Penerbit Anagram

Penerbit Anagram Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Penerbit Anagram, Publisher, Jakarta.

Saling Silang Suara, Book Talk Apakah Membenci Hidup Sama dengan Mencintai Kematian karya Nurul Lathifah & Akika Ya Eyke...
28/08/2024

Saling Silang Suara, Book Talk Apakah Membenci Hidup Sama dengan Mencintai Kematian karya Nurul Lathifah & Akika Ya Eyke karya Aldiansyah Azura yang diadakan oleh

Terima kasih teman-teman yang sudah hadir. Kapan-kapan kita ketemu lagi. Untuk kedua buku tersebut masih bisa teman-teman dapatkan di ya.

Ulasan oleh  Kenapa android s**a mengoreksikatakata kita?Itu baris favorit saya dalam kump**an puisi terbaru Berto Tukan...
25/08/2024

Ulasan oleh

Kenapa android s**a mengoreksi
katakata kita?

Itu baris favorit saya dalam kump**an puisi terbaru Berto Tukan, yang masuk dalam daftar top 10 buku terbaik yang saya baca tahun ini.

Banyak alasan untuk itu.

1. Daftar isi yang terdiri atas 42 puisi dengan judul panjangpanjang (ikutan cara Berto menulis kata ulang) itu, jika kalian urutkan, bisa terbaca sebagai satu puisi yang utuh. Coba deh.

2. Puisi-puisi yang ditulis Berto pada tahun 2016-2017, tetap kekinian. Misal pada bait berikut.
---‐---‐----------‐‐---------------------------
pada pagi yang kesekian
banyak kabar berdatangan
tapi bukan yang kuingini
---‐---‐----------‐‐---------------------------
3. Mengingatkan saya pada kalimat ini, "Mencintai Jakarta itu seperti seorang masokis, berkali-kali disakiti, tetap aja cinta mati." Saya lupa dengar/baca di mana. It's true.

4. Pada halaman dedikasinya tertulis: untuk mereka yang dirundung malang, mewakili nasib orang-orang yang berseliweran dalam baitbait puisi di buku ini.

5. Ada baris ini:

kebengisan multidimensional
anjing! kayak orang pinter gue ( hlm.14)

(Baca ini, bayangkan muka gue eh saya yang lagi mode serius baca langsung ta'bongkar (istilah orang Makassar untuk tertawa terbahak-bahak karena suatu kelucuan menyenangkan yang takdisangkasangka).

6. Meskipun tipis, muatannya berat coy! Dari toleransi beragama, ketimpangan sosial, nasib sastra(berat, kan?), masa kecil, hidup yang keras, dan harapanharapan makhluk bernama manusia, tidak hanya pada kota jeqardah, melainkan juga pada kehidupan di sekitar kita. Membacanya seperti mendengar kembali lagu-lagu Iwan Fals, yang dipetik anakanak muda di pos ronda ketika begadang ada gunanya.

penulis : berto tukan
penerbit : anagram
tahun terbit: 2022
tebal : x +80 halaman

panjang umurlah kenangan!

Catatan

Puisi favorit saya, puisi dengan judul "nongkrong malam di monas, minum segelas plastik kopi, engga jadi apaapa".

Baca buku ini kalau kamu lagi kangen Jakarta.




Ulasan  Gelap, lucu, bikin merenung, absurd. Itulah yang kus**ai dari karyanya Etgar Keret 🥺✨Cerpen-cerpennya manusiawi ...
20/08/2024

Ulasan

Gelap, lucu, bikin merenung, absurd. Itulah yang kus**ai dari karyanya Etgar Keret 🥺✨

Cerpen-cerpennya manusiawi banget. Kurasa pembaca bakal relate sama cerpen-cerpennya di buku ini. Dia jagonya menyulap kesedihan dan kepahitan jadi cerita yang enak dibaca!

Tapi pas selesai kubaca, bukan tambah sedih, malah bikin lega kok. Kayak perasaan sedihku tuh ikut keluar seiring aku nikmatin cara Etgar berakrobat sama kata 😂

Beberapa cerpen favoritku:
🔖Terbang, D**g: ceritanya dibuka dengan adegan ayah dan anak ngeliat orang mau lompat dari gedung. Si ayah mencegah, sementara si anak mengira orang itu bakal terbang 🥺
🔖Tabula Rasa: tentang Holocaust. Akhirnya mengejutkan, dan bikin aku merenung tentang kebencian & dendam :')
🔖Galat di Ujung Galaksi: Tentang Holocaust juga, diceritakan lewat pertukaran email.
🔖Pinneaple Crush: kesepian, senja & pentingnya berhubungan sama orang lain.

Yang udah baca buku ini, cerpen mana nih yang jadi favoritmu?

📚
Galat di Ujung Galaksi oleh Etgar Keret
Diterjemahkan oleh Ninus D. Andarnuswari
Penerbit Anagram, 2021
*aku baca sekitar akhir tahun 2021

**ancerpen

Dokumentasi acara ngobrolin buku terjemahan Space Invaders yang diadakan .baca.matahari bulan lalu. Terima kasih teman-t...
17/08/2024

Dokumentasi acara ngobrolin buku terjemahan Space Invaders yang diadakan .baca.matahari bulan lalu. Terima kasih teman-teman yang sudah hadir. Sampai jumpa di acara diskusi mendatang. Salam! 🌞

Terima kasih antusiasnya teman-teman pembaca Anagram🥰🥰. Saat ini buku puisi debut kak .laki , 'Akika Ya Eyke!' sudah kos...
16/08/2024

Terima kasih antusiasnya teman-teman pembaca Anagram🥰🥰. Saat ini buku puisi debut kak .laki , 'Akika Ya Eyke!' sudah kosong di gudang kami.

Namun, cetakan pertama buku puisi ini masih bisa teman-teman dapatkan di toko buku alternatif & online rekanan kami (cek slide kedua ya 😉)

Saat ini kami sedang menyiapkan kejutan kecil untuk mempersiapkan cetakan kedua 'Akika Ya Eyke!' tunggu info selanjutnya ya, Teman-teman.

Stok buku Akika Ya Eyke saat ini di penerbit sudah habis. Tapi teman-teman masih bisa mendapatkannya di  ya! ***Postinga...
14/08/2024

Stok buku Akika Ya Eyke saat ini di penerbit sudah habis. Tapi teman-teman masih bisa mendapatkannya di ya!
***
Postingan tunda tentang agenda Obrol Puisi Akika Ya Eyke! karya .laki akhir bulan kemarin di Rumah Sukma. Agenda diisi dengan cerita Lele soal perjalanan menulis yang penuh kesan bagi dirinya itu. Lele juga kami bersepakat, bahwa menulis bukan soal penerimaan atas sesuatu ke luar, tapi juga tentang penerimaan dalam diri kita. Selamat sekali lagi untuk .laki dan terima kasih kepada Mbak yang sudah bersedia jadi moderator kece🫶🏼

Berjumpa lain waktu ya wak!💓🌸

———
Buku Akika Ya Eyke! dapat ditemukan di toko fisik dan digital Rumah Sukma.

Terima kasih teman-teman yang sudah hadir mengantar Sony Karsono mudik ke Sastra Indonesia dan juga Surabaya—tempat ia p...
10/08/2024

Terima kasih teman-teman yang sudah hadir mengantar Sony Karsono mudik ke Sastra Indonesia dan juga Surabaya—tempat ia pernah bertungkus-lumus dengan sastra di

Sampai ketemu lagi.

Buku Sentimentalisme Calon Mayat masih bisa teman-teman dapatkan di ya. 🫰

Ulasan .cat Aku menamatkan novela ini dlm waktu singkat. Namun banyak sekali hal yg kudapat dari bacaan tipis tsb. Ditul...
06/08/2024

Ulasan .cat

Aku menamatkan novela ini dlm waktu singkat. Namun banyak sekali hal yg kudapat dari bacaan tipis tsb. Ditulis oleh Ichikawa Saou, seorang penulis difabel. Karya debutnya ini memenangkan Akutagawa Prize yg ke 169.

Apakah ini semi autobiografi? Mungkin saja, mengingat tokoh utama novela ini, Shaka, memiliki kondisi tubuh seperti sang penulis. Sejak usia belasan thn, ia menderita miopati kontigenital yg menyebabkan tulang belakangnya melengkung tajam (skoliosis). Kini Shaka berusia 40 tahunan, mengalami kesulitan bergerak, bernafas, bahkan utk batuk pun ia cukup menderita akibat tulang belakang yg bengkok hingga menekan paru-parunya.

Beruntung ia berasal dari keluarga super kaya. Ia mewariskan kekayaan yg luar biasa banyaknya sejak org tuanya meninggal. Ia tinggal seorang diri di semacam rumah peristirahatan milik keluarganya dan dikunjungi bbrp caregiver bergantian untuk mengurusi dirinya dan melakukan bbrp pekerjaan rumah.

Dgn segala keterbatasannya, ia bekerja sbg penulis. Menulis bbrp artikel dan cerita yg berbau seks di situs tertentu. Ia juga 'hobi' mencuit di twitter dg kalimat² sarkas dan provoking krn ia tau takkan ada yg bakal menanggapi atau bahkan me-like cuitan seorang perempuan cacat berat. Ia juga mengeluh betapa sulitnya membaca buku fisik. Di sini seolah penulis mementahkan pendapat umum di kalangan pembaca yg selalu mengagungkan nikmatnya membaca buku fisik. Aku tertampar!

Ia terobsesi dgn dua hal yg kontradiktif: "aku ingin hamil dan aborsi." Suatu hari, ia melakukan hub seksual dgn Tanaka, salah satu caregivernya. Tentu hub intim ini tdk dilakukan atas dasar sama² s**a. Ada 'semacam perjanjian' di antara mereka di balik hub intim tsb yg membuat Shaka menggadaikan harga dirinya dgn sejumlah uang bernilai super fantastis yg akan diberikannya pada Tanaka. Bagaimana kisah selanjutnya? Silakan dibaca ya. Ini adalah bacaan yg menggugah hati. Bagus bgt❤️

*Aku menyayangkan 2 lembar pertama novela ini yg berisikan adegan seks vulgar dgn bahasa tanpa sensor. Sementara, 2 lembar tsb bukanlah kisah Shaka, melainkan cerita yg ditulis Shaka. Hal tsb bisa saja disalahartikan pembaca bahwa itu adalah gaya bahasa yg dipakai di novela

Terima kasih teman-teman yang sudah hadir di Rabu Puisi di Bebasari  #2 bulan lalu yang membahas dua buku: Gema Tanah Ai...
03/08/2024

Terima kasih teman-teman yang sudah hadir di Rabu Puisi di Bebasari #2 bulan lalu yang membahas dua buku: Gema Tanah Air karya H.B Jassin dan Terdepan, Terluar, Tertinggal karya Martin Suryajaya.

Buku Terdepan, Terluar, Tertinggal: Antologi Puisi Obskur 1945-2045 masih bisa didapatkan di .bebasari ya. 🫰

Rabu Puisi di Bebasari  #2 hadir kembali. Kali ini ada ada dua buku yang akan dibahas: 'Terdepan, Terluar, Tertinggal' k...
16/07/2024

Rabu Puisi di Bebasari #2 hadir kembali. Kali ini ada ada dua buku yang akan dibahas: 'Terdepan, Terluar, Tertinggal' karya Martin Suryajaya & 'Gema Tanah Air' dari (alm.) H.B Jassin.

Apa sih yang membuat dua buku ini disandingkan? Apa saja kesamaan, ketidaksamaan, hingga pengaruh apa saja dari sejarah puisi Indonesia? Datang saja ke Taman Baca Rakyat Banyak Bebasari, Gudang Sarinah, Pancoran. Rabu, 17 Juli 2024.

Review SPACE INVADERS by Nona Fernández (translated by Astrid Wasistyanti) 5/5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️space invaders talked about a s...
15/07/2024

Review SPACE INVADERS by Nona Fernández (translated by Astrid Wasistyanti)

5/5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

space invaders talked about a shared traumatic experience of a 5 childhood friends, living and growing up under the Chile military dictatorship in 1980s. a very short novella with a precise exploration of a repressed trauma that lingers inside of a child's mind until they became old and wary.

the horror of not knowing what to do as a kid who witnessed such horrowing things like wars, oppression, or murderous act is the root cause of why they begin to experience nightmares.

the image of a green bullets from Space Invaders game these kids used to play, seeing people murdered, the fear of a prosthetic hands, a dream concist only a words and sentences are tools (a sign and symbol) to identify of what was going on in their real world and from those dreams they would wake up realizing that they're alone and already old.

i gave a solid 5 stars for the author's ability to write down this unique dream-like narration in such a limited space and time yet managed to say so much along the plot because as its pages turned, the fear intensified.

Terima kasih  dan teman-teman yang sudah hadir saat diskusi Telisik Puisi: Ekspresi, Emosi, dan Eksistensi bareng Aldian...
11/07/2024

Terima kasih dan teman-teman yang sudah hadir saat diskusi Telisik Puisi: Ekspresi, Emosi, dan Eksistensi bareng Aldiansyah Azura, Muhaimin Nurriqzy, Theoresia Rumthe dan Yoga Palwaguna.

Untuk yang belum punya, buku Akika ya Eyke masih bisa didapatkan di posbloc ya. 🫰

DISKUSI PWISSIE “AKIKA YA EYKE!” 📣Siapa nih yang pengen ikutan diskusi buku pwissie yang blink blink shimmer shimmer lan...
10/07/2024

DISKUSI PWISSIE “AKIKA YA EYKE!” 📣

Siapa nih yang pengen ikutan diskusi buku pwissie yang blink blink shimmer shimmer langsung bersama penulisnya, Aldiansyah Azura, yang akan ditemani Gladhys Elliona dan Ainun?

Yuk ikutan acara ini, mambahas pwissie-pwissie indonenong yang begindang deh. Catat tanggalnya ya: Minggu, 21 Juli 2024. jam 16.00 WIB - sampai selesai.

Acaranya akan diselenggarakan di Bawa Buku
Jl. Taman Sari No.1/310, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133.

✨Telah terbit 'Si Bengkok' karya Ichikawa Saou✨Si Bengkok adalah cerita tentang Izawa Shaka dengan kondisi tulang belaka...
08/07/2024

✨Telah terbit 'Si Bengkok' karya Ichikawa Saou✨

Si Bengkok adalah cerita tentang Izawa Shaka dengan kondisi tulang belakang yang melengkung berbentuk huruf S. Hal yang membuatnya menjalani kehidupan terisolasi di Group Home mewah milik keluarganya yang menampung orang-orang berkebutuhan khusus.

Di tengah kondisi tersebut, ia mencoba menggugat berbagai hal yang selama ini tabu, menulis cerita-cerita stensil dewasa, mencuitkan perasaan terdalamnya di media sosial yang dianggap menyimpang, hingga bagaimana kenormalan bagi banyak orang adalah sesuatu yang tak bisa ia jangkau.

Si Bengkok adalah novela debut karya Ichikawa Saou yang meraih anugerah sastra Akutagawa ke-169. Buku ini menjadi karya pengarang difabel pertama yang meraih penghargaan sastra prestisius tersebut. Buku ini diterjemahkan dari bahasa Jepang oleh Dewi Anggraeni.

____

Penulis: Ichikawa Saou
Penerjemah: Dewi Anggraeni
Tebal: vi+ 90 halaman
Ukuran: 13 × 19 cm
Harga Normal: 80.000
Harga Promo: 68.000
Pemesanan: 0896-5218-7473 (Ana)

Harga khusus ini hanya sampai 28 Juli 2024. Dapatkan buku ini dengan klik tautan di bio & toko buku rekanan kami.


Keseruan launching buku "Si Bengkok" karya Ichikawa Saou (terj. Dewi Anggraeni) Kamis, 4 Juli 2024 bersama Kak Maureen, ...
07/07/2024

Keseruan launching buku "Si Bengkok" karya Ichikawa Saou (terj. Dewi Anggraeni) Kamis, 4 Juli 2024 bersama Kak Maureen, Kak Marthella, Kak Dewi Anggraeni dan Kak Muhammad Khambali.

Terima kasih untuk obrolan yang menarik, memantik, dan membuat kami belajar banyak hal yang dekat, yang selama ini abai, yang karib dan selalu tertutup tabu, dan banyak hal lainnya.

Buku "Si Bengkok" masih bisa didapatkan di festival (ini hari terakhir!) dengan harga khusus.

Terima kasih juga untuk kolaborasinya, & 🫶🫶
Dan teman-teman yang sudah hadir di sini.

Ulasan  untuk buku Apakah Membenci Hidup Sama Dengan Mencintai Kematian karya Nurul LathifahPuisi biasanya dikenal sebag...
06/07/2024

Ulasan untuk buku Apakah Membenci Hidup Sama Dengan Mencintai Kematian karya Nurul Lathifah

Puisi biasanya dikenal sebagai curahan perasaan indah yang penuh dengan majas. Namun, ada juga jenis puisi yang justru berbeda. Misalnya beberapa puisi pada buku ini. Dalam buku ini, penulis menampilkan puisi-puisi dengan bahasa yang lugas dan tema yang berani. Penulis berani mengangkat tema kekerasan seksual dan bipolar tanpa basa-basi ataupun kiasan.

Buku tipis yang berisi 46 puisi tentang trauma penyintas bipolar dan kekerasan seksual. Meskipun gak ada rating usia, aku sarankan sih baca ini kalo kamu sudah 21+ ya, karena ada beberapa bagian yang cukup eksplisit. Dan meskipun ini disebut buku puisi, jangan bayangkan seperti puisi tipe Aan Mansyur karena pada beberapa puisi penulis menuliskan dengan bahasa sehari-hari dan juga mencampurkan dengan bahasa Inggris. Bahasa Jaksel lah kalo kata anak sekarang. Aku paling s**a puisi Bersambung dan Tafsir Mata-Mata, meskipun untuk tulisan kedua sedikit sulit jika menyebutnya puisi.

Kehadiran buku ini setidaknya menunjukkan bahwa puisi tak hanya sekadar curahan perasaan yang indah-indah melulu. Puisi juga bisa menjadi sarana pemikiran kritis terhadap isu-isu yang dialami perempuan dan kesehatan mental. Semoga keberanian penulis dalam menerbitkan kump**an puisinya yang berbeda ini bisa menginspirasi penulis lain untuk turut berkarya.
***
Apakah Membenci Hidup Sama Dengan Mencintai Kematian

Judul Buku: Apakah Membenci Hidup Sama Dengan Mencintai Kematian
Penulis: Nurul Lathifah
Penerbit: Penerbit Anagram
Jumlah Halaman: 63 halaman
Tahun Publikasi: 2023






Buat teman-teman yang menanyakan kapan buku 'Si Bengkok' karya Ichikawa Saou (terj. Dewi Anggraeni) rilis, mohon maaf ya...
02/07/2024

Buat teman-teman yang menanyakan kapan buku 'Si Bengkok' karya Ichikawa Saou (terj. Dewi Anggraeni) rilis, mohon maaf ya Ana lupa bikin kontennya ✌️✌️. Nah ini dia jadwalnya ☺️☺️

Kamu bisa mendapatkan buku ini duluan lho 📚📚selama festival patjarmerah kecil di PosBloc, Pasar Baru, Jakarta selama 29 Juni lalu hingga 7 Juli mendatang.🎉

Di festival ini, kamu juga bisa mengikuti acara launchingnya lho🫶🫶. Tepatnya pada tanggal 4 Juli nanti. Setelah itu, pada 8 - 28 Juli teman-teman pembaca Anagram bisa buku ini di toko buku online & offline, serta lokapasar dari rekanan kami.



Teman-teman, terima kasih yang sudah hadir  Omon-Omon Novel Maritim (buku Sapa Bilang Pelaut Mata Keranjang) bersama Saf...
01/07/2024

Teman-teman, terima kasih yang sudah hadir Omon-Omon Novel Maritim (buku Sapa Bilang Pelaut Mata Keranjang) bersama Safar Nurhan, Zulkifli Songyanan dan Suci Atmarani di tanggal 29 Juni 2024 kemarin. Sampai ketemu lagi.

⛵️🌊

📷 Rifki F.

Omong-omong, unggahan ini terasa seperti mengulas ulasan orang.Beberapa waktu lalu saya ditanya, selain membaca menulis ...
26/06/2024

Omong-omong, unggahan ini terasa seperti mengulas ulasan orang.

Beberapa waktu lalu saya ditanya, selain membaca menulis juga nggak? Bukan untuk pertama kali, sih, ditanya begitu. Cuma yang ini dikejar lagi, kalau menulis apa yang akan ditulis? Lalu terpikir, sepertinya menuliskan pengalaman membaca seru juga. Seperti beberapa esai Abinaya di "Mengapa Aku Harus Membaca" atau "My Life with Bob: Flawed Heroine Keeps Book of Books, Plot Ensues" karya Pamela Paul. Sebagai orang yang enggan mendapat spoiler, ternyata saya tidak keberatan membaca genre ini.

Kemudian, saya membaca buku ini. Saya ingin menulis seenak dibaca ini.

Berayun di Antara Keberpihakan & Autokritik berisikan satu pengantar dan delapan tulisan tentang sastra Indonesia. Esai dan kritik sastra Dewi Anggraeni di buku ini begitu menyenangkan untuk dibaca. Diawali dengan bagaimana kritik sastra menurut pandangannya, metode yang digunakan, lalu tentang karya-karya sastra yang dikritik, ritmenya mengalir lancar.

Menariknya, membaca tentang buku yang sudah saya baca (Kokokan Mencari Arumbawangi - Cyntha Hariadi, Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi - Yusi Avianto Pareanom, dan beberapa puisi Chairil Anwar) bikin saya manggut-manggut sedikit paham. Analisis tentang pembacaan dari genre novel anjak dewasa Raden Mandasia membuat saya terbukakan, "Wah, ternyata bisa dilihat dari sisi situ." Lalu, membaca tentang buku yang belum saya baca (buku-buku tentang Papua) bikin saya ingin mencari bukunya segera. Aduh, saya ingin baca lebih banyak pembacaan-pembacaan Dewi Anggraeni terhadap buku-buku yang lain.

Karena lulus dari sekolah teknik, tentu saya tidak punya ilmu kritik sastra. Namun tetap rasanya ingin mengarsipkan pengalaman membaca saya dengan lebih baik lagi. Meski isi akun ini, kan, isinya kurang lebih begitu. Wkwkwk.

Ah, manusia banyak mau. Senang bisa membaca buku ini. Mau cari Seri Kritik dari yang pertama. Dengar-dengar sedang disiapkan yang selanjutnya.

Posting ulang dari



Mari teman-teman, ramaikan .baca.matahari minggu depan. 🌞📚Space Invaders adalah buku fiksi politik dan sejarah yang disi...
22/06/2024

Mari teman-teman, ramaikan .baca.matahari minggu depan. 🌞📚

Space Invaders adalah buku fiksi politik dan sejarah yang disisipi elemen gim retro karangan Nona Fernandez, seorang penulis asal Chile. Buku yang juga merupakan salah satu dari beberapa novel pendeknya, biasa kental dengan perspektif anak-anak penyintas kekerasan politik dan peperangan di Amerika Selatan.

Di buku ini kita seolah merasakan bagaimana rasanya berulang kali bermimpi dengan kondisi pikiran bawah sadar yang masih menyimpan trauma peperangan. Kondisi masa kecil ketika sudah harus dihadapkan dengan situasi politik yang kacau dan kekerasan sedekat jengkal tangan di depan mata, di depan rumahmu, di depan sekolahmu untuk beberapa tahun lamanya. Sulit membedakan mana ingatan asli, mana yang hanya mimpi, atau bahkan tumpukan mimpi yang menjadi ingatan? Seperti diinvasi ketika tidur!

Buku versi terjemahan dari bisa dijadikan pilihan jika kamu memilih membacanya dalam bahasa Indonesia. Gaya terjemahan kak yang luwes dan sarat akan kosakata lokal mengingatkan kita pada terjemahan-terjemahan lawas serial Lima Sekawan yang memberikan pengalaman membaca sastra luar negeri jadi terasa tidak berjarak.

Mari kita bertemu di tempat biasa (Taman Ekspresi, Surabaya) untuk saling bercerita, merenungkan, dan berimajinasi bersama, membayangkan seperti apa respon bawah sadar para saksi atau penyintas perang politik dalam agenda kedua klub.baca.matahari kali ini.

Acaranya terbuka untuk umum, siapapun boleh hadir dan ikut meramaikan! Sampai jumpa ❤️

Poster dibuat oleh

Mari datang ke acara diskusi seru ini. Daftar ke  .store ya teman-teman. Yempat terbatas. Aldiansyah Azura baru saja mem...
20/06/2024

Mari datang ke acara diskusi seru ini. Daftar ke .store ya teman-teman. Yempat terbatas.

Aldiansyah Azura baru saja memulai debutnya sebagai penyair. Melalui debut buku puisinya Akika Ya Eyke!, Aldi seakan hendak menyuarakan kebebasan dalam dirinya yang terus mendesak untuk disampaikan.

Puisi-puisi Aldi terdengar berani, segar dan membuat kita merenung soal makna kebebasan. Pada Minggu (23/6) nanti, Aldi bakal membagikan proses kreatif dan cerita-cerita menarik soal puisi-puisi di buku ini.


Nanti malam dengarkan Aldiansyah Azura di Ruru Radio ya teman-teman. Tak ada yang lebih fanaDari brand di bulan JuniDiki...
19/06/2024

Nanti malam dengarkan Aldiansyah Azura di Ruru Radio ya teman-teman.

Tak ada yang lebih fana
Dari brand di bulan Juni
Dikibarkannya bendera pride
Jadi placebo di tengah paranoia itu
(Aldiansyah Azura, Puisi “Jualan di Bulan Juni” dalam buku “Akika Ya Eyke!”, hlm. 71)
-
Tak ada yang lebih joss
Dari titikdua di bulan Juni
Diundangnya Lele Laki
Jadi pentas di malam rabu ini
-
:titikdua segalanya tentang sastra malam ini memasuki serat-serat optik dan transmisi (tolong bantu mimin biar lebih presisi ini perumpamaan) untuk bertemu pendengar sekalian. Pendengar yang mencintai dan dicintai sastra. Bersama Aldiansyah Azura yang baru saja meluncurkan kump**an puisi debutnya, “Akika Ya Eyke!”.
-
Rabu, 19 Juni 2024 | 20.00 WIB till drop | only dan hanya satu-satunya streaming di: ruru.radio
bersama penuntun suara:
berto tukan & dirdho adithyo

Posting ulang dari


Daftar ke  ya teman-teman.Di Sabtu pagi nanti, kami mengajak teman-teman untuk duduk melingkar dan bersama-sama membaca ...
14/06/2024

Daftar ke ya teman-teman.

Di Sabtu pagi nanti, kami mengajak teman-teman untuk duduk melingkar dan bersama-sama membaca puisi-puisi dalam buku Akika Ya Eyke! Puisi-puisi yang mengikuti keresahan, penolakan hingga perayaan Aldiansyah Azura akan identitasnya. Terhadap puisi-puisi Aldi, penulis Abi Ardianda menulis komentar yang juga kami sepakati: “Melalui kump**an puisinya, saya membayangkan Aldi membusungkan dada, berteriak tanpa gentar, merebut semua yang telah direnggut; hak hidup, rasa aman, ekspresi gender, sampai identitas dan orientasi seksual.“ Kemarin Aldi sudah berjanji untuk juga bangun pagi di hari Sabtu lalu datang lagi ke Post. Sehingga nanti teman-teman juga bisa berbicara dengannya, lalu berbagi refleksi teman-teman sendiri sesudah membaca puisi-puisinya

Seperti biasa, kami membatasi peserta 12 orang saja. Dengan begitu semoga seperti yang sudah-sudah, obrolan jadi lebih intim dan teman-teman bisa saling bicara dengan lebih bebas. Acara di POST gratis, tapi untuk komitmen kedatangan, peserta diharapkan memesan satu buku Akika Ya Eyke! untuk diambil dan saling baca saat acara. Jika teman-teman sudah punya buku ini, boleh juga memesan buku lain yang teman-teman pilih. Silakan mendaftar melalui DM, dan sampai ketemu di Sabtu pagi.

✨Dibuka pra-pesan buku puisi 'Akika ya Eyke' karya Aldiansyah Azura✨Buku puisi yang terdiri dari tiga babak ini adalah p...
01/06/2024

✨Dibuka pra-pesan buku puisi 'Akika ya Eyke' karya Aldiansyah Azura✨

Buku puisi yang terdiri dari tiga babak ini adalah pengalaman subtil bagaimana aku-lirik dan aku-penyair tumbuh, melawan, dan bercerita--juga sesekali berteriak--tentang identitas, ketubuhan, ketidakadilan, musisi superstar, curhatan pinggir jalan, hingga renungan di kloset jongkok.

Akika ya Eyke! mendedahkan pada kita hal paling sederhana sekaligus kompleks tentang identitas melalui eksplorasi bahasa yang profan hingga mapan, yang sopan hingga yang binan. Dalam buku ini, kita dapat melihat Bahasa duduk bersama Identitas dan Suara Minor dalam perjamuan santuy di pinggir sejarah sastra Indonesia.

"Melalui kump**an puisinya, saya membayangkan Aldi membusungkan dada, berteriak tanpa gentar, merebut semua yang telah direnggut; hak hidup, rasa aman, ekspresi gender, sampai identitas dan orientasi seksual. Bacaan yang saya anggap penting ini merupakan upaya mewujudkan kesetaraan, sekaligus pengingat yang elok dan puitis mengenai nilai kemanusiaan yang makin hari kian luput dari perhatian."

- Abi Ardianda
____

Penulis: Aldiansyah Azura
Tebal: viii + 85 halaman
Ukuran: 13 × 19 cm
Harga Normal: 65.000
Harga Pre-Sale: 55.000
Pemesanan: 0896-5218-7473 (Ana)

Tersedia juga paket buku dan merch (totebag & mancis) pada paket B dengan harga khusus.

Halo, Pembaca Anagram. Bantu Ana pilih sampul ya. Kira-kira sampul mana yang menurut kalian paling cocok menjadi sampul ...
26/05/2024

Halo, Pembaca Anagram. Bantu Ana pilih sampul ya. Kira-kira sampul mana yang menurut kalian paling cocok menjadi sampul novela 'Si Bengkok' karya Ichikawa Saou (yang diterjemahkan dari bahasa Jepang oleh )

Kedua sampul ini dikerjakan oleh 🫰🫰yang nggak perku diragukan lagi. Jadi bantu kami ya 😉

Posting ulang dari  Otokritik Penyusunan Antologi Puisi dan Kiat Santai MenikmatinyaPublik sastra Indonesia (kalau ada?)...
24/05/2024

Posting ulang dari

Otokritik Penyusunan Antologi Puisi dan Kiat Santai Menikmatinya

Publik sastra Indonesia (kalau ada?) dan segala riwayatnya kerap berdialektika soal penyusunan antologi puisi. Mulai dari tendensi politis hingga ketulusan tanpa banyak bacot. Buku puisi "Terdepan, Terluar, Tertinggal: Antologi Puisi Obskur Indonesia 1945-2045" (selanjutnya 3T) karangan yang diterbitkan dan dieditori ini seolah menjadi jawaban atas segala kerisauan dan polemik penyusunan antologi puisi.

Pada sebuah penyusunan antologi, baik penyair yang dikanonisasi maupun obskur, terdapat upaya untuk menghapus dan mengajukan nama-nama dari sejarah dan skena sastra. Hal itu bisa ditilik dari pencapain estetis maupun prolifik. Dari horizon pembacaan, selera dan relasi kuasa kurator. Dari persoalan memandang “pusat”, gender hingga representasi daerah. Hal tersebut saya rasa sulit untuk dihindari, karena makna antologi sendiri berarti kump**an karya pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. Dan pilihan erat kaitannya dengan otoritas dan sebagainya dan sebagainya.

Heteronim Sebagai Jalan Ninja

Setelah menelurkan novel eksperimental "Kiat Sukses Hancur Lebur", Martin kembali menawarkan kesegaran alih-alih menyebutnya pembaruan. Dalam terminologi linguistik juga kesusasteraan, kita mengenal istilah heteronim. Penggunaan ini diperkenalkan lebih luas oleh penyair dan tukang sulap bernama Fernando Pessoa. Cek: http://registryofpseudonyms.com/fernando_pessoa.html

Heteronim dalam hal ini tentu berbeda dengan pseudonim dan nama pena. Tujuan nama pena bisa dikatakan untuk mencari efek pengucapan lain dan perlindungan reputasi penulis. Ia menulis dengan tendensi dan estetika yang sesuai dengan pilihan dan kesadaran pengarang.

Sementara heteronim, merujuk kepada persona dan ego yang lain. Ia menciptakan banyak karakter. Jenis tulisan yang di luar “watak pengarang” dan juga jalan ninjanya. Pada 3T Martin memberi sosok imajiner itu biografi, watak psikologis, kecenderungan ideologi sampai orientasi seksual. Untuk mendapatkan profil lengkapnya sila dalami teks di dalamnya.
[lanjut di kolom komentar]

Posting ulang dari  Cerita-cerita dalam buku ini ditulis dan dimuat di media era tahun 95-97, dan yang paling baru adala...
22/05/2024

Posting ulang dari Cerita-cerita dalam buku ini ditulis dan dimuat di media era tahun 95-97, dan yang paling baru adalah 2002. Tahun 95-97 itu usia saya baru 2-4 tahun, dan tidak pernah saya dengar ada orang yang ingin membongkar makam, lalu menggantung rangka mayat di lemari pakaian (hal 3); manusia dan mayat di rumah sakit bersetubuh (hal 6). Kemudian saya coba ingat ulang cerita-cerita Indonesia yang pernah saya baca (dalam pembacaan yang sangat terbatas) cerita yang ditulis pada tahun segitu, rasanya juga tidak saya temukan. Dan, simp**an spontan saya adalah bahan bacaan Mas Sony adalah karya-karya luar yang pada masa itu sudah jauh lebih melampaui masa, konteks sosial, dan budaya kita.

Kemudian setelah membaca cerpen kedua, saya teringat p**a pada film-film James Bond, khususnya yang diperankan Timothy Dalton hingga Pierce Brosnan, cerpen ketiga memuat penggalan lagu Jerman, cerpen keempat menyisipkan sajak T.S. Elliot (Penyair Amerika), begitu seterusnya sampai cerpen terakhir. Kesemuanya itu semakin meyakinkan anggapan saya bahwa ada pengaruh karya luar dalam proses kreatif penulisan cerita dalam buku ini.

Sentimentalisme jadi kata kunci untuk mengikat cerpen-cerpen dalam buku ini. Karena sesuai dengan maknanya (sebagaimana saya tampilkan dalam slide 3 dan 4), setiap tokoh dalam 8 cerita di buku ini dijejali oleh kondisi depresi, patah hati, penuh penyesalan, dan sebagainya. Secara singkat kondisi yang berkaitan dengan sentimen (merujuk pada makna KBBI).

Peristiwa dan konflik yang gelap, mengerikan, liar, amoral, pengandaian yang kejam, sadis, di luar nalar menjadi hal biasa yang akan kita temukan dalam buku ini. Hal yang kemudian sering disebut absurd. Pertanyaannya kenapa absurditas ini muncul? Apakah sebagai respon dan bentuk protes atas kondisi yang ada pada masa itu? Kritik terhadap realita yang ada? Bentuk keputusasaan terhadap karya-karya sastra yang muncul pada tahun serupa?
Karena biasanya keadaan absurd terjadi saat realitas tidak sejalan dengan harapan/ekspektasi seseorang. Temukan sendiri jawabannya!

Buku ini sudah saya bincangkan secara lengkap di .buku bersama


Mari teman-teman ikutan sidang buku Sapa Bilang Pelaut Mata Keranjang karya Safar Nurhan yang  yang diadakan oleh Komplo...
16/05/2024

Mari teman-teman ikutan sidang buku Sapa Bilang Pelaut Mata Keranjang karya Safar Nurhan yang yang diadakan oleh Komplotan Bandit Warung Kopi.


Posting ulang dari  obrolanpatjar Puisi dan Pengalaman Ketubuhan adalah sebuah perayaan untuk terbitnya buku pertama Nur...
14/05/2024

Posting ulang dari obrolanpatjar Puisi dan Pengalaman Ketubuhan adalah sebuah perayaan untuk terbitnya buku pertama Nurul Lathifah (Nunu) yang berjudul ‘Apakah Membenci Hidup Sama dengan Mencintai Kematian?’

Pencerita terbaik soal tubuh, perempuan, dan pengalaman ketubuhan perempuan adalah perempuan itu sendiri. Nunu memahami bahwa juru bicara atas pengalaman ketubuhannya tak akan pernah bisa diwakilkan. Pengalaman-pengalaman personal itulah yang menjadi objek-objek penting dalam karya Nunu, yang oleh Bardjan dikatakan sebagai sebuah keberanian juga upaya mengubah tragedi menjadi sebentuk perjuangan akan tubuh. Lewat puisi, W***y F. Agiska menambahkan, Nunu mampu meringkas tragedi-tragedi personal itu menjadi cerita-cerita yang bisa dibaca oleh siapa pun, sekaligus alat bagi yang lain untuk juga bersuara.

‘Apakah Membenci Hidup Sama dengan Mencintai Kematian?’ adalah buku puisi yang tidak hanya digunakan Nunu untuk mengekspresikan apa yang dialami tubuhnya, tetapi juga keberanian untuk melakukan perlawanan.

Posting ulang dari  Petang lalu di Kedai patjarmerah Pos Bloc Jakarta, Astrid Wasistyanti dan Gladhys Elliona mengajak p...
12/05/2024

Posting ulang dari Petang lalu di Kedai patjarmerah Pos Bloc Jakarta, Astrid Wasistyanti dan Gladhys Elliona mengajak patjarboekoe merambah dunia penerjemahan karya sastra kontemporer Amerika Selatan, dengan dipandu oleh Muhammad Khambali yang akrab disapa Aang dalam - Fafifu Terjemahan Sastra Amerika Selatan Kontemporer.

‌Astrid membagikan awal kisah berkarier sebagai penerjemah dengan menghubungi Ronny Agustinus, pendiri Marjin Kiri, melalui pesan langsung pada media sosial Instagram. Walau belum memiliki pengalaman, semangatnya membuahkan hasil berupa tawaran untuk menerjemahkan 'Cerita-cerita Hina' (Marjin Kiri, 2021) yang menjadi buku pertama yang diterjemahkannya.

‌Selaras dengan tajuknya, obrolan berlangsung dengan lepas seputar karya sastra Amerika Selatan hingga mendedahkan peran kata-kata umpatan dalam budaya berbahasa di negara-negara bagian Amerika Selatan yang terangkum dalam obrolan yang memikat. Terima kasih banyak Astrid, Gladhys, Aang, dan patjarboekoe sudah meramaikan sesi kolaborasi antara moooi dan Anagram. Sampai jumpa lagi pada kegiatan selanjutnya!

Address

Jakarta
<<NOT-APPLICABLE>>

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Penerbit Anagram posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Penerbit Anagram:

Videos

Share

Category

Nearby media companies


Other Publishers in Jakarta

Show All