14/10/2023
RENUNGAN PAGI
*اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ*
*SEMAKIN BERISI SEMAKIN MERUNDUK.......*
Sambil mengetuk papan dengan kapur tulisnya, seorang guru berkata,
"Anak-anak, ambillah ilmu dari padi! Semakin berisi semakin merunduk..."
Peribahasa yang sudah kita kenal, hafal, dan tertanam sejak berseragam merah putih.
_Peribahasa itu sudah melekat erat di dalam hati sahabat, ulama', salaf, tabi'in, walau mereka tak menghafalkannya._
Kerendahan hati... Dengan itu lah Allah mengangkat derajat seseorang.
_Syekh Abu Bakar bin Salim berkata_
*من تواضع رفعه الله و من تكبر وضعه الله*
*"Barangsiapa yang rendah hati, maka Allah akan mengangkat derajatnya. Dan barangsiapa yang menyombongkan diri, maka Allah akan menghinakannya."*
_Tidaklah perkataan itu terucap, melainkan kita bisa melihat bukti dari ucapan beliau._
*Beliau tidak pernah duduk bersila ataupun bersandar. Selama 40 tahun, beliau duduk dalam posisi tasyahud akhir.*
_Ketika ditanya alasannya, beliau berkata,_ *"Seperti inilah posisi duduk seorang hamba di hadapan Tuhannya."*
_Bukan hanya beliau. Ibrahim bin Adham, seorang sufi yang terpandang, anak seorang raja. Namun ingin turut serta di dalam peribahasa itu._
Yang tampak ketawadhuan beliau di dalam kisah,
Pernah beliau mengadakan perjalanan jauh bersama sahabatnya, Sahl. Sampai akhirnya, mereka berdua kehabisan bekal dan mengakibatkan Sahl jatuh sakit.
Dengan menahan sakit ia berkata lirih,_
*"Pergilah Engkau dengan keledaimu, Wahai Ibrahim! Aku akan di sini. Karena pergimu bersamaku akan menambah bebanmu..."*
_Ibrahim tersenyum dan berkata, "Keledaiku telah kujual, agar kita bisa melanjutkan perjalanan bersama..."_
Karena sahabatnya tengah menahan sakit, Ibrahim bin Adham langsung menggendong Sahl, sambil terengah-engah melewati padang pasir.
_Akhirnya, Ibrohim pun berhasil menggendong Sahl melewati tiga kota hingga sampai di tujuannya._
*"Aku tak menyangka, sahabatku Ibrahim memperlakukanku layaknya seorang raja. Dan menghinakan dirinya layaknya seorang pembantu."*
_Ucap Sahl sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Rasulullah juga menyinggung mereka yang enggan menghinakan dirinya.
Di dalam hadits,
*سيدُ الْقَوْمِ خَادِمُهُمْ*
*"Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka."*
(HR Abû Nu’aim)
_Mereka yang rela mempelayakan diri, menghinakan diri, hakikatnya adalah seorang pemimpin._
Dengan tingginya ilmu yang dimiliki, tak menjadi perantara untuk berbangga diri, malah membuat mereka semakin merunduk bagai padi.