14/06/2023
https://youtu.be/L8tAra-FMbM
HULU SUNGAI TENGAH, KOMPAS.TV - Dari Hap**ang, sebuah mimpi besar hadir dari masyarakat yang menggantungkan hidup dari perkebunan dan pertanian.
Namun mimpi tersebut terhambat lantaran akses jalan yang dimiliki warga untuk ke lokasinya bercocok tanam, sangat tidak memadai untuk menunjang kecepatan produksi.
Rinah, seorang warga Desa Hap**ang yang kesehariannya menyadap karet mengaku sedih tiap kali harus melintasi jalan yang berbatu, becek dan kadang licin tergenang air tersebut.
Pengalaman pahit bahkan ia rasakan tatkala dirinya terjatuh kala tergelincir di jalan yang licin.
"Jatuh tersungkur karena licin, waktu tau mau diperbaiki, saya senang sekali," ucapnya.
Kondisi ini dijelaskan lebih jauh oleh Kepala Desa Hap**ang, Asrani.
Menurut Asrani, sejak banjir bandang 2021, memang banyak jalan yang terdampak hingga rusak parah, begitupun desanya yang berada di Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini.
Datanglah seorang Babinsa dari Koramil 1002-03/Haruyan, Sertu Yusuf Rahmadani, mendengar keluhan tersebut kala melakukan kunjungan ke wilayah binaannya.
"Saya ajukan ke Komandan agar TMMD dilaksanakan di desa ini," tandasnya.
10 Mei 2023, Desa Hap**ang Resmi menjadi sasaran dan dimulailah program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-116 oleh Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah.
Dandim 1002/ Hulu Sungai Tengah, Letkol Kav Gagang Prawardhana, memastikan TNI AD hadir untuk membantu masyarakat Hap**ang dan pembangunan di Kabupaten HST.
Sasaran fisik utamanya adalah peningkatan mutu jalan dengan pengecoran sepanjang 2,385 meter lebar 2,5 meter.
Dari sinilah, gotong-royong semakin terasa, setiap harinya, warga bersama TNI dari satgas TMMD melaksanakan pembangunan secara fisik, pasir demi pasir diangkut, isi karung-karung semen ditumpahkan, lalu warga dan satgas pun bersatu.
Jalan yang nyaman itu pun kian terwujud, begitu p**a jembatan baru yang lebih kokoh serta 3 gorong-gorong untuk perairan yang lebih baik.
TMMD juga membantu mewujudkan kehidupan yang lebih layak.
Ibi, tinggal di rumah tuanya yang sudah begitu lapuk dan sempit.
Ibi bahkan tak begitu ingat dan hanya menyebut lebih 80 tahunan.
Sebab selama ini, ia hanya hidup sebatang kara di rumah beratap daun nipah kering tersebut.
Pendengarannya pun tak lagi baik, kadang perlu suara nyaring agar sang kakek mendengar.
Mengetahui hal itu, Dandim 1002/HST berinisiatif memberikan alat bantu dengar yang harus dipesannya dari luar HST karena tidak mudah ditemukan.
"Kita bantu pendengaran beliau, agar bisa lebih mudah nantinya berkomunikasi," terang Dandim Gagang.
Ibi pun akhirnya kembali merasakan telinganya berfungsi lebih baik, ia tersenyum lebar dan berterimakasih.
"Saya senang sekali, apalagi yang bisa saya katakan, bahagia, itulah," ungkapnya riang.
Said dan warga lain yang setiap hari beribadah di Mushola Darul Khair juga begitu.
Mushola tersebut lebih nampak sebuah rumah kecil, tertulis tanggal di bagian sudut mushola bertuliskan tahun 1959.
Said, tertunduk mengingat hal tersebut.
"Kami membayangkan bagaimana memperbaiki mushala ini, apakah kami sanggup, ternyata kami tidak sanggup," katanya sembari mengusap air yang tak tertahankan menetes di celah matanya.
Teringatlah pesan Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Ari Aryanto yang menegaskan prajuritnya untuk jadi solusi kesulitan masyarakat.
"Korem 101/Antasari harus jadi solusi di tengah-tengah kesulitan masyarakat," pesannya.
Tergeraklah satgas TMMD, menyusun satu persatu batu, menguatkan pondasi, menambah luas muala, membangun toilet hingga atap tambahan.
Sehingga mushola tersebut pun berubah menjadi lebih indah, nyaman dan menarik.
Kehadiran TMMD pun, diakui manfaatnya oleh orang nomor satu di Bumi Murakata, yaitu Bupati Hulu Sungai Tengah, Aulia Oktafiandi.
“TMMD memberikan pelajaran berharga betapa pentingnya gotong-royong membangun bangsa,” ucapnya.
Sementara 30 mei 2023, warga berbondong ke lokasi TMMD menyambut Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) yang dipimpin Waaster Kasad Bidang Wanmil dan Kermater, Brigjen TNI Hariyanto.
“Jenderal bintang satu,” begitu ucap para warga saat tahu kedatangan pejabat dari Mabes AD tersebut dengan begitu antusias layaknya melihat public figure yang begitu penting.
Usai berjalan dan meninjau progres TMMD, Brigjen TNI Hariyanto, menyebut program ini adalah untuk menjawab harapan masyarakat Hap**ang.
Dalamnya makna TMMD dan kemanunggalan TNI dan rakyat diungkapkan layaknya air dan ikan.
“Kekuatan TNI AD ada di masyarakat, tanpa masyarakat kita bagaikan ikan tanpa air, ikan mati tanpa air,” tuturnya.
Merangkum semuanya, Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Tri Budi Utomo, menyebut TMMD tidak hanya bermaksud membantu pemerintah daerah mensejahterakan masyarakat, juga menjaga kemanunggalan TNI dan rakyat sehingga menjadi Tangguh.
“Kami harapkan untuk menjadikan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh bagi kita semua,” tegas Pangdam VI/Mulawarman.
TMMD ke-116 Desa Hap**ang pun berakhir 8 Juni 2023 dengan capaian sasaran seluruhnya 100%.
HULU SUNGAI TENGAH, KOMPAS.TV - Dari Hap**ang, sebuah mimpi besar hadir dari masyarakat yang menggantungkan hidup dari perkebunan dan pertanian.Namun mimpi t...