
06/05/2024
AI DI RUANG IP
AI telah menggejala seperti sebaran virus dan vaksinasinya. Nyaris semua lini diwabahi. Bikin logo pakai AI, bikin gambar pakai AI, bikin video pakai AI, bikin artikel pakai AI, bikin musik dan lagu pakai AI, voice over pakai AI, bikin program pakai AI, bikin skripsi pun bisa pakai AI. Pada awalnya memang hanya mempengaruhi area eksekusi, namun siapa sangka banyak kejutan yang melampaui ide dan konsep kita yang 'keramat' itu.
Kesan pertama AI seperti menjanjikan profesi yang langka dan eksklusif; prompter (pembuat perintah spesifik untuk kecerdasan buatan dalam mewujudkan sesuatu). Sekejap saja itu terjadi, karena tak lama kemudian prompt menjadi perintah yang biasa saja; ada subyek, predikat, obyek, dan keterangan. Meskipun ada juga marketplacenya, posisi sekarang prompt bisa dicopas bebas dari komunitas. Maka sejak itulah AI memasuki ruang hak kekayaan intelektual kita.
Tinggal tunggu waktu saja AI mendominasi ruang IP kita. Yaitu ketika kita sudah tak percaya lagi bahwa ide dan konsep hasil buah kecerdasan kita lebih baik dari buah kecerdasan buatan.