Remixer Musik

Remixer Musik Non
(2)

20/10/2024

JANG GILA GANTENG_-_BASS GLERR

17/10/2024

Remix terbaru

Jangan Sakiti Ibuku lagi 6Remaja jangkung berdiri di hadapan Senja. Matanya menatap rindu pada perempuan yang duduk send...
02/10/2024

Jangan Sakiti Ibuku lagi 6

Remaja jangkung berdiri di hadapan Senja. Matanya menatap rindu pada perempuan yang duduk sendiri di sofa panjang. Perlahan, ia pun menjatuhkan diri dan bersila di lantai. Tangannya, meraih kedua telapak Senja yang saling menggenggam.

"Assalamualaikum Bunda," sapanya seraya meraih dan menggenggam tangan kanan Senja. "Ini Demian. Bunda apa kabar?"

Entah karena mengenal suara atau nama yang disebut, kepala yang sedari tadi menekur, perlahan terangkat. Sesaat, ibu dan anak itu saling menatap.

Senja menarik dan melepaskan tangan dari genggaman Demian. Dengan gemetar, jari-jari panjangnya menyusuri setiap lekuk wajah yang terpatri abadi di dalam benak. Pelan tapi pasti, mata yang telah lama kehilangan sinarnya, kembali berbinar. Pun dengan sudut bibir itu terlihat semringah.

"De ... Demian? A ... nakku?" tanya Senja ragu.

"Ya, ini Demian. Anak Bunda." Demian menghentikan usapan Senja. Tangan yang dulu selalu memanjakannya dengan sentuhan lembut, ia bawa ke puncak hidung. D**e- cup, dise- sap lama, dan dicarinya aroma yang sepuluh tahun ini hilang. "Demi, kangen Bunda." Air mata Demian luruh. Pun embun yang menebal dan mengambang di bola mata Senja.

Senja tidak tahan. Kerinduan yang menggunung, membuatnya menjatuhkan tubuh ke lantai. Seketika, ibu dan anak itu saling berpelukan melepas rindu. Mereka pun mengadu tangis.

"Jangan pernah tinggalkan Demi lagi! Demi sayang Bunda," ucap Demian di sela isaknya.

Senja tak bersuara. Tangisnya kian pilu.

Cukup lama Senja dan Demian saling melepas rindu. Sementara, tiga pasang mata yang menjadi penonton, ikut basah dan terharu menyaksikan pertemuan ibu dan anak.

Selesai dengan sang bunda, Demian bangkit dari lantai. Matanya terpaku pada remaja yang berdiri di samping ranjang.

"Kak Ale." Membentangkan lengan, Demian menghampiri Alesya. Tubuhnya yang jangkung dengan mudah membawa si mungil Alesya ke dalam pelukan. "Demi rindu kakak. Kakak kenapa nggak pernah pulang?" Demian tercekat. Susah payah ia menelan ludah. Sesak yang sedari tadi menghimpit dada tak jua terurai.

Pertahanan Alesya runtuh. Tuntutan Demian, menghancurkan hatinya. Ingin Alesya menjerit. Meneriakkan kerinduan akan kedekatan mereka sepuluh tahun silam. Namun, apakah ia masih berhak memiliki rasa tersebut? Terlebih, perjuangan hidup yang berat membuat Alesya mengabaikan rasa yang ada demi hanya sekedar bermanja-manja. Siapakah yang pantas ia salahkan atas keadaan ini?

Masih lekat di ingatan Alesya. Sepuluh tahun yang lalu, ia dan Demian dua kakak beradik yang saling menyayangi. Bisa dipastikan, di mana ada Alesya di situ selalu ada Demian. Pun sebaliknya. Selisih usia yang tidak terlalu jauh, membuat mereka terlihat seperti anak kembar beda kelamin. Terlebih, tubuh Demian yang bongsor mampu mengimbangi si sulung Alesya.

"Apa Kak Ale nggak sayang, Demi lagi? Kenapa Demi ditinggal sendiri? Kenapa bunda cuma ngajak Kak Ale?"

Malam itu, Demian yang sedang demam tertidur usai meminum o- bat. Tanpa diberi kesempatan untuk berpamitan, Senja dan Alesya yang diusir dari rumah, pergi tanpa sepengetahuan Demian.

"Pagi itu, saat bangun tidur, Demi nangis nyariin Kak Ale dan bunda."

Tepat dugaan Alesya. Demian pasti kebingungan karena tidak mendapati keberadaan mereka di rumah.

"Demi tanya ayah. Tapi, ayah malah marah dan pergi. Setelahnya, Demi masuk rumah sakit. Dan sejak saat itu, ayah pun jarang pulang. Demi dibiarkan sendirian di rumah dan kesepian," adu Demian sembari melerai pelukan. Mengambil jarak, ia menarik mundur tubuhnya dan sedikit menjauh.

"Makanya, Demi tidak menyangka ayah menemukan kalian. Rasanya, tak sabar untuk segera datang dan memastikan ucapan ayah saat menghubungi Demi semalam."

Alesya membiarkan Demian cerewet seperti biasa saat mereka bersama. Dengan Alesya, Demian yang pendiam bisa lancar berbicara dan mempunyai banyak cerita yang ingin ia sampaikan. Dan sebagai pendengar yang baik, Alesya betah berlama-lama menunggu hingga cerita Demian usai.

Selanjutnya, sosok yang ada di ran- jang, menjadi tujuan Demian kini. Melihat kulit pembungkus tulang dan wajah yang cekung, membuat hatinya hancur.

Ingin Demian mengutuk sang ayah. Kesalahan sepuluh tahun silam, membuatnya harus terpisah dari kedua saudarinya. Bukan hanya Alesya. Pun dengan Qiara yang baru Demian ketahui keberadaannya.

Jika saja mereka bertemu dalam keadaan baik, tentu Demian tidak sesakit ini. Namun, penyakit yang sedang menggerogoti si bungsu memberi sekat buat mereka. Akankah ia bersama Alesya dan Qiara bisa bersama?

Demian bukan lagi lelaki kecil yang manja. Dua bulan lagi, genap tujuh belas tahun usianya. Sekilas cerita sang ayah tentang penyakit si bungsu, cukup untuknya membuat kesimpulan. 'NYAWA QIARA DALAM BA- HAYA'.

Demi kesembuhan Qiara, Demian rela memberikan apa yang dibutuhkan. Baginya, keselamatan sang adik yang utama. Jangankan sumsum tulang, nyawa pun rela ia beri.

"Apa kabar, Sayang?" Sebisa mungkin, Demian menyembunyikan getaran dalam suaranya. Di hadapan Qiara, ia harus terlihat bahagia. Demian berharap, kebahagiaan tersebut mampu menulari Qiara hingga dapat mempercepat proses penyembuhan.

"A ... bang?" Suara Qiara terbata-bata.

"Ya, ini Abang. Mulai hari ini, Dek Qiara harus tahu. Adek itu punya dua kakak, Kak Ale dan Abang Demi." Demian menelan ludah. Sakit. "Selama ini, Kak Ale itu udah curang. Menguasai sendiri Adek Abang yang cantik ini."

Demian kian mendekat. Tangannya, mengusap kulit kepala Qiara yang sebagian besar tidak tertutup helaian rambut. Mendapati sesuatu di tangannya, hati Demian semakin sesak. Segera ia mengecup ubun-ubun Qiara dan menyembunyikan tangisnya di sana.

"Adek pasti sembuh!" Demian menyeka sudut matanya. Setelah dipastikan benar-benar kering dan tidak meninggalkan jejak, barulah ia berani mengangkat kepala.

"Setelah sembuh nanti, Abang akan ajak Dek Qiara ke tempat rahasia kita." Demian merengkuh bahu Alesya. Mencengkram pundak yang nyaris tidak berdaging itu, ia meminjam sedikit kekuatan.

"Dek Qia pasti ingin tahu. Setelah ini, tempat tersebut akan menjadi tempat rahasia dan favorit kita bertiga." Demian menoleh dan mengalihkan tatap pada Alesya. Dan Alesya, tahu tujuan Demian memandang dirinya. Tak lain dan tak bukan untuk sekedar menyembunyikan telaga yang mulai menggenang di manik hitam Demian. "Boleh, 'kan Kak Ale? Dek Qia diajak gabung dan menjadi pasukan kita?"

Belum sempat Alesya menjawab, Demian tiba-tiba sudah merendahkan badan. Membungkuk di samping ran- jang Qiara. Meletakkan kepalanya sedikit berjarak dengan kepala Qiara. P**i yang banjir, segera ia sapu kering.

"Mungkin, Kak Ale akan marah karena Abang sudah membocorkan tempat rahasianya. Padahal, Abang sudah berjanji untuk tidak memberi tahu orang lain. Demi Dek Qia, Abang rela dimarahi Kak Ale," bisik Demian di puncak kepala Qiara.

Bagi Alesya, bisikan yang bisa didengar oleh semua penghuni ruangan tersebut, bukanlah bisikan biasa. Namun, drama yang sengaja Demian mainkan untuk menghibur dirinya sendiri.

On going di kbm, sudah part 34
Judul Jangan Sakiti Ibuku Lagi
Penulis kani_kani30

Kani Kani

Dibangun dengan biaya Rp2 triliun, Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) ternyata menjadi satu-satunya istana kepres...
30/08/2024

Dibangun dengan biaya Rp2 triliun, Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) ternyata menjadi satu-satunya istana kepresidenan di dunia yang dibangun dengan bentuk karya seni.

Desain istana negara yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini sangat identik dan melekat dengan negeri ini karena dilengkapi dengan patung raksasa yang menjadi simbol Negara Indonesia.

Jokowi memilih desain istana yang baru dengan bentuk burung garuda yang membentangkan sayapnya.
Desain ini merupakan rancangan langsung dari seorang seniman seni rupa hebat asal Indonesia, Nyoman Nuarta.

Nyoman mengatakan, terpilihnya bentuk Burung Garuda karena dinilai berkaitan erat dengan identitas Negara Indonesia.

“Desain Istana Garuda yang menjadi kantor presiden ini mengandung bahasa keindahan, keramahtamahan, keteduhan kemandirian, serta kewibawaan sebagai pemimpin bangsa yang besar,” ucap Nuarta dikutip dari website Menparekraf pada 28 Agustus 2024.

Istana Garuda yang baru ini memecahkan rekor sebagai istana presiden pertama di dunia yang dibangun dengan bentuk karya seni yang megah.

Burung Garuda raksasa ini berdiri di wilayah pusat pemerintahan dengan lahan seluas 55,7 Ha serta luas tapak mencapai 334.200 meter persegi.

Sedangkan patung Burung Garuda raksasanya terbuat dari bahan yang kokoh diantaranya, kerangka baja, serta cangkang dari tembaga, kuningan, galyalum serta kaca.

Untuk membangun secara keseluruhan istananya dikeluarkan biaya yang sangat besar mencapai Rp2 triliun.

Istana Kepresidenan terdiri dari bangunan lengkap seperti, lapangan upacara, bangunan istana, kantor presiden, kantor Sekretariat presiden, kantor staf khusus, paviliun presiden, wisma negara, mess paspampres, masjid, museum/dukasi, serta bangunan pendukung lainnya.
Lahan yang digunakan untuk membangun istana ini secara keseluruhan mencapai 100 hektare dengan luas area bangunan hanya 8% saja, sedangkan 92% sisanya akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau.

Pembangunan istana presiden yang baru ini diketahui mempertahankan unsur alam yang memadukan bangunan modern dengan alam terbuka.

Khusus Bangunan Kantor Presiden dibangun di atas lahan 3,5 Ha dengan ketinggian 4 lantai. Kantor Presiden akan berada di tempat teraman yaitu posisi tertinggi dari keseluruhan kawasan.

30/08/2024

P

Aminnn ya allohh
04/08/2024

Aminnn ya allohh

Mbuhhh
28/07/2024

Mbuhhh

Teruntuk ibuku sayangg,
28/07/2024

Teruntuk ibuku sayangg,

28/07/2024
Dengan Dj Acan – Saya baru saja diakui sebagai salah satu penggemar berat mereka! 🎉
27/07/2024

Dengan Dj Acan – Saya baru saja diakui sebagai salah satu penggemar berat mereka! 🎉

22/07/2024

Paham ya Alloh. Selalu sukurii nikmatumu
22/07/2024

Paham ya Alloh. Selalu sukurii nikmatumu

A picture as beautiful as this can't be admired
18/07/2024

A picture as beautiful as this can't be admired

The group
12/07/2024

The group

Sudah tahu pasti.
10/07/2024

Sudah tahu pasti.

Tag :)
09/07/2024

Tag :)

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Eyunk Kazima DiagoforLand, SHueb, Yonex Dharmawan, Eli...
05/07/2024

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Eyunk Kazima DiagoforLand, SHueb, Yonex Dharmawan, Elice Momy Salsabila, Danang Arya Santoso, Meri Hertanto, Tirta Arta, Zam Bronk, Pengeran Bertopi, Iskandar Zulkarnain, Redo Apriansyah, Muhammad Saifizi, Cindy, Fitri Cweimout, Vian Muti, Abdi Putra Tunggal, Syifaa, Agustina Damayanti, Mas Bay Gass Puoll, Febyola, Zakaria Zack, Ninda Anggraini, Manyoel Klatenn, Panjiasmara, Wahyu JehovaJireh, Hadi Minamoto, Tia Chancer, David Setiawan, Amira Putri Amir, Ibunya Dirli Dan Naira, Granelson Jelai Jelai, Marhamah, Rimba Florezz, Umul Wijaya, Kipli, Pudan Silalahi Silalahi, Al Bukakari, Fąrįd Ąñąñdą, Amri Palu, Boni Silalahi, Wahidan Raihan, Ryan Lambino Baluyot, Zahrani Aida, Asri Kirana, Riski Maulana, Deni Setiawan, Alika, Sukiran Kiran, La Arno, Suhaila Damsa

Address

Jalan P. Diponegoro
Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Remixer Musik posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Remixer Musik:

Videos

Share

Category