Pernah dengar tradisi Metatah atau potong gigi di Bali?
Metatah atau potong gigi adalah tradisi penting bagi remaja Hindu Bali yang melambangkan penghilangan sifat buruk seperti amarah, iri, dan serakah. Dilaksanakan dalam upacara sakral, Metatah juga jadi momen penuh kehangatan untuk berkumpul bersama keluarga. Lebih dari sekadar adat, ini adalah bentuk penghormatan kepada orang tua dan leluhur.
Simak video selengkapnya!
Host oleh silvia luis
Editor oleh Zulfikar Muin
Siapa sangka, Indonesia menyimpan seni prasejarah tertua di dunia? Lukisan gua berumur 51.200 tahun di Sulawesi kini mencatatkan sejarah baru!
Penemuan ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang luar biasa, tetapi juga bukti bahwa nenek moyang kita telah bercerita melalui seni jauh sebelum peradaban modern muncul.
Tonton video ini untuk mengetahui lebih jauh bagaimana penelitian kolaboratif internasional mengungkap misteri masa lalu yang begitu memukau!”
Sumber Video dan Foto oleh Adhi Agus Oktaviana, BRIN/GAC, Akhmad Zona, Ratno Sardi.
Videographer dan editor oleh Aga Akbel
Reporter oleh Silvia Luis dan Utomo Priyambodo
Fotografer oleh Donny Fernando
Sahabat, tahukah kalian kalau Indonesia punya ‘lumba-lumba lokal’ yang super unik? Namanya Pesut Mahakam! Sayangnya, mereka kini terancam punah, tinggal sekitar 80 ekor saja.
Pesut Mahakam hidup di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan berbeda dengan lumba-lumba laut. Wajah Pesut Mahakam bulat dan tidak memiliki sirip punggung. Adanya beberapa faktor menjadi penyebab populasinya kian terancam. Apa saja faktornya?
Simak Video selengkapnya.
Host oleh Silvia Luis (@hongsiaofenn)
Editor oleh Zulfikar Muin (@zulfikarmuin)
Sahabat, pernah membayangkan jalan-jalan ke Afrika?
Tidak perlu jauh-jauh, Indonesia punya Afrikanya Indonesia nih.
Taman Nasional Baluran terletak di Situbondo, Jawa Timur dan memiliki luas 25.000 hektare. Di sini menyuguhkan pemandangan sabana luas yang mirip dengan Afrika. Selain itu Taman Nasional Baluran juga memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah.
Jangan lupa bagikan kisah ini, supaya banyak orang tahu tentang Indonesia.
Host oleh Silvia Luis (@hongsiaofenn)
Video editor oleh Zulfikar Muin (@zulfikarmuin)
Di penghujung 2024, Indonesia kembali mengukir sejarah dengan menambahkan pertunjukan seni Reog Ponorogo, kolintang, dan kebaya ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Tidak hanya sekadar sebuah warisan melainkan cerita hidup yang diwariskan lintas generasi dan menjadi identitas dan kekayaan Indonesia.
Melalui pengakuan secara internasional ini, artinya Indonesia mengemban tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikan budayanya. Marilah kita saling merangkul dan bergandengan menjadi generasi yang peduli akan warisan budayanya.
Riset dan Video oleh Silvia Luis dan Neza.
Editor video oleh Aga Akbel.
Ini captionnya:
Penanaman pohon adalah salah satu upaya yang bisa warga lakukan untuk berpartisipasi dalam aksi konservasi tanah, air, dan ketahanan pangan.
Menyadari hal krusial ini, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk bersama National Geographic Indonesia mengadakan rangkaian kegiatan urban farming di Kampun Nglarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, pada 20 Desember 2024.
Dalam kegiatan ini, setidaknya ada 500 bibit tanaman produktif yang dibagikan oleh PGN untuk warga Kampung Nglarang. Bibit pohon tersebut kemudian ditanam di area-area kebun dan lahan kosong warga.
Penanaman tanaman-tanaman buah di wilayah padat penduduk ini diharapkan bisa berdampak ke bumi sekaligus bisa berdampak baik bagi ekonomi.
🎬 @zulfikarmuin
📋 @toms_sci_journo
#urbanfarming #semarang
Tepian Desa Pela tempat saya menyaksikan bagaimana warga dan rumah pesut sedang menyapa Dunia, desa kecil yang memikat dengan keindahan alamnya, tradisi yang kaya, dan masyarakat yang ramah. Pagi menjelang, ketika sayup terdengar dari kejauhan mesin kapal menghantarkan anak-anak menuju sekolah-sekolah mereka, juga derap langkah kaki para ibu yang lalu lalang beraktivitas di lantai papan yang mengelilingi desa menjadi keajaiban rasa bagi kita yang singgah dan tinggal.
Ada kisah dan tradisi yang lestari bergenerasi di setiap sudut desa ini menunggu untuk diceritakan melalui makanan, lengak-lengok tarian, dan senandung pantun yang dilantunkan mengayun bersama kapal menelusuri anak sungai. Mari kita kunjungi dan pelajari cara hidup masyarakatnya yang harmonis dengan alam.
Desa yang juga rumah bagi para Pesut Mahakam ini hidup berdampingan menjaga salah satu keajaiban alam tak hanya sebagai simbol keindahan sungai, tetapi juga kekayaan keanekaragaman hayati tiada tara di belahan Bumi ini. Bersama orang Pela kita belajar tentang bagaimana sungai yang mengalir ini bukan hanya sumber kehidupan bagi banyak makhluk, tetapi juga nadi yang menjaga kehidupan tetap bergerak harmonis dan saling menyeimbangkan.
Ikuti perjalanan Xplor kali ini dan mari kita sapa Desa Pela, seperti Pesut-pesut Mahakam yang kembali menyapa Dunia.
Tetap Menjelajah!
#xplor #sungaipela #pesutmahakam #sustainabletravel
Selain menyerap emisi karbon, ekosistem mangrove juga berperan sebagai benteng pesisir dari ancaman gelombang angin dan air laut, serta menjadi habitat biota laut yang artinya juga berperan penting sebagai benteng ketahanan pangan masyarakat pesisir. Masyarakat setempat juga bisa memanfaatkan produk olahan dari mangrove untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Memahami peran krusial mangrove, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk bekerja sama dengan National Geographic Indonesia mengadakan penanaman 5.000 bibit mangrove di Semarang Mangrove Center (SMC). Acara yang berlangsung pada Kamis, 19 Desember 2024, ini mengusung tema “Hijaukan Negeri, Selamatkan Bumi”.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah Kota Semarang di tengah banyak permasalahan lingkungan di wilayah Venetie van Java itu. Permasalahan tersebut antara lain adalah perubahan iklim, kenaikan air laut, penurunan muka tanah, dan abrasi di wilayah pesisir.
#sisirpesisir #mangrove #semarang #iklim
Editor: @amrienoir @bagas.ari
Teks: @toms_sci_journo
Mangrove bukan hanya sekadar pohon di tepi pantai. Ekosistem mangrove memiliki peran penting sebagai benteng alami yang melindungi pesisir dari abrasi, mengurangi dampak gelombang tsunami, hingga menjadi rumah bagi berbagai spesies laut. Selain itu, mangrove mampu menyerap karbon dalam jumlah besar, membantu mencegah perubahan iklim, dan mendukung kehidupan masyarakat pesisir yang bergantung pada hasil laut.
Dalam semangat menciptakan perubahan nyata, mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara melalui mata kuliah Communication of Sustainability Development terjun langsung melakukan penanaman mangrove di pesisir.
Aksi ini bukan hanya sekadar kontribusi kecil untuk lingkungan, tetapi adanya kegiatan ini diharapkan bisa menginspirasi anak muda untuk sadar akan pentingnya keberlanjutan.
#NatGeoIndonesia @universitasmultimedianusantara #KonservasiMangrove #SisirPesisir
Taman Nasional Wasur, hutan sabana basah terbesar di Asia!
Tempat ini tidak sekadar indah, tetapi juga menjadi bandara burung migran dunia. Burung-burung dari Australia dan Selandia Baru singgah di sini, bergabung dengan 403 spesies burung dan 80 jenis mamalia lainnya. Taman Nasional Wasur adalah mahakarya Papua: keindahan, keunikan, dan kehidupan berpadu jadi satu.
Yuk, jelajahi "Serengeti Papua" ini dan tag teman Anda yang suka alam!
Host: Silvia Triyanti Luis @hongsiaofenn
Video Editor: Zulfikar Muin @zulfikarmuin
#NatGeoIndonesia #PotretNegeriku #TanamanNasionalWasur #HutanSabana #HutanPapua
Anda pernah mendengar tentang Hutan Perempuan di Teluk Youtefa, Papua? Tempat ini hanya boleh dimasuki perempuan!
Di sini, perempuan menjaga tradisi leluhur lewat aktivitas seperti tonotwiyat—mencari kerang di lumpur mangrove dengan cara unik dan penuh makna. Lebih dari sekadar tempat, hutan ini juga simbol perlawanan terhadap kerusakan lingkungan dan ketidakadilan.
Bagikan kisah ini supaya semakin banyak yang tahu dan ikut menjaga warisan berharga kita.
Host: Silvia Triyanti Luis @hongsiaofenn
Video Editor: Ricky Martin @ricky_jalanjalan
#NatGeoIndonesia #PotretNegeriku #HutanPerempuan #HutanPapua
Ketika Air Hujan Jadi Harapan
Di tengah anggapan bahwa air hujan adalah air kotor yang tak berguna, Komunitas Banyu Bening berani berpikir berbeda. Mereka memanfaatkan air hujan sebagai sumber daya berharga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus menjaga lingkungan.
"Kami dianggap gila karena memanfaatkan air hujan, tapi kami percaya, air hujan adalah berkah dari langit yang tak boleh disia-siakan," ungkap Sri Wahyuningsih salah satu penggerak komunitas.
Melalui inovasi sederhana tapi berdampak besar, mereka menciptakan solusi keberlanjutan yang ramah lingkungan. Dengan dedikasi penuh, mereka membuka mata banyak orang bahwa alam menyediakan apa yang kita butuhkan jika kita tahu cara menghargainya.
Inovasi inilah yang mengantarkan Komunitas Banyu Bening menjadi Pemenang di salah satu nominasi dalam perhelatan KEHATI AWARD 2024 beberapa waktu lalu.
Komunitas ini adalah bukti bahwa dari setiap tetes hujan, ada masa depan yang lebih baik menanti. Mari dukung langkah kecil yang membawa perubahan besar ini!
Teks dan Video Editing oleh Ricky Martin (@ricky_jalanjalan) / National Geographic Indonesia.