28/12/2025
Inilah Cak Suwari, Arsitek Pembuat Patung Macan Putih Kediri: Dikerjakan Sendiri Tanpa Kuli, Selesai 18 Hari
Nama Cak Suwari mendadak menjadi perbincangan publik setelah patung macan putih di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, viral di media sosial. Patung yang berdiri mencolok di kawasan desa itu menyita perhatian bukan hanya karena bentuknya yang unik, tetapi juga karena cerita di balik proses pembuatannya.
Cak Suwari, yang dikenal sebagai arsitek sekaligus seniman lokal, mengungkapkan bahwa patung macan putih tersebut dikerjakan sepenuhnya oleh dirinya sendiri, tanpa bantuan kuli bangunan. Proses pengerjaan patung itu memakan waktu sekitar 18 hari hingga akhirnya rampung dan siap dipasang.
“Semua saya kerjakan sendiri, dari awal sampai akhir. Mulai dari rangka, pembentukan, sampai pengecatan,” ujar Cak Suwari saat ditemui warga setempat.
Menurutnya, pengerjaan mandiri dilakukan bukan semata-mata karena keterbatasan tenaga, melainkan karena ia ingin menuangkan konsep dan karakter patung secara utuh sesuai dengan gagasannya. Ia mengaku ingin menghadirkan patung macan putih yang tidak hanya menjadi ikon desa, tetapi juga terasa bersahabat bagi masyarakat.
Hal ini terlihat dari ekspresi wajah patung yang dinilai sebagian warganet berbeda dari macan putih pada umumnya. Jika biasanya macan digambarkan garang dan menakutkan, patung karya Cak Suwari justru memiliki raut wajah yang lebih ramah.
“Saya sengaja membuat wajahnya tidak galak. Tujuannya supaya anak-anak dan warga tidak takut. Ini simbol penjaga desa, bukan untuk menakut-nakuti,” jelasnya.
Macan putih sendiri dikenal sebagai simbol yang sarat makna dalam budaya Jawa, sering dikaitkan dengan kekuatan, perlindungan, dan kewibawaan. Cak Suwari menegaskan bahwa filosofi tersebut tetap ia pertahankan, namun disesuaikan dengan konteks lingkungan desa yang ingin terasa aman dan nyaman.
Viralnya patung macan putih ini memicu beragam tanggapan di media sosial, mulai dari kritik hingga apresiasi. Namun bagi warga setempat, kehadiran patung tersebut justru menjadi kebanggaan tersendiri karena merupakan hasil karya putra daerah yang dikerjakan dengan ketekunan dan niat baik.
Kini, patung macan putih di Balongjeruk tidak hanya menjadi penanda wilayah, tetapi juga simbol kreativitas warga desa serta bukti bahwa karya seni lokal mampu menarik perhatian publik luas.