17/12/2024
JANGAN SENANG DIPUJI
"Merendahlah sampai tak seorangpun merendahkanmu,
Mengalahlah sampai tak seorangpun mengalahkanmu."
Syekh Ibnu Athai’illah as-Sakandari, dalam Al-Hikam mengatakan:
اَلـنَّـاسُ يَمْحُوْنَكَ لِـمَـايَظُنُّوْنَهُ فِـيْـكَ فَکُـنْ اَنْتَ ذَامًّــا لِـنَـفْسِـكَ لِـمـَا تَـعْلَـمُـهُ مِـنْـهَـا.
“Manusia akan memujimu atas apa yang mereka lihat kepadamu, karenanya jadikanlah dirimu sebagai pribadi yang mencela diri sendiri atas keburukan yang ada dalam dirimu, sekalipun banyak manusia yang memuji dan menyanjungmu.”
Beliau juga mengungkapkan:
أَجْهَلُ النَّاسِ مَنْ تَرَكَ يَقِيْنَ مَا عِنْدَهُ لِظَنِّ مَا عِنْدَ النَّاسِ
"Sebodoh-bodoh manusia adalah orang yang meninggalkan keyakinannya karena mengikuti sangkaan orang-orang."
Dalam pesan di atas, Imam Ibnu Athaillah seolah hendak mengatakan bahwa sejatinya tidak ada yang lebih tahu pada apa yang ada dalam diri seseorang selain dirinya sendiri. Selain mengetahui kelebihan yang dimiliki, sebenarnya orang juga tahu atas kekurangan dan keburukan dirinya sendiri. Maka dari itu, ketika pujian dan sanjungan datang dari orang lain atas kelebihan yang mereka lihat, jalan terbaik agar tidak tertipu dan tenggelam dengan pujian itu adalah mencela diri sendiri atas segala kekurangan yang ada dan tidak orang lain ketahui.
Pesan di atas sangat penting diingat, khususnya pada masa sekarang di mana media seperti menjadi jalan paling laris untuk pansos (panjat sosial) agar viral dan terkenal, sehingga mendapatkan banyak pujian dari orang lain.
Redaktur; Ust. Alfa Faizun Nuha.
Save & share agar bermanfaat untuk sesama 🙂
https://www.instagram.com/p/DDrOF-Cy7cB/?igsh=bWhkZ2tqN3hubTV6
https://fadllulwahid.com/jangan-senang-dipuji