TV Perwira Bangsa

TV Perwira Bangsa Channel yang menyuarakan tema-tema | Kemanusiaan | Ketuhanan | Keislaman | Keindonesiaan | Kebangsaan

Menembus Batas Tantangan: Kisah Inspiratif Juara Kejurnas Tinju Amatir I Ali Haidar I Seri  #14Perjalanan inspiratif Ali...
11/08/2023

Menembus Batas Tantangan: Kisah Inspiratif Juara Kejurnas Tinju Amatir I Ali Haidar I Seri #14

Perjalanan inspiratif Ali Haidar dalam dunia olahraga tinju amatir adalah kisah menarik yang menginspirasi melawan segala rintangan dan batas. Dari masa kecil yang penuh perjuangan melawan penyakit hingga menjadi juara dalam Kejurnas Tinju Amatir, Ali Haidar membagikan pengalaman dan pemahamannya tentang arti sejati dari semangat juang dan dedikasi yang tak tergoyahkan.

Lewat perbincangan eksklusif ini, kita menyusuri langkah-langkah penuh ketekunan yang membawa Ali Haidar melewati batasan-batasan fisiknya. Bagaimana ia mengubah tantangan menjadi peluang tumbuh, dan melalui latihan keras, ia membuktikan bahwa apa yang kita tanamkan dalam latihan adalah yang akan kita tuai dalam pertandingan sebenarnya.

Namun, perjalanan Ali Haidar tidak hanya tentang tinju. Dia berbicara tentang pentingnya keluarga dan lingkungan dalam membentuk karakternya, serta pandangannya tentang peran olahraga dalam membentuk generasi muda yang bersemangat dan berani menghadapi tantangan masa depan.

Saksikanlah kisah inspiratif Ali Haidar yang penuh semangat dan kesungguhan dalam mengatasi setiap rintangan hidupnya. Mari bergabung dalam perjalanan luar biasa ini dan temukan semangat juara yang menggelora di dalam diri kita masing-masing. 🔥👊

Dukung selalu tayangan TV Perwira Bangsa dengan cara subscribe, like, comment and share.

Perjalanan inspiratif Ali Haidar dalam dunia olahraga tinju amatir adalah kisah menarik yang menginspirasi melawan segala rintangan dan batas. Dari masa keci...

28/07/2023

Kehadiran Pakar Instan & Ancaman Konflik Sosial I Rumail Abbas I Seri #13 https://www.youtube.com/watch?v=LUpih6EPRC0&t=433s

Di era digital muncul gejala yang cukup masif dimana masyarakat terlalu percaya diri dan merasa serba tahu hanya karena mereka dapat mengakses informasi lewat internet. Tiba-tiba banyak bermunculan orang yang merasa dirinya ahli (pakar mendadak-instan). Mereka mengabaikan pendapat para pakar yang kompeten dibidangnya, menyangkal informasi yang valid hanya dengan informasi dan referensi terbatas. Pendapat mereka ini bahkan seringkali bertentangan dengan paradigma pengetahuan yang telah mapan.

Di media sosial polemik, cek-cok, diskursus adalah hal yang lumrah-sebuah fenomena umum. Hanya saja yang mengkhawatirkan kita polarisasi pendapat dalam beberapa kasus telah bergeser dari pertarungan ide dan argumen menjadi ujaran kebencian dan sikap rasisme yang menghadirkan konflik sosial di ruang publik.

Nara sumber TV Perwira Bangsa kali ini, Gus Rumail Abbas, Aktivis NU, peneliti dari Gusdurian, yang terlibat dalam banyak penelitian terkait resolusi konflik membincangkan seputar literasi kepakaran dan dampaknya. Bagi Gus Rumail, di era digital publik seharusnya bisa menempatkan diri menyikapi berbagai informasi. Masyarakat awam seharusnya "merasa tahu diri" dan merujuk pada pakar terlebih dahulu bila mendapatkan informasi teknis terkait sebuah pengetahuan. Simak dan ikuti dialog lengkapnya dalam tayangan ini.

Dukung selalu tayangan TV Perwira Bangsa dengan cara subscribe, like, comment and share.

"Content is King-Angle Makes Difference" channel yang menyuarakan | Kemanusiaan | Ketuhanan | Keislaman | Keindonesiaan | Kebangsaan

Temui konten TV Perwira Bangsa di sosial media lainnya. https://linktr.ee/tvperwirabangsa

Hak Asasi Manusia (HAM) sifatnya universal, namun kita sering mendengar adanya pemilahan dalam dua kutub dikotomis: HAM ...
20/04/2023

Hak Asasi Manusia (HAM) sifatnya universal, namun kita sering mendengar adanya pemilahan dalam dua kutub dikotomis: HAM versi Barat dan versi Timur (termasuk didalamnya Islam). Padahal dalam perumusan Deklarasi HAM Universal pada 10 Desember 1948, beberapa negara Asia dan Timur Tengah termasuk di dalamnya Iran, Irak, Syria, Libanon, Pakistan, Malaysia, Indonesia, Uni Emirat Arab, bahkan Saudi Arabia lewat para diplomatnya terlibat aktif berpartisipasi dalam perumusan komite ketiga deklarasi universal HAM tahun 1948 tersebut.

Dalam perjalanan sejarahnya kemudian, di masa perang dingin, HAM menjadi alat atau instrumentasi untuk mengintervensi negara lain. Atas nama HAM beberapa invasi ilegal seperti perang Afghanistan, Vietnam, Irak menjadi alat politik negara adi kuasa mengintervensi sebuah negara.

Nara sumber TV Perwira Bangsa kali ini, Usman Hamid, aktivis HAM dan Direktur Amnesty International dalam dialog singkat ini membincangkan seputar HAM dan dinamikanya, baik yang terjadi di luar negeri maupun dalam negeri. Bagi Usman, penghargaan atas HAM harus melampaui nilai – nilai nasionalisme dan lainnya. Menurutnya tak bisa dibenarkan atas nama kedaulatan sebuah negara kemudian kita bisa bebas melakukan pelanggaran HAM. Simak dan ikuti dialog lengkapnya dalam tayangan ini https://www.youtube.com/watch?v=2XTF5h9Hg68

Dukung selalu tayangan TV Perwira Bangsa dengan cara subscribe, like, comment and share.

"Content is King-Angle Makes Difference" channel yang menyuarakan | Kemanusiaan | Ketuhanan | Keislaman | Keindonesiaan | Kebangsaan

Temui konten TV Perwira Bangsa di sosial media lainnya. https://linktr.ee/tvperwirabangsa

13/03/2023

Di tengah keterbelahan di ruang publik, siapa pun yang mengemban amanat mengelola pemerintahan agenda utama menyatukan rakyat Indonesia.

Bagaimana mengukur keberhasilan pemerintahan di Indonesia-saat ini dibawah pemerintahan Jokowi? Apa yang menjadi dasar d...
13/03/2023

Bagaimana mengukur keberhasilan pemerintahan di Indonesia-saat ini dibawah pemerintahan Jokowi? Apa yang menjadi dasar dan ukurannya? Inilah sebuah pertanyaan menggugah yang memberikan kesadaran kita sebagai bangsa Indonesia merenungkan kembali cita – cita dan semangat zaman para pendiri bangsa merumuskan tujuan berdirinya negara dan bangsa yang besar ini.

Eros Djarot, budayawan, aktivis politik yang menjadi tamu TV Perwira Bangsa kali ini mendedah dan memberikan catatan secara “radikal’ kondisi bangsa Indonesia saat ini yang menurutnya tengah mengalami kemunduran peradaban, krisis ahlak dan moralitas. Meski harus diakui pemerintahan Jokowi telah berhasil membangun infrastruktur secara masif di berbagai wilayah, namun menurutnya dari sisi immaterial, membangun peradaban, sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa, dengan tegas Eros menyatakan pemerintahan saat ini belum berhasil dan kondisinya sangat mengkhawatirkan. Ikuti dialog lengkapnya. https://www.youtube.com/watch?v=1ZezuCvP204

Dukung selalu tayangan TV Perwira Bangsa dengan cara subscribe, like, comment and share.

"Content is King-Angle Makes Difference" channel yang menyuarakan | Kemanusiaan | Ketuhanan | Keislaman | Keindonesiaan | Kebangsaan

Temui konten TV Perwira Bangsa di sosial media lainnya. https://linktr.ee/tvperwirabangsa

PERS DI ERA DIGITAL: ANCAMAN POLITIK DAN KEPENTINGAN PUBLIK I HEYDER AFFAN I SERI  #10Disrupsi teknologi digital telah m...
17/02/2023

PERS DI ERA DIGITAL: ANCAMAN POLITIK DAN KEPENTINGAN PUBLIK I HEYDER AFFAN I SERI #10

Disrupsi teknologi digital telah menghempas banyak sektor termasuk dunia pers. Pers konvensional (media cetak) banyak yang telah gulung tikar, tergantikan media online yang menawarkan kecepatan. Lebih dari itu di era baru digital ini, publik yang dahulu hanya konsumen (user), pembaca pasif, kini bisa menjadi pelaku aktif atau narasumber yang bebas menyuarakan sikapnya serta menjadi pengawas media lewat beragam platform sosial media yang tersedia.

Berbeda dengan media cetak yang harus melewati proses editorial ketat dan mematuhi kode etik jurnalistik, sebaliknya informasi dari media online seringkali kurang akurat, mengabaikan kebenaran informasi (validitas) demi mengejar kecepatan, traffic dan viralitas. Akibatnya banyak kita temui mis-informasi (yang tak berhubungan tapi dikaitkan), disinformasi (informasi salah dll), mal-informasi (hoax, ujaran kebencian dll). Tentu saja ini sangat merugikan dan mengancam kehidupan sosial masyarakat dan ruang publik.

Dialog TV Perwira Bangsa kali ini membincangkan seputar pers dan media di Indonesia di era digital dengan nara sumber Heyder Affan, wartawan senior BBC Indonesia. Affan (panggilan akrabnya), membagikan pengalamannya selama 2 dekade menjadi wartawan di Radio BBC Siaran Indonesia yang memiliki basis pendengar cukup besar. Namun setelah 73 tahun BBC Radio Indonesia mengudara, akhirnya di awal tahun 2023 harus tutup juga, sebagai dampak dan adaptasi disrupsi tersebut. Selain itu ia juga menyinggung situasi dan kondisi pers Indonesia yang kini sebagian dimiliki para pemimpin politik. Menurutnya publik harus terus mengawasi independensi pemberitaan dari pers tersebut serta tantangan pers di era digital, dan persoalan lain yang menurutnya masih menjadi PR (pekerjaan rumah) terhadap kebebasan pers di Indonesia. Di tengah kompleksitas tersebut, Affan mencoba menawarkan solusi bagi pelaku media yang ia sebut dengan "jurnalisme lambat" (slow journalism) sebagai pertanggungjawaban kepada publik mendapatkan informasi yang valid. Simak terus dialongnya. https://www.youtube.com/watch?v=itjlSKix2PQ

Bagi bangsa Indonesia keturunan Arab, nasionalisme atau kecintaan dan bakti terhadap tanah air Indonesia sudah final. Su...
03/02/2023

Bagi bangsa Indonesia keturunan Arab, nasionalisme atau kecintaan dan bakti terhadap tanah air Indonesia sudah final. Sumpah Pemuda Arab tahun 1934 di Semarang, yang dihadiri berbagai kelompok bangsa Indonesia keturunan Arab telah meneguhkan komitmen mereka menjadi bagian dari kesatuan bangsa Indonesia, sama halnya dengan suku bangsa lainnya seperti Jawa, Sunda, Batak dll. Selain itu ada begitu banyak tokoh-tokoh dari bangsa Indonesia keturunan Arab yang terlibat aktif dalam pergerakan kemerdekaan serta ikut mengangkat senjata dalam perang fisik mengusir penjajah.

Tayangan ini adalah lanjutan dialog TV Perwira Bangsa dengan Nabil A Karim Hayaze’, Direktur Yayasan Menara Center for Study in Indonesia, sebuah lembaga yang banyak meneliti dan mengkaji seputar sejarah dan peran bangsa Indonesia keturunan Arab di Indonesia. Pada bagian kedua ini, Nabil menegaskan keragamanan sikap, afiliasi politik, dll dari bangsa Indonesia keturunan Arab. "Bangsa indonesia keturunan Ararb bukan satu warna, tapi berwarna-warni', ujarnya. Selain itu ia juga memberikan catatan penting kepada masyararkat untuk bersikap adil menilai aktifitas yang dilakukan masing-masing anak bangsa. Penilaianya pada kapasitas dan kemampuan, bukan menonjolkan dan meributkan etnisitasnya seperti yang belakangan ini ramai di dengungkan di jagat digital.

Simak terus dialongnya. Dukung selalu tayangan TV Perwira Bangsa dengan cara subscribe, like, comment and share.

https://www.youtube.com/watch?v=4lEjjpQGGmc&t=799s

03/02/2023

Leluhur warga Indonesia keturunan Arab dari Hadhramaut ke Indonesia dengan kapal berbiaya mahal

Diaspora Hadhrami atau penyebaran orang-orang asal Hadhramaut, sebuah tempat yang kini menjadi salah satu wilayah di neg...
03/02/2023

Diaspora Hadhrami atau penyebaran orang-orang asal Hadhramaut, sebuah tempat yang kini menjadi salah satu wilayah di negara Yaman, ke Indonesia sempat menimbulkan polemik. Sebagian pihak beranggapan bahwa leluhur warga Indonesia keturunan Arab tersebut dianggap sebagai para pelarian politik, orang-orang miskin yang mencari penghidupan di tempat yang baru di Nusantara dll. Lebih jauh kemudian para “hadhrami”, sebutan para peneliti untuk membedakan mereka dengan keturunan Arab dari negara lain, lalu hidup secara turun temurun menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembentukan negara dan bangsa Indonesia.

Tamu TV Perwira Bangsa kali ini, Nabiel A. Karim Hayaze’, peneliti dan pemerhati masalah sejarah keturunan Arab, membeberkan fakta, argumentasi dan perspektif baru seputar diaspora dan warga Indonesia, keturunan Arab di Indonesia. Simak dialognya.

https://www.youtube.com/watch?v=c0dsKoGOcy4&t=196s

Sebagai rumah besar bersama antar bangsa dan negara, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi tempat yang paling represe...
14/01/2023

Sebagai rumah besar bersama antar bangsa dan negara, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi tempat yang paling representative membicarakan berbagai isu dan persoalan yang terjadi diantara negara-negara. Meskipun banyak kesepakatan dan resolusi yang dihasilkan belum dapat menyelesaikan secara penuh berbagai konflik yang terjadi, namun keberadaan dan peran PBB dalam upaya mencari solusi berbagai persoalan dunia telah menjadi bagian perjalanan bangsa pasca Perang Dunia II.

Simak dialognya di https://www.youtube.com/watch?v=AjwyxD7Z-ss&t=57s

Keterlibatan Indonesia dalam diplomasi di PBB memiliki track record yang sangat baik. Prinsip dasar sikap politik Indonesia yang menentang penjajahan dan bebas aktif menjadi pegangan para diplomat Indonesia dalam berbagai forum yang terjadi di PBB. Tamu Perwira Bangsa kali ini, Vahd Nabyl A. Mulachela, seorang diplomat muda Indonesia, membagikan pengalamannya selama bertugas di PBB dan berdiskusi seputar diplomasi Indonesia di kancah internasional.

Temui konten TV Perwira Bangsa di sosial media lainnya.

"Content is King-Angle Makes Difference" channel yang menyuarakan | Kemanusiaan | Ketuhanan | Keislaman | Keindonesiaan | Kebangsaan

https://linktr.ee/tvperwirabangsa

Tak dapat dipungkiri, Haddad Alwi adalah seorang legend dalam menyanyikan lagu-lagu berteman shalawat. Dia yang membawa ...
04/01/2023

Tak dapat dipungkiri, Haddad Alwi adalah seorang legend dalam menyanyikan lagu-lagu berteman shalawat. Dia yang membawa shalawat menjadi akrab bagi masyarakat perkotaan.
Shalawat adalah bahasa cinta yang tidak disampaikan dari telinga ke telinga, tetapi dari hati ke hati. Saksikan podcast TV Perwira Bangsa kali ini dengan sang maestro dan legend shalawat, Haddad Alwi.

Saksikan dialog TV Perwira Bangsa dengan Haddad Alwi, seputar shalawat dan pesan perdamaian.

https://www.youtube.com/watch?v=5uGbtWqdbZw

Temui konten TV Perwira Bangsa di sosial media lainnya.
"Content is King-Angle Makes Difference" channel yang menyuarakan | Kemanusiaan | Ketuhanan | Keislaman | Keindonesiaan | Kebangsaan

28/12/2022

Kisah masa kecil dan momen 30 menit yang mengubah perjalanan hidup dan karir DR Vivi Alatas, ekonom, CEO Asakreativita, menghantarkannya kuliah di Princeton University, Amerika Serikat, dan bekerjasama membantu para ekonom peraih hadiah nobel bidang ekonomi. Ikuti dialog dan kisah lengkapnya di Youtube Channel TV Perwira Bangsa

Jumpa lagi dengan TV Perwira Bangsa. Kali ini kita akan berbincang-bincang dengan ekonom, peneliti kemiskinan dan ketimp...
28/12/2022

Jumpa lagi dengan TV Perwira Bangsa. Kali ini kita akan berbincang-bincang dengan ekonom, peneliti kemiskinan dan ketimpangan, Vivi Alatas. Perbincangan kita bukan hanya tentang bagaimana serangkaian ‘kebetulan’ yang tanpa disadari mendorongnya menjadi peneliti ketimpangan, tetapi juga tentang berbagai kendala dan terobosan yang perlu diambil dalam bersama mengatasi ketimpangan. Vivi menekankan dan menguraikan bagaimana setiap orang punya peranan dalam mengatasi masalah ketimpangan. Simak dialognya di Channel TV Perwira Bangsa https://bit.ly/3jmR1v5

Temui konten TV Perwira Bangsa di sosial media lainnya.
"Content is King-Angle Makes Difference" channel yang menyuarakan | Kemanusiaan | Ketuhanan | Keislaman | Keindonesiaan | Kebangsaan

https://linktr.ee/tvperwirabangsa

Untuk memahami beberapa makna teks dalam narasi Islam memerlukan seperangkat ilmu pengetahuan yang memadai dan relevan d...
19/12/2022

Untuk memahami beberapa makna teks dalam narasi Islam memerlukan seperangkat ilmu pengetahuan yang memadai dan relevan dengannya (grammatikal Arab dll), karena beberapa teks tersebut secara bersamaan memiliki pemaknaan secara umum, dan sekaligus juga khusus. Seperti perintah jihad-memerangi kaum kafir. Dalam beberapa kesempatan kata jihad berlaku umum, sehingga ia haruslah dipahami (menyesuaikan) dalam konteks yang khusus. Dimana perintah itu hanya berlaku bila pihak luar tersebut melancarkan serangan. Konteks jihad adalah pembelaaan diri (defend), mempertahankan jiwa dan raga yang merupakan kewajiban. Namun akibat kekeliruan dan ketidakpahaman sekelompok dari kaum muslimin, terutama kalangan radikal dan ekstrim, akhirnya terjadi pembajakan terhadap teks dan narasi damai, menjadi narasi ekstrimisme.

KH Mukti Ali, tamu TV Perwira Bangsa kali ini mendedah seputar persoalan Islam moderat di tengah penafsiran sekelompok kalangan radikal dan ekstrimisme terhadap beberapa narasi Islam yang sering disalah tafsirkan seperti jihad dll. Menurutnya, nilai-nilai luhur ajaran Islam di dalamnya melekat nilai moderat (wasathiyyah), sikap yang berada di tengah-tengah, di antara nilai ekstrim pengabaian, dan ekstrim di sebelahnya-sikap yang berlebihan. Simak dialog lengkapnya.

https://youtu.be/0pyHo0zwTgk

Undang-Undang Penodaan Agama (Blasphemy Law) adalah salah satu UU yang penerapannya penuh dengan drama & kontroversi di ...
06/12/2022

Undang-Undang Penodaan Agama (Blasphemy Law) adalah salah satu UU yang penerapannya penuh dengan drama & kontroversi di Indonesia. Telah banyak korban dari berbagai kalangan yang terkena dampaknya, mulai dari seorang ibu yang tinggal di sebuah kampung, penceramah agama, mantan pejabat, hingga sosok setingkat gubernur aktif sekalipun ikut terseret. Kasus-kasusnya telah banyak menyita perhatian besar dari kalangan masyarakat.

UU ini sendiri memiliki sejarah panjang. Sejak diterbitkan pertama kali di masa pemerintahan Soekarno di tahun 1965, saat konfigurasi politik dan demokrasi terpusat pada presiden (demokrasi terpimpin), selama 35 tahun periode tersebut relatif minim dengan kasus. Dalam catatan hanya sejumlah beberapa orang saja terkena. Namun di era reformasi, dalam kurun 20 tahun-an saja jumlah yang terkena dampaknya dengan UU ini telah melonjak hingga mencapai ratusan orang. Tentu saja hal ini sangat mengkhawatirkan dan mengancam kehidupan bermasyarakat.

Bagian akhir dialog Channel TV Perwira Bangsa dengan Dr. Zainal Abidin Bagir, Phd, ini mengulas UU Penodaan agama dari beberapa perspektif. Tentang inkonsistensi penerapan UU yang telah menjerat dan menimbulkan banyak korban serta lainnya. Ia juga memberi beberapa catatan penting agar pemerintah segera merevisi UU ini, meskipun konstitusional menurut Mahkamah Konstitusi namun berpotensi diskriminatif.



"Content is King-Angle Makes Difference".

TV Perwira Bangsa adalah channel yang menyuarakan | Kemanusiaan | Ketuhanan | Keislaman | Keindonesiaan | Kebangsaan

Temui kami juga di :
https://linktr.ee/tvperwirabangsa

Terorisme tetap menjadi ancaman besar di banyak negara. Terorisme akan terus bermetamorfosa. Ruang digital misalnya tela...
05/12/2022

Terorisme tetap menjadi ancaman besar di banyak negara. Terorisme akan terus bermetamorfosa. Ruang digital misalnya telah termanfaatkan oleh para teroris meningkatkan jumlah pendukung dan simpatisan. Beberapa penelitian di berbagai jurnal menyebutkan bahwa dorongan (motif) pelaku tindak terorisme adalah multi faktor. Bisa karena persoalan sosial, ekonomi, ideologi, geopolitik, transnasional dll. Itu sebabnya penanganan deradikalisasi pun beragam pendekatan dan metode yang terus harus adaptif terhadap perkembangan yang ada.

TV Perwira Bangsa mengundang Shoffa Ihsan, yang akrab dipanggil dengan nama "Gus Shoffa Ihsan", seorang koordinator penggiat literasi dan marbot dari RUDALKU (Rumah Daulat Buku) yang terlibat melakukan banyak aktivitas deradikalisasi lewat kegiatan literasi, mendiskusikan tentang persoalan di seputar terorisme. Beliau banyak bertutur, meski cukup panjang, dialognya mengalir dan santai. Sangat menarik dan patut menjadi perhatian bersama. Simak dialognya.

Temui kami di sosial media lainnya.

https://linktr.ee/tvperwirabangsa

Address

Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when TV Perwira Bangsa posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to TV Perwira Bangsa:

Videos

Share