22/12/2024
KAU SELINGKUHI AKU, KUNIKAHI PAPAMU
BAB 10. KAU SELINGKUHI AKU, KUNIKAHI PAPAMU
"Sweetheart." Edgar sedih melihat istrinya menangis, dia mengusap basah dip**i Ivana dengan tangannya yang lembut.
"Papa membenciku Paman, dia membenci aku." Isak tangis wanita bertubuh ramping itu, membuat pertahanan Edgar runtuh. Lelaki itu pun menarik Ivana ke dalam dekapannya, Ivana yang terbuai suasana mulai merasakan hangatnya pelukan lekaki dewasa yang sudah berstatus sebagai suaminya itu.
"Tidak, dia tidak membencimu. Dia hanya bingung dan matanya sedang tertutup. Suatu saat nanti, aku yakin dia matanya akan terbuka dan dia akan meminta maaf kepadamu!" ujar Edgar sambil mengelus punggung wanita itu dengan kelembutan tangannya. Ia menyalurkan hangat ditubuhnya untuk Ivana.
Ivana tidak bicara sepatah katapun, hanya saja terdengar isakan pilu dari bibir mungilnya yang berwarna merah itu. Bersamaan dengan berlinangnya air mata membasahi wajahnya sampai melunturkan make up yang dipakainya. Ivana tidak peduli, yang jelas saat ini ia butuh sandaran dan pelampiasan dari kecewa dan sakit hatinya terhadap sikap Samuel. Papanya yang lebih memilih ibu tiri dan saudara tirinya dibandingkan Ivana.
Edgar senantiasa memberikan sandaran dan pelukan hangatnya untuk menenangkan hati wanita itu. Dan tidak bisa ia pungkiri, hatinya juga sakit melihat Ivana sedih seperti ini. Dari luar sosok Ivana tampak kuat, bahkan ia tidak menangis saat melihat adik tiri dan mantan kekasihnya menikah, ia malah berjalan tegap dihadapan mereka dengan penuh percaya diri.
Akan tetapi, dihadapan papanya, Ivana seolah tidak berdaya dan rapuh. Satu kata dari lelaki yang memiliki hubungan darah dengannya itu, sungguh sangat mempengaruhi Ivana sampai ia sesedih ini. Meruntuhkan pertahanan hati dan tembok kepercayaan dirinya. Ia luruh, hatinya meluruh bersama air matanya.
"Sudah, jangan menangis! Aku ada disini, aku akan membantumu, kau bisa gunakan aku!" cetus lelaki itu seraya melepaskan pelukannya, lalu mengusap buliran bening milik Ivana dengan tangannya. Ia menatap sepasang mata yang masih mengeluarkan air mata itu.
"Lihat! Pipimu, hidungmu memerah, sudah seperti kepiting rebus saja," goda Edgar yang berusaha mencairkan suasana, ia juga mencubit hidung mancung wanita itu.
"Apa kau mau lolipop? Atau kau mau permen kapas? Untuk sekarang aku tidak punya, nanti setelah acara selesai...akan aku belikan untukmu," ucap Edgar lagi sambil tersenyum, lalu Ivana pun sap air matanya dan ia tau apa mengusap maksud Edgar bicara seperti ini padanya. Edgar mencoba untuk menghiburnya.
"Paman! Jangan goda aku begini, aku kan bukan anak kecil!" sanggah Ivana yang kini sudah mulai merasa lebih baik, meskipun candaan Edgar bisa terbilang garing. Lelaki berwajah datar itu memang tidak pandai menghibur orang lain.
"Aku serius, mau ku belikan? Ah...atau kau eskrim barangkali?" tawar Edgar pada istri kecilnya itu.
"Paman! Ish..." bibir Ivana mencebik, ia sebal pada Edgar yang memperlakukannya seperti anak kecil.
Lelaki dewasa itu tersenyum lembut, lalu ia pun berkata, "Sudah, jangan menangis lagi. Bersihkan wajahmu dulu, make-up mu berantakan."
Seketika Ivana pun langsung menyentuh wajahnya yang lengket karena basah dari air mata. Bahkan ia melihat ada noda- noda hitam ditangannya setelah ia menyentuh p**inya barusan.
"Apa wajahku sekacau itu, Paman? Berantakan sekali ya?" tanya Ivana seraya mendongak menatap Edgar.
'Seperti apapun dirimu, kau tetap cantik' kata Edgar dalam hatinya.
"Sebaiknya kau lihat saja ke cermin dan perbaiki riasanmu di toilet," ucap Edgar menyarankan Ivana untuk pergi ke toilet saja guna memperbaiki riasannya.
"Baiklah, aku pergi dulu."
"Aku tunggu didekat pelaminan ya."
"Iya Paman, kau harus kesana. Karena aku melihat banyak tamu yang melihatmu, sepertinya mereka ingin bicara denganmu,
"kata Ivana sembari melihat pada beberapa tamu Edgar yang tengah melihat ke arahnya dan Edgar.
"Hem." Edgar menganggukkan kepalanya, kemudian ia pun pergi ke dekat pelaminan dimana disana ada Rick, Julia dan tamu-tamu yang masih berdatangan.
Sementara itu Ivana pergi ke toilet wanita untuk membersihkan wajahhya dan sekalian merapikan riasannya. Setibanya di sana, ia langsung melihat ke arah cermin, melihat betapa kacau wajahnya saat ini.
"Astaga! Mana bisa aku tampil berperang dalam kondisi seperti ini? Bisa-bisa aku ditertawakan oleh jalang dan sampah itu,' gumam Ivana sambil mengeluarkan alat make up dari tas selempang mewah berwarna merah yang dibawanya itu. Ia pun membersihkan wajahnya, kemudian memakai make up nya kembali.
15 menit kemudian, tepat saat ia selesai memoles wajahnya, seseorang tiba-tiba masuk ke dalam toilet wanita, lalu menarik tangan Ivana dan membawanya ke dalam salah satu bilik toilet itu.
"Rick, apa yang kau lakukan?" Ivana terkejut saat ia melihat dengan jelas, siapa yang sudah menarik tubuhnya. Orang itu adalah Rick, mantan kekasihnya sekaligus anak tirinya.
Satu tangan Rick menahan kedua tangan Ivana dan mengunci tubuh wanita itu di samping dekat WC duduk. Mata berwarna abu-abu itu menatap Ivana dengan tajam dan dalam.
"Jangan kurang ajar pada Mamamu, Rick. Atau papamu akan marah nanti," ucap Ivana dengan senyuman sinis dibibirnya, dia menggunakan Edgar sebagai perisainya.
"Hentikan sandiwaramu ini Ivana! Aku tau kau sakit hati padaku, makanya kau dan papa berusaha menipuku. Tapi sayangnya aku tidak tertipu sama sekali, aku tau kau tidak mungkin menikah dengan papaku," sembur pria itu dengan tangan yang masih mengunci Ivana.
"Mengapa kau berpikir aku menipumu? Bahkan suamiku, papamu itu sudah mengakuinya," ujar Ivana dengan senyuman penuh keberanian dan sorot mata yang sama. Sorot mata yang ingin menjatuhkan Rick sampai ke dasar.
"Jangan sebut papaku sebagai SUAMIMU!
"sentak Rick marah.
"Wah...kenapa kau marah? Itu memang faktanya, Nak. Kau harus menerima itu," ucap Ivana sambil terkekeh dan hal itu membuat Rick semakin kesal.
"Hentikan semua ini Ivana, aku tau kau melakukannya karena kau cemburu padaku dan Julia. Tapi aku bersumpah, aku hanya mencintaimu dan aku menikahinya karena dia-"
Ivana tidak tahan lagi, ia pun tertawa mengejek semua ucapan Rick, "Pfut... hahahaha."
"Ini tidak lucu Ivana!" seru Rick kesal. Ia sedang serius disini, tapi Ivana malah tertawa seolah kata-katanya adalah lawakan. Padahal Rick bersungguh- sungguh dengan ucapannya.
"Ini lucu, sangat lucu."
"Darimana datangnya kepercayaan dirimu itu, Rick? Aku... cemburu padamu? Ha ha ha." Ivana terbahak, ia menertawakan Rick sepuas hatinya. Inilah yang ia ingin lihat dari Rick, perasaan berkecamuk, marah, dan ia masih ingin melihat raut wajah Rick yang lainnya.
"Jangan bercanda! Papamu bahkan tidak bisa dibandingkan seujung kukunya denganmu, dia lebih dari segalanya. So? Untuk apa aku cemburu pada pria sampah sepertimu?" Ivana menepis tangan Rick yang mengenggamnya, saat Rick melonggarkan genggaman tangannya itu.
"Ivana, aku mohon jangan begini. Aku tau kau kecewa, tapi aku menikahi Julia hanya demi anak yang ada di dalam kandungannya saja. Perlu kau tau, bahwa cintaku hanya untukmu Ivana! Setelah anaknya lahir, aku akan menceraikannya! " ujar Rick dengan tatapan memohon. Namun Ivana terlihat dingin dan sama sekali tidak tersentuh dengan ucapan Rick.
"Tidak Rick, bukan begitu konsepnya. Perlu kau tahu, aku tak akan memungut sampah!" sarkas Ivana dengan tatapan yang masih penuh dendam pada Rick. Pria yang sudah menodai mahligai cinta diantara mereka berdua.
"Ivana jaga kata-katamu!" tegur Rick yang tersulut emosi. Setiap kata-kata Ivana begitu menusuknya.
"Konsepnya begini, kau selingkuhi aku, kunikahi Papamu. Ini bagus kan?"
"Ivana, kau benar-benar keterlaluan. Kau wanita murahan," ucap Rick menghina Ivana.
"Oh, aku murahan? Kalau aku murahan, lalu kau apa? Aku bahkan menjaga diriku selama 21 tahun ini, hanya untuk ku persembahkan padamu, tapi kau...malah mengkhianati aku." Ivana mengutarakan kekesalan yang ada didalam hatinya. Dan tepat saat bibir Rick akan terbuka untuk menjawab Ivana, seseorang memanggil manggil nama Rick dari arah luar toilet wanita.
"Rick! Sayang, kau dimana?"
Seketika Rick panik mendengar suara itu, sedangkan ia dan Ivana dalam posisi seperti ini. Apalagi suara itu terdengar semakin keras dan artinya orang yang memanggil Rick juga semakin mendekat.
***
BERSAMBUNG...
BACA BAB 11 - KLIK AJA LINK DI BAWAH INI
⤵️⤵️⤵️
https://www.facebook.com/share/p/126pS8EsCcK/