Bali Travel News

Bali Travel News business and leisure..

View Gunung Agung, Gunung tertinggi di Bali dari Alun Alun Kota Gianyar pagi ini. benar benar kerreenn.. Sepertinya, awa...
17/12/2024

View Gunung Agung, Gunung tertinggi di Bali dari Alun Alun Kota Gianyar pagi ini. benar benar kerreenn.. Sepertinya, awan yang memayungi puncaknya nyaris seperti awan centicularis

Goodbye Bali, Hello LombokPulau Lombok menyandang gelar destinasi terbaik dunia 2025 versi Travel Lemming, situs panduan...
15/12/2024

Goodbye Bali, Hello Lombok

Pulau Lombok menyandang gelar destinasi terbaik dunia 2025 versi Travel Lemming, situs panduan wisata asal Amerika Serikat.

Sedangkan Bali, termasuk daftar destinasi yang sebaiknya tidak dikunjungi wisatawa tahun 2025 berdasarkan Fodor’s penerbit panduan perjalanan asal Amerika Serikat.

“Itu artinya, Bali sudah harus berbenah. Jangan hanya mencari pencitraan saja,” kata General Manager SenS Hotel & Spa + Conference Ubud Town Centre, Sven Remo, Jumat (13/12).

Pemerintah bisa mencontoh para General Manager yang mengelola komplin. Kalau ada yang komplin di hotel, langsung ada action untuk memperbaiki supaya tidak terulang kembali.

“Saya rasa pemerintah juga seperti itu. Kalau pemerintah tidak care dengan Bali. Ya, sudah... Dulu, Bali mungkin menjadi primadona Indonesia di mata dunia, tahun depan mungkin Lombok yang akan primadonanya,” paparnya serius.

Sven Remo mengakui, infrastruktur Lombok memang bagus dan tertata rapi. Jalannya lebar yang telah disiapkan. Kebersihannya p**a bisa diajungi jempol.

Memang pengunjung wisatawannya belum banyak, tetapi itu permulaan. Apalagi, sumber daya manusianya terus ditingkatkan, tahun depan bisa menjadi primadona.

Karena itu, di tahun 2025 ini, dengan adanya gubernur baru mesti mempercepat malakukan perbaikan. Bali banyak dikasi mas**an oleh media luar itu dijadikakan untuk berbenah.

“Masalah Bai yang sering disorot media asing, mulai dari masalah sampah, kemacetan dan air bersih,” ungkap Sven Remo.

Bali, memang mempunya kultur, tetapi dari penataan infrastruktur mesti mendukung p**a, sehingga wisatawan benar-benar merasa nyaman.

Kemacetan mesti segera dicarikan pemecahnya. “Saya rasa, orang yang buka warung di pingir jalan mengundang kemacetan, karena pelanggan parkir di pinggir jalan,” ujarnya.

Jalan di Bali itu sudah kecil, dan sudah tidak bisa dilebari lagi, sehingga mesti larangan parkir yang harus ditegakan. “Areal khusus untuk jualan juga mesti disiapakan,” usulnya.

Menurutnya, pemerintah boleh saja membeli tanah untuk menyiapkan para pedagang itu, seperti yang ada di Singapura, Thailand dan Malaysia.

Tempat makan itu mengumpul, seperti pengatura pasar senggol di Bali. Namun, lokasinya bukan dipinggir jalan.

“Kalau pedagang itu masih ada di pinggir jalan, maka orang akan berhenti dan parkir mobil, motor dipinggir jalan. Itu yang bikin kemacetan,” tegasnya.

Setelah warung itu lokasinya terkumpul, maka trotoar tempat pejalan kaki bisa diperbaiki dan dirapikan, sehingga pejalan kaki merasa nyaman.

Kalau trotoar sudah rapi, maka pengangkutan sampah juga lebih gampang dilakukan, sehingga orang lebih memilih jalan kaki dari pada memesan grab.

“Jujur kemacetan adalah salah satu problem terbesar di Bali. Beberapa orang mengatakan, kedatangan wisatawan asing ke Bali belum melebih tahun 2019, tetapi macetnya kok lebih?” tanyanya.

Sven remo kemudian menegaskan, kalau ada komplin, pemerintah mesti mengumpulkan orang-orang duduk mencari solusi, lalu ditindaklanjuti.

“Kalau tetap ada yang kurang bagus, k**a dianalisa dan terus diperbaiki. Kalau Bali tak berbenah, maka goodbye Bali dan sy hello Lombok,” ucapnya serius. (BTN/bud)

Mencari Tapak Kaki Kebo Iwa di Goa Garba Jika anda penyuka wisata purbakala, jalan-jalanlah di Kabupaten Gianyar. Daerah...
13/12/2024

Mencari Tapak Kaki Kebo Iwa di Goa Garba

Jika anda penyuka wisata purbakala, jalan-jalanlah di Kabupaten Gianyar. Daerah seni ini memiliki beragam objek wisata purbakala.

Kabupaten Gianyar malah sudah mengembangkan jalur wisata purbakala yang sudah dikenal para masyarakat wisata ataupun wisatawan.

Jalur wisata purbakala itu, dimulai dari persimpangan jalan Sakah, Sukawati ke arah Timur menuju Pura Bukit Darma Kutri Blahbatuh sampai Desa Pejeng dan Tampaksiring.

Sepanjang jalur ini sangat kaya dengan tempat-tempat wisata purbakala. Keberadaannya masih asri dan selalu menjadi kunjungan wisatawan. Sebut saja salah satunya Goa Garba.

Wisata purbakala ini terletak di Banjar Samegunung, Desa Pejeng yang merupakan pusat peninggalan-peninggalan di Kabupaten Gianyar.

Goa Garba itu situs gua peninggalan sejarah yang konon dulunya merupakan sebuah "Pasraman" (sekolah ata tempat belajar untuk anak-anak raja.

Goa dalam ukuran besar ini konon menjadi tempat belajar sekaligus diujinya Kebo Iwa sebelum diangkat menjadi Mahapatih Kerajaan Bedahulu.

Goa ini didirikan pada masa Jayapangus. Sekarang hanya memiliki luas 200 meter persegi dan diyakini berdiri sejak tahun 1116 Saka (1196 Masehi).

Lokasi goa itu berada tepat di bawah Pura Pengukur-ukuran. Ini adalah kawasan situs ini berada dikelilingi oleh hutan yang rindang dan berada di tepi timur tebing Sungai Pakerisan.

Sungai Pakeriasan ini memang memiliki beberapa situs arkeologi lainnya, seperti Tirta Empul, Gunung Kawi, Pura Mangening, hingga Candi Tegalinggah di Blahbatuh.

Untuk bisa sampai di sana, menuju arah timur dari Ubud hingga sampai di Desa Pejeng. Di Kantor Kepala Desa Pejeng itu lalu menuju ke arah Timur sampai di Pura Pengukur-ukuran.

Karena berada di atas Tukad (Sungai) Pakeriasan, maka harus menuruni tangga sambil untuk bisa sampai di tempat purbakala ini. “Saat menuruni tangga itu akan terasa nyaman.

Kita dapat menikmati suasana yang sangat sejuk, dan dihibur dengan kicauan binatang lokal yang ramah,” ucap Andriani wisatawan lokal yang sedang mengunjungi Goa Garba, belum lama ini.

Di tepi Sungai Pakerisan itulah Goa Garba, sebuah ceruk pertapaan. Di ceruk pertapaan itu terdapat sebuah goa yang menuju ke sebuah ruangan atau terowongan yang gelap.

Di atas salah satu ceruk dipahatkan beberapa huruf dan di atas ceruk lainnya terdapat p**a tulisan (sra), namun tulisan-tulisan hanya bisa dibaca oleh yang ahli.

Di dalam ceruk yang pertama ada beberapa pahatan, seperti sebuah papan batu yang berukiran gambar. “Saat menuruni tangga ini terlihat sangat kuno. Konon di tempat ini, terdapat tapak kaki Kebo Iwa yang membuat orang semakin penasaran,” ujar Andriani. (BTN/bud)

Rayakan Liburan Tahun Baru di Bali, 5 Destinasi Berikut Patut DicobaTahun 2025 sudah di depan mata, dan momen pergantian...
13/12/2024

Rayakan Liburan Tahun Baru di Bali, 5 Destinasi Berikut Patut Dicoba

Tahun 2025 sudah di depan mata, dan momen pergantian tahun adalah saat yang pas untuk menciptakan kenangan indah. Baik yang s**a suasana kota yang penuh keramaian, atau lebih memilih suasana santai di tepi pantai.

Bali punya banyak area seru yang bisa jadi pilihan, mulai dari konser musik, pesta meriah, hingga pertunjukan kembang api yang memukau, semua tersedia untuk membuat malam tahun baru lebih spesial. Jika sahabat ingin merayakan malam tahun baru dengan suasana yang meriah dan tak terlupakan, yang wajib di coba

1. Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang berlokasi di Kuta Selatan ini memiliki sejarah panjang. Dibangun mulai tahun 1997 di atas seluas 60 hektar, pembangunan kompleks kesenian ini melibatkan pematung asal Bali, Nyoman Nuarta, dengan karya patung setinggi 121 meter berupa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda pada tahun 2018.

Daya tarik wisata yang tak boleh dilewatkan di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana adalah megahnya Patung Dewa Wisnu. Patung ini menjadi salah satu dari tiga patung tertinggi di dunia. Bahkan tinggi patung yang mencapai 121 meter ini mengalahkan Patung Liberty di Amerika Serikat dengan tinggi 93 meter.
Untuk Anda yang ingin mendapatkan pengalaman seru berkeliling Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, cobalah memesan layanan Segway atau Skutis.

Wisata Bali ini menawarkan fasilitas Segway, kendaraan motor listrik yang memiliki 2 roda serta electric scooter atau Skutis. Anda bisa menyewa Segway dan Skutis yang disediakan di beberapa lokasi, seperti di Festival Park.

2. Tanah Lot

Tanah Lot merupakan tempat ibadah umat Hindu yang terletak di atas sebuah batu karang besar. Untuk bisa melihat keindahan Pura Luhur Tanah Lot, Anda bisa berjalan kaki saat air sedang surut. Di atas “p**au karang” tersebut, berdiri dua pura yang berada di dua lokasi berbeda, yaitu Pura Luhur Tanah Lot dan Pura Batu Bolong yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut.

Jadi, jika ingin melihat keindahan pura, ada baiknya datang saat sore hari atau saat air laut sedang surut. Perlu diketahui, ada peraturan yang harus dihormati. Pura ini hanya boleh dimasuki oleh umat Hindu yang ingin beribadah sehingga pengunjung yang beragama non-Hindu hanya bisa berkeliling di sekitar pelataran pura. Pastikan Anda mengenakan pakaian yang sopan ketika hendak masuk ke sini.

3. Kebun Raya Bali

Kebun Raya Bali yang berlokasi di Tabanan merupakan wadah yang melindungi tumbuhan ex-situ atau pelestarian di luar habitat asli. Buat Anda yang s**a berburu spot foto instagramable dengan latar tanaman, jangan lupa mampir ke Rumah Kaca. Di dalam rumah kaca ini terdapat sekitar 68 jenis tanaman kaktus yang di antara berasal dari New Zealand, Jerman, Meksiko, hingga Argentina.

Ada satu taman unik di Kebun Raya Bali, yakni Taman Usada. Taman ini menyimpan lebih ragam jenis tanaman obat hingga tanaman untuk upacara adat Hindu Bali. Ada p**a Taman Panca Yadnya, tempat koleksi tanaman yang digunakan untuk Upacara Adat Hindu Bali “Yadnya” yang melibatkan tiga unsur yaitu bunga, api dan air. Yadnya berasal dari kata “Yad” yang artinya menuju keselamatan.

4. Taman Safari Bali

Taman Safari Bali menjadi rumah dari 1.000 satwa dari sekitar 120 satwa eksotis dan endemik Indonesia, India, dan Afrika. Di Taman Safari Bali, Anda bisa bertemu aneka satwa seperti burung hantu, beruang madu, harimau Sumatera, rusa tutul, beruang Himalaya, kuda nil, grevy zebra, burung unta, baboon, blue wildebeest, singa, hingga satwa yang hampir punah seperti komodo dragon, orangutan, Jalak Bali, dan gajah Sumatra.

Dikelola oleh Taman Safari Group, Taman Safari Bali menawarkan perjalanan safari dengan bertemu aneka satwa yang berkeliaran bebas di habitat aslinya.

Ada aktivitas yang tak boleh Anda lewatkan jika ke Bali Safari Park. Cobalah untuk sarapan bersama singa lewat aktivitas Breakfast with the Lions. Pengalaman bersantap ini tak bisa Anda temukan di tempat lain di Bali. Kunjungi saja Tsavo Lion Restaurant dan pesan paket sarapan bersama singa. Restoran ini juga menghadirkan nuansa Afrika pertama di Asia.

5. Bali Bird Park

Wisata Bali Bird Park menjadi destinasi yang wajib dikunjungi jika berlibur ke Pulau Dewata, apalagi jika Anda pecinta satwa unggas dan reptil. Satu-satunya taman burung di Bali ini menghadirkan aneka ragam jenis burung dari Indonesia, Amerika, hingga Afrika. Memiliki luas sekitar 2 hektar, Bali Bird Park memiliki sekitar 1.000 burung dengan 250 jenis burung.

Adapun jenis burung yang bisa Anda temui di wisata Bali ini antara lain burung betet, nuri, cendrawasih, bondol, kasturi, perkici, wudah, julang, hingga burung langka seperti elang jawa, junia emas, beo abu-abu, hingga crimson wing parakeet.

Anda pun bertemu dengan burung langka Jalak Bali di wisata Bali ini. Tak hanya itu, Bali Bird Park juga akan mengajak Anda bertemu dengan aneka reptil. Mulai dari kadal, komodo, iguana, sampai ular. (BTN/ery-berbagai sumber)

Pelaku Industri yang Menciptakan Esensi Keindahan Bali Dianugrahi Bali’s Dining Legend Awards. Ini RinciannyaBali’s Dini...
12/12/2024

Pelaku Industri yang Menciptakan Esensi Keindahan Bali Dianugrahi Bali’s Dining Legend Awards. Ini Rinciannya

Bali’s Dining Legend Awards sebuah penghargaan khusus kepada para pelopor industri hospitality dan kuliner yang telah membawa nama Bali ke kancah global.

Penghargan tersebut diberikan oleh PT. Hatten Bali Tbk sebagai rangkaian acara perayaan 30 tahun perjalanan Hatten Wines.

Upacara penyerahan Bali’s Dining Legend Awards itu berlangsung di The Meru Sanur, pada Sabtu (7/12) malam .

Penghargaan Bali’s Dining Legend Award diberikan kepada Made’s Warung, Murni’s Warung, Casa Luna, Bumbu Bali, Menega Cafe, Ryoshi Bali dan Mozaic Bali.

Hatten Bali juga memberikan apresiasi Partner In Excellence untuk PT Marina Lombok Mandiri, PT. Inti Dufree Promosindo (IDP), Bintang Supermarket Group, PT. Sentral Retailindo Dewata (Pepito).

Bali Jaya Kuta, PT. Sejahtera Indoco (Nusa Dua Beach Hotel & Spa), PT. Suryalaya Anindita Internasional (Melia Bali), PT, Pantai Semara Nusantara (Finn’s Beach Club),

Kemudian kepada PT. Mulia Graha Tatalestari (The Mulia Resort & Villas) dan PT. Graha Alam Lestari (The Apurva Kempinski Bali).

“Para pelaku industri inilah yang turut menciptakan esensi kehangatan dan keindahan Bali,” kata Ida Bagus Rai Budarsa, founder sekaligus Presiden Direktur PT Hatten Bali Tbk.

Menurutnya, acara ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga sebuah penghormatan kepada para individu dan perusahaan yang telah bersama-sama membangun Bali.

Membangun Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia melalui inovasi di sektor kuliner dan hospitality.

“Perayaan ini merupakan refleksi atas perjalanan panjang kami dalam berkontribusi pada industri pariwisata dan kuliner Bali,” imbuhnya.

Paling utama, lanjut Rai Budarsa acara ini memberikan apresiasi kepada mereka yang telah mendedikasikan waktu, energi, dan kreativitas untuk menjaga Bali tetap mempesona di mata dunia.

Sebagai mitra co-branding Kementerian Pariwisata, PT Hatten Bali Tbk memiliki peran penting dalam mendukung pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Dalam kesempatan terpisah Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Indonesia, Ni Luh Puspa menyampaikan apresiasinya untuk PT. Hatten Bali Tbk yang berkontribusi terhadap Bali.

“Sebagai mitra co-branding Kementerian Pariwisata, PT Hatten Bali Tbk tidak hanya menjadi kebanggaan industri wine lokal, tapi berkontribusi dalam mempromosikan Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia,” papar Wamenpar.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Martini menyampaikan, dedikasi dan peran serta PT. Hatten Bali Tbk memberikan warna baru di industri pariwisata melalui produk yang di produksi di Bali.

Ajang ini menjadi wadah berbagi cerita dan inspirasi, sekaligus memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk masa depan pariwisata Bali yang lebih gemilang.

PT Hatten Bali Tbk memahami bahwa pariwisata Bali tak hanya bergantung pada keindahan alam, tetapi juga pada pengalaman budaya dan kuliner yang autentik.

Activation and Community Manager PT. Hatten Bali Tbk, I.G.A Reditya Candradewi menyebutkan Hatten Wines sebagai pelopor industri wine sejak 1994.

Hatten Wines tidak hanya menjadi saksi tetapi juga bagian aktif untuk menjadikan Bali sebagai destinasi favorit wisatawan dunia.

“Melalui inovasi produk dan kolaborasi ini kami berkomitmen untuk terus mengangkat nama Bali di pasar global,” tekadnya. (BTN/bud)

12/12/2024

Makanan Sehat, Cara Mewujudkan Pariwisata Bali yang BerkualitasBali terus didorong sebagai destinasi berkualitas. Makana...
11/12/2024

Makanan Sehat, Cara Mewujudkan Pariwisata Bali yang Berkualitas

Bali terus didorong sebagai destinasi berkualitas. Makanan sehat diharapkan dapat mendukung segera terwujudnya pariwisata Bali yang berkelanjutan.

“Karena itu, Terra Wellness Eatery membuka lokasi ketiganya di Berawa, Canggu, Bali, untuk memberikan menu sehat bagi masyarakat juga wisatawan,” kata Owner LDS Group, Dylan De Silva disela-sela grand opening.

Di kawasan Canggu ini, memang menjadi pusat kegiatan kebugaran, seperti gym, yoga dan kegiatan pola sehat lainnya. “Terra Wellness Eatery ini hadir untuk mendukungnya,” tegasnya.

HFLA Bali Menguji Kemampuan Receptionist Jangan kira gampang menjadi seorang receptionist. Sebagai karyawan yang bertuga...
11/12/2024

HFLA Bali Menguji Kemampuan Receptionist

Jangan kira gampang menjadi seorang receptionist. Sebagai karyawan yang bertugas untuk menyambut dan melayani tamu, mesti memenuhi berbagai syarat.

Mulai dari kemampuan berbahasa asing, akurasinya, skill ilmu pengetahuan pada bidang di bidang front office dan juga skill cara menghadapi komplain di situasi apapun.

Hal itu p**a yang menjadi kriteria penilaian kompetisi Indonesia Receptionist of the Year 2024 yang digelar Indonesia Hotel Front Liners Association Bali (HFLA Bali), Jumat (6/12).

Kompetisi ini diikuti 57 peserta merupakan perwakilan dari hotel di seluruh Bali dan 15 orang dari peserta mahasiswa kampus.

Selama dua hari, kemampuan para receptionist ini diuji dalam memberikan pelayanan terbaik kapada setiap tamunya bertempat di Kampus Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI).

“Ini annual event yang secara rutin kami lakukan untuk memajukan generasi muda Indonesia khususnya Sumber Daya Manusia (SDM) Bali pada dunia pariwisata,” kata Chairman HFLA Bali, I GNP Yudy Suardana dalam kompetisi itu.

Kompetisi ini menguji kemampuan dari level dasar, tingkat kampus hingga professional front liner yang sudah bekerja di industry perhotelan, sehingga berdaya saing di level internasional.

Kompetisi ini dengan beberapa tahapan, yang terdiri dari writing test, presentation test dan role play. Semua hasil dari point test itu dijadikan satu dan akan dipilih satu pemenang utama.

Juri-juri yang memberikan penilaian pada kompetisi ini merupakan para tokoh-tokoh asosiasi pariwisata, seperti PHRI Bali, Bali Hotel Association, dan IHGMA DPD Bali.

Termasuk dari AHLI DPD Bali dan praktisi GM hotel di Bali. “Untuk kriteria resepsionis masing-masing ditingkat reception saja,” ungkapnya.

Dalam kompetisi itu, Ni Kadek Wina Aprilina (Conrad Bali) dinobatkan sebagai Winner Receptionist of the Year 2024 juga memperoleh predikat Best Performer during role play.

Felany Huang (RIMBA by Ayana) dinobatkan sebagai Runner Up 1 sekaligus sebagai Best Presenter during Presentation Test.

Lalu, Ni Kadek Sri Wulandari (Plataran Ubud) sebagai runner up 2 dan Ni Kadek Lita Agustini (Wapa di Ume Ubud) mendapatkan predikat sebagai Highest Score during Writing Test.

Sementara untuk Juara Receptionist of the Year Academy 2024 diraih oleh Dewa Ayu Putu Dilacitra Andini (Mediterranean Ubud).

Lalu, diikuti oleh Ni Komang Dinda Astuti (Elizabeth International Hotel and Business School) sebagai runner up 1 dan runner up 2 diperoleh oleh Putu Luna Diandra Pratiwi (Mediterranean Bali Head Quarter). (BTN/bud)

Destinasi Wisata Sejarah dan Sepiritual di Pusat Kota Denpasar Jika anda sedang atau akan  berlibur di Bali, untuk menam...
10/12/2024

Destinasi Wisata Sejarah dan Sepiritual di Pusat Kota Denpasar

Jika anda sedang atau akan berlibur di Bali, untuk menambah pengalaman wisata sahabat, ada baiknya untuk meluangkan waktunya, berwisata di dalam kota Denpasar. Berwisata di dalam kota Denpasar, atau populer di sebut Denpasar City Tour hanya butuh waktu setengah hari (Half Day Denpasar City Tour).

City Tour ini menyajikan berbagai destinasi yang menarik, yang ada di seputaran kota Denpasar. Ada banyak hal yang bisa anda temukan di Denpasar, mulai dari wisata sejarah yang mengedukasi, destinasi unggulan, sampai aneka kuliner daerah sekitar bisa kia temukan di kota Denpasar. Berikut destinasi yang dapat di kunjungi di kota Denpasar.

Pura Jagatnatha Denpasar Bali

Kehadiran Pura Jagatnatha sejak 1968 yang berlokasi di jalan Surapati, Dangin Puri, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar berdekatan dengan Lapangan Puputan Badung.

Pada setiap perayaan Galungan, ada ribuan masyarakat yang hadir untuk bersembahyang di Pura Jagatnatha. Pura Jagatnatha merupakan pura Sad Kahyangan (tempat ibadah kahyangan umum), siapapun boleh sembahyang di sini.

Bagi sahabat non Hindu boleh masuk, hanya saja, demi menghormati tempat ibadah, bagi pengunjung yang tidak berkepentingan sembahyang bersedia mengenakan pakaian sopan dengan mengenakan kain serta selendang diikat di pinggang.

Museum Bali

Museum Bali terletak di pusat Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Mayor Wisnu, di sebelah timur lapangan Puputan Badung dan di sebelah selatan Pura Jagatnatha. Museum ini merupakan museum tertua di Bali dan merupakan pemicu kehadiran museum-museum lainnya.

Berdasarkan atas koleksinya, Museum Bali merupakan museum etnografi yang memiliki dan memamerkan benda-benda budaya dari zaman prasejarah sampai kini yang mencerminkan seluruh unsur kebudayaan Bali terdiri dari koleksi arkeologi, koleksi historika, koleksi seni rupa dan koleksi etnografika.

Patung Catur Muka

Patung Catur Muka didirikan 1973 oleh I Gusti Nyoman Lempad, seniman asal Ubud. Patung granit setinggi sembilan meter ini menghadap empat penjuru mata angin, yaitu barat, timur, utara, dan selatan.

Sesuai namanya, Patung Catur Muka memiliki empat wajah yang masing-masingnya menghadap ke Jalan Surapati, Jalan Udayana, Jalan Veteran, dan Jalan Gajah Mada. Sosok patung ini menggambarkan Dewa Brahma dengan empat sifat berbeda.

Wajah yang menghadap timur disebut Shanghyang Iswara, mewakili sifat bijaksana. Wajah yang menghadap barat disebut Sanghyang Mahadewa, mewakili sifat kasih sayang. Wajah yang menghadap utara disebut Sanghyang Wisnu, mewakili sifat kuat dan mensucikan jiwa manusia. Wajah yang menghadap selatan disebut Sanghyang Brahma, mewakili sifat menjaga ketentraman.

Pasar Seni Kumbasari dan Pasar Badung

Pasar seni Kumbasari dan Pasar Badung berada di tengah-tengah pusat keramaian Kota Denpasar tepatnya di Jalan Gajah Mada. Pasar Seni Kumbasari dan Badung dipisahkan oleh sungai yang dinamakan Tukad Badung. dan sekarang Tukad Badung ditata dengan baik dan menjadi destinasi wisata dan tempat rekreasi di tengah kota Denpasar.

Aktivitas pasar yang 24 jam ini membuat kawasan ini selalu ramai, apalagi pada jam-jam sibuk, warga lebih cenderung memilih pasar ini karena merupakan pasar tradisional terlengkap dan terbesar di p**au Bali. (BTN/ery)

Lighting Festival: Atraksi Baru di Kota DenpasarFestival lampu terbesar di Pulau Dewata ini berlangsung di Living World ...
10/12/2024

Lighting Festival: Atraksi Baru di Kota Denpasar

Festival lampu terbesar di Pulau Dewata ini berlangsung di Living World Denpasar, pusat perbelanjaan dengan konsep Home Living, Lifestyle & Eat-ertainment.

Lighting Festival yang menjadi suguhan menarik bagi masyarakat Bali itu telah dibuka pada 5 Desember 2024, dan akan berlangsung hingga awal tahun 2025 .

Pada pembukaan Lighting Festival itu digelar dengan acara yang spektakuler. Mulai dari penampilan Barongsai, penampilan Bleganjur dari STT Banjar Oongan binaan Living World Denpasar, LED Drum Show, hingga penampilan spesial komunitas seni Naluri Manca.

“Antusiasme masyarakat dari berbagai daerah di Bali juga turut menyemarakkan acara ini, menciptakan momen pembukaan yang penuh energi dan kebahagiaan,” kata General Manager Living World Denpasar, Maria Lucia.

Tiga Destinasi Wisata Alam di Bali Utara yang Wajib Anda KunjungiPesona alam di Bali memang mampu membuat siapa saja mer...
09/12/2024

Tiga Destinasi Wisata Alam di Bali Utara yang Wajib Anda Kunjungi

Pesona alam di Bali memang mampu membuat siapa saja merasa kagum. Dengan hawa udara yang segar wisata alam di Bali membuat wisatawan merasa betah berlama-lama mengunjunginya.

Sahabat Bali Travel News jika kalian lagi mencari destinasi Wisata alam kece di Bali? ini ada spot-spot keren di Buleleng Bali Utara yang wajib banget untuk di kunjungi. Berikut listnya

1. Air Terjun Carat

Objek wista ini berada di wilayah Dusun Carat, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Jika ditempuh dari Denpasar membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan dalam jarak sekitar 85 kilometer. Apabila berangkat dari Singaraja, membutuhkan waktu 30 menit dengan berkendara.

Air Terjun Carat memiliki kecantikan yang tak kalah dengan Air Terjun Git Git. Meskipun namanya belum terlalu terdengar, namun Air Terjun Carat memiliki keelokan yang juga mempesona. Air terjun diberi nama “Carat” karena aliran airnya seperti berasal dari caratan atau kendi tempat air minum pada jaman dahulu.

Lokasi air terjun ini masih sangat disakralkan oleh masyarakat sekitar, sehingga pengunjung yang datang harus tetap menjaga etika dalam berbicara maupun bersikap, juga tidak diperbolehkan merusak apapun yang berada di sekitarnya. Air Terjun Carat Besar memiliki ketinggian sekitar 100 meter, yang dikelilingi tebing-tebing tinggi dan terjal.

2. Situs Candi Budha Kalibukbuk

Candi Budha Kalibukbuk, berada di Banjar Kalibukbuk kawasan Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. secara geografis situs ini terletak di daerah pantai utara Pulau Bali pada ketinggian 25 meter di atas permukaan laut.

Candi Budha (stupa) yang berada pada areal seluas 12 are (setelah dikonservasi). Komplek candi Kalibukbuk menghadap ke arah tenggara. Sekarang ini stupa Kalibukbuk difungsikan oleh masyarakat sebagai media pemujaan baik bagi umat Hindu maupun umat Budha.

Pada hari-hari tertentu terutama pada hari raya Saraswati banyak masyarakat sekitar yang datang untuk mengadakan persembahyangan ke situs ini. Situs ini telah diteliti oleh Balai Arkeologi Denpasar, kemudian diinventarisasi dan dilakukan pemugaran oleh Balai Pelestarian C***r Budaya Bali.

3. Air Terjun Wana Ayu

Air Terjun Wana Ayu menambah deretan wisata air terjun yang lagi hits di Bali, air terjun ini menyimpan daya tarik tersendiri. Perlu untuk anda ketahui, Wana Ayu termasuk air terjun baru yang ada di Bali Utara.

Wisata baru ini juga dikenal dengan sebutan Padang Bulia waterfall. Sebagai wisata baru, kawasan Wana Ayu memang masih asri dan menawarkan suasana yang tenang. Air Terjun Wana Ayu adalah salah satu air terjun di Bali yang lokasinya tersembunyi, tepatnya berada di Dusun Runuh Kubu, Desa Padang Bulia. di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Air terjun dengan ketinggian 35 meter ini memiliki debit air yang besar, air terjun ini didukung dengan kolam penampungan alami yang ada di bawahnya, dengan kedalaman sekitar pinggang orang dewasa. Perihal fasilitas, Wana Ayu belum dilengkapi fasilitas yang memadai. karena Wana Ayu memang masih baru.

Untuk itu, pastikan anda membawa perbekalan makanan dan minuman juga handuk dan pakaian bersih yang kering sendiri dari rumah. Meski fasilitasnya tak memadai, bukan berarti liburan anda tak menyenangkan. Anda tetap bisa merasakan liburan yang berkesan. (BTN/ery-berbagai sumber)

‘Cening Nepukin I Kawa’: Film yang Memadukan Fantasi dan Nilai Budaya Bali Tayang di JAFF Ke-19Film pendek ‘Cening Nepuk...
09/12/2024

‘Cening Nepukin I Kawa’: Film yang Memadukan Fantasi dan Nilai Budaya Bali Tayang di JAFF Ke-19

Film pendek ‘Cening Nepukin I Kawa’ atau ‘When Cening Meets Kawa, the Magical Forest’ tayang di JogjaNETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-19.

Film pendek yang disutradarai oleh Epriliana Fitri Ayu Pamungkas, yang kini menetap di Bali berkolaborasi dengan I Made Denny Chrisna Putra selaku produser itu mampu mencuri perhatian.

Ayu dan Denny yang juga sinematografer film ini berhasil menciptakan sebuah cerita yang memadukan fantasi dan nilai budaya Bali.

“Motivasi saya menciptakan cerita ini untuk memberikan nasihat melalui media yang menyenangkan anak-anak,” ujar Epriliana Fitri Ayu Pamungkas atau akrab disapa Ayu.

Film ‘Cening Nepukin I Kawa’ itu tayang dalam program Layar Anak Indonesiana kategori fiksi, Minggu 1 Desember 2024 pukul 14.15 WIB.

Film ini mengangkat budaya Bali dan fantasi anak-anak itu ditayangkan perdana di Empire XXI Yogyakarta itu bersama empat film pendek lainnya.

Film ini menawarkan pendekatan unik dengan visual magis dan cerita yang mengangkat hubungan ibu dan anak, tanggung jawab pada alam, dan penghormatan terhadap budaya.

Film Cening Nepukin I Kawa ini diproduksi oleh DENFILM Bali di bawah naungan PT. Sinemedia Kreatif Bali.

Menariknya, film ini juga mendapatkan dukungan dari program open call Layar Anak Indonesiana yang digagas oleh Indonesiana.tv.

“Saya merasa ada tantangan menjadi seorang ibu dari anak perempuan memberi dirinya tantangan tersendiri dalam memahami dunia anak,” paparnya.

Selain itu, cerita ini diangkat sambil mengeksplorasi tema lingkungan yang erat dengan budaya tradisional Bali.

“Proses penciptaan karakter Kawa, yang menjadi daya tarik utama film ini, membutuhkan eksplorasi mendalam,” aku Ayu polos.

Menurut Ayu, itu karena ingin menciptakan karakter bersahabat, bukan menyeramkan, sehingga anak-anak merasa nyaman dan terhubung dengan cerita.

“Dengan prosthetic makeup dan kostum memukau, Kawa menjadi ikon unik yang memikat anak-anak tanpa kehilangan unsur budaya,” paparnya.

Film ini juga menyisipkan elemen tari tradisional yang ditampilkan oleh penari-penari muda yang kreatif, sehingga menambah nuansa budaya yang kuat.

“Dengan menggunakan fantasi dan latar budaya Bali memungkinkan anak-anak untuk memahami nilai tradisi dengan cara menyenangkan,” ujar Ayu.

Denny Chrisna Putra seorang dosen Film di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengaku, memproduksi film ini sangat serius dengan sentuhan professional.

“Visual dan narasi yang kami bangun dibuat ringan dan mudah diterima oleh anak-anak, namun tetap memiliki kedalaman untuk penonton dewasa,” jelas Denny tersenyum bangga.

Denny mengaku film ini lebih menyoroti pentingnya pengembangan konten anak-anak di Indonesia. “Kita membutuhkan lebih banyak konten menarik untuk anak-anak,” ujarnya.

“Hal itu penting agar anak-anak bisa mengalihkan kebiasaan bermain gadget kepada tontonan yang edukatif,” ungkapnya.

Beberapa kru dan talent juga ikut meramaikan penayangan perdana film ini di JAFF, seperti Gus Adi (camera assistant), Ega (camera best boy), Pradnya (HMU), dan Wira yang berperan sebagai Kawa. (BTN/bud)

Kunjungi Museum, Cara Asyik Belajar Sambil Jalan-JalanBelajar seni, budaya juga sejarah tak hanya harus di sekolah. Cara...
09/12/2024

Kunjungi Museum, Cara Asyik Belajar Sambil Jalan-Jalan

Belajar seni, budaya juga sejarah tak hanya harus di sekolah. Cara lain, yakni pergi mengunjungi museum juga upaya untuk menggali ilmu pengetahuan, serta dapat melihat secara langsung.

“Sebagai sebuah museum seni, Agung Rai Museum of Art (ARMA) berkomitmen untuk memberi ruang belajar bagi para calon seniman muda,” kata General Manager ARMA Museum & Resort, Made Suhartana.

Mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Seni Rupa dan S1 Pendidikan Seni Rupa Murni Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang berkunjung ke Museum ARMA, Senin 2 Desember 2024.

ARMA atau Agung Rai Museum of Art merupakan satu dari sembilan museum yang berada di kawasan ubud, tepatnya berlokasi di Jalan Raya Pengosekan.

Sederet tokoh-tokoh besar pernah mengunjungi museum ini. Mulai dari Alm. Gus Dur, tokoh perdamaian dunia Desmond Tutu, Mantan Presiden AS, Barack Obama dan masih banyak lagi yang lainnya.

“Kami mengajak sebanyak 170 orang mahasiswa dalam kunjungan ke Museum ARMA ini,” kata koordinator dari rombongan mahasiswa tersebut, Syam.

Para mahasiswa mengunjungi Bale Daja, Bale Dauh dan Veranda Art Space guna melihat karya-karya para maestro seni tradisional hingga modern.

Address

Kepundung Street 67 A
Denpasar
80232

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Bali Travel News posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Bali Travel News:

Videos

Share