30/08/2023
Ternyata benar, ujian selalu datang pada orang-orang yang kita cintai, semakin besar rasa cinta kita; semakin Allah akan memperlihatkan kepada kita bahwa dia manusia yang punya kekurangan. Allah maha sempurna.
Sehingganya kita perlu belajar untuk mengontrol rasa cinta dan kasih sayang tersebut; sekedarnya.
Kalimat ini tiba-tiba hadir dalam benak saya saat mendengar cerita seseorang.
"Aku merasa rumah tanggaku kacau sekali" Ujar temanku.
"Fulanah, menikah adalah ibadah seumur hidup. Kehidupan pernikahan tak selalu penuh dengan taman-taman bunga; sesekali di-isi dengan duri-duri yang tajam dan bau tak sedap."
"Tapi, bukankah tidak etis kalau kita hanya ingin yang harum tapi tidak bisa menerima yang berbau? kalaupun ada duri yang melukai kaki-mu; pelan-pelan dipinggirkan dan obati kaki-mu,
kalau ada yang berbau tutup hidungmu dan segera pergi".
"Fulanah; kehidupan rumah tangga itu ibarat kapal; sesekali ada badai yang akan menghantamnya, kita takkan pernah bisa menghindari badai itu,
tapi kalau kita bersandar dan berserah pada Allah badai itu pasti bisa kita hadapi dan lewati". jawabku.
Satu-satunya yang membuat manusia akan legowo dan lega menghadapi dan menjalani hidupnya; saat kita tahu semua sudah diatur dengan baik oleh Allah.
Sekalipun menurut kita itu tak baik.
Sontak teman-ku itu menangis.
"Fulanah, Aku berdoa semoga apapun masalah-mu akan segera mendapatkan jalan keluar".
Aku izin mengutip perkataan Almh. Umi. Semoga ini bisa menenangkan hati-mu, beliau berkata pada seseorang: "Cintailah suami-mu jangan sampai melebihi cintamu pada Allah; agar kamu tidak kecewa".
Ini bukan hanya sebatas suami saja; termasuk semua orang yang kita sayangi.
Karena sumber hancurnya perasaan atau diri seseorang itu karena terlalu besar dan terlalu dalam rasa-rasa yang dimilikinya, sehingga sulit untuk mengontrolnya..