Tribun Style

Tribun Style Halaman situs berita entertainment, TribunStyle.com, Tribun Network. Tribun Style

TribunStyle.com
Portal lifestyle -- part of Tribunnews.com Network

Amnesty Internasional Kritik Prabowo yang Ingin Papua Ditanam Sawit: Suara Presiden atau Pengusaha? Rencana Presiden Pra...
18/12/2025

Amnesty Internasional Kritik Prabowo yang Ingin Papua Ditanam Sawit: Suara Presiden atau Pengusaha?


Rencana Presiden Prabowo Subianto yang ingin agar Papua juga ditanami kelapa sawit dikritik Amnesty International Indonesia.

Pasalnya, gagasan tersebut dinilai sebagai cerminan pengabaian terhadap pelajaran bencana ekologis.

Kritikan ini disampaikan oleh Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid melalui akun media sosialnya pada Rabu (17/12/2025).

Usman awalnya menyinggung pernyataan Prabowo di awal tahun yang meminta lahan sawit ditambah.

Prabowo saat itu meminta semua pihak untuk tak takut terjadi deforestasi.

Namun, jelang akhir tahun, bencana ekologis melanda Sumatera.

“Di awal tahun anda meminta ‘tambah lahan sawit’ dan bilang ‘enggak usah takut deforestasi’. Jelang akhir tahun, terjadi bencana ekologis di Sumatra. Anda pura-pura lupa bahaya deforestasi,” kata Usman dalam pernyataannya.

Menurut Usman, hampir seluruh warga kritis dan para ahli lingkungan telah menyimpulkan bahwa bencana ekologis di Aceh-Sumatera berkaitan erat dengan pembabatan hutan.

Karena itu, rencana menjadikan Papua sebagai kawasan sawit dinilai sebagai langkah yang mengulang kesalahan yang sama.

“Sekarang, anda meminta agar Papua ditanami sawit. Ini suara Presiden Republik atau Presiden Direktur perusahaan sawit?” ujarnya dengan nada mempertanyakan.

Usman lantas menekankan posisi strategis Papua dalam ekosistem global.

Ia menyebut Papua sebagai salah satu dari tiga kawasan hutan terbesar dan tersisa di dunia bersama Amazon dan Kongo yang berfungsi sebagai paru-paru dunia.

Diketahui, keinginan Prabowo agar Papua ditanami kelapa sawit disampaikan saat rapat bersama seluruh kepala daerah Papua di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (16/12).

Prabowo menyebut, dengan penanaman sawit, Indonesia bisa menghasilkan BBM lebih banyak. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Foto 1: Pernyataan Presiden Prabowo ingin menanam sawit di tanah Papua mendapat kritik dari Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid(Tribun Network)
Foto 2: Ia menyebut, gagasan tersebut mencerminkan pengabaian terhadap pelajaran dari bencana ekologis di Aceh dan Sumatra.(Tribun Network)
Foto 3: Usman menyatakan, keinginan Prabowo sebagai langkah yang mengulang kesalahan yang sama. (Kolase Instagram)

Detik-detik Ibu Tewas Dibunuh Anak, Tetangga Dengar Suara Lirih Minta Tolong: Seperti Kejar-kejaranKasus pembunuhan Faiz...
18/12/2025

Detik-detik Ibu Tewas Dibunuh Anak, Tetangga Dengar Suara Lirih Minta Tolong: Seperti Kejar-kejaran

Kasus pembunuhan Faizah Soraya (42) yang dituduhkan kepada putrinya sendiri, siswi kelas 6 SD berinisial SAS alias AI (12), kini menyita perhatian publik.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Rabu (10/12/2025) di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatra Utara.

Dalam kasus ini, AI disebut telah menghabisi nyawa ibu kandungnya dengan cara menikam tubuh Faizah sebanyak 20 kali hingga korban meninggal dunia.

Meski demikian, tudingan tersebut tidak sepenuhnya diterima oleh pihak keluarga maupun warga sekitar.

Mereka justru meragukan bahwa AI benar-benar menjadi pelaku pembunuhan.

Salah seorang anggota keluarga korban, Dimas, menilai kematian Faizah menyimpan kejanggalan.

Ia mengungkapkan keraguannya bahwa AI sanggup melakukan tindakan sekejam itu terhadap ibu kandungnya sendiri.

Atas dasar keraguan tersebut, Dimas kemudian membeberkan sejumlah temuan yang menurutnya menunjukkan adanya keanehan dalam kasus kematian Faizah Soraya.

"Adek Al mengaku dia yang membunuh mamanya tapi semua kejanggalan mulai tampak dan kita hanya bisa nunggu laporan resmi dari kepolisian dan saya harap penyidik bisa mengungkap kebenarannya karena ini terlalu banyak kejanggalan," tulis Dimas dalam postingannya di Instagram, Selasa (16/12/2025).

Terkait dengan pengakuan Al tersebut, keluarga besar korban mencium kejanggalan.

Salah satu kejanggalan yang diurai Dimas adalah perihal jumlah luka tikaman di tubuh korban.

Dimas ragu keponakannya itu, Al bisa tega menusuk ibu kandungnya sebanyak puluhan kali.

"Logika, ini adek masih kelas 6 SD bukan SMP ya kawan2 dan luka tusuk ada 20 tusukan logika aja gak teriak mamaknya klo gak dibekap," pungkas Dimas.

"Penikaman lebih dari 20 tusukan di punggung, perut, tangan, kaki dan kepala korban," sambungnya.

Lantaran hal tersebut, Dimas meminta agar polisi mengusut tuntas kasus kematian Faizah.

Warga Tak Percaya Anak Bunuh Ibu

Warga masih tak menyangka seorang anak SD begitu sadis diduga menghujamkan pisau ke ibunya.

Tetangga sebelah rumah korban, Rossa, mengungkap detik-detik sebelum Faiza Soraya ditemukan tewas bersimbah darah.

Sekitar pukul 04:30 WIB, ketika bangun tidur hendak ke kamar mandi untuk persiapan salat subuh, Rossa mengaku sempat mendengar suara orang naik turun tangga dari rumah korban.

Ia pun sempat menanyakan suara tersebut ke suaminya, namun dijawab suara kucing mengejar tikus.

"Di rumahnya itu kan ada loteng. Sesudah itu, aku mendengar suara seperti orang kejar-kejaran di atas loteng naik turun, duk, duk. Saya tanya ke suami, itu apaan sih di atas. Kata suami, ah kucing sama tikus. Biasa,"kata Rossa menceritakan ulang, Rabu (17/12/2025).

Tak lama kemudian, Rossa kembali mendengar suara seperti meminta pertolongan dari sebelah kanan rumah tetangganya tersebut.

Suara itu didengar begitu lirih, namun hanya sekali saja terdengar.

Lagi-lagi, ketika ia menanyakan suara itu ke suaminya, disebut orang sedang bermain di luar rumah karena dekat dengan jalan raya Setia Budi Medan.

"Nah, aku mendengar suara 'Tolong' seperti orang habis disiksa seperti itu. Suaranya itu seperti sedih sekali,"ungkapnya.

Karena tak mengira akan terjadi sesuatu, Rossa pun melanjutkan aktivitasnya.

Sampai akhirnya, sekitar pukul 06:00 WIB, Rossa menerima telepon dari tetangga sebelah kiri rumahnya bernama Tatik.

Tatik menelepon, memberi kabar kalau tetangga sebelah kanan Rossa, bernama Faiza Soraya telah tewas bersimbah darah.

Wanita yang mengenakan hijab berwarna hitam ini pun syok, karena tak menyangka Soraya tewas.

"Meskipun saya di sebelah rumah gak mendengar suara keributan. Justru saya ditelepon dia (tetangga) kok gak tahu kejadian disini,"katanya.

"Tetangganya dibunuh kok gak tahu. Saya ditelpon ibu Tatik pas sudah ramai,"sambungnya.

Sebelumnya, Faizah Soraya ditemukan tewas bersimbah darah dalam kamar rumahnya di Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara pada Rabu (10/11/2025) pukul 05.00 wib.

Pra Rekonstruksi

Polrestabes Medan sebelumnya telah menggelar pra rekonstruksi kasus pembunuhan yang menimpa F.

Rekonstruksi kedua berlangsung selama enam jam dengan 43 adegan, melibatkan saksi.

Polisi juga melakukan penggeledahan untuk mencari barang bukti tambahan.

KPAI Ungkap Fakta Kasus Pembunuhan

Usai rekonstruksi, Komisioner KPAI Diyah Puspitarini, membocorkan curhatan Al soal motif terbesarnya melakukan perbuatan sadis terhadap sang ibu.

Bahwa aksi pembunuhan yagn dilakukan Al tergolong dalam fenomena bernama parisida.

"Kejadian ini adalah parisida, di mana pembunuhan terjadi orangtua sebagai korban dan pelakunya adalah anak," ungkap Diyah dalam tayangan youtube tv one news, Rabu (17/12/2025).

Fenomena anak bunuh orangtua seperti yang dilakukan Al itu kata Diyah memiliki banyak faktor pemicu.

"Di dalam kasus parisida memang banyak faktor, di antaranya adalah faktor emosional anak, kedua faktor ekonomi, ketiga faktor kurangnya dukungan sosial anak, keempat faktor pengasuhan bermasalah," pungkas Diyah.

Bukan baru pertama terjadi, sebelum Al ada juga kasus anak bunuh orangtuanya yang terjadi di Jakarta Selatan beberapa bulan lalu.

"KPAI bersama KPAD Labuhan Batu Utara, anak ini (pelaku) ceria, biasa saja. Jadi kami pernah menangani kasus MAS di Jaksel, kasusnya parisida membunuh bapak dan nenek ya hampir sama, anaknya ceria seperti anak lain," kata Diyah.

Curhatan pelaku

Lebih lanjut, Diyah mengungkap temuan baru dari kasus pembunuhan sadis di Medan tersebut.

Usai kejadian dan sebelum rekonstruksi, Al sebagai terduga pelaku mengurai curhatan.

Al mengungkap alasannya tega membunuh sang ibu kandung.

Awalnya isu yang berkembang adalah alasan Al menusuk Faizah karena kesal kakaknya dimarahi pada Selasa malam.

Guna membela kakaknya, Al pun membunuh sang ibu.

Belakangan diungkap KPAI, ternyata Al bukan cuma ingin membela sang kakak saja.

Al mengaku ia juga ingin membela sang ayah yang sering dimarahi korban.

"Anak ini sebenarnya membela kakaknya, yang mungkin sering diiniin ibunya. Kemudian juga membela ayahnya. Jadi yang kami dapatkan informasi, anak ini merasa tidak nyaman dengan perilaku ibunya yang kadang sering marah-marah kepada kakaknya dan ayahnya, terutama kakaknya," ungkap Diyah.

Kepada KPAD Medan, Al mengaku sakit hati kepada sang ibu.

"Jadi lebih ke motif utama (pelaku membunuh) mungkin dendam atau sakit hati (kepada ibu)," ujar Diyah.

Rasa sakit hati itu menggelayuti perasaan Al karena melihat perangai sang ibu yang temperamen.

"Iya, informasi yang kami dapatkan juga demikian (si ibu sering temperamen)," imbuh Diyah.

Adapun penyebab tindakan parisida yang dilakukan Al, KPAI menganalisa pemicunya adalah karena faktor emosi.

"Emosional ini karena si anak belum bisa meregulasi kondisi emosinya. Mungkin dia semacam protes melihat perilaku ibunya. Dia bingung 'saya ingin membela tapi saya juga tidak terima dengan kondisi ini'," kata Diyah. (TribunTrends/Tribunnews)

Foto 1:Anak SD berinisial SAS akui telah membunuh sang ibu, keluarga ragukan, tetangga juga ungkap detik-detik meninggalnya Faizah Soraya. (Tribun Network)

Foto 2: Anak SD berinisial SAS akui telah membunuh sang ibu. Pengakuannya justru diragukan oleh keluarga. (Tribun Network)

Foto 3: Bocah perempuan berusia 12 tahun mengaku menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara pada Rabu (10/12/2025).(Kolase Instagram)

Warga Aceh Timur Gelar Demo, Desak Presiden Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera Masyarakat Aceh Timur y...
18/12/2025

Warga Aceh Timur Gelar Demo, Desak Presiden Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera


Masyarakat Aceh Timur yang menamakan diri sebagai Gerakan Rakyat Aceh Bersatu (GARAB), turun ke jalan menggelar aksi demontrasi di Kecamatan Madat Aceh Timur.

Aksi tersebut dilakukan dengan longmarch di jalan lintas Medan-Banda Aceh, pada Selasa (16/12/2025).

Aksi demontrasi ini dilakukan untuk mendesak Pemerintah Pusat menetapkan status banjir Sumatera menjadi bencana nasional.

Pasalnya bencana yang melanda Aceh khususnya sudah melampaui kapasitas penanganan daerah.

Ribuan rumah rusak berat, puluhan ribu warga mengungsi, dan seluruh infrastruktur vital dibanyak wilayah seperti jalan, jembatan serta fasilitas kesehatan lumpuh total.

Dalam tuntutannya GARAB, meminta presiden Prabowo Subianto melihat dampak bencana di Aceh dan kerusakan yang sudah terjadi.

"Kondisi ini bukan lagi bencana lokal, namun, sudah mencapai skala yang sangat luas dan berdampak pada lintas provinsi, sehingga memerlukan penanggulangan cepat terkoordinasi dan menyeluruh oleh pemerintah pusat," ujar peserta Aksi Masri.

Demonstran menilai bantuan logistik yang disalurkan oleh pemerintah daerah di seluruh Provinsi Aceh sudah dari kata cukup.

Kerusakan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan, mulai dari hilangnya tempat tinggal, lahan pertanian, hingga sumber penghidupan masyarakat kecil.

Dalam aksinya itu, GARAB menuntut sejumlah tuntutan, antara lain: Penetapan bencana nasional.

Penanganan terpadu melalui instrusi seluruh BNPB, TNI, Polri dan Kementerian terkait.

Mengirimkan tambahan logistik, tenaga medis, alat berat, dan kebutuhan vital lainnya secara signifikan.

Melakukan pendataan kerusakan secara menyeluruh sebagai dasar relokasi, rekonstruksi dan rehabilitasi, dan menjamin pemulihan ekonomi rakyat terutama bagi masyarakat kecil yang kehilangan sumber penghidupan. (Tribun Video/Serambinews)

Foto 1: Desakan agar pemerintah pusat menetapkan bencana banjir bandang di Aceh dan Sumatra sebagai bencana nasional bermunculan.(Tribun Network)

Foto 2: Di Aceh mulai ramai aksi demo menuntut pemerintah pusat tetapkan status bencana nasional.(Tribun Network)

Foto 3: Mereka turun ke jalan, berorasi hingga long march di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh.(Tribun Network)

Adab Gibran Tinjau Banjir Aceh, Minta Akses Jalan Tak Ditutup & Bungkukan Badan ke Tokoh Masyarakat Wapres Gibran Rakabu...
18/12/2025

Adab Gibran Tinjau Banjir Aceh, Minta Akses Jalan Tak Ditutup & Bungkukan Badan ke Tokoh Masyarakat


Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi terdampak bencana banjir di Aceh pada Rabu (17/12).

Sederet adab Gibran menjadi sorotan saat melakukan peninjaun tersebut.

Pasalnya Gibran meminta agar arus lalu lintas tetap dibuka meski wapres berada di lokasi.

Momen itu diunggah akun TikTok .bahrunnajach pada Rabu (17/12).

Dalam keterangannya, Gibran disebut tidak mau menganggu aktivitas warga sekitar.

Oleh sebab itu, Gibran meminta tidak ada perlakuan spesial untuknya seperti arus lalu lintas yang ditutup.

Wapres Gibran juga meninjau lokasi terdampak banjir di Pidie Jaya, Aceh.

Tak sendirian, Gibran ditemani oleh tokoh masyarakat setempat.

Masih dalam akun TikTok yang sama, Gibran terlihat berdiskusi dengan tokoh masyarakat terkait kondisi dan penanganan seusai dilanda banjir.

Sementara terlihat adab Gibran berpamitan dan izin kepada tokoh masyarakat untuk melakukan peninjauan ke lokasi lain.

Wapres langsung membungkukan badan dan bersalaman sebelum meninggalkan Pidie Jaya.

Dalam kunjungan tersebut, Gibran menggunakan kemeja biru dan sepatu.

Terlihat sepatu Gibran dipenuhi lumpur lantaran jalan dan meninjau langsung lokasi terdampak banjir. (Tribun-Video.com)

Foto 1: Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi Kabupaten Gayo Lues yang terdampak banjir bandang dan longsor.(Tribun Network)
Foto 2: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau posko pengungsian di Gedung BLK Desa Lempuh, Kecamatan Blangkejeren.(Kompas.com)
Foto 3: Wakil Presiden juga meninjau lokasi banjir yang menyebabkan jembatan putus. (Tribun Network)

PRABOWO INGIN PAPUA Ditanami Kelapa Sawit untuk Swasembada, Warga sempat Respons Ini Presiden RI Prabowo Subianto ingin ...
18/12/2025

PRABOWO INGIN PAPUA Ditanami Kelapa Sawit untuk Swasembada, Warga sempat Respons Ini


Presiden RI Prabowo Subianto ingin tanah Papua ditanam pohon sawit seperti di Sumatra dan Kalimantan.

Diharapkan Papua bisa ditanam pohon sawit yang bisa dijadikan bahan bakar minyak (BBM).

Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam rapat percepatan pembangunan Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

"Dan juga nanti kita berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan juga BBM," kata Prabowo, Selasa.

Menurut Prabowo, rencana itu merupakan salah satu cara Indonesia mencapai swasembada energi dalam lima tahun ke depan, selain swasembada pangan.

Dia berharap, setiap daerah di Indonesia nantinya akan mampu swasembada energi.

Terlebih, Papua memiliki sumber daya energi yang baik.

Kepala Negara RI ingin Papua menikmati sumber dayanya yang melimpah, namun tetap dengan perencanaan yang ketat.

"Jadi kita berharap tiap daerah nanti swasembada energi. Saya kira Papua punya sumber energi yang sangat baik dan Menteri ESDM juga sudah merancang bahwa daerah-daerah Papua harus menikmati hasil daripada energi yang diproduksi di Papua," ucap Prabowo.

Ternyata sebagian masyarakat Papua pernah menolak adanya penanaman pohon sawit.

Beberapa kelompok masyarakat Papua yang menolak sawit adalah masyarakat adat suku besar Tehit bersama sub-suku Mlaqya, Gemna, Afsya, Nakna, dan Yaben seperti dimuat Walhi Papua pada 3 November 2025.

Mereka mendiami wilayah Distrik Konda dan Distrik Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya.

Mereka menolak rencana pembukaan perkebunan kelapa sawit oleh sebuah perusahaan sawit dalam negeri.

Dalam pernyataan sikap yang disampaikan kepada masyarakat, masyarakat adat menegaskan bahwa mereka tidak pernah memberikan persetujuan kepada pihak manapun untuk menguasai atau memanfaatkan tanah dan hutan adat mereka.

“Kami tidak pernah menyerahkan sejengkal pun tanah adat kepada perusahaan atau pemodal. Tanah dan hutan adat adalah sumber kehidupan kami yang telah diwariskan secara turun-temurun,” ujar Holland Abago, perwakilan masyarakat adat Tehit, Selasa (28/10/2025).

Mereka menilai, proses perizinan dan rencana operasi perusahaan sawit tersebut dilakukan tanpa konsultasi dan persetujuan masyarakat adat sebagai pemilik hak ulayat.

Selain itu, masyarakat menilai proyek tersebut bertentangan dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menekan emisi karbon, sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum PBB ke-80 di New York pada 23 September 2025.

“Rencana perkebunan sawit ini bertentangan dengan komitmen negara, konstitusi, serta prinsip pembangunan berkelanjutan. Pemerintah seharusnya melindungi hak-hak masyarakat adat, bukan mengabaikannya,” lanjut Abago.

Dalam pernyataannya, masyarakat adat mengajukan empat tuntutan utama yakni meminta Bupati Sorong Selatan untuk menolak dan tidak mengeluarkan izin usaha perkebunan di atas tanah adat.

Meminta Kepala Kantor Pertanahan Sorong Selatan untuk menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memproses penerbitan Hak Guna Usaha (HGU) di wilayah adat Tehit.

Menegaskan bahwa tanah dan hutan adat hanya diwariskan untuk kesejahteraan generasi penerus dan keinginan kehidupan.

Perlu diingat bahwa jika tuntutan tidak ditindaklanjuti, masyarakat akan menggelar aksi besar-besaran sebagai bentuk pembelaan terhadap hak adat mereka.

“Pengetahuan dan komitmen kami dalam menjaga hutan adat selama ini telah memberikan kontribusi bagi kehidupan dan keselamatan bumi. Oleh karena itu, kami menolak segala bentuk eksploitasi yang mengancam masa depan lingkungan dan generasi kami,” tegas Abago.

Perlu diketahui, wilayah adat Tehit di Sorong Selatan selama ini diketahui memiliki kawasan hutan yang masih terjaga dengan baik dan menjadi penyangga penting ekosistem di Papua Barat Daya. (Tribun Video/WartaKota)

Foto 1:Reaksi masyarakat Papua terkait pernyataan Presiden Prabowo yang ingin Papua ditanami kelapa sawit. (Tribun Network)

Foto 2: Prabowo meminta Papua "turut ditanami" sawit dan tebu agar dapat menghasilkan BBM dan etanol.(Tribun Network)

Foto 3: Pernyataan Prabowo jadi sorotan, ingin lahan di Papua ditanami sawit. (Tribun Network)

Misteri di Balik 43 Adegan! Siswi SD 12 Tahun Peragakan Cara Habisi Nyawa Ibu Kandung di MedanKasus kematian tragis Faiz...
18/12/2025

Misteri di Balik 43 Adegan! Siswi SD 12 Tahun Peragakan Cara Habisi Nyawa Ibu Kandung di Medan

Kasus kematian tragis Faizah Soraya (42) di Medan hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar.

Di balik proses hukum yang terus berjalan, sebuah pengakuan mengejutkan akhirnya mencuat dari AI (12), siswi kelas 6 sekolah dasar yang disebut sebagai pelaku pembunuhan ibu kandungnya sendiri.

Namun, alih-alih menutup perkara, pengakuan tersebut justru membuka babak baru penuh kegamangan.

Keluarga korban belum sepenuhnya yakin bahwa anak seusia itu mampu melakukan perbuatan sekejam tersebut.

Di sisi lain, kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan belum berhenti.

Setiap detail peristiwa terus didalami demi memastikan kebenaran terungkap secara utuh, objektif, dan adil.

Dua Kali Prarekonstruksi

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaksanakan dua kali prarekonstruksi dalam perkara ini.

Prarekonstruksi pertama digelar di Mapolrestabes Medan, sementara prarekonstruksi kedua dilakukan langsung di tempat kejadian perkara (TKP).

Dalam prarekonstruksi di lokasi kejadian, adegan diperagakan langsung oleh AI, kakaknya, serta ayahnya.

“Enam jam tim telah melaksanakan pra rekonstruksi kedua,” ujar Jean Calvijn.

Ia menjelaskan bahwa seluruh rangkaian adegan disusun berdasarkan fakta yang dikumpulkan penyidik, dengan pendampingan ketat dari psikolog dan Dinas Perlindungan Anak.

“Setidaknya ada 43 adegan yang tadi kita lakukan. Mudah-mudahan ini lebih menyempurnakan proses penyidikan dan proses penyelidikan lanjutan yang kami laksanakan,” jelasnya.

Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar

Faizah Soraya ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan, pada Rabu (10/12/2025) pagi.

Saat itu, korban tinggal bersama dua orang anak dan suaminya, Alham Wumala Siagian.

Pada malam sebelum kejadian, Faizah diketahui tidur bersama anak-anaknya di lantai satu rumah, sementara sang suami berada di lantai dua.

Ketika ditemukan, kondisi Faizah sangat mengenaskan.

Tubuhnya terkapar dengan luka di berbagai bagian, meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga yang menyaksikan langsung pemandangan tersebut.

Keraguan Keluarga Kian Menguat

Keraguan keluarga terhadap versi tunggal pelaku semakin menguat setelah melihat kondisi jasad Faizah.

Hal ini diungkapkan oleh Dimas, adik kandung korban. Ia menilai jumlah dan tingkat luka di tubuh sang kakak sulit diterima akal jika dikaitkan dengan pelaku anak berusia 12 tahun.

Apalagi, menurut keluarga, AI dikenal sebagai anak berprestasi, berperilaku baik, dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya.

Fakta-fakta itu membuat keluarga terus mempertanyakan: benarkah tragedi ini hanya dilakukan oleh seorang anak kecil?

Pengakuan yang Mengguncang

Meski diliputi keraguan, Dimas mengungkapkan bahwa AI telah menyampaikan pengakuan.

“Adek Alicia mengaku dia yang membunuh mamanya,” tulis Dimas melalui akun Instagram pribadinya.

Namun pengakuan itu belum cukup untuk menutup luka dan pertanyaan.

“Tapi semua kejanggalan mulai tampak dan kita hanya bisa nunggu laporan resmi dari Kepolisian,” imbuhnya.

Menunggu Kebenaran Terungkap

Kini, kasus kematian Faizah Soraya berada di persimpangan antara pengakuan, fakta forensik, dan keraguan keluarga.

Polisi terus menyisir setiap detail, sementara publik menanti kejelasan: apakah tragedi ini murni ulah seorang anak, atau masih ada kepingan kebenaran lain yang belum terungkap?

Di balik semua itu, satu hal tak terbantahkan: sebuah keluarga telah hancur, dan keadilan menjadi harapan terakhir yang dinanti. (TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Tribunbogor)

Foto 1: AI (12) mengaku telah membunuh ibu kandungnya. Kepolisian telah melakukan dua prarekonstruksi, termasuk di TKP dengan total 43 adegan. (Tribun Network)

Foto 2: AI (12) mengaku telah membunuh ibu kandungnya, Faizah Soraya(Tribun Network)
Foto 3: Kepolisian sudah melakukan dua prarekonstruksi dengan total 43 adegan, melibatkan AI, kakaknya, dan ayahnya. (Tribun Network)

Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih Pasca-Banjir Bandang, Gus Ipul: Kita Bisa Atasi ya, Pak Mualem Menteri Sosial RI (Mens...
18/12/2025

Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih Pasca-Banjir Bandang, Gus Ipul: Kita Bisa Atasi ya, Pak Mualem


Menteri Sosial RI (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul memberi tanggapan mengenai aksi sejumlah warga Aceh yang mengibarkan bendera putih beberapa hari setelah banjir bandang dan tanah longsor.

Sejumlah wilayah di Provinsi Aceh turut terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November 2025, seperti Aceh Utara, Bireuen, Aceh Tengah, Bener Meuriah, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, dan sebagian wilayah di pesisir.

Aceh sendiri merupakan satu dari tiga provinsi yang dilanda bencana hidrometeorologis tersebut, bersama Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

Data BNPB sebagaimana dipantau pada Rabu (16/12/2025) menunjukkan, tercatat 1.053 orang tewas dan 200 orang dilaporkan hilang akibat bencana di tiga provinsi tersebut.

Di Aceh sendiri, ada 449 korban jiwa dan 21 orang hilang.

Memasuki pekan ketiga pasca-bencana, sejumlah wilayah di Aceh masih terisolir karena akses darat terputus.

Selain itu, bantuan masih minim, sehingga warga penyintas terancam kelaparan dan dibayang-bayangi ancaman sejumlah penyakit.

Di tengah bencana banjir di Aceh, salah satu peristiwa menjadi sorotan, yakni bendera putih yang dikibarkan oleh warga.

Bendera putih di Aceh menjadi sorotan lantaran maknanya yang berarti tanda menyerah dalam menghadapi bencana.

Umumnya, bendera putih yang warnanya terlihat mencolok dibandingkan bendera lain dikibarkan saat peperangan sebagai pertanda penyerahan diri dan kesediaan bernegosiasi dengan lawan.

Tanggapan Gus Ipul

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyatakan, dirinya yakin bahwa Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) masih kuat dalam menangani bencana.

Menurut petinggi Nahdlatul Ulama (NU) itu, pemerintah daerah sudah bekerja dengan baik, didukung oleh pemerintah pusat.

Ia yakin, bencana di Sumatra dapat ditanggulangi bersama-sama oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

"Saya percaya Pak Gubernur masih cukup kuat," kata Gus Ipul kepada wartawan di sela-sela penyerahan bantuan kemanusiaan di Aceh, Selasa (16/12/2025), dikutip dari tayangan YouTube KompasTV.

"Pemerintah daerah juga bekerja dengan baik, didukung oleh pemerintah secara keseluruhan."

"Insyaallah lah. Mari kita atasi bersama-sama."

Menanggapi soal bendera putih yang dikibarkan warga Aceh, Gus Ipul menoleh ke arah Mualem yang saat itu berada di dekatnya.

Lalu, ia menyatakan optimisme bencana dapat diatasi dengan kerja sama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

"Semestinya kita bisa atasi ya, Pak Gubernur ya, bersama-sama," jelas Gus Ipul.

Sekretaris Jenderal PBNU ini pun memuji para kepala daerah yang sudah bekerja keras dalam menangani bencana.

Gus Ipul pun mengajak pemerintah bekerja sama.

"Pak Gubernur siang malam juga bekerja, Pak Bupati, Wali Kota juga bekerja, yang lain juga sedang bekerja," jelas Gus Ipul.

"Mari kita gandeng tangan untuk kita tanggulangi secara bersama-sama."

"Saya percaya, kita masih mampu dan bisa menanggulangi ini dengan baik, apalagi kalau ada kerja sama, kalau ada satu kolaborasi yang kuat." (Tribunnews.com)

Foto 1: Viral warga Aceh mengibarkan bendera putih di sejumlah titik di Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara.(Tribun Network)
Foto 2: Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberi tanggapan bahwa semua bisa diatasi bersama oleh pemerintah pusat dan daerah. (Tribun Network)

Foto 3: Gus Ipul menanggapi aksi viral warga Aceh yang kibarkan bendera putih sebagai simbol menyerah menangani banjir. (Youtube Kompas TV)

Pesona sosok jenderal polisi yang kini sedang bersinar dan ramai dalam sorotan, ganteng, tajir, sat settttt
17/12/2025

Pesona sosok jenderal polisi yang kini sedang bersinar dan ramai dalam sorotan, ganteng, tajir, sat settttt

Rekam jejak Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto, harta kekayaan hampir Rp10 miliar, sempat pimpin penangkapan buronan internasional.

PEMBELAAN PAN soal Video Viral Zulkfli Hasan Makan Enak Sambil Isap Cerutu di Aceh Viral video Menteri Koordinator (Menk...
17/12/2025

PEMBELAAN PAN soal Video Viral Zulkfli Hasan Makan Enak Sambil Isap Cerutu di Aceh


Viral video Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, tengah makan sate bersama sejumlah orang, termasuk anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN, Nazaruddin Dek Gam.

Saat makan, Zulhas juga sembari menenteng cerutu di tangan kiri.

Adapun video tersebut viral di media sosial dan salah satunya diunggah oleh akun Instagram, , pada Senin (15/12/2025).

Warganet pun mengkritik Zulhas yang dianggap tak berempati kepada korban terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).

"Emang nggak ada empatinya. Kalau orang normal, habis mengunjungi daerah bencana, mau makan-makan yang enak-enak pasti nggak akan tega hatinya," kata salah satu akun.

"Sepertinya menteri ini tidak punya nurani dan empati plus nir adab di tengah masarakat ditimpa bencana dan kelaparan, dia makan enak dengan rombongannya dan ditingkahi cerutu menyala di tangan sambil makan," ujar warganet lainnya.

Selain itu, warganet turut menautkan akun Instagram anak Zulhas, Putri Zulkifli Hasan, agar memberitahun sang ayah untuk belajar berempati terhadap korban terdampak bencana yang tengah kelaparan.

"Enak ya makannya. Kalian lihat itu warga Aceh kelaparan. Kasih tahu bapak Anda ," tulis warganet.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Muladi, pun buka suara terkait video Zulhas tersebut.

Dia menjelaskan bahwa Ketua Umum PAN itu tengah makan di salah satu rumah makan masakan Padang.

"Bang Zul makan, seperti di rumah makan Padang. Semua tersaji dan tidak semua dimakan," katanya kepada Tribunnews.com, Rabu (17/12/2025).

Viva mengungkapkan Zulhas tidak memakan seluruh makanan yang tersaji. Pasalnya, kata Viva, Zulhas tidak pernah ingin makan hingga kenyang.

Dia menuturkan hal tersebut sudah lama dilakukan oleh Zulhas.

"Saya tahu, Bang Zul makan secukupnya. Selalu dikatakan oleh Bang Zul bahwa kalau ingin sehat maka perut itu seperti untuk diisi makan saja. Selebihnya untuk kebutuhan kesehatan yang lain," jelasnya.

Terkait kritik warganet yang menyebut Zulhas tak berempati karena makan enak di tengah penderitaan korban terdampak banjir Sumatra, Viva melakukan pembelaan.

Dia menilai pihak yang mengkritik tersebut mempunyai penyakit hati terhadap Zulhas.

"Kalau ada yang punya penyakit hati, tentu akan punya pemikiran negatif," tuturnya.

Ketika ditanya terkait cerutu yang dipegang oleh Zulhas, Viva enggan untuk mengomentarinya.

"Bertanya soal program pemerintah saja," pungkasnya. (Tribun Video/Tribunnews)

Foto 1: Zulhas kembali viral di media sosial setelah makan bersama sejumlah orang sembari memegang cerutu. Warga net menganggap Zulhas nirempati di terhadap korban bencana Sumatra.(Tribun Network)
Foto 2: Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Muladi, melakukan pembelaan. (Tribun Network)
Foto 3: Menurutnya, pihak yang mempermasalahkan memiliki penyakit hati dengan Zulhas. (Tribun Network)

Lisa Mariana Chat Atalia saat Sidang Cerai Perdana dengan Ridwan Kamil, Ungkap Ada 'Lisa-lisa' Lain Mantan model majalah...
17/12/2025

Lisa Mariana Chat Atalia saat Sidang Cerai Perdana dengan Ridwan Kamil, Ungkap Ada 'Lisa-lisa' Lain


Mantan model majalah dewasa, Lisa Mariana mengirimkan direct message (DM) Instagram kepada anggota DPR RI, Atalia Praratya.

DM tersebut dikirimkan Lisa Mariana bertepatan dengan sidang gugatan perceraian perdana Atalia dan Ridwan Kamil.

Sidang cerai perdana Ridwan Kamil dan Atalia digelar di Pengadilan Agama Bandung Rabu (17/12/2025).

Terkuak Isinya

Lisa Mariana terlihat mengirimkan pesan berisi doa dan permintaan maaf.

Ia menyadari perbuatannya di masa lalu menyakiti perasaan Atalia.

Pada Maret 20205, Lisa Mariana mengaku memiliki anak dari hasil hubungan terlarang dengan Ridwan Kamil.

Akan tetapi dari hasil tes DNA, pengakuan Lisa Mariana tersebut terbantahkan.

Mantan Gubernur Jawa Barat tersebut terbukti bukan ayah biologis dari anak Lisa Mariana.

Ia akhirnya melaporkan Lisa Mariana atas tuduhan pencemaran nama baik.

Lisa Mariana kini telah ditetapkan Bareskrim Polri sebagai tersangka dalam perkara tersebut.

"Ibu semoga sehat selalu ya, ibu peluk jauh dari Lisa

Ibu Lisa minta maaf yang sedalam-dalamnya jika pernah melukai hati ibu ya

Ibu Bahagia selalu ibu," tulis Lisa Mariana.

Liasa Mariana lalu berharap Atalia dapat membalas DM-nya tersebut.

"Dear Ibu Atalia, semoga ibu berkenan membalas DM Lisa. Peluk jauh dari Lisa ya ibu," tulis Lisa Mariana.

Di postingan Instagramnya Lisa Mariana mengatakan kelakuannya dengan Ridwan Kamil di 5 tahun lalu merupakan kesalahan.

Kini berstatus sebagai seorang ibu dan istri, Lisa Mariana mengaku ikut merasakan sakitnya hati Atalia.

"4/5 tahun lalu saya memang melakukan kesalahan yang begitu fatal.

Tapi sekarang saya juga sebagai istri merasakan apa yang ibu rasakan," tulis Lisa Mariana.

Lisa Mariana kemudian menyinggung soal adanya 'lisa-lisa' lain dalam kehidupan Ridwan Kamil.

"Hanya saya di sini yang di salahkan enggak apa-apa, walaupun banyak lisa lisa lain sebelum dan sesudah saya. Paham yaa sampai sini," tulis Lisa Mariana. (TribunJakarta.com)

Foto 1: Atalia Praratya resmi menggugat cerai Ridwan Kamil ke Pengadilan Agama (PA) Bandung. (Tribun Network)

Foto 2: Lisa Mariana mengirim pesan kepada Atalia Praratya melalui DM Instagram. (IG Lisa Mariana)

Foto 3: Aksi Lisa Mariana kirim DM ke Atalia menuai hujatan dari netizen. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN/Jeprima)

Address

Bantenan

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Tribun Style posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Tribun Style:

Share