Pusat Info Gresik

Pusat Info Gresik Informasi Sekitar Kabupaten Gresik

Mulan Van Java - Raden Ayu Tan Peng Nio: Perjuangan Seorang Pendekar WanitaDi tanah Jawa yang subur, terdapat seorang pe...
19/12/2024

Mulan Van Java - Raden Ayu Tan Peng Nio: Perjuangan Seorang Pendekar Wanita

Di tanah Jawa yang subur, terdapat seorang pendekar wanita yang tangguh dan pemberani bernama Raden Ayu Tan Peng Nio. Keturunan Tionghoa, ia memiliki kisah yang menginspirasi banyak orang.

Tan Peng Nio lahir dari keluarga Jenderal Tan Wan Swee, yang pernah memberontak melawan Kaisar Qian Long dari Dinasti Qing. Setelah pemberontakan gagal, Tan Peng Nio diamanatkan kepada sahabat ayahnya, Lia Beeng Goe, seorang ahli pembuat peti mati dan bela diri. Bersama Lia Beeng Goe, Tan Peng Nio melarikan diri ke Singapura dan kemudian ke Sunda Kalapa (kini Jakarta).

Pada tahun 1740, terjadi huru-hara yang dikenal sebagai Geger Pecinan, di mana etnis Tionghoa menghadapi pembantaian oleh tentara VOC Belanda. Tan Peng Nio dan Lia Beeng Goe mengungsi ke arah timur hingga tiba di Kutowinangun (Kebumen, Jawa Tengah). Di sana, mereka bertemu dengan Kiai Honggoyudho, seorang ahli pembuat senjata.

Tan Peng Nio tidak hanya berperan sebagai pejuang, tetapi juga menyamar sebagai prajurit laki-laki. Selama 16 tahun (1741-1757), dia bergabung dengan pas**an bentukan KRAT³ Kolopaking II yang dikirim untuk membantu pas**an Pangeran Garendi dalam perang melawan Belanda. Ketangguhannya dalam pertempuran menjadi legenda.

Namun, takdir berbicara. Suaminya, KRT Kolopaking III, gugur dalam pertempuran. Tan Peng Nio tetap berjuang, memimpin pas**an Jawa dan menunjukkan keberanian di medan laga. Perang berakhir dengan perundingan Giyanti pada 13 Februari 1755.

Setelah perang, Tan Peng Nio menetap di Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah. Dari pernikahannya, dia memiliki dua anak: KRT Endang Kertawangsa dan RA Mulat Ningrum. Makamnya yang berbentuk bangunan Tionghoa berdiri di Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kebumen, Jateng. Raden Ayu Tan Peng Nio, “Mulan van Java,” tetap dikenang sebagai pahlawan wanita yang berjuang melawan penindasan dan ketidakadilan Belanda.
___

Hari-Hari Terakhir Raja Pakubuwana XSusuhunan Pakubuwana X, Raja yang dihormati Keraton Surakarta, memasuki hari-hari te...
17/12/2024

Hari-Hari Terakhir Raja Pakubuwana X

Susuhunan Pakubuwana X, Raja yang dihormati Keraton Surakarta, memasuki hari-hari terakhirnya dengan berbagai pesan dan momen penuh makna. Tujuh hari sebelum wafat, beliau meminta salah satu istri kesayangannya, RAy Laksminto Rukmi, untuk tidak menemuinya atau melayaninya, dengan alasan ingin menyendiri selama masa itu.

Selama hari-hari tersebut, Pakubuwana X berada di Dalem Pakubuwanan, ditemani permaisurinya, GKR Mas. Setelah tujuh hari berlalu, RAy Laksminto Rukmi dipanggil menghadap. Ketika memasuki ruangan, ia terkejut melihat sang raja yang tampak lemah karena penyakitnya yang semakin parah.

Dengan suara lirih, Pakubuwana X meminta RAy Laksminto Rukmi mendekat dan menyampaikan pesan terakhirnya. “Aku sudah dijemput, waktuku sudah tiba. Namun aku belum bisa membalas kebaikanmu. Aku akan selalu menjagamu dan melindungimu selama hidupmu. Jangan menangis…”

Pada hari Senin, 20 Februari 1939, pukul 07.30 WIB, Susuhunan Pakubuwana X wafat. Berita duka ini mengguncang Keraton Surakarta dan seluruh rakyat. Seluruh keluarga kerajaan, para garwa ampil, serta putra-putri beliau larut dalam kesedihan atas kepergian raja yang sangat mereka cintai dan hormati.

Pakubuwana X dikenang sebagai sosok ayah yang penuh kasih sayang dan perhatian terhadap putra-putrinya. Sebagai seorang raja, ia sangat peduli terhadap kesejahteraan rakyat, terbukti dengan banyaknya fasilitas umum yang dibangunnya. Selain itu, beliau juga diam-diam mendukung gerakan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.

Jenazah Pakubuwana X dihormati dengan luar biasa sepanjang prosesi menuju pemakaman di Astana Girimulya Pajimatan Imogiri, Yogyakarta, sebagai bukti kecintaan rakyat kepada beliau.

Ditulis berdasarkan kisah dari RAy Laksminto Rukmi, didokumentasikan oleh Tropenmuseum.

Pasangan yang lagi viral, Wanita berusia 62 tahun menikah dengan pria berusia 28 tahun, Berawal berkenalan di Tik tok.Us...
17/12/2024

Pasangan yang lagi viral, Wanita berusia 62 tahun menikah dengan pria berusia 28 tahun, Berawal berkenalan di Tik tok.

Usia hanyalah Angka. Uang penting rasanya...

Kebun Binatang Manusia di Paris, 1905‼️Kebun Binatang Manusia pasti ada terutama di Eropa dan Amerika, baik orang Asia, ...
17/12/2024

Kebun Binatang Manusia di Paris, 1905‼️

Kebun Binatang Manusia pasti ada terutama di Eropa dan Amerika, baik orang Asia, penduduk asli Amerika, dan Afrika sedang dipajang.

Raden Ayu Srimulat, sang Primadona Jawa yang berjiwa modern. (Klaten, 07 Mei 1905 – 1 Desember 1968)Adalah pemain sandiw...
17/12/2024

Raden Ayu Srimulat, sang Primadona Jawa yang berjiwa modern. (Klaten, 07 Mei 1905 – 1 Desember 1968)

Adalah pemain sandiwara panggung, pemain film dan penyanyi pada era akhir 50-an hingga akhir 60-an. R.Ayu Srimulat adalah anak dari R.M Aryo Rumpoko Tjitrosoma, seorang wedono di Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah & R. Ayu Sedah.

Lahir di Desa Botokan, Klaten pada 7 Mei 1905. Setelah ibu kandungnya wafat, pada usia 6 tahun Srimulat dibawa ke rumah kakak ayahnya, Raden Mas Sunarjo. Sunarjo waktu itu bekerja sebagai komisaris asisten residen di Klaten. Gadis kecil itu disekolahkan kakaknya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di kawasan Klaseman, Gatak, Sukoharjo.

Baru setelah menginjak usia remaja, Srimulat kembali ke rumah ayahnya yg ditunjuk menjadi wedono di Bekonang, Sukoharjo. Ia melanjutkan sekolahnya di Koningin Emma School di Solo. Hanya beberapa bulan mengenyam pelajaran, Srimulat disuruh berhenti sekolah oleh ibu tirinya. Putri ningrat tak perlu sekolah tinggi-tinggi, begitu kata ibu tirinya. Srimulat sangat terpukul. Apalagi ia tak mendapat pembelaan dari ayahnya.

Srimulat lantas dipingit, seperti kisah putri-putri bangsawan yg menjalani pingitan, masa remaja Srimulat hanya dihabiskan dalam kungkungan dinding Kawedanaan saja. Ia belajar berbagai macam keterampilan dari para abdinya. Usianya baru 12 tahun tapi sudah pintar menembang, menari, & juga membatik. Kadang-kadang kalau lagi senggang, ayahnya kadang-kadang mendampingi Srimulat dan saudara-saudaranya di saat belajar menari dan menembang.

Hidup Srimulat penuh dgn suara tembang, bunyi gamelan dan gerak tari. Dibandingkan saudara-saudaranya, Srimulat anak yang paling cepat menangkap ajaran kesenian yang diberikan ayah & abdinya. Orang tuanya lalu menikahkan Srimulat dgn seorang kerabat dekat ayahnya bernama Raden Hardjowinoto. Usianya waktu itu baru 15 tahun. Rumah tangganya tak berlangsung lama.

Srimulat diterpa kemalangan secara beruntun. Anaknya yg baru berusia 2,5 tahun meninggal dunia lalu disusul suaminya 3 bulan kemudian. Kesedihannya semakin bertambah saat ayahnya mencari selir-selir baru. Muak akan kehidupan feodal priyayi dan praktik perseliran di dalam kompleks rumahnya sendiri Srimulat bertekad minggat.

Suatu malam ia memutuskan kabur dari rumah. Berbekal uang 3,5 sen ia pergi ke Surakarta lalu ke Yogyakarta. Ia melamar kerja ke dalang Ki Tjermosugondo yg sedang kondang. Setahun kemudian, Srimulat bergabung dgn Ketoprak Candra Ndedari pimpinan Ki Retsotruno yg kebetulan sedang pentas di Alun-alun Utara.

R.A.Srimulat mengawali kiprahnya sebagai pemain rombongan ketoprak Mardi Utomo di Magelang & Rido Carito. Ketenarannya menembus baik lapisan atas maupun bawah masyarakat. Srimulat tak segan menari bersama penari2 lokal di sejumlah daerah membawakan tari2an daerah yg tak begitu dikenal. Ia juga bersedia diundang dlm acara tradisional penebangan pohon-pohon jati tua di sebuah desa di Blora, Jawa Tengah.

Srimulat pindah ke panggung Wayang Orang Ngesthi Rahayu yg dipimpin Nyi Murtiasih dari Jawa Timur. Kebetulan suami Murtiasih punya grup orkes yg sering tampil di pesta perkawinan. Srimulat pun diminta bernyanyi dengan iringan musik irama keroncong & Hawaiian. Sewaktu digelar pasar malam di Magelang, ia berjuampa dengan Mannoek, bos penyelenggara pasar malam. Ia pun berkelana dari kota ke kota mengisi panggung hiburan pasar malam.

Dalam waktu singkat Srimulat, anak priyayi & gadis pingitan itu, menjelma menjadi perempuan yg mandiri. Ia menentang arus saat itu, menolak menjadi Raden Ayu & memilih menjadi sri mahapanggung atau ratu panggung.

Pendiriannya yg keras membuatnya membela mati2an seorang pesinden bernama Nyai Mas Sulandjari yg berhasil memenangkan lomba kontes batik di Pasar Malam Amal Yogyakarta pada 1938. Kemenangan Sulandjari itu diprotes keras para bangsawan Yogyakarta & Surakarta.

Apalagi Sulandjari berhasil mengalahkan putri-putri ningrat. Mendengar Sulandjari dihina, Srimulat melawan para bangsawan itu. Melalui wawancara dengan mingguan Darmo Kondho & Penjebar Semangat, Srimulat menyatakan dukungannya kepada Sulandjari sembari mengkritik keras para kaum ningrat. "Siapa yg lebih berhak memberikan penilaian dlm kontes semacam itu?," tanyanya sinis.

Di sisi lain, Srimulat pernah dikontrak untuk masuk dapur rekaman oleh perusahaan piringan hitam Burung Kenari, Columbia & His Master's. Suara merdunya yg melantunkan lagu Kopi Susu, Padi Bunting, Janger Bali, dsb. Saat itu hanya kaum berpunya saja yg bisa memiliki gramofon untuk memutar piringan hitam.

Budayawan Arswendo Atmowiloto menggambarkan Srimulat sebagai seorang penampil yg meletakkan dasar2 seorang artis modern. "Sikapnya terbuka pada segala jenis tarian. Ia turun ke pelosok, ke pusat keramaian membawakan secara live lagu yg sedang ngetop." Di pentas wayang orang ia tampil di kelompok Srikuncoro. Selain itu, ia juga pernah membintangi film Sapu Tangan (1949), Bintang Surabaja (1951), Putri Sala (1953), Sebatang Kara (1954) dan Radja Karet dari Singapura (1956).

Teguh Srimulat yang merupakan suami terakhir sekaligus suami yang berpengaruh dalam hidup Srimulat. Sukses di panggung, Srimulat kurang berhasil dalam berumahtangga. Tiga kali pernikahannya selalu kandas. Pada tahun 1947 di Purwodadi, Grobogan, Srimulat satu panggung dengan Orkes Keroncong Bunga Mawar dari Solo. Gitaris orkes tersebut bernama Kho Tjien Tiong (dikenal dengan Teguh Slamet Rahardjo).

Kedua saling terpikat. Sehabis pentas di Purwodadi mereka resmi berpacaran. Usia mereka terpaut jauh. Teguh jejaka berusia 21 tahun sementara Srimulat berusia 39 tahun. Pada 8 Agustus 1950, R.A.Srimulat menikah dengan Teguh Slamet Rahardjo (Kho Djien Tiong) yang berusia 24 tahun. Pada saat yang sama dibentuk rombongan kesenian keliling bernama Gema Malam Srimulat.

Gema Malam Srimulat adalah sebuah kelompok kesenian yg menyuguhkan gabungan antara lawak & nyanyi terutama lagu-lagu langgam Jawa & keroncong. Penyanyinya waktu itu antara lain Kusdiarti, Suhartati, Ribut Rawit, Maleha, Rumiyati & Srimulat sendiri sedangkan Teguh menjadi pemain gitar & biola. Sebelum memasuki tahun 1957, Gema Malam Srimulat berganti nama menjadi Srimulat Review.

Memasuki 1957 namanya berubah lagi menjadi Aneka Ria Srimulat. Salah satu momen bersejarah bagi Srimulat & Teguh adalah keputusan mereka pindah ke Surabaya dari Surakarta sekitar Peristiwa G 30 S. Suatu malam pada 1965, tak lama sebelum geger 30 September, Srimulat berbisik di telinga Teguh Slamet Rahardjo, suaminya. “Sebentar lagi bakal ada ontran2. Pak Jenderal meminta kita untuk berhati-hati. Sebaiknya kita tidak p**ang dulu ke Solo untuk waktu cukup lama,” kata Srimulat.

Saat itu Srimulat sudah dua tahun hijrah dari Solo ke Surabaya. Tak hanya para pelawak & awak Srimulat yg boyongan ke Surabaya, tapi juga berikut semua anggota keluarganya. Boyongan Srimulat besar-besaran ini juga merupakan ide dari Srimulat. Melihat situasi politik di Solo makin panas, Srimulat merasa kelompok mereka harus pindah.

“Situasi negara sedang gonjang-ganjing. Sebaiknya seluruh anak panggung & artis kita pindah ke Surabaya,” Srimulat menyampaikan usulnya ke Teguh. Teguh tentu saja kaget bukan kepalang mendengar ide istrinya. Memindahkan belasan orang saja sudah sulit, apalagi memindahkan puluhan anggota Srimulat.

Tapi Srimulat terus meyakinkan Teguh. “Jika mereka tak pindah ke Surabaya, aku takut mereka akan jadi korban.” Ketika itu, gesekan antara kelompok2 ‘kiri’ dgn lawan2 politiknya makin sering terjadi. Masing2 kelompok berusaha menarik sebanyak mungkin pendukungnya ke kubunya. Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yg punya hubungan dekat dgn Partai Komunis Indonesia (PKI) terus mendesak mereka agar bergabung dengan Lekra.

Srimulat & Teguh yang memang tak tertarik dengan politik tidak mau terseret dalam perkubuan itu. Untuk melindungi grup Srimulat, mereka mencari perlindungan ke militer. Kebetulan Srimulat memang dekat dgn sejumlah perwira militer. Kedekatan yg kadang bikin Teguh sendiri tak habis pikir.

Kedekatan Srimulat dengan para perwira itu p**a yang membuat pertunjukan grup Srimulat pada masa2 tegang itu sering dijaga tentara. Hijrah Srimulat ke Surabaya itu lah yg menyelamatkan kelompok itu. Srimulat meninggal dunia pada tahun 1968. Sepeninggal dirinya, Aneka Ria Srimulat dilanjutkan oleh Teguh dgn berfokus sebagai grup lawak.

📰 Sumber : Bambang Sujarwanto
🖼️ Foto : Bing
📝 Repost : kadive

KETUA PSSI ERIK THOHIR MENGATAKAN : Mereka pemain keturunan berkorban banyak sekali , karena mereka harus meninggalkan k...
16/12/2024

KETUA PSSI ERIK THOHIR MENGATAKAN : Mereka pemain keturunan berkorban banyak sekali , karena mereka harus meninggalkan kewarganegaraan mereka
Sangat repot jika mau bertanding ke Indonesia mereka meninggalkan keluarga ,anak istri,dll

Mereka berpotensi cidera saat membela Timnas Indonesia
Segala upaya jiwa raga mereka curahkan untuk Timnas
Mereka tidak mendapatkan apa apa tapi mereka rela berkorban untuk timnas

Selayaknya kita harus sangat menghargai mereka 👍🏻🇮🇩

RATU MAJAPAHIT YANG PANDAI MEMIMPIN PERANGRatu Majapahit yang tercatat pernah memimpin peperangan secara langsung adalah...
16/12/2024

RATU MAJAPAHIT YANG PANDAI MEMIMPIN PERANG

Ratu Majapahit yang tercatat pernah memimpin peperangan secara langsung adalah Tribhuwana Wijayatunggadewi. Ratu Majapahit yang satu ini adalah adik dari Jayanegara yang telah wafat sebelumnya. Raja Wanita Majapahit ini memang dikenal Pemimpin yang jempolan, dimasanya jugalah ia mengangkat Gajah Mada sebagai Mahapatih.

Pada saat ia baru beberapa waktu memerintah, ia sudah dihadapkan dengan keadaan kacau, sebab Negeri Bawahan Majapahit, Sadeng & Keta memberontak, namun saat itu, Mahapatih Kerajaan Majapahit (Aria Tadah) sedang sakit-sakitan, sehingga dalam hal mengurusi Negara, Ratu ini terjun langsung mengatasinya.

Dalam Uapaya menangani Pemberontakan itu, Sang Ratu mempercayakannya kepada beberapa orang Panglima Tempur, diantaranya Ra kembar, Adityawarman dan Gajah Mada. Namun bukannya saling bantu, para Panglima yang ia tugasi itu ternyata malah cari muka dan saling bersaing, karena itu guna mengawasi langsung para panglimanya, Ratu Majaphit ini langsung mengambil alih komando dengan cara terjun ke medan peperangan menjadi Panglima Perang.

Hal tersebut di atas sesuai dengan apa yang diberitakan Pararaton, yang menyebutkan " terjadi persaingan antara Gajah Mada dan Ra Kembar dalam memperebutkan posisi panglima penumpasan Sadeng-Keta. Maka, Tribhuwana pun memutuskan dirinya sendiri sebagai panglima perang untuk menumpas pemberontakan Sadeng-Keta didampingi Gajah Mada, Ra Kembar dan sepupunya, Adityawarman yang pada saat itu menjabat sebagai Wreddhamantri, atau perdana menteri"

Bahan masakan yang sebaiknya tidak dimasukkan  ke dalam kulkas 😎🙏
16/12/2024

Bahan masakan yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam kulkas 😎🙏

DIANIAYA ANAK BOS TOKO ROTI"Apakah kejadian ini harus menanti viral agar benar-benar ada rasa keadilan bagi wong cilik?"...
16/12/2024

DIANIAYA ANAK BOS TOKO ROTI

"Apakah kejadian ini harus menanti viral agar benar-benar ada rasa keadilan bagi wong cilik?"

Dwi Ayu Darmawati (19) pegawai toko kue menjadi korban penganiayaan oleh anak bos di tempat ia bekerja di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, karena menolak pekerjaan yang memang bukan tugas dirinya.

Dwi luka-luka, sementara dengan congkaknya pelaku mengatakan tidak takut dilaporkan dan mengaku kebal hukum, karena ia merasa dekat dengan aparat, bila lihat di akun Facebooknya yang membagikan foto bersama aparat.

George Sugama Halim (pelaku) pun dengan ringannya mengatakan sebagai orang miskin tidak akan berani lapor polisi. Namun pada 17 Oktober 2024 kejadian ini dilaporkan ke SPKT Polres Metro Jakarta Timur.

Warganet bergerak..
Menanti keadilan..

Talitha Curtis Winn tengah menjadi sorotan publik setelah kisah hidupnya yang berubah drastis viral di media sosial. Man...
15/12/2024

Talitha Curtis Winn tengah menjadi sorotan publik setelah kisah hidupnya yang berubah drastis viral di media sosial.

Mantan artis cilik ini kini berjualan risol di pinggir jalan setelah mengalami masa sulit sejak pandemi.

Dalam sebuah wawancara, Talitha mengungkapkan bahwa ibunya menjadi penyebab utama masalah hidupnya.

Terrmasuk kurangnya dukungan di saat-saat terberatnya.

Talitha juga mengaku sudah bekerja sejak usia 12 tahun untuk membantu ekonomi keluarga setelah kedua orang tuanya bercerai.

Kini ia harus menghadapi kecaman dari sang ibu atas perhatian publik terhadap kisahnya.

Meski begitu, kisah perjuangan Talitha mendapat banyak simpati dari masyarakat.

SC : nyata .com

Mulut ku diam tapi hati ku brisik🤣 Agus gimana cara nya loh gus ko bisa⁉️😳😳
15/12/2024

Mulut ku diam tapi hati ku brisik🤣 Agus gimana cara nya loh gus ko bisa⁉️😳😳

Nasib malang menimpa seorang wanita mualaf asal Kolombia, Aisyah Anisa. Di kontrakan kecilnya di Kampung Curug Mekar, RT...
15/12/2024

Nasib malang menimpa seorang wanita mualaf asal Kolombia, Aisyah Anisa. Di kontrakan kecilnya di Kampung Curug Mekar, RT 02/04 Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Anisa merawat anaknya yang terbaring sakit karena leukimia.

Suaminya? Pergi meninggalkan dia untuk menikah lagi.

Secara fisik, kontrakan tempat tinggalnya cukup layak dan jauh dari kesan kumuh. Tak terlihat banyak perkakas dan barang-barang di dalam rumah berukuran sekitar 4 x 5 meter itu.

Aisyah Anisa sebenarnya bukan nama aslinya. Nama itu baru dia pakai 20 tahun silam, semenjak dia memutuskan masuk Islam. Nama aslinya Martha Eugenia Rojas Avila.

Wanita 50 tahun itu menjelaskan saat pertama menginjakan kaki di Indonesia semua baik-baik saja. Dia tinggal bersama suaminya di Bandung. Bahagia. Mereka pun dikarunia anak. Dia lahir dalam keadaan normal. Cantik, perpaduan Sunda-Kolombia. Meski lebih banyak Kolombia-nya.

Namun, lanjut Anisa petaka itu bermula ketika suaminya memutuskan menikah lagi yang dengan wanita yang tak lain adalah pembantunya sendiri.

“Itulah yang membuat saya terpukul. Saya kemudian lebih memilih keluar dari rumah. Dan meninggalkan Bandung,” beber dia.

Di masa-masa pelarian ini, Anisa merasakan berbagai nelangsa hidup. Ia pernah mendekam di balik jeruji Lapas Paledang selama tiga bulan. Hingga pernah tinggal dan hidup lima bulan di tempat pemakaman pemakaman umum (TPU) daerah Jakarta.

Namun, di masa-masa pengembaraan itu, ia tetap memilih Bogor sebagai tempat singgah dan muara akhir perlindungan.“Saya makan apa saja. Yang penting halal saat itu,” ucapnya.

Di awal-awal menetap di Bogor, Anisa mengaku sangat kebingungan. Dia tak mempunyai uang untuk mengontrak rumah. Sampai akhirnya dia memutuskan menjadi pemulung. Tidur masih tidak tentu. Di mana saja yang penting aman. Dari situ sedikit demi sedikit uang bisa dia kumpulkan.

Dia pun ingin mendapat rezeki lebih. Caranya dengan memiliki gerobak sampah. Dari gerobak sampah inilah dia bertemu dengan Nuh, Ketua RT 02 RW 04 Kelurahan Curug Mekar. Yang menjual gerobak sampah kepada Anisa.

“Ya saya memulung, saya ambil sampah. Saya berputar dari rumah ke rumah yang lain. Saya ini Islam. Agama saya tidak melarang saya untuk memulung. Tapi agama saya melarang saya untuk menjadi pengemis dan peminta-minta. Lebih baik saya jadi pemulung dari pada harus meminta dan mengemis kepada orang lain,” tutur Anisa.

MAU POLIGAMI TAPI…Kisah pilu sebagian wanita dipoligami, baru beberapa saat menikmati indahnya poligami, baru malam peng...
15/12/2024

MAU POLIGAMI TAPI…

Kisah pilu sebagian wanita dipoligami, baru beberapa saat menikmati indahnya poligami, baru malam pengantin, baru seminggu dua minggu menikah dengan sorang pria, eh ternyata suami tak datang-datang lagi, sebagian hilang lennyap bak di telan bumi.

Usut punya usut, ternyata suami tak berani kembali ke istri barunya karena takut di omelin istri pertamanya, dihujat, dikecam bahkan diancam. Lebih dari itu istri kedua dibuli dan dikerjai kluarga istri pertama dan suami tau kondisinya dan diam.

Subhanallah..
Aib bagi laki-laki seperti ini berpoligami, bahkan haram baginya berpoligamai bilamana ia tau dirinya lemah dihadapan istri dan keluarga istrinya.

Poligami itu khusus untuk lelaki yang pemberani dan bertanggung jawab, bukan untuk lelaki lemah namun tak punya nyali. Meskipun kuat ekonomi, pengusaha, tajir maupun konglomerat, sebab poligami bukan hanya berurusan dengan harta, tapi juga keberanian sikap, kemampuan memimpin wanita.

Sebelum lelaki berpoligami , dia wajib meihat dulu kemampuan dirinya, baik secara finansial, kesiapan mental, siap memimpin dan mengayomi lebih dari satu wanita.

Lebih aneh lagi bila istri pertama awalnya setuju, tanda tangan dan ikut acara walimah, setelah itu terbawa perasaan , menuntut suami menceraikan madunya, atau buat “modus “ melakukan tindakan aneh, histeris, ngancam bunuh diri, ngancam lari niggalkan rumah dst dan perbuatan itu diamini suami.

Untuk yang mau berpoligami sebelumnya anda wajib “ tepuk dada tanya selere”, jangan menzalimi wanita bilamana memang tak sanggup, sebab hal itu lebih ringan bagi anda daripada kezaliman anda kelak yang akan dituntut dihari kiamat.

Batam, 28 Shafar 1446/ 2 Sept 2024

Abu Fairuz Ahmad Ridwan My

Nurnaningsih atau Marilyn Monroe-nya Indonesia era 60 dan 70 an.Lahir di Wonokromo, Surabaya, pada 5 Desember 1928. Diba...
15/12/2024

Nurnaningsih atau Marilyn Monroe-nya Indonesia era 60 dan 70 an.

Lahir di Wonokromo, Surabaya, pada 5 Desember 1928. Dibalik pesonanya yang memikat, tersimpan kisah hidup penuh liku dan kontroversi. Ia punya garis keturunan bangsawan Yogyakarta dari sang ayah.

Di usia 25 tahun ia merantau ke Jakarta . Ia mengejar mimpinya dengan belajar vokal dan teater. Mimpi itu terwujud ketika Usmar Ismail mengajaknya membintangi film Krisis (1953),
Setahun kemudian, Nurnaningsih membintangi film Harimau Campa karya Jayakusuma, yang semakin mengukuhkan namanya. Namun, film ini juga menimbulkan kontroversi karena adegan vulgarnya. Aksi Nurna menjadi sorotan media dan publik, tetapi dia berdalih bahwa hal tersebut adalah bagian dari seni. Kepopulerannya semakin meroket, bahkan foto-foto vulgarnya beredar hingga mancanegara.

Tidak selebritis dulu ataupun sekarang, setiap kontroversi ini justru menambah pop**aritasnya. Ia tetap tampil percaya diri di berbagai pementasan, meski akhirnya boikot yang membuatnya perlahan menghilang dari dunia perfilman.

Namun, di era orde baru yang lebih terbuka pada budaya barat, Nurnaningsih kembali ke layar perak. Ia tampil dalam beberapa film terkenal seperti Bernafas dalam Lumpur (1970), Nafsu Gila (1973), dan Malam Satu Suro (1988), sebelum akhirnya wafat pada 21 Maret 2004.

Itulah kalau sulit terkenal lewat prestasi masih ada jalur kontroversi yang juga dipraktekan oleh segelintir pesohor tanah air jaman sekarang.

Wikipedia.

KEDIRI BUKAN HANYA GUDANG GARAM.......Pramoedya Ananta Toer kurang lebih pernah menulis begini di novelnya, "Kamu boleh ...
15/12/2024

KEDIRI BUKAN HANYA GUDANG GARAM.......

Pramoedya Ananta Toer kurang lebih pernah menulis begini di novelnya, "Kamu boleh pintar setinggi langit, tapi kalau kamu tidak menulis maka kamu akan hilang dari ingatan masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian..."

Tetapi kalau menulis thok dan tidak pernah diterbitkan menjadi sebuah buku ya tulisan itu hanya akan menjadi konsumsi sendiri dan tidak begitu berdampak pada orang banyak. Masalahnya seberapa banyak sih ada orang yang mau menjadi penerbit buku? bisnis yang tidak terlalu jelas untungnya? apalagi menerbitkan buku di jaman kolonial Hindia Belanda dan bersaing keras dengan Penerbit Balai Pustaka yang dijadikan satu-satunya penerbitan resmi yang disubsidi oleh pemerintah kolonial?

Perkenalkan...inilah Tan Khoen Swie. Seorang Tionghoa yang punya nyali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas? bukan dengan teriak-teriak sok nasionalis tetapi dengan tindakan nyata.

Lahir di Wonogiri tahun 1884 konon ia besar di kota kelahirannya dengan menjadi tukang rakit penyeberangan sungai Bengawan Solo. Lalu ia mengembara ke kota-kota lain sambil belajar menguasai bahasa Hakka sebagai bahasa pengantar dengan komunitas Tionghoa di mana pun dia tinggal. Dari pengembaraannya itulah ia kemudian menikahi seorang gadis dari Surabaya bernama Liem Gio Nio dan kelak memiliki 3 anak.

Pengembaraannya berhenti di Kediri. Di kota inilah Tan Khoen Swie semakin fasih berbahasa Jawa rendah maupun tinggi. Ia mampu membaca dan menulis aksara Jawa. Ia juga tertarik pada kebudayaan Jawa termasuk budaya wayang maupun ilmu kebatinan Kejawen.

Dia kemudian menghidupi kebudayaan Jawa tersebut dengan s**a bermeditasi, puasa, berlaku vegetarian dan mempunyai minat tinggi pada hal-hal gaib dan ilmu Kejawen.

Minat kepada sastra dan kebatinan Jawa memberi ide baginya untuk mengembangkan bisnis penerbitan bernama Boekhandel Tan Khoen Swie, di rumah sekaligus tokonya (toko Soerabaia) di Jalan Dhaha Kediri. Bisnis itu ia didirikan tahun 1915, jadi 3 tahun sebelum Penerbit Balai Pustaka didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Melalui penerbitannya inilah Tan Khoen Swie benar-benar berkontribusi pada pengembangan kebudayaan Jawa. Fokus bisnisnya adalah buku berhuruf dan berbahasa Jawa, berhuruf latin dan berbahasa Jawa serta berhuruf latin dan berbahasa Melayu. Topik bukunya juga beragam dari buku masakan, pertanian, filsafat, pendidikan, sejarah, agama, sastra bahkan teknik berhubungan seksual suami isteri.

Tan Khoen Swie berjasa besar memasyarakatkan pengetahuan dan filsafat Jawa yang saat itu hanya terbatas dalam kepujanggaan kraton menjadi bentuk buku yang bisa dipelajari oleh semua kalangan masyarakat.

Semua buku-buku Jawa yang legendaris itu adalah terbitan dari Boekhandel Tan Khoen Swie:
- Primbon Jayabaya (Ronggowarsito)
- Serat Wedhatama (Mangkunegara IV)
- Serat Kalatidha (Ronggowarsito)
- Serat Gatholoco
- Serat Dharmogandul
- Serat Nitimani (ini buku ka*****ra ala Jawa)
- Serat Babad Kediri

Selain aktif di dunia kebatinan, ia juga memimpin perkump**an Kioe Kok Thwan, oranisasi Tionghoa Kediri yang melawan kolonial Belanda tahun 1935. Ia tidak pernah mau mengubah nama Tionghoa-nya untuk menunjukkan bahwa orang Tionghoa pun bisa menjadi orang Jawa dan Indonesia tanpa harus menanggalkan identitas aslinya.

Nasionalisme keindonesiaannya juga ditunjukkan dengan menerbitkan buku berbau anti kolonial berjudul "Atoeran dari Hal Melakoeken Hak Perkoempoelan dan Persidangan Dalem Hindia-Nederland" karangan R. Boediharjo (1932) serta buku "Tjinta Kebaktian Pada Tanah Air" tahun 1941.

Beberapa sastrawan dan pujangga seringkali bermeditasi di rumahnya untuk mendapat inspirasi dala penulisan karya tulisnya. Konon, Tan Khoen Swie juga menjadikan rumahnya sebagai tempat mampir para mantan pengikut Pangeran Diponegoro yang tercerai-berai.

Tan Khoen Swie sampai sekarang dihormati oleh para intelektual Jawa karena jasa dan kontribusinya pada Kasusastraan Jawa. Ia meninggal di Kediri tahun 1953. Anaknya, Tan Biang Liong, meneruskan usaha ayahnya bahkan sempat dipenjara 3 bulan karena menerbitkan buku Aji Asmorogomo, buku teknik berhubungan seksual untuk mendapatkan keturunan yang dilengkapi dengan ilustrasi. Kejadian ini menjadi salah satu penyebab anaknya menghentikan bisnis penerbitan di tahun 1963 untuk berkonsentrasi pada bisnis-bisnis lainnya.

Jadi sekarang ketahuilah, kawan. Kediri itu bukan hanya terkenal karena Gudang Garam-nya saja.

Ingatlah nama Tan Khoen Swie....ketika Anda sedang membaca buku.
Gara-gara dia orang lain jadi berpikir bahwa menjadi penerbit ternyata juga bisa menjadi penghidupan sekaligus mencerdaskan orang banyak.

Untuk jasa-jasanya itu pemerintah Republik Indonesia belum pernah memberikan penghargaan apa pun kepadanya.

(Osa Kurniawan Ilham)

Per 5 Januari 2025, pemerintah akan menerapkan skema pajak baru untuk kendaraan bermotor. Langsung ada dua tambahan paja...
15/12/2024

Per 5 Januari 2025, pemerintah akan menerapkan skema pajak baru untuk kendaraan bermotor. Langsung ada dua tambahan pajak baru yang berlaku untuk kendaraan bermotor.

Dua pajak tambahan itu adalah opsen pajak kendaraan bermotor (PKB) dan opsen bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Hal itu berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Untuk diketahui, berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2022, opsen adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu. Opsen pajak kendaraan bermotor adalah opsen yang dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok PKB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan opsen BBNKB adalah opsen yang dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok BBNKB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Opsen ini dipungut oleh pemerintah kabupaten/kota.

Dikutip dari Modul PDRD: Opsen Pajak Daerah, pembayaran Opsen PKB dan Opsen BBNKB dilakukan bersamaan dengan pembayaran PKB dan BBNKB.

"Untuk mengakomodir Opsen PKB dan Opsen BBNKB, pada SKKP (Surat Ketetapan Kewajiban Pembayaran PKB/BBNKB dan SWDKLLJ) yang ada saat ini dapat ditambahkan baris untuk memuat jumlah opsen pajaknya," tulis Modul PDRD: Opsen Pajak Daerah.

Artinya, lembaran SKKP yang biasanya terdapat di balik surat tanda nomor kendaraan (STNK) akan ketambahan dua kolom baru untuk memuat besaran opsen PKB dan opsen BBNKB. Jadi, selain kolom BBN KB, PKB, SWDKLLJ, Biaya Adm. STNK, dan Biaya Adm, TNKB, ada dua kolom tambahan yaitu Opsen BBN KB dan Opsen PKB.

__

Nama I Wayan Agus Suartama, yang akrab disapa Agus Buntung, mencuat ke publik setelah terlibat kasus pelecehan seksual y...
14/12/2024

Nama I Wayan Agus Suartama, yang akrab disapa Agus Buntung, mencuat ke publik setelah terlibat kasus pelecehan seksual yang korbannya terus bertambah hingga mencapai 19 orang, tiga di antaranya merupakan anak di bawah umur.

Kasus ini menjadi sorotan karena kondisi Agus yang merupakan penyandang disabilitas tanpa tangan, tetapi tetap dapat melancarkan aksinya.
Di tengah viralnya kasus ini, dosen pembimbing akademik Agus, I Made Ria Taurisia Armayani, mengungkap sisi lain dari kehidupan mahasiswa tersebut.

Agus diketahui merupakan mahasiswa program studi Pendidikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu, di sebuah perguruan tinggi di Lombok. Namun, perjalanan akademiknya jauh dari prestasi yang membanggakan.

Ria mengungkapkan bahwa Agus memiliki kebiasaan menghilang saat perkuliahan berlangsung.

"Di kampus dia berinteraksi dengan teman-temannya, setelah itu hilang di saat pembelajaran di kelas," ujar Ria, seperti dilansir dari akun TikTok pada Sabtu, 14 Desember 2024.
Hal ini diperkuat dengan bukti absensi Agus yang menunjukkan banyak kekosongan di semester 7. Dari total 14 pertemuan, Agus hanya hadir di dua pertemuan awal.

"Dia hanya di area depan kampus, tidak pernah datang ke kelas. Ini buktinya absensi tak pernah ada," tambah Ria.

Agus sebelumnya merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan total bantuan sebesar Rp13 juta. Namun, beasiswa itu dicabut pada semester 2 karena Agus tidak membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). "Agus mendapatkan beasiswa KIP pada tahun 2021, di semester 1 dia terima KIP, tapi karena dia tidak bayar UKT di semester 2, akhirnya KIP diputus," ungkap Ria.

Indeks Prestasi (IP) Agus juga mencerminkan kurangnya tanggung jawab terhadap kuliahnya. "Semester 1 Agus punya IP 1,7, semester selanjutnya 0, semester 3 IP 1,9, semester 4 IP 2,35, semester 5 IP 0,4 karena tidak pernah masuk, dan semester 6 IP 0,8," jelas Ria.

Ria menegaskan bahwa dosen tidak bisa memberikan penilaian cuma-cuma. Sebagai mahasiswa, Agus seharusnya memenuhi tiga aspek penilaian yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan, tetapi dirinya tidak berhasil memenuhi ketiga aspek tersebut.

Sumber : Viva .com

Address

Jalan Nyai Ageng Arem/Arem No. 22
Gresik
61113

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Pusat Info Gresik posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Pusat Info Gresik:

Videos

Share

Category