Helikopter Milik Polisi Bantu Evakuasi Korban Tanah Longsor Gorontalo
Polda Gorontalo datangkan Helikopter membantu proses evakuasi korban bencana tanah longsor di Bone Bolango.
Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Desmont Harjendro dalam keterangannya, Polda Gorontalo meminta bantuan satu unit Helikopter dari Mabes Polri untuk memudahkan proses evakuasi.
"Sulitnya medan serta hujan yang masih mengguyur wilayah Provinsi Gorontalo saat ini menjadi hambatan petugas untuk bisa sampai ke Lokasi terjadinya longsor, sehingga Bapak Kapolda Gorontalo meminta bantuan 1 Unit Helikopter berjenis AW 169 Register P-3304 ke Polda Gorontalo untuk mengevakuasi para korban yang masih berada dilokasi kejadian" jelasnya, Selasa (9/7/2024).
Lebih lanjut, Desmont menyampaikan bahwa proses evakuasi tadi pagi berjalan dengan lancar. Sampai saat ini tim DVI Polda Gorontalo masih melakukan proses identifikasi terhadap korban yang sudah ditemukan.
"Bagi keluarga korban yang ingin mengecek diharapkan membawa Foto, sikat/sisir yang terakhir digunakan, baju yang terakhir digunakan, kemudian pengambilan sampel DNA merupakan keluarga terdekat seperti Bapak/Ibu, Kakak/Adik Kandung," terangnya.
Sustainable District Outlook: Ajang Cerita Perjalanan Inovasi dan Transformasi Kabupaten Lestari Menuju Kemandirian di 2045
Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) menggelar Konfrensi Pers ‘Sustainable District Outlook: Transformasi Kabupaten Lestari Menuju Visi Indonesia 2045’ di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Selasa (9/7/2024).
Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) adalah asosiasi pemerintah kabupaten yang dibentuk dan dikelola oleh pemerintah kabupaten demi mewujudkan pembangunan lestari yang menjaga lingkungan dan menyejahterakan masyarakat lewat gotong royong.
2024 International Mayors Forum: Para Walikota Sepakat Mempercepat Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
Para walikota dan pejabat senior dari 63 pemerintah daerah di 33 negara berkumpul di Jakarta selama tiga hari ke depan untuk mendiskusikan cara-cara mempercepat pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal sejak Selasa, (2/7/2024).
Diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Cities and Local Governments in Asia-Pacific (UCLG-ASPAC), koalisi Local 2030, dan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tujuan dari International Mayors’ Forum 2024 adalah untuk menyediakan platform untuk dialog kebijakan dan berbagi pengetahuan mengenai aspek-aspek penting yang berkaitan dengan implementasi Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Diselenggarakan untuk keenam kalinya, Forum edisi tahun ini mengedepankan dialog dan berbagi pengalaman mengenai cara praktis untuk mempercepat implementasi Agenda 2030 melalui pelokalan SDGs dalam enam tahun yang tersisa.
“SDG sangat membutuhkan dorongan dan kita tidak punya waktu lagi,” ujar Navid Hanif, Asisten Sekretaris Jenderal untuk Pembangunan Ekonomi di Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN DESA), mengacu pada laporan kemajuan SDG 2024, yang menemukan bahwa hanya 17% dari target SDGs yang sesuai dengan rencana.
“Pemerintah lokal dan regional adalah harapan kita. Mereka akan mendorong perubahan. Namun, kali ini perubahan tersebut harus berfokus pada perubahan struktural dan sistemik yang sangat penting untuk membawa dunia ke arah masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kota: Penghubung untuk Pembangunan
Lebih dari separuh penduduk dunia sudah tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2018, dan diproyeksikan bahwa lebih dari dua pertiganya akan tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2030. Oleh karena itu, pekerjaan pemerintah daerah dan lokal sangat penting dalam SDG: 65% dari target SDG terkait dengan pekerjaan dan mandat pemerintah daerah – dan oleh
Para Walikota Berkumpul di Jakarta untuk Mempercepat Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
Para walikota dan pejabat senior dari 63 pemerintah daerah di 33 negara berkumpul di Jakarta selama tiga hari ke depan untuk mendiskusikan cara-cara mempercepat pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal sejak Selasa, (2/7/2024).
Diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Cities and Local Governments in Asia-Pacific (UCLG-ASPAC), koalisi Local 2030, dan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tujuan dari International Mayors’ Forum 2024 adalah untuk menyediakan platform untuk dialog kebijakan dan berbagi pengetahuan mengenai aspek-aspek penting yang berkaitan dengan implementasi Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Diselenggarakan untuk keenam kalinya, Forum edisi tahun ini mengedepankan dialog dan berbagi pengalaman mengenai cara praktis untuk mempercepat implementasi Agenda 2030 melalui pelokalan SDGs dalam enam tahun yang tersisa.
“SDG sangat membutuhkan dorongan dan kita tidak punya waktu lagi,” ujar Navid Hanif, Asisten Sekretaris Jenderal untuk Pembangunan Ekonomi di Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN DESA), mengacu pada laporan kemajuan SDG 2024, yang menemukan bahwa hanya 17% dari target SDGs yang sesuai dengan rencana.
“Pemerintah lokal dan regional adalah harapan kita. Mereka akan mendorong perubahan. Namun, kali ini perubahan tersebut harus berfokus pada perubahan struktural dan sistemik yang sangat penting untuk membawa dunia ke arah masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Butter Croissant: A Timeless Pastry Delight
The butter croissant, a quintessential symbol of French patisserie, is much more than just a flaky pastry. With its golden, crescent shape and rich, buttery layers, this delicacy captures the hearts and taste buds of people worldwide. Its history is as layered as the pastry itself, reflecting cultural exchanges, culinary innovation, and a relentless pursuit of perfection in the art of baking.
While the butter croissant is indelibly linked with France, its roots can be traced back to Austria. The ancestor of the croissant, the kipferl, was a simple, crescent-shaped bread roll that dates back to the 13th century. However, it was during the 17th century, after the defeat of the Ottoman Empire at the Battle of Vienna, that the kipferl gained popularity as a celebratory symbol, its crescent shape mimicking the Ottoman flag.
The transformation of the kipferl into the modern croissant occurred in the early 19th century when Austrian officer August Zang opened a Viennese bakery in Paris. His bakery introduced the French public to Viennese pastries, including the kipferl.
The French, with their passion for refinement and culinary art, adopted and adapted the recipe, eventually creating the delicate, layered butter croissant we know today.
The Butter Croissant: A Timeless Delight in French Pastry
The butter croissant, with its golden, flaky exterior and rich, buttery layers, is a hallmark of French culinary craftsmanship. This beloved pastry has captivated the hearts and taste buds of people worldwide, symbolizing indulgence and sophistication.
The story of the croissant begins not in France, but in Austria, with the kipferl—a crescent-shaped bread that dates back to at least the 13th century. The modern croissant emerged in Paris in the 19th century, when Austrian artillery officer August Zang opened a Viennese bakery. Parisians fell in love with the kipferl, which the French adapted into the lighter, layered croissant we know today by incorporating laminated dough techniques.
In France, the butter croissant is more than just a pastry—it is a daily ritual and a symbol of French culinary heritage. Enjoyed with coffee or hot chocolate, croissants are a staple of the French breakfast. The sight of freshly baked croissants in a boulangerie's window is a familiar and comforting part of daily life in France.
Globally, the croissant has become an ambassador of French pastry, with bakeries around the world striving to perfect this delicate treat. Its versatility allows for endless variations, from almond and chocolate-filled versions to savory options with ham and cheese, making it a favorite for any time of day.
The Butter Croissant: A Masterpiece of French Pastry
The butter croissant is more than just a pastry; it is a symbol of French culinary artistry and a beloved breakfast staple around the world. Renowned for its flaky layers, golden crust, and rich, buttery flavor, the croissant is a testament to the skill and precision required in French baking.
While the croissant is synonymous with French cuisine, its origins trace back to Austria. The precursor to the croissant, the "kipferl," was a crescent-shaped bread popular in Vienna since the 13th century.
The modern croissant, however, emerged in France in the 19th century, when Austrian artillery officer August Zang opened a Viennese bakery in Paris in 1839.
His bakery introduced Parisians to the kipferl, which evolved into the lighter, flakier croissant we know today, thanks to French baking techniques and the use of laminated dough.
Pesawat Hercules TNI AU C 130 J Sukses Terjunkan Bantuan Kemanusiaan dari Indonesia di Gaza
Gaza, pelita.co.id - Setelah beberapa hari menunggu perizinan untuk melaksanakan air drop, pesawat Hercules TNI AU C 130 J akhirnya dapat menerjunkan bantuan kemanusiaan di wilayah udara Palestina, Gaza, pada Selasa, (9/4/2024).
“Alhamdulillah, terima kasih atas kerja sama semua pihak yang terlibat dalam kolaborasi yang baik antara TNI dan tentara Jordania ini,” ujar Komandan Misi Pengiriman Bantuan (Dansatgas) Kolonel Pnb Noto Casnoto.
Bantuan kemanusiaan yang diterjunkan ini berupa bahan pangan sebanyak 20 paket dengan berat masing-masing 160 kg, total 3.200 kg.
Penerjunan dilakukan dengan metode low cost low atitude (LCLA). Pesawat berangkat dari King Abdullah II (KA2) Airbase Airport (OJKA) di Zarqa, Yordania, pada pukul 11.36 waktu setempat (15.36WIB) dan mencapai lokasi penerjunan Dropping Zone (DZ) di Gaza pukul 12.50 waktu setempat (16.50 WIB).
Kemudian, pesawat Hercules C130 J (A-1340) dengan mission Commander Kol Pnb Noto Casnoto beserta 26 personel dengan sandi " Solidarity Path Operation," mendarat dalam keadaan aman di King Abdullah II pada pukul 13.47 waktu setempat (17.47 WIB).
Seusai pengiriman, pesawat segera bertolak kembali ke tanah air dengan rencana tiba tanggal 11 April 2024 di Bandara Halim Perdanakusuma.
Pengiriman bantuan via udara ini merupakan hasil dari diplomasi dan hubungan baik antara Indonesia dengan Jordania. Pengiriman tersebut dilakukan sebanyak 2 sorti, diantaranya negara yang terlibat Jordania, Indonesia, Mesir, UEA.
Misi Kemanusiaan Pesawat Hercules TNI AU C 130 J Terjunkan Ribuan Ton Bantuan
Gaza, pelita.co.id - Setelah beberapa hari menunggu perizinan untuk melaksanakan air drop, pesawat Hercules TNI AU C 130 J akhirnya dapat menerjunkan bantuan kemanusiaan di wilayah udara Palestina, Gaza, pada Selasa, (9/4/2024).
“Alhamdulillah, terima kasih atas kerja sama semua pihak yang terlibat dalam kolaborasi yang baik antara TNI dan tentara Jordania ini,” ujar Komandan Misi Pengiriman Bantuan (Dansatgas) Kolonel Pnb Noto Casnoto.
Bantuan kemanusiaan yang diterjunkan ini berupa bahan pangan sebanyak 20 paket dengan berat masing-masing 160 kg, total 3.200 kg.
Penerjunan dilakukan dengan metode low cost low atitude (LCLA). Pesawat berangkat dari King Abdullah II (KA2) Airbase Airport (OJKA) di Zarqa, Yordania, pada pukul 11.36 waktu setempat (15.36WIB) dan mencapai lokasi penerjunan Dropping Zone (DZ) di Gaza pukul 12.50 waktu setempat (16.50 WIB).
Kemudian, pesawat Hercules C130 J (A-1340) dengan mission Commander Kol Pnb Noto Casnoto beserta 26 personel dengan sandi " Solidarity Path Operation," mendarat dalam keadaan aman di King Abdullah II pada pukul 13.47 waktu setempat (17.47 WIB).
Seusai pengiriman, pesawat segera bertolak kembali ke tanah air dengan rencana tiba tanggal 11 April 2024 di Bandara Halim Perdanakusuma.
Pengiriman bantuan via udara ini merupakan hasil dari diplomasi dan hubungan baik antara Indonesia dengan Jordania. Pengiriman tersebut dilakukan sebanyak 2 sorti, diantaranya negara yang terlibat Jordania, Indonesia, Mesir, UEA.
Pesawat Hercules TNI AU C 130 J Terjunkan Ribuan Ton Bantuan Kemanusiaan
Gaza, pelita.co.id - Setelah beberapa hari menunggu perizinan untuk melaksanakan air drop, pesawat Hercules TNI AU C 130 J akhirnya dapat menerjunkan bantuan kemanusiaan di wilayah udara Palestina, Gaza, pada Selasa, (9/4/2024).
“Alhamdulillah, terima kasih atas kerja sama semua pihak yang terlibat dalam kolaborasi yang baik antara TNI dan tentara Jordania ini,” ujar Komandan Misi Pengiriman Bantuan (Dansatgas) Kolonel Pnb Noto Casnoto.
Bantuan kemanusiaan yang diterjunkan ini berupa bahan pangan sebanyak 20 paket dengan berat masing-masing 160 kg, total 3.200 kg.
Penerjunan dilakukan dengan metode low cost low atitude (LCLA). Pesawat berangkat dari King Abdullah II (KA2) Airbase Airport (OJKA) di Zarqa, Yordania, pada pukul 11.36 waktu setempat (15.36WIB) dan mencapai lokasi penerjunan Dropping Zone (DZ) di Gaza pukul 12.50 waktu setempat (16.50 WIB).
Kemudian, pesawat Hercules C130 J (A-1340) dengan mission Commander Kol Pnb Noto Casnoto beserta 26 personel dengan sandi " Solidarity Path Operation," mendarat dalam keadaan aman di King Abdullah II pada pukul 13.47 waktu setempat (17.47 WIB).
Seusai pengiriman, pesawat segera bertolak kembali ke tanah air dengan rencana tiba tanggal 11 April 2024 di Bandara Halim Perdanakusuma.
Pengiriman bantuan via udara ini merupakan hasil dari diplomasi dan hubungan baik antara Indonesia dengan Jordania. Pengiriman tersebut dilakukan sebanyak 2 sorti, diantaranya negara yang terlibat Jordania, Indonesia, Mesir, UEA.
Ribuan Ton Bantuan Kemanusiaan dari Indonesia Sukses Diterjunkan
Gaza, pelita.co.id - Setelah beberapa hari menunggu perizinan untuk melaksanakan air drop, pesawat Hercules TNI AU C 130 J akhirnya dapat menerjunkan bantuan kemanusiaan di wilayah udara Palestina, Gaza, pada Selasa, (9/4/2024).
“Alhamdulillah, terima kasih atas kerja sama semua pihak yang terlibat dalam kolaborasi yang baik antara TNI dan tentara Jordania ini,” ujar Komandan Misi Pengiriman Bantuan (Dansatgas) Kolonel Pnb Noto Casnoto.
Bantuan kemanusiaan yang diterjunkan ini berupa bahan pangan sebanyak 20 paket dengan berat masing-masing 160 kg, total 3.200 kg.
Penerjunan dilakukan dengan metode low cost low atitude (LCLA). Pesawat berangkat dari King Abdullah II (KA2) Airbase Airport (OJKA) di Zarqa, Yordania, pada pukul 11.36 waktu setempat (15.36WIB) dan mencapai lokasi penerjunan Dropping Zone (DZ) di Gaza pukul 12.50 waktu setempat (16.50 WIB).
Kemudian, pesawat Hercules C130 J (A-1340) dengan mission Commander Kol Pnb Noto Casnoto beserta 26 personel dengan sandi " Solidarity Path Operation," mendarat dalam keadaan aman di King Abdullah II pada pukul 13.47 waktu setempat (17.47 WIB).
Seusai pengiriman, pesawat segera bertolak kembali ke tanah air dengan rencana tiba tanggal 11 April 2024 di Bandara Halim Perdanakusuma.
Pengiriman bantuan via udara ini merupakan hasil dari diplomasi dan hubungan baik antara Indonesia dengan Jordania. Pengiriman tersebut dilakukan sebanyak 2 sorti, diantaranya negara yang terlibat Jordania, Indonesia, Mesir, UEA.