02/11/2024
Pemilik UD Pramono Boyolali, yakni Pramono mengaku pilih menutup usahanya karena sudah tak sanggup kegiatan ekonominya.
_
Namun demikian, dia tidak menyalahkan kantor pajak yang membekukan rekeningnya.
_
"Aku sudah tidak sanggup," ujar pengepul susu sapi di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Selasa (29/10/2024).
_
Akibatnya, uang miliknya sebesar Rp 670 juta di rekening salah satu bank milik BUMN pun tak bisa dicairkan. Padahal, sebagian dari uang itu milik 1.300 peternak sapi perah yang menjadi mitranya.
_
Ribuan peternak itu tersebar di lima kecamatan di Boyolali dan satu kecamatan di Klaten. Nasib peternak pun terancam terpuruk.
_
Selama ini, UD Pramono tak hanya membeli susu dengan harga paling tinggi, namun juga dinilai paling konsisten. Bahkan, susu dari sapi yang sakit tetap mau dibeli, meskipun akhirnya harus dibuang.
_
Pramono juga mengaku tak pernah membebankan kepada peternak, jika susu yang akan disetorkan ditolak pabrik. Dia pun memberikan kredit tanpa bunga kepada petani binaannya.
_
Namun, tak lama lagi, 1.300 peternak sapi perah tak mendapatkan kemudahan lagi.
_
Ya, Pramono menyatakan tak lagi menerima susu dari peternak. Bahkan Pramono juga sudah pamitan dengan dua IPS besar yang selama ini menerima setoran susu.
_
"Saya tidak menyalahkan bank dan kantor pajak yang sudah memblokir membekukan uang saya. Saya hanya sudah tidak mampu karena capek," ungkapnya.