03/04/2024
Tak sengaja cocok tanam di ladang yang salah. Mana dia seorang cl3aning s3rvis lagi. Gak level!
(1)
"Jangan, Pak ... jangan paksa saya..."
Seruni meronta sekuat tenaga dalam dekapan kuat seorang lelaki berbadan tegap.
"Pak saya wanita baik-baik ... jangan Pak saya mohon." Parau terdengar suara gadis berusia 19 , namun sepertinya lelaki itu telah gelap mata serta dipengaruhi minuman keras yang hebat sehingga ia sepertinya tidak mengerti dengan permohonan me-yayat seruni.
Rangkulan yang semakin erat, tangan kur*ng aj*r tak terkendali menjelajah di setiap permukaan diri sang gadis, terlihat jelas bagaimana kuatnya perlawanan Seruni, dari menc*k*r, mengigit dan men*nd*ng, tapi pepatah itu memang benar adanya, seorang wanita tidak akan bisa menang melawan lelaki yang telah dikuasai na**u ib**snya.
"Jangaann ..." Itu sepertinya menjadi teriakan terakhir seruni ketika pria dengan wajah yang terpahat sempurna itu semakin mendekat, meluruhkan pertahanan seruni.
Seruni bukannya terbius oleh pesona yang dimiliki oleh lelaki itu, pancaran mata ta7am yang diselimuti kobaran mendamba tidak lagi memiliki daya tarik baginya, hanya saja segala kekuatan penolakan dari luar maupun hati terdalam Seruni telah berhasil di lumpuhkan oleh pria berkekuatan banteng itu, cengkraman ga**s dan tanpa belas kasih telah mem*ksa gadis itu untuk menurut pada apa maunya.
Felixio Atmaja, pria yang diagungkan banyak kaum hawa, diidam dan dipuja, berparas rupawan bak gambaran dewa-dewa Yunani, terkenal dingin dan tak tersentuh, penguasa gedung 25 lantai tempat Seruni menggantungkan hidup, tanpa di duga akan menghempaskan kehidupan seruni ke dalam lembah pesakitan tiada berujung.
"Pu*skan aku, kau akan mendapatkan b4-yaran yang setimpal..." Tubuh seruni kaku mendengar bisikan berat tepat di telinganya. Sedetik kemudian ia limbung dalam ser9-apan seorang Felix.
Namun, teriakan permohonan histeris masih belum berhenti meluncur dari mulut Seruni, betapa gadis malang itu berharap ada seseorang yang tiba-tiba mendobrak pintu kokoh ruangan itu, dan menyelamatkan dari situasi mengerikan ini. Namun hingga ia tidak bertenaga lagi dengan suara yang telah parau, tidak ada siapapun yang datang ...
Seruni terpekik histeris walau yang terdengar hanya suara tercekat di tenggorokan, tatkala mah-kota kes√ciannya sebagai wanita telah berhasil direnggut oleh pria b3-jad tersebut, ia kembali meronta sesaat karena kakuatannya terasa bangkit kembali karena rasa sakit yang mendera, namun sedetik kemudian ia kembali lumpuh dipaksa oleh seorang Felix.
🌼🌼🌼
"Malam yang hebat." Felix menatap sekilas tubuh yang tergolek lemah di ranjan9. Sementara ia sudah rapi dan bersiap untuk pergi.
"Walau kau sedikit n4-kal dan sok-sok menolak, aku akan tetap mem8ayarmu tiga kali lipat, karena ternyata kau masih per*w*n. Ternyata zaman sekarang masih ada w*nit* panggil*n yang masih ter- segel, dan aku cukup beruntung mendapatkan yang pertama, hmmm." Lalu Felix merogoh saku jasnya dan mengeluarkan buku cek, menulis nominal yang sangat besar di sana, lalu melemparkannya ke kasur.
Seruni menggigil, ternyata Felix menganggapnya sebagai wanita pan99-ilan.
Felix heran dengan reaksi Seruni, yang tidak bergeming untuk sekedar memeriksakan cek yang ia lemparkan malah ia mendengar isakan tertahan.
Tetapi Felix tidak terlalu peduli, ia melirik jam di pergelangan tangannya, sedikit berdecak karena ia sudah telat setengah jam untuk menghadiri meeting penting dengan klien dari luar negeri.
Ini gara-gara ia terlalu terpengaruh dengan ras yang menggebu pada gadis yang itu, ia tidak bisa berhenti hingga fajar menyingsing, dan bahkan barusan mengulangi lagi dan lagi.
Felix tidak mengerti dengan apa yang di alami tubuhnya, tiba-tiba saja ia menjadi tidak terkendali, mungkinkah karena ia sudah lama tidak bersama wanita? Dan tadi malam juga ia terlalu banyak minum.
"Nyamankan dirimu, istirahatlah yang cukup sebelum meninggalkan tempat ini, aku tahu kau sangat kelelahan. Kamar ini masih bebas kau gunakan hingga esok hari."
Felix sebenarnya tidak seperti itu, ia pantang memperdulikan siapapun di sekitarnya, tapi sepertinya hal itu tidak berlaku untuk gadis yang telah menemaninya semalaman.
Ia beranjak dari sisi tempat tidur, melangkah menuju pintu ...
"Pak ... aku bukan p3l4-cur ..." Terdengar lirih suara Seruni, tapi cukup jelas tertangkap oleh pendengaran Felix.
Felix tertegun ... lalu kemudian berbalik, menatap nanar pada tubuh yang masih tergolek dengan posisi yang sama.
"Apa?"
"Aku bukan w*nita panggil*n ..." suaranya Seruni terdengar getir, menelan isakan penuh luka yang akan meledak.
"Oh, ya?! Lalu kau siapa? Kenapa berada di kamarku!?"
"Aku pekerja di perusahaanmu,"
Bagai petir yang menyambar di pucuk kepala Felix, ia berjalan cepat, menyibak selimut yang hampir menutupi wajah Seruni.
"Jangan main-main, pantang bagiku berhubungan dengan pegawaiku, dari bagian mana kau, kenapa kau bisa ada di sini?" Wajah Felix merah padam, urat-urat kemarahan menonjol di kening.
Seruni bangkit dari tidur ke posisi duduk, dengan mata sembab ia menantang irish ta7am serupa s3-mbilu itu dengan putus asa.
"Cleaning Servis, aku dari bagian itu. Anda yang menyeretku ke sini!" Pungkas Seruni g3-ram, meneliti reaksi orang arogan yang menjulang di depannya.
"Apaaa???!!!"
Penulis: VincaFlower146 (Greenmoon)
Judul: Akibat Kesalahan Satu Malam
AKIBAT KESALAHAN SATU MALAM( Tamat) - VincaFlower146
Dia pikir aku adalah wanita pan99-ilan yang sengaja didatangkan untuk menghib√rnya, padahal aku hanya...