24/12/2025
Setelah melakukan perundingan sejak April 2025 yang lalu, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menyepakati substansi yang diatur dalam dokumen perundingan perdagangan resiprokal (Agreements on Reciprocal Trade/ART) setelah pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan United States Trade Representative (USTR) Ambassador Jamieson Greer pada Senin (22/12) di Washington D.C.
Hasilnya pada 22 Juli 2025 yang lalu telah diterbitkan Joint Statement yang mengumumkan penurunan tarif resiprokal bagi Indonesia dari 32% menjadi 19 persen, setelah sebelumnya pemerintah Indonesia melakukan perundingan dan engagement yang intensif dengan Pemerintah AS untuk mengatasi berbagai permasalahan perdagangan antar kedua negara.
Melalui perjanjian perdagangan resiprokal, Indonesia berkomitmen untuk memberikan akses pasar untuk produk AS, mengatasi kendala isu-isu hambatan non tarif, serta memperkuat kerja sama perdagangan digital dan teknologi, sementara AS berkomitmen memberikan pengecualian tarif bagi produk ekspor unggulan Indonesia seperti minyak kelapa sawit, cocoa, kopi, dan teh.
βHasil pertemuan ini menjadi hadiah Natal terindah, yang akan membawa kemanfaatan untuk kedua negara,β ungkap Ambassador Greer, dengan target penandatanganan dokumen ART oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump sebelum akhir Januari 2026 di Washington DC.
πΈ: DOK. KEMENKO PEREKONOMIAN