kompilasi METALOBLAST (Volume 1) di tahun 2004. Di tahun yang sama p**a MORBID NOISE juga mengadakan event launching album kompilasi ini di Auditorium Bulungan, Jakarta dan dihadiri sekitar 2000 metalhead saat itu. Setahun sebelumnya, di tahun 2003 MORBID NOISE juga menyelenggarakan sebuah event metal MORBID METALFEST yang diadakan di Nirvana café, Jakarta sekaligus dalam rangka event launching album dari album ke-2 TRAUMA “Paradigma; Demi Hidup Tak Perlu Harus Mati”. Pada penghujung tahun 2004, beberapa hari seusai bencana Tsunami di Aceh, MORBID METALFEST # 2 digelar dengan special guest star IMPIETY, band Black/Death asal Singapura yang saat itu memakai 3 orang personil asal Mexico. Event ini digelar di Gor Bulungan, Jakarta pada malam tahun baru dan dihadiri sekitar 1500 metalhead. Usai Jakarta, MORBID METALFEST dengan special guest star IMPIETY berlanjut digelar di Denpasar, Bali pada awal Januari 2005. Di tahun 2001 MORBID NOISE juga sempat menyewa sebuah lokasi di bilangan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur untuk dijadikan kantor kecil-kecilan termasuk sebuah distro. Namun atas satu dan lain hal, kegiatan ini musti berakhir di tahun 2005. MORBID NOISE Magazine kemudian juga berhenti terbit untuk selama-lamanya usai merilis edisi ke # 10 di tahun 2006. Setelah vakum selama sekitar 5 tahun, kini, di tahun 2012 MORBID NOISE berusaha untuk bangkit kembali sedikit demi sedikit untuk melanjutkan eksistensi yang tertunda. MORBID NOISE Magazine mungkin tidak akan pernah berlanjut untuk naik cetak lagi, namun kini, tim tengah melakukan persiapan untuk berubah format menjadi Webzine. Untuk merchandise band, kami hanya menjajakannya secara online. Dan yang pasti, hingga akhir hayat nanti, MORBID NOISE akan tetap support perkembangan undergound Extreme Musick di tanah air tercinta, Indonesia.