Sahabat, tahu tidak kalo Indonesia itu salah satu produsen terbesar Teh Dunia, tapi kok Tradisi Minum Teh kita samar dan kalah pamor dengan kopi ya?
Pernah kepikiran kenapa orang Inggris punya tea time, Belanda punya thee uurtje, tapi di Indonesia, budaya minum teh terasa sekadar pelengkap makan semata, bukan tradisi yang diwariskan turun-temurun?
Dulu, di zaman kolonial, teh terbaik diekspor ke Eropa, sementara kita kebagian teh dengan kualitas rendah. Budaya teh yang sempat muncul, seperti nyahi dari Betawi. Orang-orang berkumpul, ngobrol santai sambil menikmati teh tubruk, tradisi itu hari ke hari makin memudar.
Kini, ketika kopi berhasil membangun identitasnya sendiri, dari mulai banjirnya coffee shop, sampai komunitas pecinta kopi. Sementara teh? Lebih sering dianggap sekadar minuman praktis di sela-sela aktivitas.
Nah, Menurut sahabat, kenapa ya teh kalah pamor dibanding kopi? mungkin tidak ya suatu hari nanti budaya minum teh bisa sebesar budaya ngopi di Indonesia? share di kolom komentar, ya! ✨
#teh #tradisi #budaya #natgeo #natgeoindonesia #nyahi #nationalgeographic
Indonesia memiliki primata yang sangat setia pada pasangannya, Inilah Owa Jawa, primata endemik yang menjadi salah satu keunikan kekayaan alam Indonesia.
Dengan ukuran tubuh sekitar 75-80 cm, Owa Jawa dikenal karena sifat monogaminya mereka hanya memiliki satu pasangan seumur hidup. Jika pasangannya pergi atau meninggal, mereka memilih hidup sendiri. Sikap setia ini membuat mereka begitu istimewa.
Owa Jawa hidup di hutan hujan tropis, bergelantungan di tajuk pohon tinggi. Mereka tersebar di wilayah Jawa Barat hingga sebagian Jawa Tengah, dengan salah satu habitat utamanya berada di kawasan hutan lindung Gunung Puntang, Gunung Malabar. Di sana, mereka memanfaatkan pohon-pohon seperti kiara, kisireum, dan kondang sebagai sumber makanan.
Namun, dengan semakin menyusutnya hutan, keberadaan Owa Jawa kini terancam punah. Mari bersama-sama melindungi habitat mereka dan menjaga hutan kita agar mereka tetap bisa bertahan di bumi ini.
Host oleh Silvia Luis
Editor oleh Aga Akbel
Senandung Sendu dari Timur Indonesia
Suatu sore di bawah pohon matoa, empat perempuan bersenandung merdu. Suara mereka tampak lirih, melantunkan kisah sendu.
Ngo dasu de kunale nggleng dung snggwong
Ngo dasu de du syapong do detu
Ngo kunale nggleng kamo dung
Dung de ngamve imem bu Nalyam kwu o do
Febriani Hembring, Sopia Bano, Rosita Tecuari, dan Regina Bay. Mereka adalah perempuan dalam komunitas ORPA (Organisasi Perempuan Adat Papua) di Desa Benyom, Distrik Nimborang.
Rosita mengungkapkan makna lirik dalam bahasa Namblong itu. “Aku seorang anak yatim. Aku duduk dan memikirkan wilayah adatku. Aku renungkan hingga akhirnya menangis,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kendati liriknya digubah pada 1970-an, konteksnya masih relevan dengan masyarakat adat hari ini. Betapa penting hutan yang berada dalam kedaulatan adat mereka. “Hutan seperti gudang penyimpan makanan kami,” ujarnya. “Hutan seperti apotek bagi kami.”
Senandung ini mengingatkan kita bahwa sejatinya masyarakat turut berada dalam garda terdepan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. Namun, sampai hari ini kedaulatan adat mereka kerap terpinggirkan dan terampas.
Teks oleh Mahandis Yoanata Thamrin (@mahandisyoanata)
Video oleh Donny Fernando (@maximigeorgius)
#duadekadenatgeoindonesia #LihatDengarUbah #papua
Denisovans adalah spesies manusia purba yang ditemukan bukan melalui fosil utuh, melainkan melalui DNA dari sepotong tulang jari kecil yang tersembunyi di Gua Denisova, Siberia.
Tes DNA mengungkap bahwa mereka adalah spesies manusia yang berbeda dari Homo sapiens dan Neanderthal, namun hidup berdampingan dan bisa kawin silang dengan keduanya.
Selama satu dekade terakhir, penelitian mengungkap bahwa Denisovan bukan sekadar kerabat jauh Homo sapiens. Mereka hidup berdampingan, kawin silang, dan gen mereka masih bertahan dalam diri kita saat ini, khususnya di populasi Papua Nugini, Aborigin Australia, dan Asia Tenggara.
Walaupun Denisovans telah lama hilang dari sejarah, tetapi warisan mereka masih ada dalam tubuh kita hingga hari ini.
Sahabat, kamu bisa baca lebih lanjut tentang evolusi manusia atau manusia purba di Majalah NatGeo Indonesia edisi Februari.
#evolusimanusia #denisovan #natgeo #natgeoindonesia #manusiapurba #humanevolution
Apakah kamu tahu bahwa sunscreen yang kamu gunakan bisa berkontribusi pada coral bleaching atau pemutihan terumbu karang?
Coral bleaching terjadi ketika terumbu karang kehilangan alga yang memberikan mereka warna dan kehidupan, sering kali akibat paparan bahan kimia seperti oxybenzone dan octinoxate dalam sunscreen. Bahkan dalam jumlah kecil, bahan-bahan ini dapat merusak ekosistem terumbu karang yang sangat rapuh.
Namun, kamu bisa membantu mencegah kerusakan ini! Mulailah dengan memilih sunscreen yang ramah lingkungan atau berlabel ‘reef-safe’. Dengan langkah sederhana ini, kita dapat menjaga terumbu karang tetap sehat dan melestarikan keindahan laut kita.
Host oleh silvia luis
Editor oleh Aga Akbel
Sahabat, tahukah kamu kalau sepertiga makanan di Bumi tidak pernah dimakan dan berakhir menjadi sampah?
Di Indonesia sendiri, sekitar 14,73 juta ton sampah makanan terbuang setiap tahunnya. Padahal, setiap makanan yang terbuang juga membuang air, lahan, dan energi yang telah digunakan untuk memproduksinya. Sampah dari makanan ini juga memiliki dampak yang serius. Lebih dari sekadar limbah, Sampah makanan bertanggung jawab atas hampir 8 persen dari total emisi gas rumah kaca dunia, dan mirisnya makanan yang menjadi sampah itu tidak selalu bekas makan, basi, ataupun tidak layak makan. Sebagian besar justru dibuang karena ‘tidak sesuai dengan standar’ untuk dijual.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Dari 87 solusi untuk menjawab krisis iklim, Mengurangi sampah makanan adalah salah satu solusi paling berdampak dalam menjawab krisis iklim, dan itu bisa dimulai dari meja makan kita sendiri.
Yuk, Sahabat mulai dari langkah kecil dengan lebih bijaksana dalam konsumsi makanan di level individu, mengkampanyekan kesadaran soal sampah makanan di lingkungan sekitar kita di level sosial, dan mendorong kebijakan yang baik untuk lingkungan, khususnya terhadap industri makanan di level negara.
Kalo menurut Sahabat, apa lagi yang bisa kita lakukan buat menghadapi tantangan krisis iklim ini? coba jawab di kolom komentar yaa!
#sampah #natgeo #natgeoindonesia #sampahmakanan #perubahaniklim #climatechange #climatecrisis
Ada catatan dari perjalanan kami menelusuri jejak-jejak ketahanan pesisir kemarin di Papua, khususnya Papua Barat Daya. Hampir dua dekade sudah kami menelisik pelosok negeri mencari inspirasi dan mengabarkan kisah demi peluang Bumi yang lebih baik.
Papua juga mengajarkan kami tentang banyak hal, salah satunya tentang bagaimana sudut pandang pesisir adalah masa depan bagi seantero negeri. Keberpihakan masyarakat adat Papua kepada pesisir dan konservasi adalah sudut pandang baru yang harus kita sebar luaskan untuk menghadapi persoalan lingkungan.
Nantikan kisah kami tentang warna-warni adaptasi adat dan ketahanan pesisir di kawasan Bentang Laut Kepala Burung Papua bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (@ykan_id ).
Percayalah bersama penjelajahan, kemampuan berkisah dan ilmu pengetahuan, kita dapat mengubah Dunia, tetap menjelajah!
Video oleh @agapratam matai2al @ricky_jalanjalan
Hampir dua dekade penjelajahan bersama National Geographic Indonesia, penjelajahan dan penelusuran bagi kami adalah ruh dalam usaha memberi peluang Bumi untuk menjadi lebih baik di masa depan.
Penjelajahan tak hanya soal datang dan melihat, penjelajahan asalah tentang menelusuri kisah dan mencari jawaban-jawaban atas rasa keingintahuan manusia. Adalah sesuatu yang mustahil bila kita ingin mengubah situasi apabila kita tak paham dengan persoalannya.
Penjelajahan juga adalah tentang mencari sudut pandang baru, mengganti sudut pandang kita yang nampaknya selama ini sudah usang. Kita perlu datang dengan sudut pandang baru, untuk perubahan-perubahan yang lebih signifikan dan membawa dampak.
Penjelajahan kami bersama rekan-rekan @ykan_id (Yayasan Konservasi Alam Nusantara) mengarungi Bentang Laut Kepala Burung Papua memberi kami inspirasi tentamg bagaimana Masyarakat Hukum Adat menjadi bagian penting penjagaan kawasan pesisir. Papua dan Raja Ampat adalah tempat kita kembali dan belajar hidup selayaknya negeri Maritim.
Tetap menjelajah!
#mytropicaladventure #sisirpesisir #duadekadeNatGeoIndonesia #rajaampat #papua #ngionassignment
Video oleh @ricky_jalanjalan
Sahabat, apakah kalian salah satu yang menyukai sushi? 🍣✨
Kalau iya, pasti sudah tidak asing dengan rumput laut yang membungkusnya. Tapi, tahukah kalian bahwa rumput laut bukan hanya pelengkap sushi, melainkan juga pahlawan bagi bumi? 🌍💙
Layaknya seorang guru, rumput laut adalah pahlawan bagi Bumi. Ia menghasilkan hingga 70 persen dari total oksigen di Bumi.
Belum lagi, kemampuannya menyerap karbon 20 kali lebih banyak dibanding pohon sehingga menjadikannya salah satu benteng utama dalam menjaga keseimbangan iklim. Bayangkan, kalau tidak ada rumput laut, kita tidak hanya kehilangan bahan untuk sushi. Tetapi juga, kehilangan sumber kehidupan. Intinya, manfaat rumput laut sangat luas, mulai dari lingkungan hingga ekonomi.
Yuk, saatnya kita lebih peduli pada laut dan semua yang hidup di dalamnya. 🌍💙
Nah, menurut Sahabat, fakta menarik apa lagi yang kalian tahu tentang rumput laut? share di kolom komentar, ya! ✨
#rumputlaut #lautbiru #climatechange #saveouroceans #natgeo #natgeoindonesia
Sape, Alat musik tradisional khas suku Dayak yang tak hanya menghasilkan alunan nada indah, tetapi juga penuh makna sakral.
Tahukah anda bahwa nama Sape berasal dari kata yang berarti ‘memetik dengan jari’?. Uniknya, setiap suku Dayak memiliki sebutan berbeda, seperti Sampe’ untuk Dayak Kenyah dan Kecapai untuk Dayak Tunjung.
Alat musik ini sering digunakan dalam perayaan dan ritual, dipercaya dapat membawa ketenangan, bahkan ada ungkapan yang mengatakan bahwa nada Sape bisa ‘mengusir hantu’.
Budaya kita begitu kaya dan penuh cerita. Yuk, lestarikan dan kenali lebih banyak tentang warisan nusantara kita. Jangan lupa follow untuk eksplorasi budaya menarik lainnya!
Host oleh silvia luis
Editor oleh Aga Akbel
Flores selain memiliki keindahan alam, menyimpan kekuatan energi yang besar. Selama jutaan tahun energi itu tersimpan dan terdiam. Kami mencoba menggali panasnya cerita panas bumi di Flores. Simak video perjalanan kami menelusuri ragam budaya dan kekayaan alam Flores yang menakjubkan.
#flores #panasbumi #kekayaanalam #budaya
Video Editor : Zulfikar Muin @zulfikarmuin
Videografer :
Ricky Martin @ricky_jalanjalan
Zulfikar Muin @zulfikarmuin