17/12/2024
Salam dari Blora.
Wong Blora, di balik bahasanya yang terkesan kasar, sejatinya menyiratkan kejujuran dan keterbukaan serta selera humor yang tinggi.
Karakter ini tersirat, antara lain lewat parikan2 dalam dialek khas Blora yang sering kita dengar dari acara pilihan pendengar siaran radio lokal Blora.
Parikan bisa dipakai untuk menyampaikan pesan, keluhan berikut solusinya, juga kritikan, dsb. Dalam kemasan parikan sebagai guyon parikeno, kritik bisa sangat mengena tanpa harus menyakiti.
Akar budaya parikan di Blora boleh jadi salah satunya berasal dari seni budaya tutur semacam Kentrung (yang akan kami tampilkan di acara ini), kami sandingkan dengan Cokekan oleh pelajar2 SMA. Ibaratnya, yang senior kita "gondheli" agar jangan buru2 mungkur, yang yunior kita dorong agar segera tampil sambil belajar dari para senior.
Kami berharap, kita semua berkenan mempersaksikan semua ini dengan hadir, bahkan membawakan aspirasi tentang Blora dalam kemasan parikan.
Semua naskah parikan berikut kontributor penulis/pembacanya akan kami dokumentasikan dalam bentuk buku.
Berbagai profesi dari berbagai lapisan masyarakat akan hadir dan membawakan aspirasi dalam acara ini.
Kami tunggu rawuh Panjenengan sedaya .