02/01/2025
Hewan Khas Jawa :
Pulau Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia. Ini menyebabkan banyaknya lahan-lahan penghijauan yang mulai berkurang di Pulau Jawa. Tak heran jika banyak sekali hewan khas Jawa yang semakin berkurang populasinya. Anda mungkin justru tidak tahu jika hewan-hewan berikut ini merupakan hewan khas Jawa. Berikut beberapa di antarannya
Pulau Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia. Ini menyebabkan banyaknya lahan-lahan penghijauan yang mulai berkurang di Pulau Jawa. Tak heran jika banyak sekali hewan khas Jawa yang semakin berkurang populasinya. Anda mungkin justru tidak tahu jika hewan-hewan berikut ini merupakan hewan khas Jawa. Berikut beberapa di antaranya.
1. Macan Tutul Jawa
Macan tutul jawa merupakan salah satu hewan khas Jawa yang sudah terancam punah. Oleh masyarakat sekitar, macan ini juga sering disebut dengan macan kumbang. Memiliki corak khas seperti macan tutul pada umumnya, macan ini menjadi satwa endemik Provinsi Jawa Barat.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, jumlah macan tutul yang ada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak pada tahun 2023 adalah sebanyak 48 hingga 52 ekor saja. Punahnya macan tutul ini tidak lain karena berkurangnya lahan yang digunakan sebagai tempat hidup atau habitat.
2. Badak Jawa
Badak jawa memiliki ciri khas yaitu adanya satu cula di bagian kepalanya. Cula ini biasanya tumbuh pada badak jantan. Beberapa badak betina juga terlihat memiliki cula namun dengan ukuran yang lebih kecil daripada badak jantan. Memiliki warna tubuh dominasi abu-abu, kulit badak terbilang tebal dan membentuk lipatan. Ukuran badak jawa juga lebih besar jika dibandingkan dengan badak sumatera.
Satwa ini sangat menyukai hutan hujan dataran rendah dan rawa-rawa. Di Pulau Jawa sendiri, badak jawa masih bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon. Pada tahun 2022, tercatat masih terdapat 77 ekor badak jawa yang ditemukan di taman nasional ini.
3. Banteng Jawa
Sesuai dengan namanya, hewan yang masih berkerabat dekat dengan sapi ini hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Beberapa tempat di Jawa yang masih mengupayakan pelestarian banteng jawa ini adalah Taman Nasional Ujung Kulon, Alas Purwo, dan Taman Nasional Baluran.
Banteng jawa memiliki ciri fisik yang cukup mudah untuk dikenali. Hewan ini memiliki tandung yang cukup besar dan bulu tubuhnya yang didominasi warna cokelat gelap kehitaman. Namun, banteng betina biasanya berwarna cokelat muda atau merah bata.
4. Owa Jawa
Hewan dengan nama ilmiah Hylobates moloch ini merupakan salah satu hewan endemik Pulau Jawa. Primata yang satu ini tidak memiliki ekor, dengan tubuh yang lebih ramping dan tangan yang lebih panjang dari dari tubuhnya. Tangannya yang panjang dimanfaatkan untuk bergelantungan dan berpindah dari pohon ke pohon.
Owa Jawa hidup secara berkelompok dalam kelompok yang kecil. Ketika dewasa, owa jawa akan memisahkan diri dari kelompoknya dan membentuk kelompok kecil yang baru. Untuk menandai daerahnya, owa jawa betina biasanya akan mengeluarkan suara khas dengan lantang. Suara tersebut bahkan bisa terdengar dari jarak 1 km. Sayangnya, hewan ini dinyatakan terancam punah oleh IUCN.
5. Elang Jawa
Elang jawa merupakan hewan yang identik dengan lambang negara indonesia, yaitu Garuda. Hewan khas Jawa ini sendiri merupakan hewan endemik Pulau Jawa. Memiliki bulu berwarna cokelat keemasan dan jambul di kepalanya, membuat elang jawa memiliki ciri yang sangat khas. Burung ini sendiri tersebar dari ujung barat ke ujung timur Pulau Jawa.
Sama seperti spesies elang lainnya, elang jawa juga memiliki penglihatan yang sangat tajam. Di alam bebas, ia mampu menarget mangsanya dari ketinggian. Biasanya, tupai, bajing, kalong, musang, hingga anak monyet menjadi sasaran mangsanya.
Saat ini, diperkirakan jumlah elang jawa ada sekitar 700 ekor. Meningkatkan jumlah elang jawa terbilang cukup sulit karena dalam 2 tahun, elang jawa betina hanya bisa bertelur satu buah saja.
6. Surili Jawa
Primata yang satu ini merupakan salah satu jenis endemik Pulau Jawa. Memiliki ekor panjang dengan kepala bulat, surili memiliki warna bulu yang didominasi oleh warna abu-abu kehitaman. Surili jawa merupakan hewan herbivora yang mencari dedaunan, buah, dan biji-bijian untuk bertahan hidup.
Surili merupakan primata yang hidup secara berkelompok. Jumlah anggota kelompoknya sendiri antara 3 hingga 12 ekor. Hewan ini juga terkenal cukup sensitif dengan kehadiran manusia. Tak heran jika saat ini surili sudah terancam punah karena meningkatnya aktivitas manusia di habitat aslinya.
7. Kukang Jawa
Hewan khas Jawa ini dikenal memiliki beragam nama seperti Muka, Malu-Malu, Aeud, hingga Oces. Nama tersebut tentunya tergantung daerah habitat dari kukang jawa ini. Persebaran kukang jawa sendiri yaitu dari Jawa Barat hingga Jawa Tengah.
Hewan nokturnal ini menyukai hutan sekunder, perkebunan, hingga batas-batas tertentu di dalam hutan primer, sebagai tempat tinggalnya. Memiliki alat gerak yang cukup unik, kukang jawa membutuhkan pohon-pohon yang memiliki kanopi yang saling terhubung untuk bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Untuk bertahan hidup, kukang jawa mencari makan berupa getah kayu, nektar bunga, serangga, dan beberapa buah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Sayangnya, berkurangnya lahan hidup atau habitat membuat kukang jawa terancam punah. Selain karena habitatnya yang semakin terbatas, kukang jawa juga banyak diburu untuk diperjualbelikan sebagai hewan peliharaan. Ini menjadi alasan mengapa kukang jawa saat ini telah dilindungi undang-undang.
8. Landak Jawa
Anda mungkin sudah tidak asing dengan hewan yang satu ini. Landak jawa merupakan hewan berduri yang banyak ditemukan di dataran rendah, hutan, hingga daerah pertanian. Seluruh tubuh landak dipenuhi oleh duri-duri halus, kecuali pada bagian telinga, telapak kaki, mulut, dan juga hidung. Duri di tubuh landak akan berdiri saat ia merasa terancam.
Untuk hidup, landak jawa biasanya mencari makan berupa sayuran, akar, ranting, buah, hingga rumput. Uniknya, ia juga sering menggerogoti kayu maupun batu untuk mengurangi pertumbuhan gigi.
Sayangnya, populasi landak jawa semakin berkurang karena kehilangan habitat atau tempat tinggal. Landak jawa sendiri saat ini merupakan hewan dengan status dilindungi oleh pemerintah.
9. Lutung Jawa
Lutung jawa memiliki warna tubuh hitam pekat dengan perut besar dan menggelambir ke bawah. Hewan ini menghabiskan waktunya di atas pohon dalam suatu kelompok kecil. Jumlah anggota kelompok biasanya sekiat 6 hingga 7 ekor. Primata ini memiliki ekor yang cukup panjang.
Lutung jawa yang masih muda biasanya memiliki warna bulu yang didominasi warna oranye. Bulu tersebut nantinya akan berganti menjadi hitam seiring pertumbuhan. Sayangnya, populasi lutung jawa semakin menurun mengingat sudah sangat berkurangnya habitat asli dari hewan ini.
10. Burung Kepodang Emas
Burung kepodang emas atau yang dikenal juga dengan Black Naped Oriole merupakan salah satu burung berkicau yang dijadikan sebagai maskot fauna Jawa Tengah. Burung ini sudah sangat terkenal di kalangan pecinta burung berkicau karena memiliki suara yang merdu dan warna bulu yang indah.
Bulu burung kepodang emas di dominasi oleh warna kuning dengan tambahan warna hitam di bagian sayap dan ekor. Paruhnya sendiri berwarna merah muda. Burung kepodang emas jantan biasanya memiliki suara yang lebih merdu dan nyaring dibandingkan dengan betinanya. Secara global, burung ini sendiri spesiesnya tidak terancam punah dan tidak dilindungi di Indonesia. Ini menjadi alasan mengapa burung ini masih bisa dipelihara oleh masyarakat.
Mengenal hewan-hewan khas Jawa tentunya menambah pengetahuan kita akan kekayaan fauna Indonesia yang beragam. Anda tentunya perlu turut serta dalam membantu menjaga lingkungan agar hewan-hewan tersebut tidak terancam kepunahan.