19/12/2024
Malam ini, Aku membiarkan imajinasiku liar. Sebagai editor video dan pencinta berat Persib Bandung, aku membayangkan diriku sedang duduk di tribun Stadion Gelora Bandung Lautan Api, tapi bukan sekadar menonton pertandingan. Aku ada di sana dengan laptop di pangkuanku, headphone menutupi telinga, dan suasana stadion menjadi ruang editing-ku.
Di depan mataku, layar laptop menampilkan cuplikan gol-gol spektakuler Persib. Ketika Maung Bandung mencetak gol, aku membayangkan efek slow-motion menyelimuti momen itu. Penonton melompat serentak, dan aku menambahkan kilauan biru di setiap lompatan, seolah-olah stadion berubah menjadi lautan gelombang.
Saat kamera menangkap pemain berlari dengan semangat, aku membayangkan efek cinematic yang membuat gerakan mereka semakin heroik. Tambahan suara gemuruh stadion dari file audio yang sudah aku simpan membuat video terasa nyata. Lagu "Bobotoh Gerot Persib" dari Ontohood pun ku-mix sebagai backsound, menciptakan getaran emosional yang merasuk.
Angin yang berembus di stadion membangkitkan inspirasi baru. Aku ingin merekam langsung atmosfer ini: bendera biru putih berkibar, suporter meneriakkan "Pangeran Biru!", dan para pemain yang saling berpelukan setelah kemenangan. Di pikiranku, aku sudah menyusun transisi dramatis antara cuplikan pertandingan dengan ekspresi penonton.
Akhirnya, aku menutup laptopku dalam lamunan. Bayangan itu membuatku sadar, pekerjaan editing bukan sekadar memotong video. Ini adalah seni menangkap emosi, membingkai momen, dan menyampaikan kisah.
Hari itu aku berjanji: suatu hari nanti, aku akan benar-benar duduk di stadion, bukan sebagai suporter biasa, tapi sebagai editor video yang menghidupkan setiap momen kebanggaan Maung Bandung.