Pengobatan Ibu Dayak

Pengobatan Ibu Dayak Buat Yg Sudah Follow, Like, Dan Komen, Semoga Rezekinya Lancar & Sehat selalu.

26/12/2024
26/12/2024

RED SPARKS MENANG DAN GS CALTEX TUMBANG
NILAH PERTANDINGAN RED SPARKS VS GS CALTEX DI SET 4 - DENGAN SCORE 25 : 17


25/12/2024

GS CALTEX TAK BERDAYA..! - INILAH PERTANDINGAN RED SPARKS VS GS CALTEX DI SET 3 - DENGAN SCORE 25 : 15 ( RED SPARKS MENANG )


25/12/2024

RED SPARKS BANGKIT..! - INILAH PERTANDINGAN RED SPARKS VS GS CALTEX DI SET 2 - DENGAN SCORE 25 : 16 ( RED SPARKS MENANG )


25/12/2024

SALING SALIP SCORE - INILAH PERTANDINGAN RED SPARKS VS GS CALTEX DI SET 1 - DENGAN SCORE 24 : 26 ( RED SPARKS KALAH)


Tidak betah hanya diam diri berminggu-minggu, Park Hye Min yang ingin segera kembali ke lapangan."Merasa aneh duduk di b...
24/12/2024

Tidak betah hanya diam diri berminggu-minggu, Park Hye Min yang ingin segera kembali ke lapangan.

"Merasa aneh duduk di bangku penonton, aku cidera pada saat latihan, 1-2 minggu tidak melakukan apapun, hanya beristirahat dan sesekali melakukan olah raga dengan mebawa tongkat (kruk)" .

"Aku tidak bisa berjalan tapi hanya bisa melakukan beberapa gerakan dan beberapa kali mendapatkan perawatan, tapI sekarang aku berlatih berjalan tanpa tongkat (kruk)".

"Sangat lelah tidak bisa melakukan apapun dalam lebih 1 minggu, aku ingin cepat-cepat segera sembuh dan segera berlatih dan olah raga, do’akan aku cepat sembuh dan segera kembali kelapangan". Terimakasih

(Ytb:Red_Sparks)


Cha Sang Hyun mantan pelatih Gs Caltex sekaligus penyiar pertandingan SBS Sports, Puji Mega sebagai pemain yang setara p...
24/12/2024

Cha Sang Hyun mantan pelatih Gs Caltex sekaligus penyiar pertandingan SBS Sports, Puji Mega sebagai pemain yang setara peraih Triple Crown saat catatkan 33 point Vs Gs Caltex.

"Dia Mega benar-benar pemain yang menunjukkan level setara dengan peraih Triple Crown hari ini, Mega catatkan 9 point Back Attack, 5 Blocking, 2 Ace (keseluruhan 33 point) itu catatan yang fantastis untuk 4 set dalam 1 pertandingan". Cha sang hyun

(SBS SPORT)


24/12/2024

TERTANGKAP KAMERA PENAMPAKAN MAKHLUK CANTIK


23/12/2024

RELA KEDINGINAN..!!!
MOMEN RATUSAN FANS MEGA DAN RED SPARKS RELA ANTRI DEMI KETEMU IDOLANYA


23/12/2024

MOMEN INI TIDAK TAYANG DI TV...!!!
SERUNYA MOMEN SESUDAH PERTANDINGAN RED SPARKS VS GS CALTEX


23/12/2024

ADA YANG BENING....!!!
SEBELUM PERTANDINGAN RED SPARKS VS GS CALTEX


22/12/2024

MOMEN EPIK..!!! - DETIK DETIK KEMENANGAN RED SPARKS ATAS GS CALTEX


22/12/2024

MOMEN INI TIDAK ADA DI TV - DUA BUS PASUKAN RED SPARKS DAN GS CALTEX TIBA DI CHUNGMU GYMNASIUM


KAU SELINGKUHI AKU, KUNIKAHI PAPAMU BAB 11. PESONA HOT DADDY Wajah Rick berubah menjadi panik, kala ia mendengar suara J...
22/12/2024

KAU SELINGKUHI AKU, KUNIKAHI PAPAMU

BAB 11. PESONA HOT DADDY

Wajah Rick berubah menjadi panik, kala ia mendengar suara Julia semakin keras dan itu artinya wanita itu semakin mendekat ke arahnya. Terlintas dalam pikirannya, bagaimana bila Julia memergokinya sedang bersama Ivana berduaan di dalam satu bilik toilet yang sama? Apa yang akan dipikirkan oleh wanita itu nantinya?

"Kenapa? Kau takut ISTRIMU akan memergoki kita disini? Kalau kau takut, pergilah!" usir Ivana dengan santainya, bahkan kedua tangannya juga menyilang di dada.

"Ayolah! Kenapa kau masih disini Rick? Atau kau ingin aku berteriak dan memberitahu dia kalau kita sedang berduaan disini?" Ivana tersenyum sinis, ia terus berbicara pada Rick yang masih membeku itu. Ia tau Rick sedang gelisah dan ketakutan, entah takut pada Julia atau papanya.

Ivana jadi berpikir dalam hati, kenapa ia bisa jatuh cinta pada pria seperti Rick? Pengecut, penakut, kekanakan dan masih berlindung dibalik ketiak papanya.

Sepertinya ia sudah buta, dan untung saja Tuhan menunjukkan segalanya, bahwa hidup dan sebuah hubungan tidak bisa bertumpu pada cinta saja. Itulah yang Ivana yakini sekarang, ia tidak akan berharap cinta yang bisa mengkhianati.

"Kita bicara lagi nanti Ivana."

"Tenang saja, kita masih punya banyak waktu untuk berbicara sebagai ibu dan anak. Karena kita juga akan tinggal serumah," ucap Ivana yang masih bisa tersenyum dengan santainya, disaat Rick kesal karena semua ucapannya.

Rick masih berpikir kalau Ivana dan papanya tidak mungkin menikah, jadi ia berusaha untuk menganggap ucapan Ivana sebagai angin lalu saja.

Lelaki itu kemudian keluar dari toilet wanita dan bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi. Ia melihat sosok Julia yang mengenakan gaun pengantin berwarna putih tak jauh dari sana..

"Sayang, ternyata kau disini! Aku mencarimu dari tadi," ujar Julia seraya menggamit lengan kokoh suaminya dengan manja.

"Aku kan sudah bilang, kalau aku ke toilet. Dan bukankah aku sudah menyuruh untuk menunggu?" omel Rick sambil menatap tajam pada Julia.

"Maafkan aku sayang. Habisnya kau begitu lama berada di toilet, jadi aku menyusulmu karena khawatir!" kata Julia dengan wajah memelas dan sorot matanya yang sendu.

"Ayo kita kembali." Singkat dan datar, Rick tidak bicara banyak untuk menanggapi ucapan istrinya. Ia menggandeng tangan Julia dan membawa wanita itu segera pergi dari sana sebelum Julia melihat Ivana.

Setelah Julia dan Rick pergi dari sana, barulah Ivana keluar dari toilet. Ia menatap kosong pada lorong yang tidak ada siapapun di sana, ia memikirkan tentang ucapan ayahnya beberapa saat yang lalu. Samuel, sang ayah mengatakan bahwa ia tidak akan mengakui Ivana sebagai putrinya lagi.

"Akhirnya aku kehilanganmu juga, Papa."

Dari luar, Ivana terlihat tegar dan juga kuat. Akan tetapi, di dalam hati ia menyimpan rasa sakit hati luar biasa, terutama pada ibu tiri, adik tirinya dan juga papanya.

Acara resepsi pernikahan itu berlangsung meriah, seperti acara pernikahan anak konglomerat pada umumnya. Padahal seharusnya acara resepsi pernikahan itu untuk Rick dan juga Ivana, akan tetapi pengantin wanitanya berganti menjadi Julia.

Meskipun hari ini adalah cara pernikahan mantan kekasihnya dan juga adik tirinya. Ivana juga merasakan lelah karena ia harus berperan sebagai istri dari Edgar dan membasmi beberapa hama yang mendekati lelaki itu. Hama yang dimaksud di sini adalah wanita yang berusaha untuk menempel pada Edgar.

"Maaf Nona, sepertinya anda salah tempat duduk!" ujar Ivana seraya tersenyum sinis pada wanita yang duduk disamping suaminya.

'Apa Paman sempesona itu sampai- sampai yang tua dan yang muda saja terpesona olehnya? Dasar hot daddy!'

batin Ivana heran, begitu banyak wanita yang menempel kepada suaminya ini.

Padahal sebagian besar dari mereka yang hadir di pesta ini sudah mengetahui Edgar dan Ivana adalah suami istri.

"Apa sih? Memangnya kau siapa? Dan apa ini tempat duduk milikmu?" wanita itu mendelik sinis pada Ivana, ia juga terlihat tidak mau beranjak dari tempat duduknya yang tepat berada di samping Edgar.

"Ck, baiklah jika itu adalah pilihanmu! Maka aku harap kau tetap duduk disini, Nona."

Ivana berdecak, memutar bola matanya
jengah dengan kelakuan wanita tidak tahu
malu yang berusaha mendekati Edgar. Kemudian ia duduk di pangkuan Edgar, tak lupa, dia mengalungkan kedua tangannya di leher lelaki dewasa itu.
Tanpa mempedulikan wanita yang duduk di samping suaminya.

"Hubby, aku mau buah itu!" rengek Ivana pada Edgar dengan nada manja, atensi berwarna biru milik Ivana menatap netra berwarna abu-abu di depannya.

"Baiklah sweetheart." Edgar tersenyum dan tampaknya ia menyukai sikap Ivana yang seperti ini. Manja, merengek, agak bar-bar dan pecicilan. Pria itu menuruti Ivana dan mengambilkan buah potong yang memang kebetulan standnya berada dibelakang Edgar.

"Ini."

"Suapi aku, hubby!" rengeknya lagi.

Edgar menganggukan kepala, dan kernudian menuruti perintah istrinya. Ia menyuapi Ivana dan tak hentinya menatap gadis cantik yang duduk di pangkuannya itu.

"Enak sekali hubby." Ivana tersenyum lebar sambil memakan buah semangka.

"Bibirmu basah sweetheart." Edgar melihat basah di bibir dan dan p**i Ivana, ia yang peka langsung mengusap basah itu dengan tangannya.

Ketika jari Edgar menyentuh dan mengusap bibir Ivana, tiba-tiba saja, jantung gadis itu berdegup sangat kencang lebih dari biasanya. Saat merasakan sentuhan itu, ia merasa seperti tersengat listrik.

'Ada apa denganku? Kenapa aku berdebar begini?'

Wanita yang berada disamping Edgar tidak berkedip sedari tadi, sejak ia melihat kemesraan Ivana dan juga Edgar. Ia tidak percaya bahwa seorang Edgar yang dijuluki sebagai es kutub dan cuek terhadap wanita-wanita yang mengantri untuk mendapatkannya. Bersikap hangat dan lembut kepada Ivana, gadis yang terlihat masih muda itu, mantan calon menantunya tapi tidak jadi dan malah menjadi istrinya.

"Menjijikkan, mantan calon mertua dan mantan calon menantu...malah menjadi suami istri!"

"Dasar wanita tidak tahu diri, mengincar pria kaya dengan kecantikan!" gerutu wanita itu yang lalu pergi dari sana.

Ivana masa bodoh dengan ucapan wanita itu, ia malah tertawa terbahak setelah mendengarnya. "Buahahaha..."

"Kenapa kau tertawa, hem?" tanya Edgar seraya memegangi pinggang ramping Ivana dan menatap netra wanita itu.

"Memangnya Paman tidak merasa ini lucu?"

"Apanya yang lucu?" tanya Edgar dengan wajah datarnya.

"Ish paman, tidak heran kalau orang- orang menyebutmu sebagai pria es batu. Kau memang es batu, masa kau tidak bisa merasakan lucunya dimana?" gadis itu mengoceh dengan bibir yang mengerucut.

"Tidak."

'Sial! Mengapa bibirnya sangat menggemaskan? Aku jadi ingin menciumnya' Edgar terlihat datar, namun matanya sedari tadi tidak berkedip menatap gadis itu. Lebih tepatnya menatap bibir Ivana yang merah dan tipis.

"Ah sudahlah, Paman memang tidak asik. "Ivana beranjak turun dari pangkuan suaminya. "Bicara dengan orang tua memang susah," gumamnya pelan, tapi Edgar masih bisa mendengarnya.

"Tua tua begini tapi aku bisa membuatmu menjerit minta lagi dan lagi!" bisik Edgar diiringi dengan senyuman menyeringai. Mendengar ucapan suaminya, wajah Ivana berubah menjadi memerah dan seketika potongan ingatan tentang malam itu terlintas di kepalanya.

Ivana yang merasa malu, akhirnya memilih pergi untuk meninggalkan suaminya di sana tanpa sepatah katapun. Akan tetapi Edgar tau dari bahasa tubuh Ivana, bahwa gadis itu sedang malu. Edgar tertawa kecil melihat istri kecilnya yang malu-malu itu.

"Kau mau kemana? Tunggu aku sweetheart!" Edgar menyusul istrinya yang berjalan cepat meninggalkan gedung aula pernikahan itu.

"Sulit ku percaya, pak presdir bisa tersenyum karena nona muda," gumam Marco sekretaris Edgar, yang dari tadi memperhatikan Edgar dan Ivana di sana.
Sulit dipercaya Edgar yang irit bicara dan apalagi tersenyum, bisa menjadi pribadi yang lain ketika berada bersama Ivana.

*******

BERSAMBUNG...
BACA BAB 12 - KLIK AJA LINK DI BAWAH INI
⤵️⤵️⤵️
https://www.facebook.com/share/p/18nqwBCjFK/

KAU SELINGKUHI AKU, KUNIKAHI PAPAMU BAB 10. KAU SELINGKUHI AKU, KUNIKAHI PAPAMU "Sweetheart." Edgar sedih melihat istrin...
22/12/2024

KAU SELINGKUHI AKU, KUNIKAHI PAPAMU

BAB 10. KAU SELINGKUHI AKU, KUNIKAHI PAPAMU

"Sweetheart." Edgar sedih melihat istrinya menangis, dia mengusap basah dip**i Ivana dengan tangannya yang lembut.

"Papa membenciku Paman, dia membenci aku." Isak tangis wanita bertubuh ramping itu, membuat pertahanan Edgar runtuh. Lelaki itu pun menarik Ivana ke dalam dekapannya, Ivana yang terbuai suasana mulai merasakan hangatnya pelukan lekaki dewasa yang sudah berstatus sebagai suaminya itu.

"Tidak, dia tidak membencimu. Dia hanya bingung dan matanya sedang tertutup. Suatu saat nanti, aku yakin dia matanya akan terbuka dan dia akan meminta maaf kepadamu!" ujar Edgar sambil mengelus punggung wanita itu dengan kelembutan tangannya. Ia menyalurkan hangat ditubuhnya untuk Ivana.

Ivana tidak bicara sepatah katapun, hanya saja terdengar isakan pilu dari bibir mungilnya yang berwarna merah itu. Bersamaan dengan berlinangnya air mata membasahi wajahnya sampai melunturkan make up yang dipakainya. Ivana tidak peduli, yang jelas saat ini ia butuh sandaran dan pelampiasan dari kecewa dan sakit hatinya terhadap sikap Samuel. Papanya yang lebih memilih ibu tiri dan saudara tirinya dibandingkan Ivana.

Edgar senantiasa memberikan sandaran dan pelukan hangatnya untuk menenangkan hati wanita itu. Dan tidak bisa ia pungkiri, hatinya juga sakit melihat Ivana sedih seperti ini. Dari luar sosok Ivana tampak kuat, bahkan ia tidak menangis saat melihat adik tiri dan mantan kekasihnya menikah, ia malah berjalan tegap dihadapan mereka dengan penuh percaya diri.

Akan tetapi, dihadapan papanya, Ivana seolah tidak berdaya dan rapuh. Satu kata dari lelaki yang memiliki hubungan darah dengannya itu, sungguh sangat mempengaruhi Ivana sampai ia sesedih ini. Meruntuhkan pertahanan hati dan tembok kepercayaan dirinya. Ia luruh, hatinya meluruh bersama air matanya.

"Sudah, jangan menangis! Aku ada disini, aku akan membantumu, kau bisa gunakan aku!" cetus lelaki itu seraya melepaskan pelukannya, lalu mengusap buliran bening milik Ivana dengan tangannya. Ia menatap sepasang mata yang masih mengeluarkan air mata itu.

"Lihat! Pipimu, hidungmu memerah, sudah seperti kepiting rebus saja," goda Edgar yang berusaha mencairkan suasana, ia juga mencubit hidung mancung wanita itu.

"Apa kau mau lolipop? Atau kau mau permen kapas? Untuk sekarang aku tidak punya, nanti setelah acara selesai...akan aku belikan untukmu," ucap Edgar lagi sambil tersenyum, lalu Ivana pun sap air matanya dan ia tau apa mengusap maksud Edgar bicara seperti ini padanya. Edgar mencoba untuk menghiburnya.

"Paman! Jangan goda aku begini, aku kan bukan anak kecil!" sanggah Ivana yang kini sudah mulai merasa lebih baik, meskipun candaan Edgar bisa terbilang garing. Lelaki berwajah datar itu memang tidak pandai menghibur orang lain.

"Aku serius, mau ku belikan? Ah...atau kau eskrim barangkali?" tawar Edgar pada istri kecilnya itu.

"Paman! Ish..." bibir Ivana mencebik, ia sebal pada Edgar yang memperlakukannya seperti anak kecil.

Lelaki dewasa itu tersenyum lembut, lalu ia pun berkata, "Sudah, jangan menangis lagi. Bersihkan wajahmu dulu, make-up mu berantakan."

Seketika Ivana pun langsung menyentuh wajahnya yang lengket karena basah dari air mata. Bahkan ia melihat ada noda- noda hitam ditangannya setelah ia menyentuh p**inya barusan.

"Apa wajahku sekacau itu, Paman? Berantakan sekali ya?" tanya Ivana seraya mendongak menatap Edgar.

'Seperti apapun dirimu, kau tetap cantik' kata Edgar dalam hatinya.

"Sebaiknya kau lihat saja ke cermin dan perbaiki riasanmu di toilet," ucap Edgar menyarankan Ivana untuk pergi ke toilet saja guna memperbaiki riasannya.

"Baiklah, aku pergi dulu."

"Aku tunggu didekat pelaminan ya."

"Iya Paman, kau harus kesana. Karena aku melihat banyak tamu yang melihatmu, sepertinya mereka ingin bicara denganmu,

"kata Ivana sembari melihat pada beberapa tamu Edgar yang tengah melihat ke arahnya dan Edgar.

"Hem." Edgar menganggukkan kepalanya, kemudian ia pun pergi ke dekat pelaminan dimana disana ada Rick, Julia dan tamu-tamu yang masih berdatangan.

Sementara itu Ivana pergi ke toilet wanita untuk membersihkan wajahhya dan sekalian merapikan riasannya. Setibanya di sana, ia langsung melihat ke arah cermin, melihat betapa kacau wajahnya saat ini.

"Astaga! Mana bisa aku tampil berperang dalam kondisi seperti ini? Bisa-bisa aku ditertawakan oleh jalang dan sampah itu,' gumam Ivana sambil mengeluarkan alat make up dari tas selempang mewah berwarna merah yang dibawanya itu. Ia pun membersihkan wajahnya, kemudian memakai make up nya kembali.

15 menit kemudian, tepat saat ia selesai memoles wajahnya, seseorang tiba-tiba masuk ke dalam toilet wanita, lalu menarik tangan Ivana dan membawanya ke dalam salah satu bilik toilet itu.

"Rick, apa yang kau lakukan?" Ivana terkejut saat ia melihat dengan jelas, siapa yang sudah menarik tubuhnya. Orang itu adalah Rick, mantan kekasihnya sekaligus anak tirinya.

Satu tangan Rick menahan kedua tangan Ivana dan mengunci tubuh wanita itu di samping dekat WC duduk. Mata berwarna abu-abu itu menatap Ivana dengan tajam dan dalam.

"Jangan kurang ajar pada Mamamu, Rick. Atau papamu akan marah nanti," ucap Ivana dengan senyuman sinis dibibirnya, dia menggunakan Edgar sebagai perisainya.

"Hentikan sandiwaramu ini Ivana! Aku tau kau sakit hati padaku, makanya kau dan papa berusaha menipuku. Tapi sayangnya aku tidak tertipu sama sekali, aku tau kau tidak mungkin menikah dengan papaku," sembur pria itu dengan tangan yang masih mengunci Ivana.

"Mengapa kau berpikir aku menipumu? Bahkan suamiku, papamu itu sudah mengakuinya," ujar Ivana dengan senyuman penuh keberanian dan sorot mata yang sama. Sorot mata yang ingin menjatuhkan Rick sampai ke dasar.

"Jangan sebut papaku sebagai SUAMIMU!

"sentak Rick marah.

"Wah...kenapa kau marah? Itu memang faktanya, Nak. Kau harus menerima itu," ucap Ivana sambil terkekeh dan hal itu membuat Rick semakin kesal.

"Hentikan semua ini Ivana, aku tau kau melakukannya karena kau cemburu padaku dan Julia. Tapi aku bersumpah, aku hanya mencintaimu dan aku menikahinya karena dia-"

Ivana tidak tahan lagi, ia pun tertawa mengejek semua ucapan Rick, "Pfut... hahahaha."

"Ini tidak lucu Ivana!" seru Rick kesal. Ia sedang serius disini, tapi Ivana malah tertawa seolah kata-katanya adalah lawakan. Padahal Rick bersungguh- sungguh dengan ucapannya.

"Ini lucu, sangat lucu."

"Darimana datangnya kepercayaan dirimu itu, Rick? Aku... cemburu padamu? Ha ha ha." Ivana terbahak, ia menertawakan Rick sepuas hatinya. Inilah yang ia ingin lihat dari Rick, perasaan berkecamuk, marah, dan ia masih ingin melihat raut wajah Rick yang lainnya.

"Jangan bercanda! Papamu bahkan tidak bisa dibandingkan seujung kukunya denganmu, dia lebih dari segalanya. So? Untuk apa aku cemburu pada pria sampah sepertimu?" Ivana menepis tangan Rick yang mengenggamnya, saat Rick melonggarkan genggaman tangannya itu.

"Ivana, aku mohon jangan begini. Aku tau kau kecewa, tapi aku menikahi Julia hanya demi anak yang ada di dalam kandungannya saja. Perlu kau tau, bahwa cintaku hanya untukmu Ivana! Setelah anaknya lahir, aku akan menceraikannya! " ujar Rick dengan tatapan memohon. Namun Ivana terlihat dingin dan sama sekali tidak tersentuh dengan ucapan Rick.

"Tidak Rick, bukan begitu konsepnya. Perlu kau tahu, aku tak akan memungut sampah!" sarkas Ivana dengan tatapan yang masih penuh dendam pada Rick. Pria yang sudah menodai mahligai cinta diantara mereka berdua.

"Ivana jaga kata-katamu!" tegur Rick yang tersulut emosi. Setiap kata-kata Ivana begitu menusuknya.

"Konsepnya begini, kau selingkuhi aku, kunikahi Papamu. Ini bagus kan?"

"Ivana, kau benar-benar keterlaluan. Kau wanita murahan," ucap Rick menghina Ivana.

"Oh, aku murahan? Kalau aku murahan, lalu kau apa? Aku bahkan menjaga diriku selama 21 tahun ini, hanya untuk ku persembahkan padamu, tapi kau...malah mengkhianati aku." Ivana mengutarakan kekesalan yang ada didalam hatinya. Dan tepat saat bibir Rick akan terbuka untuk menjawab Ivana, seseorang memanggil manggil nama Rick dari arah luar toilet wanita.

"Rick! Sayang, kau dimana?"

Seketika Rick panik mendengar suara itu, sedangkan ia dan Ivana dalam posisi seperti ini. Apalagi suara itu terdengar semakin keras dan artinya orang yang memanggil Rick juga semakin mendekat.

***

BERSAMBUNG...
BACA BAB 11 - KLIK AJA LINK DI BAWAH INI
⤵️⤵️⤵️
https://www.facebook.com/share/p/126pS8EsCcK/

21/12/2024

VLOG PERJALANAN SERU ALICE CANTIKA
NONTON PERTANDINGAN MEGAWATI DAN RED SPARKS VERSUS PINK SPIDERS


20/12/2024

Besok siang Red sparks akan bertanding di markas mereka sendiri melawan GS caltex yg menempati posisi juru kunci,

Walaupun Red sparks lebih diunggulkan untuk memenangkan pertandingan tapi Red sparks harus tetap fokus dan tidak boleh lengah sedikit pun apalagi mengangap enteng team lawan,

Masalah fisik yg kemungkinan sedikit menggangu pasukan Ko Hee-jin apalagi mereka baru saja kemarin memenangkan pertandingan dengan susah payah melawan pink Spiders,

Sedangkan Ga caltex tentunya masih mengandalkan mami Silva sebagai mesin pencetak poin mereka,
Tapi jika hanya mengandalkan mami Silva itu sangatlah berat bagi GS caltex untuk meraih kemenangan dan kemungkinan Red sparks akan kembali melanjutkan kemenangan beruntun mereka pada hari sabtu besok 👍💪😘

Jadwal pertandingan, Sabtu, 21 Desember | 14.00 WIB
LIVE TVRI SPORT HD


Address

Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Pengobatan Ibu Dayak posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share