KUTLAH - media -

KUTLAH - media - Penerbitan buku muda-mudi yang berhaluan Islami untuk membumikan opini Islam di kalangan anak muda masa kini. Salam peradaban!

Penerbitan buku dengan segmen remaja dan mahasiswa yang memiliki idealisme, baik novel, sejarah, pemikiran, dll.Menerbitkan majalah mini ideologis ReID serta sebagai wadah untuk anggota SENADA dan re-mania untuk bisa menghasilkan karya. Tanpa menghilangkan jati diri sebagai pemuda Kutlah Media pun mampu mendekatkan diri sehingga muda-mudi tidak terkesan kuper dengan Islam.

31/01/2018

Berburuk sangka pada wajah yang tidak terlalu menawan adalah jebakan. Padahal tidak ada hubungannya jomblo dengan wajah. Andai saja hanya mereka yang berparas tampan atau berwajah cantik yang memiliki jodoh, maka yang punya rupa paspasan pasti tidak kunjung berjumpa dengan jodohnya. Tapi faktanya? Banyak yang berwajah di bawah standar, namun sudah bahagia dengan jodohnya. Ada yang parasnya cantik menawan dan tampan rupawan, tidak kunjung laku-laku.

------------------------------------------------------------
Mau nerbitin naskah? hub admin di atas.

like ya https://www.facebook.com/kutlahmedia/
------------------------------------------------------------

30/01/2018

Masih ada pertanyaan lain yang mungkin muncul. “Kamu masih jomblo? Betah sekali menjomblo. Padahal sudah banyak yang menikah. Itu lihat adik kelas kamu waktu di SMP. Sudah menikah. Mereka bahagia. Mereka berkilauan seperti bintang gemintang di malam hari.” Ingat prinsip kita, jomblo jangan mau kalah. Jawab saja, “Ya, mungkin mereka sekarang berbahagia. Bersinar senang seperti bintang gemintang. Tapi tunggulah, insya Allah bila waktunya tepat saya akan datang sebagai rembulan. Meskipun terlambat, tapi paling terang dari semua.

------------------------------------------------------------
Mau nerbitin naskah? hub admin di atas.

like ya https://www.facebook.com/kutlahmedia/
------------------------------------------------------------

29/01/2018

Kelabilan hati pernah juga melanda seorang sahabat Rasul. Namanya Abu Umamah. Rasul mendapatinya dengan raut wajah penuh kesedihan. Duduk lesu dan berlinang air mata di masjid. Padahal penduduk Madinah saat itu sedang berada dalam kesibukan. Ada yang bertani, berdagang dan mengurusi kebutuhan keluarga. Kondisi Abu Umamah mirip dengan jomblo galau alias jomblo hati labil. Mengurung diri di dalam kamar. Menangisi diri, yang tak kunjung laku-laku.

------------------------------------------------------------
Mau nerbitin naskah? hub admin di atas.

like ya https://www.facebook.com/kutlahmedia/
------------------------------------------------------------

28/01/2018

Kemudian ada cara yang sebenarnya konyol. seolah-olah bisa menyelesaikan masalah. Tapi yang terjadi justru semakin membuat jomblo terpuruk lebih dalam pada kelabilan hati. Saat hatinya labil, pergilah dia mendengarkan lagu-lagu patah hati. Lagu yang musiknya sendu dan syairnya lirih. Atau mencari flm Korea yang bisa membuat termehek-mehek.

------------------------------------------------------------
Mau nerbitin naskah? hub admin di atas.

like ya https://www.facebook.com/kutlahmedia/
------------------------------------------------------------

27/01/2018

Ketika si jomblo didera masalah, kepada siapa dia hendak mengadu? Kemana mau mengeluh? Tidak ada teman cerita. Mau mengadu sama bantal guling? Ah, ada-ada saja. Mungkin hanya berkeluh kesah di beranda facebooknya. Saat mengeluh tentang sedihnya, banyak teman yang memberikan “jempol”. Orang sedih diberi jempol. Bukankah jempol itu ekspresi perasaan senang? Berarti mereka senang dengan derita sedih yang sedang dialami. Pun kalau ada yang mengometari statusnya, paling hanya bilang; sabar ya bro/sis. Atau kalau dapat komentar yang sedikit kearab-araban; la tahzan akhi/ukhti. Padahal bukan itu yang diharapkannya. Dia mengharapkan lebih. Ada solusi yang bisa diberi untuknya.

------------------------------------------------------------
Mau nerbitin naskah? hub admin di atas.

like ya https://www.facebook.com/kutlahmedia/
------------------------------------------------------------

26/01/2018

Hati seperti terombang-ambing kesana kemari. Tidak ada ketenangan yang dia rasa. Bawaannya ingin berteriak sekeras-kerasnya atau menangis sejadi-jadinya. Makan rasanya tidak enak, tidur seperti kurang nyeyak, bahkan ibadah mulai tidak khusyuk. Inilah dampak dari kelabilan hati. Adakah para jomblo yang pernah atau sedang mengalaminya?

------------------------------------------------------------
Mau nerbitin naskah? hub admin di atas.
like ya https://www.facebook.com/kutlahmedia/
------------------------------------------------------------

24/01/2018

Jangankan para jomblo, mereka yang sudah hidup berkeluarga, bersama berdua menyaksikan purnama berganti berkali-kali pun masih banyak yang bingung tentang makna cinta. Ada yang bilang kalau cinta itu cukup dirasakan. Cukup dinikmati tanpa perlu diucapkan dengan kata-kata. Ah kata siapa begitu. Kata siapa cinta tak perlu diutarakan dalam kata. Mau tahu kelanjutannya? Temukan dalam buku Pesona Sang Jomblo

like fanspagenya ya https://www.facebook.com/kutlahmedia/

12/01/2018

KUTLAH - media -'s cover photo

12/01/2018

Pesona Sang Jomblo, hadir di tengah kegentingan manusia yang sedang dalam kesendirian. Kalau kalian penasaran, yuk ikuti kelanjutannya!

05/01/2018

InsyaAllah akan ada yang baru dari kami, tunggu saja. Bacaan pantas untuk zaman now. Lebih khusus bagi kamu-kamu yang sedang sendir dan menanti kepastian yang belum tentu terjadi.

22/12/2017

“Sukses sendiri itu biasa. Sukses
berjamaah itu baru luar biasa.”

Ini adalah kutipan salah satu buku atau karya yang sedang kami eksekusi, Meskipun buku ini bukan kami yang menerbitkan. Tapi dari layouting naskah sampai ke percetakan dan mengurus penerbitannya, kami yang urus. Bismillah...

Untuk pelanggan kami semoga berkah...

Mau nerbitin buku yang ber isbn?
Mau nerbitin buku untuk keperluan sertifkasi pengajar?
Mau nerbitin buku untuk dijual?

Silahkan kunjungi kami...

Salam hangat kami, Kutlah Media Re ID Kutlah

20/12/2017

Mengapa kini peradaban Islam sangat terpuruk? Tidak lain karena dua hal: jeleknya budaya membaca dan buruknya tradisi menulis di tengah-tengah masyarakat kita. Sebagai gambaran, di Amerika, sebagaimana pernah diungkap Putut Widjanarko (1997), setiap orang rata-rata membelanjakan 172 dolar pertahun untuk membeli buku, sementara orang-orang Jerman jauh lebih tinggi lagi, yakni sekitar 543 dolar pertahun. Adapun di Indonesia, meski banyak orang berumah mentereng, berbaju keren, berparfum wangi, bersedan mewah, ber-handphone ria, serta keluar masuk mal, bagi mereka (terutama generasi mudanya), membeli buku masih kalah penting daripada mengoleksi kaset/CD musik/film. Itu artinya, budaya membaca di masyarakat kita masih kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara maju.

20/12/2017

Mengapa kini peradaban Islam sangat terpuruk? Tidak lain karena dua hal: jeleknya budaya membaca dan buruknya tradisi menulis di tengah-tengah masyarakat kita. Sebagai gambaran, di Amerika, sebagaimana pernah diungkap Putut Widjanarko (1997), setiap orang rata-rata membelanjakan 172 dolar pertahun untuk membeli buku, sementara orang-orang Jerman jauh lebih tinggi lagi, yakni sekitar 543 dolar pertahun. Adapun di Indonesia, meski banyak orang berumah mentereng, berbaju keren, berparfum wangi, bersedan mewah, ber-handphone ria, serta keluar masuk mal, bagi mereka (terutama generasi mudanya), membeli buku masih kalah penting daripada mengoleksi kaset/CD musik/film. Itu artinya, budaya membaca di masyarakat kita masih kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara maju.

20/12/2017

Alhamdulillah kami sudah aktif kembali, ini dikarenakan akun masih dalam proses perbaikan. Kami kembali dan insyaAllah akan ada launching buku terbaru kami. Tunggu saja..

Untuk yang mau bekerjasama untuk cetak dan menerbitkan buku silahkan hubungi kami.

02/05/2015

Jika berjalan, jangan berlalu begitu saja. Tiap jengkal
yang dilalui, pasti terselip inspirasi. Dalam menatap, jangan
sekadar menerawang kosong saja. Pada semua yang dilihat, pasti
terkandung inspirasi. Ada ide yang dikandung pada semua itu.
Bahkan dedaunan yang berguguran pun bisa menjadi mata air
ide.

02/05/2015

Kapan penulis dikatakan telah “mati?” Gampang. Saat
Dia mundur dari dunia kepenulisan, tak lagi berkarya, atau saat
Dia berkata, “Saya kehabisan ide.” Inilah titik kematian seorang
penulis. Habis ide berarti siap berakhir berkarya karena ide
laksana bahan bakar. Saat ia habis, semuanya akan berhenti.
Jadi, janganlah pernah terlontar dari lisan kita kalimat pertanda
menyerah dan kalah, “Saya kehabisan ide.”

02/05/2015

Membaca adalah sebuah keterampilan merangkai huruf
dan menarik makna darinya. Akan tetapi, membaca sebenarnya
tidak sesederhana itu, karena membaca pun beragam jenisnya.
Tanpa sadar, sering kita melakukan beragam cara membaca itu.
Mungkin ilmunya belum pernah singgah dalam alam ingatan
sehingga ia berlalu begitu saja.

02/05/2015

• Tahukah kita siapa pasien itu? Dia adalah lelaki yang dijuluki Hujjatul Islam. Benar. Ia adalah Imam Ibnu Taimiyah. Semangatnya untuk membaca, mengais serakan ilmu, sungguh besar. Sakit tak menyurutkan semangatnya. Wajar jika dari tangannya lahir karya-karya fenomenal, yang hingga kini dikenang oleh sejarah dan menjadi rujukan dunia.

Pengantar buku ini menjelaskan beberapa sejarah yang mungkin kita tidak pernah tahu. Dan dari sini pentingnya membaca dan menulis ternyata sudah ada sejak zaman dulu. Sejak lahirnya peradaban Islam.

02/05/2015

Sang dokter tidak bisa membantah karena memang begitulah adanya. “Iya, itu benar,” jawab sang dokter.
“Aku merasa senang dengan ini semua. Jiwaku menjadi tenteram karena ilmu.”
“Jika begitu maka itu di luar pengobatan kami.” Dokter pasrah. Ia mengalah.

02/05/2015

Sang pasien punya jawaban yang tak terbantahkan, “Saya tidak sabar melakukan hal itu. Terus membaca dan berbagi ilmu,” jawab sang pasien begitu yakin. Ia pun menlanjutkan, “Bukankah jika jiwa merasa senang, penyakit akan lekas sembuh?”

02/05/2015

Pernah ada kisah, seorang dokter dan pasiennya. Di hadapan pasiennya, berkeluh-kesahlah sang dokter, “Anda ini sakit karena aktivitas Anda dalam membaca dan membicarakan ilmu. Inilah yang semakin memperparah sakit Anda.”

02/05/2015

• Ada Yahudi lain yang tak kalah inspiratif. Namanya Theodore Roosevelt, salah seorang presiden Amerika Serikat. Ia adalah penggila baca. Di Gedung Putih, saat masih menduduki singgasana kekuasaannya, dalam sehari ia mampu membaca hingga tiga buku. Presiden setelah dia pun sama, John F. Kennedy. John mampu membaca dengan kecepatan 1000 kpm (kata permenit). Artinya, dalam sejam ia bisa membaca 60 ribu kata. Luar biasa. Padahal mereka adalah orang Yahudi, bangsa terhina hingga akhir dunia; digelari oleh Allah sebagai bangsa kera. Jika bangsa nan terhina saja bisa seperti itu semangat membacanya, bagaimana dengan kita; rumpun Muslim yang digelari sebagai khayru ummah, umat terbaik?

02/05/2015

• Malulah kita pada seorang inspirator Yahudi Raya, Theodore Hertzl. Ia menulis sebuah buku tipis, namun menggugah perasaan dan menyentak pemikiran, Der Judenstaat (The Jewish State), dan sebuah buku fiksi, Altneuland (Old New Land). Dua buku inilah yang disebut-sebut menyulut semangat orang Yahudi untuk menjajah negeri Palestina dan menguasai dunia. Tentu Theodore Hertzl tak lahir begitu saja. Ada proses panjang yang dia lalui dan yakinlah, membaca adalah kemutlakan bagi dirinya.

pemesanan buku dibawah ini cukup via 08995415251

02/05/2015

• Tengoklah p**a Jepang, negara dengan warga yang gila membaca. Konon koran terbesar di sana berani mencetak oplah korannya empat kali lebih banyak dari penduduk Jepang. Mereka percaya kepada warganya yang telah menjadikan membaca sebagai budayanya.

01/05/2015

• Andai saja kita lahir di benua Eropa, mungkin ceritanya akan beda. Dengar-dengar kabar, buku menduduki posisi pertama penjualan online di sana. Beda dengan di Indonesia, buku justru menduduki posisi paling bawah; terkalahkan oleh barang-barang konsumtif lain. Tengoklah beranda facebook. Hitunglah, berapa iklan penawaran busana dan berapa iklan penawaran buku. Bisa ditebak, mana yang lebih banyak.

01/05/2015

• Kubur impian dalam-dalam untuk menjadi seorang penulis jika membaca pun masih enggan. Gantungkan saja sang pena jika buku belum menjadi karib-kerabat kala senggang, atau jika buku hanya menjadi pengisi jeda waktu saat kesibukan bertumpuk-tumpuk.

12/04/2015

Jerih payah perjuangan tersisa sedikit lagi.
Maka jangan pernah sekalipun kalian melarikan diri.

Trofi kemenangan sebentar lagi kita dapatkan.
Tetaplah kalian bertahan.

Gugur dalam perjuangan.
Pejuang baru siap untuk menggantikan.

Mungkin, bagiku ini hanya masalah kesabaran.
Jika tidak maka bersiaplah posisi kalian akan tergantikan.

Melihat banyak yang tidak sabar dalam "perjuangan"
mereka hilang dan tertelan oleh kehidupan.

Fenomena,,
Dulunya perintis dan pencetak pejuang
sekarang tergantikan oleh artis-artis yang baru saja terlibat berjuang

Apa Gak Eman-eman ????

halnya dengan kami
fokus berkarya di jalur revolusi, insyaAllah kami mengabadi

08995415251
7FA14979

07/04/2015

Pada halaman 39-42, para penulis akan dihadapkan pada sebuah tulisan sederhana. Hanya berawal dari satu kata saja. Anda akan bisa menulis sampai 6 paragraf.

Yang sudah punya bukunya bisa dicek sendiri.

06/04/2015

Di bawah fajar nan menyingsing
Saat waktu telah beranjak beredar mengikuti matahari
Dan tersadarlah aku, akan kenistaan dan kehinaan.
Allah,
Secarik maaf akan masa lalu kelam
Di kerumuni kisah sedih duniaku yang hilang sesaat
Tatkala setan berani menggodaku
Hingga datang sinar kebenaran menyelamatkanku.
Ooo,
Ingin kuteruskan tangisan ini
Mengingat dosa dan maksiat
Yang bangga kuukir
Yang justru menjerumuskanku
Dalam noda dan dosa.
Allah,
Hamba tersadar bahwa Engkau Maha Mulia
Dipenuhi keagungan dan kasih sayang
Sedangkan aku,
Ciptaan-Mu yang sempat melupakan-Mu.
Allah,
Berilah jalan bagiku mengenal islam
Karena aku ingin menjadi Ghuroba
Mengukir Peradaban gemilang
Sebagai balasan kesalahan atas kelam masa lalu.
[ The Ghuroba ]

06/04/2015

TERBATAS 30eks SAJA !!

05/04/2015

Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam, tapi yang paling disudutkan Muslim.
Lebih seram yang pakai cadar, daripada yang pakai rok mini.
Lebih seram orang berjenggot, daripada yang bertato.
Pakai baju tauhid ditangkap, pakai baju PKI tak masalah.
Lebih curiga pada yang rajin ibadah di mesjid, daripada orang yang mabuk-mabukan dan judi.
Diduga teroris langsung tembak, bandar Narkoba internasional bisa dinego.
Lebih menoleransi aliran sesat, daripada syariat.
Dunia sudah terbolak-balik:
Yang sunnah - Radikal
Yang 'nyeleneh' - Toleran
Yang jilbab syar'i - Ekstrim
Yang tak pakai jilbab - cantik
Yang muda sholat 5 waktu - diwaspadai
Yang muda tak sholat - dimaklumi
Yang jenggotan rajin ke masjid - Teroris
Yang jenggotan rajin dugem - keren
Yang ke majelis ta'lim - fanatik
Yang ke bioskop - gaul
Yang hapal Qur'an 30 juz - militan
Yang hapal banyak musik - hebat
Yang anaknya dijilbab - melanggar HAM
Yang anaknya pakai rok mini - pembela HAM
Yang pakai baju koko - sok alim
Yang tak pakai baju - jantan
Yang hariannya bicara islam - sok kiai
Yang hariannya ghibah - up to date
Media islam - radikal
Media p***o - kebutuhan
Buka mata hati Anda hai manusia!
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim no. 208)
Sahabat bertanya siapakah orang asing itu, Nabi menjawab: Mereka ialah orang-orang yang senantiasa melakukan kebaikan di tengah kerusakan. (HR. Ahmad)
--wallahu'alam--

Address

Perumahan Sribitan Asri, Padukuhan IX J1 RT 05, Bangunjiwo. Kec. Kasihan
Bantoel
55184

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when KUTLAH - media - posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to KUTLAH - media -:

Share


Other Bantoel media companies

Show All