TUHAN BUKA JALAN

TUHAN BUKA JALAN Pelayanan renungan harian online

02/11/2022

Kerajaan Allah seumpama Benih yg Tumbuh. Tugas kita hanya Menabur atau Menanam Kebaikan dan biar Bumi atau Alam yg akan memberikan Pertumbuhan sehingga Menghasilkan Buah dan kita akan menikmati hasilnya (Mark. 4:26-29)

23/10/2022

Sukacita setelah Berhasil menjalankan Tanggungjawab... happy Sunday

Surfer of LifeKetika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut danberseru: "Itu hantu!", lalu be...
17/10/2022

Surfer of Life

Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan
berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut (Mat. 14:26)

Pertengahan Juni 2012 lalu karena berkat Tuhan saya bersama keluarga berlibur di Bali. Bukan suatu kebetulan, Tuhan menuntun kami untuk berlibur disana. Saya awalnya kurang begitu tertarik. Singkat cerita, akhirnya kami berlibur juga disana. Puji Tuhan kami mendapat tempat untuk bermalam yang tidak jauh dari pantai. Tempat dimana anak-anak kami sangat senang untuk berenang dan bermain pasir pantai serta menggumpulkan kerang-kerang laut serta kepiting-kepiting kecil. Sementara saya, karena senang main dilaut dari waktu kecil, saya s**a berenang dan main ombak. Salah satu kelebihan yang membuat Bali sering dikunjungi oleh turis dari mancanegara adalah karena ombak yang besar dan pasir putihnya sepanjang pantai, sangat cocok dan aman untuk berselancar dan bermain diatas ombak. Kadang para selancar juga melakukan manufer-manufer yang menarik untuk dilihat dengan melakukan adegan-adegan yang berbahaya seperti membela ombak atau berselancar dibawah ombak. Tidak sedikit dari para selancar (surfer) ini yang berhasil keluar dari ombak yang besar. Mereka jatuh bangun dan diputar balik dengan ombak, namun satu hal yang menarik perhatian saya adalah mereka tidak pernah menyerah dan takut menghadapi ombak. Bahkan berharap selalu bahwa setiap ombak yang datang harus besar. Karena ombak yang besar dapat membuat mereka berdiri dan melakukan manufer-manufer yang menyenangkan.

Saudara dan saya bukanlah peselencar yang haus akan ombak-ombak yang besar di Bali, namun gelombang hidup dengan masalah-masalah pencobaan dan kelemahan telah menjadikan kita sebagai peselancar hidup (surfer of life) yang selalu mau belajar untuk dapat mengatasi masalah dengan lebih baik lagi. Walaupun berbeda wadah namun kita dengan para selancar diatas memiliki beberapa persamaan yang dapat direnungkan bersama: pertama, jangan pernah lari dari masalah (ombak) hidup, karena dengan masalah, hidup kita makin bergairah dan bersemangat. Kedua, pelajari karakteristik masalah (ombak) yang sedang atau akan kita alami. Ada ombak yang besar, kuat memukul namun permanent teratur. Tetapi ada juga ombak yang tidak begitu kuat namun memutar dan mengulung. Ketiga, apabila kita telah mengenal masalah (ombak) yang akan kita hadapi akan membuat kita lebih percaya diri dalam menghadapinya. Janji Tuhan bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan-pencobaah yang biasa, yang tidak melebihi kekuatan kita. Sebab Allah setia dan karena itu tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. Pada waktu kita dicobai, Ia akan memberikan jalan keluar, sehingga kita dapat keluar dari ombak masalah yang akan mengulung kita (1 Kor. 10:13).

Kita harus percaya bahwa Tuhan Allah yang telah memanggil, membentuk dan melengkapi kita serta mengutus kita tidak akan membiarkan kita dibinasakan oleh masalah. Namun Dia akan menggunakan masalah untuk mendewasakan dan melatih kita agar nantinya kita akan seperti peselancar-peselancar yang ketika ombak besar datang akan merasa senang sebab ombak tersebut akan membuat kita bangkit berdiri dan mulai melakukan manufer-manufer yang menarik bahkan akan menari diatas ombak masalah kita. Tuhan Berkati.

Jangan takut, berjalanlah dengan gagahnya diatas masalah anda.

Insert Foto: Pantai Likupang, Manado, Sulawesi Utara

12/10/2022

Beria-ria dalam Tuhan

Habakuk 3:17 (TB) Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
Jari-jari tangan yang terampil memetik Milu, begitulah orang Minahasa menamai jagung muda yang ditanam kurang lebih 3 bulan sebelumnya. Hari ini nampak didepan saya seorang ibu memetik Milu dengan s**acita dari sejak kemarin. Kurang lebih sudah sepuluh karung diangkut ke pasar untuk dijual. Pada kesempatan yang lain saya juga memperhatikan seorang ibu membersihkan lahan kebun yang ditanami Ubi Ungu. Lahan tersebut dibersihkan agar dengan mudah memanen Ubi yang tersebar didalam tanah. Kalau Milu butuh waktu 3 sampai 4 sedangkan Ubi Ungu butuh waktu 5 sampai 6 bulan. Dengan s**acita juga ibu tersebut memunggut Ubi Ungu dan dibawah ke pasar kurang lebih ada 10 karung juga. Kedua ibu ini menjadi perhatianku selama gowes Sepeda pagi keliling kota Tomohon yang subur dan penuh dengan kebun-kebun tanaman.

Pada kesempatan ini kita akan merenungkan pengalaman Nabi Habakuk. Walaupun berbeda keadaan dengan kedua ibu diatas, dengan penuh s**acita Nabi Habakuk mempersiapkan diri menghadapi masa kesusahan dengan menyatakan Habakuk 3:17 (TB) Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang. Apa rahasia Nabi Habakuk sehingga tetap beria-ria dalam Tuhan sekalipun hasil Milu dan Ubi Ungu serta hasil-hasil yang lain mengecewakan namun tetap setia dalam Tuhan. Bila kita baca pada ayat-ayat sebelumnya maka kita akan memahami bahwa:
Pertama, Nabi Habakuk mengenal siapa Tuhan Allahnya dan kedua, Nabi Habakuk Percaya kepada Kemahakuasaan Tuhan Allah. Pada ayat kedua, Nabi mengatakan bahwa dia telah mendengar tentang Tuhan dan pekerjaan. Walaupun belum melihat tetapi Nabi percaya akan adanya Tuhan dan kemahakuasaanNya, sepertinya masa kesusahan tidak ada artinya dibandingkan dengan kemahakuasaanNya. Ayat 13, Nabi Habakuk percaya bahwa Tuhan Allah akan menyelamatkan umatNya dan hamba yang diurapiNya. Tuhan Allah tidak akan berdiam melihat umat dan hambaNya mengalami masa kesusahan. Pada waktu hal itu terjadi umat dan hambaNya akan bers**a cita dan tetap setia karena mereka percaya Tuhan yang maha kuasa akan meluputkan mereka sekalipun tidak mereka tetap setia dan bers**a cita.

Dengan mengenal Tuhan dan percaya akan kemahakuasaanNya telah membuat nabi Habakuk tetap beria-ria dalam Tuhan sekalipun pohon Ara tidak berbunga, pohon Anggur tidak berbuah, pohon Zaitun mengecewakan dan lading-ladang tidak menghasilkan serta kambing domba tidak ada di kandang. Kita harus sama dengan nabi Habakuk, walau dalam masa pandemic ini, sekalipun PHK terjadi dimana-mana, harga kebutuhan pokok meningkat, kalah ikut tender proyek dengan perusahaan-perusahaan besar, jemaat-jemaat meninggalkan kita namun kita tetap Beria-ria dalam Tuhan karena kita mengenal siapa Tuhan yang kita percaya akan kemahakuasaanNya. Amin. Tuhan memberkati. (Basilea Ministry).

Takut akan Tuhan adalah awal yang baik

09/10/2022

Address

Cluster Ifolia Kota Harapan Indah
Bekasi
17214

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when TUHAN BUKA JALAN posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to TUHAN BUKA JALAN:

Videos

Share

Category


Other Publishers in Bekasi

Show All