Dian Dharma Book Club

Dian Dharma Book Club Penerbit buddhis | Diandharma.com | Twitter: | [email protected] |
Telp & Fak Dian Dharma memberikan pelayan bagi para sahabat dalam:

1.

Penerbitan Material Baru. Dengan didukung oleh para donatur, kami menerbitkan material baru baik buku atau non buku dengan seleksi dan editing oleh anggota Sangha.

2. Penerbitan Ulang. Dengan didukung oleh para donatur, kami melakukan penerbitan ulang baik buku atau non buku berdasarkan karena tingginya permintaan.

3. Pelimpahan jasa. Adalah program untuk melakukan kebajikan atas nama seseorang

yang terkasih baik sebagai hadiah atau sebagai rasa Bakti bagi orang yang meninggal dunia. Bisa dilakukan perorangan atau bersama-sama. Janganlah kamu meremehkan bahwa 'Kebajikan tidak akan berakibat sesuatu padaku'. Bahkan tembayan pun akan terisi penuh oleh air yang jatuh menetes. Demikianlah Orang bijak memenuhi dirinya dengan kebajikan yang terkumpul sedikit demi sedikit (Dhammapada 122).

---------------------------------------------
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi kami,
Penerbit Dian Dharma
Jl. Mangga I blok F No. 15,
Duri Kepa - Jakarta Barat 11510
Telp: (021) 5674104
Fax : (021) 5674104
HP : 0852 1519 9777
Web : www.diandharma.com
Email: [email protected]
Twitter :

365 Mutiara KebijaksanaanSeorang Guru Spiritual yang Berkualitas 24Guru spiritual dan teman Dharma memainkan peran penti...
23/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Seorang Guru Spiritual yang Berkualitas 24

Guru spiritual dan teman Dharma memainkan peran penting dalam kehidupan spiritual, karena mereka memberikan bimbingan, inspirasi, dan koreksi yang tidak dapat diberikan oleh buku. Dalam Upaddha Sutta, Buddha menekankan bahwa persahabatan spiritual adalah seluruh kehidupan spiritual. Dengan membangun hubungan penuh rasa hormat, kekaguman, dan keyakinan kepada mentor spiritual yang berkualitas, kita dapat mengakhiri kelemahan kita, menumbuhkan kualitas baik, dan mempraktikkan Dharma dengan lebih efektif. Guru yang baik membantu kita tidak hanya dalam kehidupan ini tetapi juga dalam kehidupan mendatang jika kita mengikuti ajarannya dengan tulus. Sebaliknya, memilih guru yang tidak berkualitas dapat menciptakan karma negatif dan menghambat kemajuan spiritual. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengandalkan guru yang memiliki pengetahuan, motivasi tulus, dan niat untuk membantu demi kebaikan kita, bukan demi kepentingan pribadi mereka.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanMenghindari Teman yang Buruk 23Teman buruk bukanlah orang yang terlihat jahat, tetapi mereka ya...
22/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Menghindari Teman yang Buruk 23

Teman buruk bukanlah orang yang terlihat jahat, tetapi mereka yang hanya peduli pada kebahagiaan duniawi dan tidak memahami karma atau kelahiran kembali, sehingga memengaruhi kita untuk meninggalkan praktik spiritual. Mereka bisa saja orang yang mencintai kita, tetapi pengaruh mereka membuat kita fokus pada kesenangan material, melanggar etika, atau terlibat dalam perbuatan tidak bermoral, seperti balas dendam, pelanggaran aturan, dan kebiasaan buruk lainnya. Pengaruh ini seringkali terjadi secara halus, sehingga kita tidak menyadarinya sampai aktivitas mendengar, berpikir, dan meditasi menurun, sementara kemarahan dan keegoisan meningkat. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kebijaksanaan pembeda dan berhati-hati dalam memilih teman, karena teman yang kita pilih sangat memengaruhi kemajuan spiritual kita.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanSikap Seimbang Segala sesuatu dalam hidup ini bersifat tidak kekal: orang-orang terkasih akan b...
21/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Sikap Seimbang

Segala sesuatu dalam hidup ini bersifat tidak kekal: orang-orang terkasih akan berpisah, kekayaan tidak dapat dibawa saat mati, dan kesadaran akan meninggalkan tubuh. Merenungkan ketidakkekalan mengingatkan kita untuk menggunakan hidup ini secara bijak dengan menciptakan kebajikan melalui kedermawanan, etika, kesabaran, usaha yang gembira, konsentrasi, dan kebijaksanaan. Hubungan, kekayaan, dan kenikmatan indra dapat digunakan sebagai sarana untuk melatih keseimbangan, kesabaran, dan kedermawanan, bukan sebagai objek keterikatan yang membawa ketidakpuasan. Menyadari kehidupan masa depan yang dipengaruhi oleh tindakan kita saat ini dapat memberikan kepuasan lebih besar, tanpa perlu menghindari orang-orang yang dicintai atau melepas segala hal secara ekstrem. Dengan sikap seimbang, hidup menjadi lebih bermakna dan konstruktif.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanMenjaga Indra  Dengan menghindari objek negatif, emosi-emosi yang mengganggu secara bertahap be...
20/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Menjaga Indra

Dengan menghindari objek negatif, emosi-emosi yang mengganggu secara bertahap berkurang, memungkinkan aktivitas berbudi tumbuh secara alami. Kejernihan pikiran membuka ruang untuk keyakinan pada ajaran Buddha yang dapat diuji melalui logika dan praktik nyata. Namun, gangguan seperti media, internet, dan lingkungan negatif dapat memicu emosi-emosi buruk, sehingga penting untuk menjaga indra, melatih pikiran, dan menciptakan ruang mental yang bebas dari kekacauan. Hidup sederhana memberikan lebih banyak waktu untuk berlatih, merenungkan ajaran, dan mengatasi delapan kecemasan duniawi. Retret sejati melibatkan menjauhkan tubuh, pikiran, dan ucapan dari perbuatan tidak bermoral, serta mencari tempat damai untuk mendukung perkembangan spiritual tanpa gangguan.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanBekerja dengan Pikiran Yo-yo Keterikatan pada orang yang dicintai membuat pikiran terguncang ol...
19/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Bekerja dengan Pikiran Yo-yo

Keterikatan pada orang yang dicintai membuat pikiran terguncang oleh keinginan dan kecemasan, sementara kebencian terhadap mereka yang melukai atau menghalangi kita membakar hati dengan amarah. Di antara kedua kondisi itu, sering kali kita menjadi apatis dan bingung, melupakan apa yang harus dipraktikkan dan ditinggalkan. Samsara memengaruhi kita melalui keterikatan, penolakan, dan ketidakpedulian, yang terus mengendalikan hidup. Untuk mengatasinya, kita perlu memodel ulang "kampung halaman" mental kita dengan meninjau kebiasaan dan pengondisian yang mendorong emosi negatif. Kadang, menjaga jarak dari lingkungan lama membantu kita membangun kebijaksanaan dan penawar internal, memungkinkan kita menghadapi situasi serupa di masa depan tanpa terjebak dalam pola lama keterikatan atau kebencian.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanMembebaskan Diri dari Samsara Kehidupan manusia yang berharga, seperti kapal yang membawa kita ...
18/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Membebaskan Diri dari Samsara

Kehidupan manusia yang berharga, seperti kapal yang membawa kita dari samsara menuju nirwana dan Kebuddhaan, memberikan kesempatan langka untuk mendengar, merenungkan, dan mempraktikkan ajaran Buddha demi pembebasan diri dan orang lain. Dengan tubuh, pikiran yang sehat, dan ajaran Dharma, kita perlu secara konsisten mengintegrasikan ajaran tersebut ke dalam kehidupan, bukan hanya sebagai ritual, tetapi sebagai cara berpikir dan bertindak. Praktik ini memerlukan waktu, usaha, dan penalaran mendalam, bukan keyakinan buta. Tujuannya bukan untuk menjadi praktisi terkenal atau hanya meraih kebahagiaan pribadi, melainkan mencapai pencerahan untuk membimbing orang lain keluar dari siklus keberadaan. Dengan motivasi ini, kita mengarahkan setiap aktivitas sehari-hari menuju tujuan jangka panjang yang mulia.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanMembalas Kebaikan Orang Lain Membalas kebaikan bukan berarti selalu menyenangkan orang lain ata...
17/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Membalas Kebaikan Orang Lain

Membalas kebaikan bukan berarti selalu menyenangkan orang lain atau mengubah diri sesuai harapan mereka, tetapi berarti membuka hati untuk memahami bahwa orang lain, seperti kita, juga ingin bahagia dan bebas dari penderitaan. Kita perlu melepaskan hambatan internal seperti penilaian, rasa jijik, atau kesombongan yang menghalangi kita untuk bertindak dengan tulus. Bahkan jika kita tidak dapat membantu secara langsung, menjaga niat untuk memberikan manfaat tetap penting. Ketika orang lain tidak menerima bantuan kita atau bertindak bertentangan dengan harapan kita, kita harus menerimanya apa adanya dan tetap membuka peluang untuk mendukung mereka di masa depan. Welas asih dan penerimaan terhadap semua makhluk adalah kunci, karena kita tidak bisa mengendalikan orang lain tanpa terlebih dahulu mengelola pikiran kita sendiri.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanMenjaga Dharma dalam Hati Kita Seorang wanita berbagi pengalaman tentang masa sulit yang ia ala...
16/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Menjaga Dharma dalam Hati Kita

Seorang wanita berbagi pengalaman tentang masa sulit yang ia alami akibat kemarahan dan proyeksi emosi negatif pada orang lain, yang saat itu ia anggap sebagai penyebab penderitaannya. Belakangan, ia menyadari bahwa kesulitannya muncul karena kurangnya praktik Dharma, meskipun ia telah mempelajarinya. Ia keliru mengira bahwa Dharma akan selalu ada tanpa usaha aktif darinya untuk menjalin hubungan dengan ajaran tersebut. Pengalaman ini mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengandalkan Dharma jika kita tidak memeliharanya dalam hati; hanya dengan hubungan yang tulus dan praktik yang konsisten, Dharma dapat menjadi sumber dukungan yang nyata ketika dibutuhkan.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanBergantung pada Dharma Kita lahir dan mati dalam kesendirian, meskipun dikelilingi oleh banyak ...
15/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Bergantung pada Dharma

Kita lahir dan mati dalam kesendirian, meskipun dikelilingi oleh banyak orang yang berjanji untuk selalu ada. Namun, janji-janji tersebut seringkali tidak dapat diandalkan, karena teman dan kerabat pun berada di bawah pengaruh penderitaan dan karma. Pikiran mereka mudah berubah, cinta dan dukungan mereka tidak selalu konsisten, dan bahkan mereka sendiri tak mampu melindungi diri dari cedera atau kematian. Hidup penuh ketidakpastian, seperti biografi yang menunjukkan bagaimana karma dan kondisi dapat mengubah nasib seseorang secara drastis. Satu-satunya perlindungan sejati adalah praktik Dharma—mendengarkan, merenungkan, bermeditasi, dan mengintegrasikan ajaran ke dalam hidup—agar kita dapat menghadapi ketidakpastian tanpa penderitaan besar dan menemukan jalan untuk mengubahnya.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanApa yang Orang Lain Pikirkan tentang Kita Prioritas hidup seseorang menentukan tindakan yang di...
14/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Apa yang Orang Lain Pikirkan tentang Kita

Prioritas hidup seseorang menentukan tindakan yang dianggap menguntungkan, dan prioritas ini berbeda antara orang duniawi dan praktisi spiritual. Kita sering terjebak dalam keterikatan duniawi, seperti reputasi, yang dianggap sangat penting, bahkan hingga membenarkan tindakan ekstrem seperti pembunuhan demi menjaga kehormatan. Namun, reputasi hanya bernilai jika digunakan untuk memberi manfaat kepada orang lain, seperti menjaga sila untuk menginspirasi keyakinan. Jika reputasi tercemar karena kesalahpahaman, kita harus memperbaikinya demi manfaat orang lain, bukan karena keterikatan. Kebajikan kita tidak dinilai dari pandangan orang lain, tetapi dari niat dan tindakan kita sendiri. Meski begitu, kritik dari orang bijak harus diperhatikan karena berakar pada kebijaksanaan dan kasih sayang yang bertujuan membantu kita berkembang.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanMenemukan Siapa AndaPandangan reduksionis sering menganggap manusia hanyalah tubuh atau otak, t...
13/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Menemukan Siapa Anda

Pandangan reduksionis sering menganggap manusia hanyalah tubuh atau otak, tetapi ini tidak sepenuhnya masuk akal karena otak tanpa tubuh tidak akan berfungsi sebagai manusia. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa kesadaran muncul dari otak, namun makna sebenarnya dari pernyataan ini masih dipertanyakan. Dalam ajaran Buddha, perasaan dan mental adalah bagian dari kesadaran yang selalu berubah, sehingga sulit mengidentifikasi "diri" kita dengan salah satu elemen tersebut. Kita bukan hanya sekumpulan faktor mental karena faktor-faktor tersebut tidak bisa ada bersamaan dan terus berganti. Bahkan pikiran utama yang berlangsung dari kehidupan ke kehidupan tetap tidak tetap, karena dalam sehari kita mengalami berbagai pengalaman batin—bahagia, sedih, marah, atau bijaksana. Dengan menelusuri pikiran yang terus berubah ini, kita diajak merenungkan siapa sebenarnya diri kita.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanEnam Perenungan oleh Biksuni Anandabodhi 13Enam perenungan dalam sutra membantu menciptakan das...
12/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Enam Perenungan oleh Biksuni Anandabodhi 13

Enam perenungan dalam sutra membantu menciptakan dasar kebahagiaan dalam praktik spiritual kita: perenungan tentang Buddha sebagai penerang dan potensi kebangkitan dalam diri kita; Dharma sebagai ajaran kebenaran dan ketidakkekalan yang membimbing kita menjauhi penderitaan; Sangha sebagai komunitas praktisi dan individu pencerah yang menginspirasi; kebajikan diri sendiri dengan mengenali niat baik dan tindakan positif yang telah kita lakukan; kemurahan hati yang mengingatkan kita pada perasaan positif dari memberi; serta para dewa atau makhluk tak terlihat yang mendapat manfaat dari praktik kita dan mendukung perjalanan kita. Dengan secara teratur merenungkan keenam hal ini, kita dapat menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam perjalanan spiritual.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanMelihat Pikiran Anda Ketika kita merenungkan hidup dan menyadari adanya "sampah citta" berupa p...
11/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Melihat Pikiran Anda

Ketika kita merenungkan hidup dan menyadari adanya "sampah citta" berupa pola pikir negatif yang menghasilkan tindakan tidak baik dan penderitaan, ini bisa menjadi momen berharga untuk perubahan. Meski awalnya terkejut dengan distorsi pikiran kita, pengalaman ini dapat memperdalam keyakinan pada Tiga Permata, mendorong kita untuk tidak menyerah pada kebiasaan lama seperti kritik diri atau keputusasaan. Dengan memahami bahwa semua penderitaan berasal dari kesalahpahaman yang dapat diatasi melalui kebijaksanaan, kita dapat memperkuat tekad untuk menggulingkan tirani keburaman batin, meninggalkan kebiasaan negatif, dan terus maju dalam praktik spiritual dengan optimisme dan tekad yang kuat.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanWelas Asih terhadap “Musuh” Welas asih mengajak kita untuk mengubah fokus dari penderitaan yang...
10/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Welas Asih terhadap “Musuh”

Welas asih mengajak kita untuk mengubah fokus dari penderitaan yang disebabkan oleh orang-orang yang kita anggap "musuh" kepada penderitaan mereka sendiri, menyadari bahwa mereka juga terperangkap dalam siklus samsara. Dengan memusatkan perhatian pada kondisi mereka dan berharap agar mereka terbebas dari penderitaan, kebencian dan kemarahan kita memudar, digantikan oleh kelembutan hati dan pemahaman.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanMengatasi Depresi Kurangnya spiritualitas dapat berkontribusi pada depresi, tetapi mencari perl...
09/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Mengatasi Depresi

Kurangnya spiritualitas dapat berkontribusi pada depresi, tetapi mencari perlindungan pada Tiga Permata, terutama Dharma, dapat membantu kita memahami bahwa kebodohan, penderitaan, dan karma dapat diatasi melalui pelatihan pikiran. Dengan mengatasi pemusatan diri dan bekerja demi kepentingan semua makhluk, kita menemukan makna dan tujuan hidup. Perlindungan spiritual membimbing kita untuk melihat melampaui narasi yang mendasari kemelekatan, kemarahan, dan penderitaan, menginspirasi praktik Dharma yang memuaskan, dan membantu kita menghadapi hidup dengan keyakinan dan kebijaksanaan.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanSahabat dalam Dharma Berteman dengan baik sangat penting dalam perjalanan spiritual karena tema...
09/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Sahabat dalam Dharma

Berteman dengan baik sangat penting dalam perjalanan spiritual karena teman-teman memengaruhi benih-benih dalam pikiran kita—sahabat dalam Dharma menyiram benih kebajikan, sementara teman yang negatif dapat memupuk sifat buruk seperti kemalasan atau kebencian. Oleh karena itu, kita perlu bijak memilih sahabat yang membantu merawat hati rohani kita dan menyiram benih-benih yang selaras dengan tujuan spiritual kita.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanPandangan Dharma tentang Kematian Kematian adalah kenyataan tak terelakkan dalam siklus samsara...
07/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Pandangan Dharma tentang Kematian

Kematian adalah kenyataan tak terelakkan dalam siklus samsara yang berulang akibat ketidaktahuan, penderitaan, dan karma, namun Buddha mengajarkan bahwa pemahaman akan kematian dapat memunculkan tekad untuk membebaskan diri dari penderitaan ini menuju "keadaan tanpa kematian." Dengan merenungkan ketakutan duniawi terhadap kematian, kita dapat memahami asal usul rasa takut dan kesedihan ini, serta menyadari pentingnya praktik Dharma untuk menghadapi kematian tanpa penyesalan. Setiap kematian, baik serangga maupun orang yang kita kasihi, adalah pengingat akan keniscayaan hidup, urgensi melepaskan kelekatan dan ketidaktahuan, serta membersihkan karma buruk kita.

-Venerable Thubten Chodron-

365 Mutiara KebijaksanaanMengalami Kehidupan Bermakna di Saat Ini Sering kali, kita terlalu fokus pada masa depan, baik ...
06/01/2025

365 Mutiara Kebijaksanaan

Mengalami Kehidupan Bermakna di Saat Ini

Sering kali, kita terlalu fokus pada masa depan, baik dengan menciptakan ketakutan dari skenario yang belum terjadi maupun kegembiraan yang berlebihan atas hal yang belum pasti, sehingga kehilangan makna dari momen saat ini. Masa depan adalah gagasan tentang kemungkinan, bukan kenyataan, sehingga penting untuk tidak terlalu melekat padanya. Sebaliknya, dengan kembali ke saat ini, kita dapat menemukan makna dan koneksi yang nyata dalam hidup, karena saat ini adalah satu-satunya waktu yang benar-benar kita miliki.

-Venerable Thubten Chodron-

Address

Jalan Mangga I Blok F No. 15 Duri Kepa, Tanjung Duren Barat
Jakarta
11510

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dian Dharma Book Club posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Dian Dharma Book Club:

Videos

Share

Category