Dirgahayu Republik Indonesia ke-79
رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا
"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa" (Qs. Al-Baqarah 126)
#maktabahturmusy #indonesia #kemerdekaanindonesia #kemerdekaan78
Kisah Menangisnya Tiang Masjid Nabawi
Di antara mukjizat Nabi Muhammad Saw. adalah berupa tangisan sebatang pohon kurma yang merindukan beliau. Jabir r.a. meriwayatkan, “Ketika hari Jum’at tiba, Rasulullah selalu berdiri (berkhutbah) di samping sebuah pohon kurma. Lalu ada seorang dari golongan Anshar berkata, ‘Wahai Rasulullah, maukah kami buatkan sebuah mimbar untukmu?’ Beliau menjawab, ‘Silakan, jika kalian berkehendak.’ Setelah itu, para shahabat membuatkan sebuah mimbar untuk beliau. Takkala tiba hari Jum’at berikutnya, beliau diminta berdiri di mimbar, tiba-tiba pohon kurma yang berada di samping beliau menjerit laiknya bayi yang sedang menangis. Kemudian beliau turun dari mimbar dan memeluknya. Lantas pohon kurma itu merintih seperti rintihan bayi yang ditenangkan. Beliau berkata, ‘Pohon ini menangis karena mendengar nasihat yang biasa aku sampaikan di sampingnya.’” (HR. Bukhari, sebagaimana termaktub dalam kitab Fathul Baari karya Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani)
Kisah menangisnya tiang masjid ini juga diriwayatkan oleh Thufail bin Ubay bin Ka’ab dari ayahnya, Ubay bin Ka’ab r.a, “Bahwa Rasulullah melaksanakan shalat menghadap pada sebuah batang pohon kurma ketika masjid (Nabawi) telah mempunyai atap, dan beliau biasa berkhutbah di sisi batang kurma tersebut. Oleh sebab itu, seorang sahabatnya berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah perlu dibuatkan suatu tempat untuk engkau berdiri saat khutbah hari Jum’at, sehingga orang-orang dapat melihatmu dan mendengarkan khutbahmu?’ Rasulullah menjawab, ‘Ya.’ Lalu dibuatkanlah dengan tiga anak tangga menuju mimbar. Setelah selesai dibuat lantas diletakkan mimbar itu di tempat yang disetujui oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lanjutan dikolom komentar yaa sahabat keira ...
Sumber: buku 101 Keagungan Mujizat Rasulullah Saw. Berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits karya Prof. Dr. Mustafa Murad (Keira, 2014)
#penerbitkeira #reels #bukukeira #kisahinspiratif #islamicquotes #bukuislami #selfreminder #Rasulullah #mu
Siapa Penghuni Bumi Ini Sebelum Nabi Adam a.s.
Mungkin kita bertanya-tanya ya, sebelum nabi Adam a.s di turunkan ke bumi setelah memakan buah khuldi di surga, siapa sih yang menghuni bumi kita ini?
Ya benar... Yang menghuni bumi adalah bangsa jin. Mereka menghuni bumi kita ini jauh sebelum kakek moyang kita Nabi Adam a.s. diturunkan dari surga. Tapi para jin tersebut gemar berperang dan bertengkar antara sesama mereka. Maka Allah Swt. memerintahkan para malaikat dan Azazil (pemimpin jin) untuk memusnahkan mereka.
Tapi bukan berarti Allah kejam, ya... karena tidak semua bangsa jin dimusnahkan oleh Allah dan mereka dibiarkan kabur ke seluruh penjuru bumi. Mereka bersembunyi di gua-gua, lautan, gunung-gunung, dan lembah-lembah.
Selepas kejadian perang itu barulah Allah memberitakan kepada malaikat dan Azazil bahwa akan menciptakan makhluk baru, yakni seorang manusia yang bernama Adam a.s. Setelah menciptakan Adam, Allah pun memerintahkan malaikat dan Azazil untuk bersujud kepada Adam sebagai bentuk penghormatan dengan ciptaan Allah sekaligus manusia adalah ras dari kekasih Allah yang akan lahir di kemudian hari, yaitu Rasulullah Muhammad Saw.
Malaikat terkenal dengan ketaatannya kepada Allah Swt. dan langsung bersujud, sementara Azazil menolak untuk sujud kepada Adam a.s. Setelah penolakan itu, nama Azazil yang agung langsung berganti menjadi IBLIS di Lauhul Mahfudz, dan ia dijebloskan ke dalam neraka jahannam. Tapi Allah kabulkan permintaan Iblis untuk hidup abadi dan menggoda manusia hingga hari kiamat kelak, dan di bumi, Iblis membangun kerajaannya di tengah lautan yang dalam dan bermaksud menyaingi ‘Arsy-nya Allah Swt.
#penerbitkeira #reels #bukukeira #kisahinspiratif #islamicquotes #bukuislami #selfreminder #Allah #manusia #adam #nabi #malaikat #azazil #iblis #jin #setan #syaitan
Sebelum Terlahir ke Dunia, Ternyata Kita Mempunyai Perjanjian Dengan Allah
Diketahui, sebelum dilahirkan ke dunia, seorang bayi sudah mempunyai perjanjian dengan Allah Swt., karena ternyata pada awalnya sang bayi merasa ragu untuk lahir ke dunia dan lebih memilih tetap di surga. Lantas ingatkah kita tentang perjanjian sebelum lahir tersebut? Tentu semua manusia di dunia tidak akan ingat mengenai perjanjian tersebut. Hal ini sebagaimana disebut dalam firman-Nya dalam Al-Quran yang artinya:
“Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyerumu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia (Allah) telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang yang beriman.” (QS. Al-Hadid [57]: 8).
Perjanjian antara manusia dengan Allah Swt. terjadi setelah Nabi Adam a.s. diciptakan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang artinya:
“Sewaktu menciptakan Nabi Adam, Allah mengusap punggungnya. Maka berjatuhanlah dari punggungnya setiap jiwa keturunan yang akan diciptakan Allah dari Adam hingga hari Kiamat. Kemudian, di antara kedua mata setiap manusia dari keturunannya Allah menjadikan cahaya yang bersinar. Selanjutnya, mereka disodorkan kepadanya. Adam pun bertanya, ‘Wahai Tuhan, siapakah mereka?’ Allah menjawab, ‘Mereka adalah keturunanmu.’” (HR. At-Tirmidzi).
Perjanjian antara Allah dan manusia sebelum lahir ke dunia terjadi saat kandungan berusia 4 bulan. Adapun isinya, Allah menawarkan kepada manusia setelah terlahir untuk bertakwa dan patuh kepada Allah SWT.
Jadi sejak kita dalam kandungan ibunda kita (usia 4 bulan), ruh sudah masuk dan Allah menyampaikan tawaran kepada kita untuk berkomitmen kepada Allah,
Lanjutan dikolom komentar yaa sahabat keira ...
#penerbitkeira #reels #bukukeira #kisahinspiratif #islamicquotes #bukuislami #selfreminder #perjanjian #allah #manusia #kelahiran #dakwahislam #dakwahtauhid #dakwahsunnah
Nabi Yahya AS adalah putra semata wayang dari Nabi Zakaria AS. Saat beliau dilahirkan, kedua orang tuanya telah berusia senja sehingga tidak mungkin baginya memiliki anak. Kelahiran Nabi Yahya AS menunjukkan mukjizat dan wujud kebesaran Allah SWT.
Mengutip dari buku Cerita 25 Nabi & Rasul karya Irsyad Zulfahmi, Nabi Yahya AS sejak kecil telah dikaruniai hikmah oleh Allah SWT. Hal ini dikisahkan dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 12. "Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak." (QS Maryam: 12)
Di masa kecilnya, Nabi Yahya AS sudah tampak lebih pandai dan tajam pemikirannya dari kebanyakan anak-anak seusianya. Beliau kemudian tumbuh menjadi anak yang cerdas, berperilaku baik, pandai menahan hawa nafsu, hingga diangkat menjadi nabi untuk menggantikan tugas dakwah ayahnya kepada Bani Israil yang kala itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi. Disebutkan dalam beberapa tafsir ayat Al-Qur'an, Nabi Yahya termasuk salah satu nabi yang tidak menikah semasa hidupnya. Hal ini mengacu pada firman Allah SWT yang termaktub dalam surat Ali Imran ayat 39, "Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan sholat di mihrab (katanya): 'Sesungguhnya, Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi panutan, berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu), dan seorang nabi di antara orang-orang saleh." (QS Ali Imran: 39)
Lanjutan dikolom komentar yaa sahabat keira ...
#penerbitkeira #reels #bukukeira #kisahinspiratif #islamicquotes #bukuislami #selfreminder #nabi #yahya #zakariyah #kisah #para #rasul #menikah #single
Kisah Nabi Muhammad dan Anggur Pemberian Lelaki Miskin
Suatu hari seorang lelaki miskin membawa segenggam buah anggur untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai hadiah. Lelaki ini sangat bersemangat memberikan hadiah untuk Nabi. Dia menyimpan anggur di samping Nabi dan mengatakan, “Wahai Rasulullah, terimalah hadiah kecil ini dariku.”
Wajahnya berseri-seri dengan kebahagiaan saat ia menawarkan hadiah kecilnya itu. Jelas sekali bahwa ia sangat mencintai Nabi.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan terima kasih dengan khidmat. Nabi mengambil satu buah anggur dan kemudian memakannya.
Para sahabat yang sedang bersamanya menatap penuh harap. Di luar dugaan semua orang, ketika anggur yang satu habis, Nabi kembali memakan anggur lainnya, tanpa menawarkannya kepada para sahabat.
Perlahan Nabi selesai makan anggur tersebut. Sendirian saja. Ia sama sekali tidak menawarkan anggur-anggur itu untuk siapa pun yang hadir.
Orang miskin yang membawa anggur itu sangat senang dan akhirnya pamit.
Namun, para sahabat Nabi yang bersamanya sebenarnya sedang bertanya-tanya. Biasanya Nabi akan membagi apapun kepada orang yang sedang bersamanya. Beliau akan menawarkan mereka apapun yang diberikan dan mereka akan makan bersama-sama.
Biasanya beliau akan mulai pertama, sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah memberinya hadiah. Setelah itu, beliau akan menawarkan kepada orang lain.
Kali ini jelas berbeda. Tanpa menawarkan kepada siapa pun, Nabi memakan anggur-anggur itu sendirian.
Salah satu sahabat bertanya dengan hormat, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau makan semua buah anggur itu sendirian dan sama sekali tidak menawarkan untuk salah satu dari kami?”
Nabi tersenyum dan berkata, “Aku makan semua buah anggur sendiri karena buah anggur itu masam. Jika aku akan menawarkannya kepada kalian, aku khawatir jika kalian memakannya, wajah kalian akan menampakkan ekspresi tidak suka pada buah anggur tersebut. Itu akan menyakiti perasaannya (orang yang memberi hadiah tadi). Jadi kupikir, lebih baik aku
Nabi Jirjis AS adalah salah satu nabi utusan Allah SWT kepada kaum yang dipimpin raja zalim penyembah berhala bernama Dardiyanah. Salah satu kisah paling dikenal dari nabi tersebut adalah ketika ia dibunuh sebanyak 70 kali tapi dibangkitkan lagi atas kehendak Allah. Nabi Jirjis tidak masuk dalam daftar 25 nabi dan rasul yang wajib diimani umat Islam. Akan tetapi, beberapa riwayat menceritakan tentang kisah nabi yang dibunuh 70 kali tapi masih hidup tersebut. Nabi Jirjis AS diutus Allah SWT kepada penduduk sebuah kerajaan di Ba'labakka yang dipimpin raja Dardiyanah. Dardiyanah merupakan penyembah berhala bernama Ba'l. Berhala tersebut dikatakan terbuat dari emas yang tingginya mencapai sekitar 10 m. Berhala ini memiliki empat wajah yang masing-masing menghadap tiap penjuru mata angin. Saat Nabi Jirjis AS diutus, tentu ia enggan sujud kepada berhala itu. Dengan tegas ia mengatakan, "Hai raja kenapa kau menyembah benda mati yang tidak bisa melihat ataupun mendengar?.Dardiyanah pun menjawab, "Sejak aku menyembah berhala ini, aku bisa menjadi raja. Aku menjadi kaya raya dan memiliki nikmat yang tak terhitung banyaknya. Tetapi engkau menyembah Tuhan yang tidak pernah kelihatan, apa yang kamu peroleh dari Tuhanmu itu sebagai imbalannya?"Kekayaan dan kesenangan dunia akan sirna. Allah akan memberiku nikmat akhirat yang kekal di surga," ujar Nabi Jirjis AS. Hingga akhirnya terjadilah perdebatan antara Dardiyanah dan Nabi Jirjis AS. Karena lawannya adalah utusan Allah SWT, Dardiyanah kalah berdebat. Dia lantas menggunakan kekuasaannya untuk menyiksa Nabi Jirjis AS dengan 70 macam siksaan yang pedih--ada juga riwayat yang menyebut 100 siksaan. Setiap mendapat satu siksaan hingga meninggal, Allah SWT menghidupkan kembali Nabi Jirjis AS. Lalu, Nabi Jirjis AS datang lagi kepada Dardiyanah dengan seruan yang sama untuk menyembah Allah SWT.
Lanjutan dikolom komentar yaa sahabat keira ...
#penerbitkeira #reels #bukukeira #kisahinspiratif #islamicquotes #bukuislami #selfreminder
#n
Cuplikan Bedah Buku Nikah Beda Agama bersama Ust. Muhammad Nuruddin.
Cuplikan Bedah Buku Nikah Beda Agama bersama Ust. Muhammad Nuruddin.
#BukuKeira #keirapublishing #muhammadnuruddin #nikahbedaagama
Rasulullah menjawab: "Wahai Jibril, lukiskanlah keadaan neraka itu kepadaku!"
"JIBRIL datang kepada RASULULLAH SAW"
Suatu ketika Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah SAW pada waktu yang tidak biasa. Namun, Jibril terlihat berbeda. Raut wajahnya tidak biasa. Maka Rasulullah saw bertanya, “Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?"
Jawabnya, "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka.."
Rasulullah menjawab: "Wahai Jibril, lukiskanlah keadaan neraka itu kepadaku!"
Jibril berkata: "Baik, ...Ketika Allah Swt menciptakan neraka, apinya dinyalakan seribu tahun hingga berwarna hitam pekat, nyala dan baranya tidak pernah padam."
"Demi Zat yang mengutus engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya neraka itu berlubang sebesar lubang jarum, niscaya segenap penghuni dunia akan terbakar karena panasnya."
"Demi Zat yg mengutus Engkau dengan kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada baju penghuni neraka itu digantung di antara langit dan bumi, niscaya semua penghuni dunia akan mati karena bau busuk dan panasnya."
"Demi Zat yang mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya sehasta dari mata rantai sebagaimana yang disebutkan didalam Alquran diletakkan di puncak gunung, niscaya bumi sampai kedalamnya akan meleleh."
"Demi Zat yang mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada seorang berada di ujung barat dunia ini disiksa, niscaya orang yang berada di ujung timur akan terbakar karena panasnya."
(Diriwayatkan oleh Anas bin Malik)
#penerbitkeira #bukukeira #islamicquotes #hijrah #renungan #islamicvideos #pengingatdiri #cintarasulullah #neraka #surga #bukuislam #reels
Kisah Pelaku Maksiat yang Jasadnya Dibuang, Tapi Sangat Dicintai Allah Subhanahu Wata'ala
Dinukil dari riwayat hadits dalam Kitab Ushfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri, Nabi Musa AS mendapat wahyu dari Allah SWT untuk mengurus jenazah seorang lelaki di pembuangan sampah. Diketahui, warga di perkampungan tersebut membuangnya dan tidak ada yang mau mengurusnya karena perilaku fasik almarhum.
"Wahai Musa, di suatu perkampungan, ada seorang lelaki mati di pembuangan sampah. Ia adalah salah satu di antara kekasihku. Namun, para tetangganya tidak mau memandikan, mengafani, dan menguburkannya. Karena itu, pergilah, mandikan, kafani, salati, dan kuburkanlah sewajarnya,"
Sesampai Nabi Musa AS di perkampungan tersebut, beliau pun mulai menanyai warga tentang keberadaan si jenazah. Saat warga perkampungan mengabarkan bahwa jenazah dibuang di pembuangan sampah, mereka juga menceritakan perilaku si jenazah semasa hidupnya.
Mendengar hal itu Nabi Musa berkata "Tuhanku, Engkau memerintahkanku untuk menguburkannya dan mensalatinya. Padahal, orang-orang menyaksikan keburukannya. Engkau lebih tahu daripada mereka tentang pujian dan cercaan,"
Allah SWT membenarkan informasi tentang perilaku buruk jenazah yang didengar Nabi Musa. Namun, Allah SWT juga menunjukkan amalan terakhir yang dilakukan oleh jenazah lelaki tersebut sebelum ia menemui ajalnya.
Usut punya usut, amalan terakhir yang dilakukan oleh lelaki tersebut adalah memohon ampun kepada Allah SWT. Menurut riwayat, ada tiga doa yang dipanjatkan oleh lelaki tersebut di hari-hari terakhirnya.
Pertama, lelaki tersebut mengakui perbuatan maksiat yang dilakukannya. Ia berdoa kepada Allah SWT:
"Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengetahui perbuatan-perbuatan maksiatku yang sebenarnya juga aku benci dalam hati. Namun, ada tiga hal berkumpul bersamaku sehingga aku melakukan perbuatan maksiat yang sebenarnya aku benci dalam hati itu yaitu, hawa nafsu, teman yang buruk, dan iblis. Karena itu, ampunilah aku."
Kedua, sang lelaki juga mengakui bahwa tempatnya semasa hidup berada di lingkungan orang fasi