ubay_banjar

ubay_banjar Ubay Banjar

03/06/2024

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Thaharoh: Jalan menuju kesempurnaan ibadah
Satu ayat di al-qur`an didalam surah al-baqarah menjelaskan betapa pentingnya taharah sebagai sarana pendekatkan diri dari allah swt. Dalam Al-qu`an allah berfirman:
Artinya: Sesungguhnya, allah menyukai orang yang bertaubat dan menyukai orang yang menyucikan diri. (Q.S. al-baqaroh 2.222)
Bagi seorang muslim, tujuan utama didunia adalah mencapai rida allah, salah satu sarana untuk mencapai hal tersebut adalah dengan cara mengerjakan apa yang allah swt sukai, salah satunya menjadi orang senantiasa bersuci.
Thaharoh adalah rangkaian awal mulai beribadah kepada allah swt, melaksanakn ibadah seperti sholat, baca quran, tawaf mengelilingi kabah yang harus diperhatian yang terlebih dahulu itu ialah bersuci atau thaharah, oleh sebab itu kita akan membedah sedekit apa itu thaharoh, setelah itu baru berwudhu, kalo sudah jelas baru kita mempelajari tentang sholat yang baik dan benar.
A. Thaharah
Dalam tradisi islam kebersihan saja tidak cukup, ada hal lain yang kita kenal dengan istilah “thaharoh” yaitu kesucian secara sederhana bias diartikan sebagai kebersihan lahiriah. Kebersihan diri kita dan lingkungan sekitar kita. Seperti kta mandi, kita bersihkan halaman rumah dengan sapu setiap hari, maka ia akan terlihat bersih. Kebersihan semacam ini adalah salah satu bentuk ekspresi keimanankita sebagai orang muslim.
Sesuatu yang bersih belum tentu dikatan suci, seperti kita sudah mandi besih, tetapi belum melakukan wudhu maka diri belum sepenuhnya suci, maka dari itu tidak boleh melakukan beribadah seperti sholat dan lain-lain.
1. Alat-alat untuk bersuci
a. Debu atau tanah
b. Batu
c. Air.
2. Pembagian macam-macam air
Ada 7 jenis air yang bias dipakai untuk bersuci.
a. Air hujan.
b. Air laut
c. Air sungai
d. Air sumur
e. Air sumber(mata air)
f. Air ES
g. Air embun.

B. Bersuci dengan hadas
Membersihkan diri dari hadas haruslah dilakukan seseorang ketika akan melaksanakan solat, sebagaimana persyaratan syah salatnya. Artinya, jika seorang masih berada dalam keadaan hadas, besar atau kecil. Ia masih belum bias melaksanakan sholat hingga ia bersuci.
Ada tida macam cara mesucikan dari hadas. Pertama berwudhu, prosesi ini dilakukan untuk menyucikan diri dari hadas kecil. Kedua, mandi besar hal ini dilakukan untuk menyucikan diri dari hadas besar, seperti junub. Ketiga, tayamum, sebagai tatacara alternative membersihkan diri dari kedua hadas.
1. Berwudhu
Dalam istilah fiqih, wudu bisa diartikan sebagai tatacara khusus utuk membersihkan diri dengan menggunkan air, pada anggota badan tertentu, seperti muka, tangan, dan lain lain, untuk melaksanakn ibadah seperti shalat.

a. Rukun wudu
Adapun tatacara wudu yang kita kenal dengan istilah rukun, ada enam tahapan
1) Membaca niat.
2) Membasuh muka
3) Membasuh kedua tangan
4) Membasuh kepala
5) Membasuh kedua kaki
6) Tertib

b. Sunnah-sunah dalam wudhu
1) Membaca bismilah
2) Bersiwak
3) Membasuh tangan sebelum wudhu
4) Berkumur-kumur
5) Membersihkan hidung dengan air
6) Mengusap jenggot
7) Membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki
8) Menusap kedua telinga
9) Memulai dari kanan
10) Membasuh dengan 3 kali
11) Berdoa sesuah berwudu

c. Hal-hal yang membatalkan wudhu
1) Apa-apa yang keluar dari qubul dan dubur
2) Tertidur
3) Hilang akal
4) Menyentuh orang bukan muhrim
5) Menyentuh kemaluan

d. Hal-hal yang dilarang saat tidak berwudu
1) Sholat
2) Tawaf
3) Menyentuh mushaf alqur`an

C. Praktek Berwudhu
Untuk lebihmudah nya, berikut tata cara berwudhu lengkap dengan hal-hal yang sunnah dilakukan sebelum dan sesudah berwudhu.
Sebelum berwudhu:
1. Membaca bismilah
2. Bersiwak( jika mempunyai)
3. Berkumur-kumur
4. Membersihkan hidung dengan air
5. Membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki
6. Mengusap jenggot (jika mempunyai)

Kemudian berwudhu dengan melakukan:
1. Niat. Niat berwudhu adalah sebagai berikut.
2. Membasuh muka
3. Membasuh kedua tangan hingga siku ( disunahkan memulai dengan tangan kanan)
4. Mengusap kepala (disunahkan untuk membasuh semuanya)
5. Mengusap kedua telinga (sunah)
6. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
Setelah berwudhu:
1. Berdoa
2. Melakukan shalat sunah dua rakaat.
Doa berwudhu

Satu ayat di al-qur`an didalam surah al-baqarah menjelaskan betapa pentingnya taharah sebagai sarana pendekatkan diri dari allah swt. Dalam Al-qu`an allah berfirman:
Artinya: Sesungguhnya, allah menyukai orang yang bertaubat dan menyukai orang yang menyucikan diri. (Q.S. al-baqaroh 2.222)
Bagi seorang muslim, tujuan utama didunia adalah mencapai rida allah, salah satu sarana untuk mencapai hal tersebut adalah dengan cara mengerjakan apa yang allah swt sukai, salah satunya menjadi orang senantiasa bersuci.
Thaharoh adalah rangkaian awal mulai beribadah kepada allah swt, melaksanakn ibadah seperti sholat, baca quran, tawaf mengelilingi kabah yang harus diperhatian yang terlebih dahulu itu ialah bersuci atau thaharah, oleh sebab itu kita akan membedah sedekit apa itu thaharoh, setelah itu baru berwudhu, kalo sudah jelas baru kita mempelajari tentang sholat yang baik dan benar.
A. Thaharah
Dalam tradisi islam kebersihan saja tidak cukup, ada hal lain yang kita kenal dengan istilah “thaharoh” yaitu kesucian secara sederhana bias diartikan sebagai kebersihan lahiriah. Kebersihan diri kita dan lingkungan sekitar kita. Seperti kta mandi, kita bersihkan halaman rumah dengan sapu setiap hari, maka ia akan terlihat bersih. Kebersihan semacam ini adalah salah satu bentuk ekspresi keimanankita sebagai orang muslim.
Sesuatu yang bersih belum tentu dikatan suci, seperti kita sudah mandi besih, tetapi belum melakukan wudhu maka diri belum sepenuhnya suci, maka dari itu tidak boleh melakukan beribadah seperti sholat dan lain-lain.
1. Alat-alat untuk bersuci
a. Debu atau tanah
b. Batu
c. Air.
2. Pembagian macam-macam air
Ada 7 jenis air yang bias dipakai untuk bersuci.
a. Air hujan.
b. Air laut
c. Air sungai
d. Air sumur
e. Air sumber(mata air)
f. Air ES
g. Air embun.

B. Bersuci dengan hadas
Membersihkan diri dari hadas haruslah dilakukan seseorang ketika akan melaksanakan solat, sebagaimana persyaratan syah salatnya. Artinya, jika seorang masih berada dalam keadaan hadas, besar atau kecil. Ia masih belum bias melaksanakan sholat hingga ia bersuci.
Ada tida macam cara mesucikan dari hadas. Pertama berwudhu, prosesi ini dilakukan untuk menyucikan diri dari hadas kecil. Kedua, mandi besar hal ini dilakukan untuk menyucikan diri dari hadas besar, seperti junub. Ketiga, tayamum, sebagai tatacara alternative membersihkan diri dari kedua hadas.
1. Berwudhu
Dalam istilah fiqih, wudu bisa diartikan sebagai tatacara khusus utuk membersihkan diri dengan menggunkan air, pada anggota badan tertentu, seperti muka, tangan, dan lain lain, untuk melaksanakn ibadah seperti shalat.

a. Rukun wudu
Adapun tatacara wudu yang kita kenal dengan istilah rukun, ada enam tahapan
1) Membaca niat.
2) Membasuh muka
3) Membasuh kedua tangan
4) Membasuh kepala
5) Membasuh kedua kaki
6) Tertib

b. Sunnah-sunah dalam wudhu
1) Membaca bismilah
2) Bersiwak
3) Membasuh tangan sebelum wudhu
4) Berkumur-kumur
5) Membersihkan hidung dengan air
6) Mengusap jenggot
7) Membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki
8) Menusap kedua telinga
9) Memulai dari kanan
10) Membasuh dengan 3 kali
11) Berdoa sesuah berwudu

c. Hal-hal yang membatalkan wudhu
1) Apa-apa yang keluar dari qubul dan dubur
2) Tertidur
3) Hilang akal
4) Menyentuh orang bukan muhrim
5) Menyentuh kemaluan

d. Hal-hal yang dilarang saat tidak berwudu
1) Sholat
2) Tawaf
3) Menyentuh mushaf alqur`an

C. Praktek Berwudhu
Untuk lebihmudah nya, berikut tata cara berwudhu lengkap dengan hal-hal yang sunnah dilakukan sebelum dan sesudah berwudhu.
Sebelum berwudhu:
1. Membaca bismilah
2. Bersiwak( jika mempunyai)
3. Berkumur-kumur
4. Membersihkan hidung dengan air
5. Membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki
6. Mengusap jenggot (jika mempunyai)

Kemudian berwudhu dengan melakukan:
1. Niat. Niat berwudhu adalah sebagai berikut.
2. Membasuh muka
3. Membasuh kedua tangan hingga siku ( disunahkan memulai dengan tangan kanan)
4. Mengusap kepala (disunahkan untuk membasuh semuanya)
5. Mengusap kedua telinga (sunah)
6. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
Setelah berwudhu:
1. Berdoa
2. Melakukan shalat sunah dua rakaat.
Doa berwudhu

30/05/2024

أَمَّنۡ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدٗا وَقَآئِمٗا يَحۡذَرُ ٱلۡأٓخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِي ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
“(Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”

Dari ayat diatas jelas Allah SWT merintahkan kita untuk menjadi hambah yang senantiasa berpikir untuk mengetahui segala hal yang ada dialam semesta ini, agar tidak mengalami penyimpangan. Agama islam sangat jelas merintahkan kita untuk menggunakan akal untuk berpikir, memiliki kecerdasan akal, mendaburi segalanya, memetik segala berbagai pelajaran yang ada.
Ayat 9 dalam surah Azzumar, bahwa dalam ayat ini menjelaskan bahwasanya tidaklah sama seseorang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui, orang yang mengtahui itu adalah orang-orang mukmin yang selalu mengambil hikmah atau pelajaran. Orang yang memiliki hati yang peka senantiasa sadar memahami makna-makna pelajaran yang dia lalui, seperti permasalahan yang dia rasakan seperti Rasa cinta, Rasa Takut, Rasa Khusyu, dan rasa pengagungan. Seseorang yang senantiasa berfikir maka akan terbebas dari adanya taklid buta. Salah satu sebab adanya penyimpangan akidah ialah membiarkan kebodohan, mereka enggan belajar dan mengajarkan persoalan aqidah.
Samakah orang yang taat dengan orang yang durhaka? samakah orang yang berilmu dengan orang dungu? Tentu tidak sama. Adapun yang di maksudkan dengan ilmu di sini bukanlah ilmu sembahyang, puasa (ibadah) saja, melainkan terkandung olehnya semua macam ilmu pengetahuan yang berfaedah untuk dunia dan akhirat, seperti ilmu alam ilmu bumi dsb. Sekarang nampak benar perbedaan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu maka kapal terbang, kapal selam, mendirikan bermacam macam pabrik, semuanya itu ialah dengan berkatnya ilmu pengetahuan. orang yang dungu tentu akan menggelengkan kepala saja, karena takjub melihat keganjilan yang banyak itu.
Oleh sebab itu mestilah kita menuntut ilmu pengetahuan, meskipun sampai ke Eropa atau Jepang. Nabi Muhammad Saw bersabda : tuntutlah ilmu itu mulai dari buaian (waktu kanak-kanak ), sampai ke dalam lahad (kubur).
Adapun ilmu itu ada dua macam :
a. Menuntut ilmu di sekolah dengan perantaran guru, yaitu sekolah bangku namanya, maka ia kewajiban anak-anak, sekurang kurangnya di sekolah rendah dan orang orang yang berkesanggupan dan berotak tajam hendaklah sampai ke sekolah tinggi, umpamanya: Sekolah dokter, sekolah, sekolah hukum, sekolah pertanian, perniagaan, pertukangan dsb. yaitu menurut kemauannya masing-masing.
b. Menuntut ilmu dengan sendirinya saja, yaitu kewajiban tiap-tiap orang, mulai dari keluar sekolah sampai meninggal dunia. maka tiap-tiap kita hendaklah belajar bermacam macam ilmu pengetahuan, dengan perantara buku buku surat surat kabar ,majalah majalah, dan dengan pergaulan dan pengalaman.
Orang yang tidak mau belajar dengan sendirinya akan tertinggallah di belakang dan tidak dapat nanti menempuh masyarakat baru, karena dunia selalu berputar dan berubah-ubah. kaum guru, dokter, insinyur, akan tertinggal di belakang, jika tidak mau berstudi dan menambah pengetahuannya, karena tiap-tiap ilmu itu selalu bertambah tambah dan profesor profesor selalu mengeluarkan pendapat baru .
Selain dari pada itu orang jangan lupa mempelajari ilmu agama islam, yang amat sesuai dengan masyarakat dunia sekarang. Apa tidakkah sabda Nabi Muhammad Saw. yang menyuruh menuntut ilmu itu, suatu bukti agama islam, sebagai suatu agama yang menyuruh berkemajuan.

Tameng emas
22/05/2024

Tameng emas

Tameng Emas Sultan Banjar

Tameng Sultan Banjar terbuat dari besi tempa diselimuti emas. Tameng ini dipergunakan saat penobatan Sultan Banjar. Corak tameng melambangkan cakra atau roda kehidupan.

Sekarang Tameng Emas Sultan Banjar disimpan secara resmi oleh Museum Nasional Indonesia di Jakarta.

22/02/2024

Address

Banjarbaru

Opening Hours

09:00 - 17:00

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when ubay_banjar posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to ubay_banjar:

Videos

Share