25/06/2023
Dimasa lalu ada seorang guru bijak yang selalu menyelenggarakan kuliahnya di bawah sebuah pohon yang tinggi
dan
besar menjulang ke langit. Dan suatu hari ketika kelas sepi
anak laki-laki dari guru itu bertanya pada ayahnya dari manakah langit,
bumi, dan seluruh isinya berasal. Kemudian sang ayah memintanya
mengambil satu satu buah yang sudah kering dan banyak terserak di
bawah pohon besar itu, memintanya untuk membelahnya dan melihat
isinya. Ketika anak itu menemukan sebuah biji kering didalamnya, sang
ayah memintanya untuk terus membelahnya hingga ia akhirnya
menemukan bahwa biji itu ternyata kosong, hampa, tidak berisi apa-apa.
Sang ayah kemudian menjelaskan kepada anaknya bahwa seperti pohon
raksasa yang sudah berusia ratusan tahun itu, segala sesuatu yang ada di
alam semesta ini bermula dari susuatu yang tidak ada, kosong dan
hampa.
Semua yang tampak berasal dari sesuatu yang tidak tampak.
Semua yang bisa dilihat berawal dari sesuatu yang
tidak bisa dilihat.
Kesuksesan hidup yang ingin kita raih dan sering digambarkan
dalam bentuk rumah mewah, mobil baru, perhiasan mahal, harta-benda,
keluarga harmonis, tubuh sehat, serta status dan jabatan tinggi adalah
segala sesuatu ―yang terlihat‖. Lalu dari manakah itu semua berasal?
Apakah bentuk yang ―tak terlihat‖ dari wujud kesuksesan itu? Benarkah
hanya ada satu cara ―kerja keras‖ untuk mewujudkan-nya? Ataukah ada
cara yang lebih cerdas dan elegan untuk meraih semua itu? Untuk
menjawabnya kita perlu keluar dari comfort-zone pola pikir sukses kita
untuk sejenak memasuki wilayah quantum-zone yang akan merevolusi cara
pandang kita tentang arti dan cara kita meraih sukses dan kebahagiaan
hidup.