27/08/2022
Lesson: 3
Buyer Personal dan Copy Writing yang benar
Kenapa disebut cara benar?
Karena sebenarnya nulis copywriting itu ada SOPnya.
Bukan nulis asal-asalan.
Kalau asal, itu namanya ngarang, bukan copywriting, hehe..
Jadi materi pertama ini kami sebut dengan fondasi copywriting karena materi ini sangat sangat sangat sangat sangat penting.
Sangatnya banyak ya?
Hehe. 😆
Ibarat rumah.
Kalau mau dibangun, buat dulu fondasinya.
Nah sama, belajar copywriting juga begitu.
Salah mindsetnya = salah hasilnya.
Mau ratusan teknik dipelajari kek.
Kalau salah fondasinya, ya percuma aja.
Karena itu, materi pertama ini jadi penting untuk dipahami, karena ini berhubungan dengan mindset alias pola pikir.
Lantas pola pikir apa yang harus kita miliki saat membuat copywriting??
Simak baik-baik ya materi ini.
Jadi, siapapun yang ingin copywritingnya menghasilkan, maka harus paham bahwa sebenarnya copywriting itu bukan sekedar iklan.
Ya, copywriting bukan hanya iklan, tapi copywriting adalah pengganti komunikasi.
Kalau biasanya kita berkomunikasi dengan ngobrol langsung, maka saat ini komunikasi bisa dilakukan lewat tulisan.
Nah, konsep "copywriting adalah pengganti komunikasi" ini penting untuk ditanamkan dalam pikiran kita karena . . .
Kalau kita hanya menganggap copywriting hanya iklan, maka isi copywriting kita otomatis hanya menawarkan produk.
Hanya penawaran, penawaran dan penawaran.
Bagian inilah yang buat banyak iklan gagal mencetak penjualan.
Karena saat menulis iklan, banyak orang tidak sadar bahwa yang baca iklan mereka adalah manusia.
Mereka yang gak paham bahwa copywriting adalah pengganti komunikasi, maka saat menawarkan produk pasti isi iklannya adalah sesuatu yang tidak enak dibaca.
Benar kan?
Yang baca iklan teman-teman itu manusia kan?
Produknya untuk dibeli manusia kan?
Jadi gitu lho teman-teman yang terjadi.
Saat copywriting tidak mencetak penjualan, bisa jadi karena yang di tawari gak punya uang, hehe
Atau karena gagal komunikasi.
Karena komunikasinya gagal duluan, akhirnya jualannya jadi ikutan gagal.
Nangkap sampai sini?
Sekali lagi,
Copywriting adalah pengganti komunikasi.
Nah, lantas gimana supaya komunikasinya bagus?
Ya sama seperti komunikasi sehari-hari kepada kenalan kita.
Supaya komunikasinya lancar, minimal kita harus tau apa yang mereka s**a dan yang mereka gak s**a.
Alias, kalau mau komunikasinya baik, maka kita harus memahami lawan bicara kita.
Atau dalam dunia copywriting, jika ingin komunikasinya baik, maka kita harus paham siapa pembaca iklan kita
Harus paham siapa pembaca iklannya, dengan begitu maka komunikasi akan lebih lancar.
Coba teman-teman bayangkan.
Apa jadinya kalau kita gak jaga omongan saat lagi ngobrol dengan orang lain?
Kita asal ngomong.
Sembarangan lah pemilihan kalimatnya.
Pasti hasilnya gak baik d**g. 😅
Sama, copywriting juga begitu.
Kalau saat menawarkan sesuatu kita asal pilih kata-kata.
Gak peduli dengan pembacanya.
Pasti hasil copywritingnya bermasalah.
Karena itu, selalu ingat bahwa copywriting itu pengganti komunikasi dan yang baca iklan kita adalah manusia.
Jadi, jangan nulis iklan asal-asalan ya.
Lantas harus bagaimana d**g?
Supaya iklannya menghasilkan, maka kita wajib kenal siapa pembaca iklan kita.
Caranya?
Sebelum nulis copywriting, kita perlu membuat namanya Buyer Persona
Persona ya, bukan pesona.
Beda 1 huruf doang, hehe. 😄
Apa itu Buyer Persona?
Mudahnya, Buyer persona adalah satu tokoh fiktif yang menggambarkan karakteristik dari target pasar kita.
Dengan bantuan buyer persona, kita bisa tau target pasar kita orang yang seperti apa, apa masalahnya, apa keinginannya dan lain-lain.
Nah dari situ, akhirnya kita bisa buat iklan yang menarik untuk dibaca target pasar.
Koq bisa?
Karena kita paham apa yang dimau oleh mereka.
Kita paham mereka seperti apa, sehingga komunikasinya jadi lebih efektif.
Kebayang konsepnya?
Paham target pasar dulu, baru bisa buat copywriting yang menarik.
Dan untuk bisa seperti itu, kita gunakan Buyer Persona.
Sip? 👍
Nah, untuk membuat Buyer Persona, yang perlu kita lakukan adalah melengkapi 6 data ini
1. Background alias latar belakang target pasar
2. Demografi, berapa usia target pasar, statusnya apa, dan sejenisnya
3. Minat, apa yang membuat target pasar tertarik
4. Keempat Tantangan, apa masalah yang sedang target pasar hadapi
5. Ketakutan, apa yang target pasar takutkan, dan
6. Goal, apa tujuan jangka pendek dan jangan panjang dari target pasar.
Kalau dirincikan, bentuk pertanyaannya jadi seperti ini
BACKGROUND
- Pekerjaan?
- Riwayat Pendidikan?
- Cara mengambil keputusan?
- Cerita singkat tentang target pasar?
DEMOGRAFI
- Gender?
- Usia?
- Status? Single/Menikah
- Penghasilan Bulanan? (Kira-kira)
- Dominan berapa dimana?
MINAT
- Hobi?
- Tokoh kes**aan?
- Social Media yang digunakan?
- Berkomunikasi dengan aplikasi apa?
- Buku Kes**aan?
- Film Favorite?
- Web yang sering dikunjungi?
- Cara menghabiskan waktu?
TANTANGAN
- Masalah saat ini?
KETAKUTAN
- Ketakutan terbesar?
GOAL
- Keinginan dalam waktu dekat?
- Keinginan beberapa tahun mendatang?
Nah, dengan menjawab semua poin-poin diatas, maka kita akan lebih kenal dengan target pasar.
Untuk menjawabnya, kita bisa pakai 3 cara.
Cara pertama, Riset.
Jadi mengumpulkan data dari orang-orang yang mewakili target pasar.
Lalu bertanya kepada mereka, setelah itu melakukan analisa.
Cara kedua untuk membuat buyer persona adalah dengan cara membongkar-bongkar data pembeli lama.
Kalau tidak punya datanya, maka ijin bertanya ke pembeli lamanya.
Cara ketiga dengan Asosisasi, jadi kita membayangkan seolah-olah jadi target pasar tersebut.
Dengan 3 cara tersebut, kita buat Buyer Persona dari produk-produk yang ada dibisnis kita.
Oke?
Supaya lebih kebayang lagi tentang Buyer Persona ini, Saya berikan 2 contoh ya.
Contoh pertama adalah produk pelembab wajah untuk kulit kering.
Nah, kalau sudah ada personanya, maka kita bisa menulis copywriting yang gak asal-asalan.
Contohnya dari produk pertama
Tanpa Buyer persona, copywritingnya mungkin jadi seperti 👇
Moisturizing Day Cream adalah pelembab yang cocok untuk kulit kering.
Didalamnya terdapat Niacinamide untuk mencerahkan kulit.
Dan Anti aging untuk menghindari penuaan dini.
Harga Rp. 130.000
Yang mau bisa pesan ke Saya.
Gimana penawaran nya?
Tapi dengan buyer persona, copywritingnya jadi seperti ini 👇
Just sharing tentang kulitku yang agak kering nih.
Siapa tau bermanfaat, hehe.
Jadi mulai kuliah tuh aku sudah concern banget sama kulit wajah.
Ya namanya juga cewek, pastilah pingin selalu tampil sempurna, ups. 🤗
Nah, salah satu masalah yang aku hadapi itu kulitku yang kering.
3 jam diruangan be AC aja, kelembabannya hilang.
Padahal, sehari-hari aku kerja diruangan yang ada AC-nya.
Tuntutan pekerjaanku juga mengharuskan aku tampil prima kerena bisa tiba-tiba ketemu klien.
Jadilah si masalah kulit kering ini tidak bisa didiamkan, hehe.
Akhirnya Aku cari-cari produk kulit yang cocok dengan kebutuhanku.
Setelah riset kecil-kecilan di youtube, hehe.
Para beauty blogger pada nyaranin Moisturizing Day Cream ini.
Setelah ku coba 3 bulan, memang terasa banget sih manfaatnya. 🥰
Dengan cream ini, kelembaban kulitku jadi bertahan lebih lama.
Selain melembabkan juga, ada 2 hal yang aku s**a lho dari cream ini.
Yaitu creamnya mengandung Niacinamide.
Ini bisa mencerahkan kulit, cocok untuk warga +62 yang sering terpapar sinar matahari, hehe.
Dan ada unsur anti-agingnya untuk menangkal penuaan dini.
Menurutku komplit sih.
Hehe
Teman-teman yang punya masalah kulit kering gimana?
Sudah kenal cream ini atau belum?
😊
Contoh kedua, tanpa buyer persona copywritingnya begini 👇
Dicari reseller. Yang minat silahkan inbox
Kalau pakai buyer persona, copywriting jadinya seperti ini 👇
Untuk emak-emak seindonesia yang lagi scroll Facebook, ini ada info yang bermanfaat banget 😊
Jadi kalau emak-emak merasa sibuk dengan urusan keluarganya, tapi ingin punya penghasilan tambahan yang gak terlalu nyita waktu.
Kebetulan Saya dan tim punya programnya.
Saat ini kami sedang mencari beberapa orang reseller yang siap terima gajian tiap bulan.
Asssiiikkk, hehe.
Produknya insyaAllah mudah dipasarkan.
Dan kalaupun ngerasa gak punya skill penjualan.
Nanti akan kami support dengan pelatihan tiap 1 minggu sekali di 3 bulan pertama.
Jadi gimana mak?
Mau ambil peluang ini untuk tambah uang saku anak?
Info detailnya silahkan tinggalkan komen ya.
Nanti akan langsung Saya inbox
Semoga kita berjodoh mak 😊
Gimana beda kan?
Nulis copywriting yang pakai persona dan copywriting yang dibuat asal-asalan?
Nah, buyer persona ini adalah fondasi Copywriting.
Kalau teman-teman punya buyer persona sebelum nulis copywriting, maka teman-teman bisa nulis iklan yang menarik banget untuk target pasar.
Karena isi iklannya menyinggung kondisi yang dialami oleh pembaca iklan.
Jadi kalau selama ini yang proses buat iklannya ngarang bebas, itu salah ya.
Hehe.
Buat persona dulu, baru buat iklan.
Lengkapi persona dulu, baru nulis copywriting.
Bisa dipahami materi pertama ini?
Nah kalau begitu, silahkan buat persona untuk bisnis teman-teman.
Teman-teman bisa jawab copy pertanyaan-pertanyaan ini di catatan Hpnya.
Kemudian dijawab disana.
Ok. Sip teman-teman? 😊
Saya tutup materi hari ini dengan kesimp**an ya.