Islam Post

12/12/2023

Penyesalan Terbesar Orang Tua
Di alam kubur nanti barulah para orangtua sadar bahwa yang mereka butuhkan selama ini hanyalah anak-anak sholeh yang mendoakan yang paham tentang agama, dan pandai membaca Al-Qur'an.
"Jika manusia mati, maka putuslah amalannya kecuali tiga hal: Sedekah Jariyah, Ilmu Yang Bermanfaat, Atau Anak Shalih yang Mendoakannnya"
(Hadis Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa'i)
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

12/12/2023

12/12/2023

Bismillah
Tidak Semua Perkataan Layak Untuk Ditanggapi
Tidak semua komentar layak untuk di-reply
Tidak semua chat layak untuk dibalas
Tidak semua pertanyaan layak untuk dijawab
Tidak semua kengawuran layak untuk dibantah
Imam Asy Syafi'i rahimahullah mengatakan:
يُخاطِبُني السَفيهُ بِكُلِّ قُبحٍ فَأَكرَهُ أَن أَكونَ لَهُ مُجيبا
يَزيدُ سَفاهَةً فَأَزيدُ حِلماً كَعودٍ زادَهُ الإِحراقُ طيبا
"Orang dungu berbicara kepadaku dengan melontarkan berbagai celaan
Maka aku tidak s**a untuk menanggapinya
Dia akan terus bertambah kedunguannya, sedangkan aku ingin menambah kebijaksanaanku
Seperti kayu gaharu yang bertambah wangi ketika dibakar".
Beliau rahimahullah juga mengatakan:
إِذا نَطَقَ السَفيهُ فَلا تَجِبهُ فَخَيرٌ مِن إِجابَتِهِ السُكوتُ
فَإِن كَلَّمتَهُ فَرَّجتَ عَنهُ وَإِن خَلَّيتَهُ كَمَداً يَموتُ
"Jika orang dungu berbicara, tidak perlu ditanggapi
Tanggapan yang paling baik untuknya adalah dengan mendiamkannya
Jika engkau tanggapi dia, seakan-akan engkau membuka jalan baginya
Namun jika engkau diamkan dia, dia akan terbungkam mati".
(Diwan Asy Syafi'i)
Semoga Allah ta'ala memberi taufik.
_______________
- Ustadz Yulian Purnama hafizhahullah -

Motivasi ku

12/12/2023

JANGAN REMEHKAN TULISAN KEBAIKAN.
Kita tidak pernah tahu di antara postingan/status kita yang mana yang bermanfaat bagi orang lain dan mereka mengamalkannya.
Maka jangan pernah mengingat tulisan kebaikan, meski pun itu hanya berupa satu atau dua, atau hanya sebuah poster nasehat kalimat dakwah.
Sebab tidak menutup kemungkinan itu akan bermanfaat bagi yg membaca dan kemudian mereka diam-diam sepanjang hidup mengamalkannya sehingga menjadi kafaroh dosa bagi penulisnya.
Zubaid Al-Kufiy rahimahullah mengatakan :
سمعت ڪلمة فنفعنـي الله بـهـا ثـلاثِيـن سنـة.
“Aku mendengar satu kalimat lalu Allah Ta'ala Memberiku kemanfaatannya selama tiga puluh tahun.” [Siyar A'lamin Nubala 5/297].
Imam Ibnul Mubarak rahimahullah ditanya :
لو قيل لك لم يبق من عمرك إلا يومٌ ما كنتَ صانعا
"Seandainya mengatakan kepadamu bahwa tidak ada lagi tersisa dari umurmu kecuali satu hari lagi, apakah yang akan kamu lakukan ?" Maka beliau pun menjawab : كنت أُعلّم الناس “Aku akan mengajarkan ilmu (agama) kepada manusia” (Al-Baihaqi dalam al-Madkhal II/45)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
الجود بالعلم وبذله وهو من أعلى Kartu Kredit yang Dapat Dipakai الجود بالمال لأن العلم أشرف من المال .
Kedermawanan dengan ilmu dan berusaha (menyebarkan) ilmu adalah lebih utama daripada kedermawanan dengan harta. Karena ILMU itu LEBIH MULIA daripada HARTA.(Madarijus Salikin 2/281).
Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata:
من أحب أن ﻻ ينقطع عمله بعد موته فلينشر العلم .
Barangsiapa senang amalnya tidak terputus setelah kematian, maka hendaknya ia menyebarkan ilmu. (Di Tadzkirah, hal. 55).
✍ Habibie Quotes

11/12/2023

REZEKI YANG TIDAK DISADARI
Dulu, saya mengira sholat dhuha, sholat tahajjud, membaca Al Qur'an dan membaca zikir itu dapat menjadi penyebab terbukanya pintu rezeki (dapat kekayaan harta).
Padahal justru ibadah-ibadah itu sndiri adalah rezeki.
Karena yg saya pahami bahwa rezeki itu adalah berwujud uang, gaji yg besar, banyak order , banyak job, urusan kerjaan lancar, banyak tabungan di bank, punya banyak aset, seperti kendaraan, properti disana-sini
Intinya rezeki itu adalah: "HARTA"
Namun setelah mencari tahu lebih dalam tentang apa makna rezeki dalam Islam, ternyata saya salah besar
Bahwa ternyata, langkah kaki yang dimudahkan untuk hadir ke majelis ilmu, itu adalah rezeki.
Langkah kaki yg dimudahkan untuk shalat berjamaah di masjid adalah rezeki.
Hati yg Allah jaga jauh dari sifat iri hati, dengki, dan kebencian, adalah rezeki.
Punya temen yang sholeh dan saling mengingatkan dalam kebaikan, itu juga rezeki.
Saat keadaan sulit serta penuh keterbatasanpun itu juga rezeki, karena mungkin jika kita dalam keadaan sebaliknya justru akan membuat kita condong bersikap kufur, sombong, angkuh dan bisa lupa diri.
Punya orang tua yang sakit-sakitan, ternyata itu adalah rezeki, karena itu merupakan ladang amal pembuka pintu surga bila kita tulus Ikhlas mengurusnya.
Tubuh yang sehat adalah rezeki.
Bahkan saat diuji dengan sakit, itu juga bentuk lain dari rezeki karena sakit adalah penggugur dosa.
Dan mungkin akan ada jutaan list lainnya bentuk2 rezeki yang kita tidak sadari.
Suami istri dan anak2 sehat itu rezeki, anak-anak dapat bersekolah lancar itu rezeki.
Hidup rukun sama tetangga itu juga rezeki.
Bahkan bila Anda mendapatkan kiriman kajian tausiah keagamaan yg mengajak dan mengingatkan tentang kebajikan, itu juga rezeki, karena Anda akan mendapatkan ilmu darinya.
Justru yang harus kita waspadai adalah ketika hidup kita serba berkecukupan, penuh dengan kemudahan dan kesenangan, padahal begitu banyak hak Allah yang belum mampu atau tidak kita tunaikan.
Astaghfirullah
ۚ ﻭَﻣَﺎ ٱﻟْﺤَﻴَﻮٰﺓُ ٱﻟﺪُّﻧْﻴَﺎٓ ﺇِﻻَّ ﻣَﺘَٰﻊُ ٱﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ
"Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu" (Al-Hadid - 57:20)
Semoga bermanfaat.
Aamiin.
Motivasi ku

11/12/2023

﷽
Kematian Tidak Mengenal Usia
Betapa banyak dari pemuda yang dijemput kematian sebelum ia berusia tua,
Betapa banyak dari petani yang ditimpa kematian sebelum ia menuai tanamannya,
Dan betapa banyak ibu hamil yang ditimpa kematian sebelum datang hari kelahiran bayinya.
Kematian itu datangnya secara tiba-tiba.
Dan hanya amalan shalih mu yang akan bermanfaat bagimu di dunia dan akhirat.
Seandainya engkau hidup seribu tahun dan engkau di atas ketaatan kepada Allah maka engkau berada di atas kebaikan.
Jangan tertipu dengan usia muda, kekuatan dan harta.
Ingatlah selalu bahwa kematian itu sangatlah dekat.
Kematian tidak menyeleksi usia dan warna rambut, dia datang tidak harus tua, bahkan dia bisa datang sekarang juga.
Kematian bisa datang kapan saja tidak harus menunggu sakit, dia bisa datang saat kita berbuat maksiat.
Kematian tidak menunggu taubat kita, dia akan menjemput paksa.
Sejatinya setiap kali kita menarik nafas, kita sedang menarik kematian itu mendekat kepada kita.
Namun kebanyakan manusia hidup dengan kelalaian sampai ia tidak sadar kain kafannya sedang di tenun.
Berkata Asy Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah,
“Sepantasnya bagi seseorang untuk selalu mengingat kematian, bukan karena dasar terpisahnya dengan para kekasih atau orang-orang dekat, karena ini sudut pandang yang dangkal, namun hendaklah atas dasar terpisahnya dengan amalan dan ladang untuk negeri akhirat, karena jika ia berpandangan dari sudut pandang ini maka ia akan bersiap-siap dan berbekal dalam amalan akhirat.”
(Lihat dalam Asy Syarhul Mumti': 5/231)
Waspadalah dan persiapkanlah bekal baik di saat usia muda, setengah umur ataupun di usia tua sampai engkau berjumpa dengan Rabbmu.
✍ Sumber :
👤Siti Humairoh

11/12/2023

JANGAN SIA-SIAKAN KEHIDUPANMU YANG PENDEK
“Umur manusia hanyalah hari-hari yang bisa dihitung. Maka, selama engkau diberi kesehatan badan dan dalam keadaan aman dan tenang, bersegeralah untuk menyibukkan diri dengan ketaatan.”

11/12/2023

﷽
Allah Tahu.
Allah tahu, ketika engkau melakukan sesuatu untuk seseorang dan ia tidak berterima kasih kepadamu.
⁠
Allah tahu, ketika engkau bangun untuk beribadah saat dini hari di pagi hari, ketika yang lainnya tidur.⁠
⁠
Allah tahu, ketika engkau menahan lisanmu daripada berkata kasar atau merendahkan orang lain.
⁠
Allah tahu, engkau memilih tidak berdebat dengan orang tuamu, meskipun engkau tahu bahwa engkaulah yang benar.
⁠
Allah tahu, ketika engkau sedang melakukan suatu kebaikan dan tidak ada orang yang melihatnya.
⁠
Allah tahu, ketika engkau berdoa untuk orang lain dan mereka bahkan tak tahu tentang doamu itu.⁠
⁠
Allah tahu, ketika engkau melakukan kebaikan sekecil apapun, bahkan sangat kecil, hingga engkau lupa tentangnya.⁠
⁠
Hiburlah hatimu saudaraku, semua kebaikan yang engkau lakukan, yang tidak dilihat orang lain...
Allah melihatnya!
Allah melihat kebaikanmu, dan Allahlah yang akan membalas kebaikanmu bukan manusia...⁠
⁠
Allah tahu, dan itu sudah cukup bagimu.⁠
✍Sumber:
👤dakwah_ilmu

10/12/2023

﷽
APAKAH KITA TELAH LELAH DAN MULAI BOSAN?
Kamu mulai merasa bosan membela Palestina?
Memangnya apa sih yang sudah kamu berikan sampai bisa bosan?
Sedangkan para Pejuang di sana telah memberikan segalanya, harta hingga nyawanya, dan tak sedikitpun melemah apalagi mau menyerah.
Kamu mulai merasa malu membela saudaramu di Palestina?
Memangnya seberapa keras tangismu ketika melihat saudaramu dinistakan dan Al Aqsha dilecehkan ?
Sedangkan zionis asli disana dan zionis KW disini bahu membahu, melanggengkan penjajahan dan tak ambil peduli saat dikutuk atas kebiadaban mereka.
Membersamai perjuangan itu memang harus siap lelah, siap dipermalukan bahkan siap dikucilkan, bahkan siap di di takedown akunnya.
Wahai saudaraku, jangan pernah tinggalkan Palestina, karena mereka dahulu saat Indonesia berjuang dalam kurun waktu 350 tahun lamanya, selalu setia membersamai kita.
✍ Sumber :
👤 Tulisan Seseorang Semoga Allah Menjaganya

10/12/2023

﷽
Palestina itu Urusan Akidah, Bukan Sekadar Urusan Kemanusiaan
Banyak orang terutama kaum muslimin yang salah paham terkait usahan pembebasan Palestina dan Masjidil Al Aqsha, seolah-olah itu hanya urusan kemanusiaan.
Padahal keduanya adalah urusan akidah umat Islam.
Perhatikanlah adanya Fatwa Bahwa ‘Masjidil Aqsha Bagian dari Aqidah dan Tanggung Jawab Ummat Islam, Bukan Hanya Rakyat Palestina’
Ketua Lembaga Islam Tertinggi, M***i Umum dan Ketua Majelis Wakaf Masjidil Aqsha mengeluarkan Fatwa Syariah,
“Segala puji hanya milik Allah ﷻ Rabb semesta alam.
Shalawat dan Salam tercurah kepada Sayyidina Nabi Muhammad ﷺ, keluarga beliau ﷺ yang suci, sahabat-sahabat beliau ﷺ serta orang-orang yang istiqamah mengikuti mereka hingga hari Kiamat.
Allah ﷻ berfirman,
‘Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad ﷺ) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.’
(QS Al-Isra’ [17]: 1)
Sesungguhnya ayat ini menjelaskan bahwa Masjidil Aqsha berkaitan erat dengan peristiwa mukjizat Isra’ dan Mi’raj, dan oleh karena mukjizat ini merupakan bagian dari RUKUN IMAN, maka Masjidil Aqsha menjadi bagian dari aqidah ummat Islam atas dasar ‘legitimasi Tuhan’.
Ditambah Masjidil Aqsha dikaitkan dengan Al-Haram di Makkah Al-Mukarramah serta Al-Haram di Madinah Al-Munawwarah sebagaimana sabda Nabi ﷺ,
‘Tidak boleh bersusah payah bepergian, kecuali ke tiga masjid, (yaitu) Masjidil Haram, Masjidku ini dan Masjidil Aqsha.’
Dalam riwayat lain,
‘….Masjidil Haram, Masjidil Aqsha dan Masjidku ini.’
(Hadits muttafaqun ‘alayhi diriwayatkan oleh sahabat mulia Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu.)
Atas dasar itu, maka Masjidil Aqsha Al-Mubarak menjadi tanggung jawab seluruh ummat Islam di segala penjuru dunia dan bukan hanya tanggung jawab rakyat Palestina semata.
Kebenaran Rabbani ini akan tetap tegak sampai hari Kiamat, maka tidak ada celah untuk menawar, tidak ada pintu untuk berunding dan tidak ada kesempatan untuk melepaskan tanggung jawab walaupun sebutir tanah darinya.”
“…Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar).”
(QS Al-Ahzab [33]: 4)
“…Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.”
(QS Yusuf [12]: 21)
Fatwa ini diterbitkan pada tanggal 20 Jumadil Akhirah 1438 H bertepatan dengan tanggal 19 Maret 2017 M.
-M***i Umum untuk Baitul Maqdis dan Palestina dan Khatib Masjidil Aqsha, Syaikh Muhammad Husain.
-Ketua Majelis Wakaf dan Urusan Islam, Syaikh Abdul Adzim Salhab.
-Ketua Lembaga Islam Tertinggi dan Khatib Masjidil Aqsha, Syaikh Dr. Ikrimah Sabri.
✍ Sumber :
🌐sahabatalaqsha

10/12/2023

Bismillah....
PERIHAL HIDUP
Hidup bukanlah hamparan ladang yang dipenuhi bunga bunga mekar, terkadang tumbuh ilalang liar menyelinap di antara benih kembang kebaikan
Sesekali engkau harus tabah, jika seiring kelopak yang merekah ada sebentuk hama yang ikut menjelma
Hidup bukanlah perihal benar atau salah
Sesekali kau harus mengaku kalah, meskipun kenyataannya diri sendiri yang dibuat patah, sebab perlu kekuatan lebih untuk menghadapi sang pembela diri yang berambisi menjaga harga diri
Hidup bukanlah tanda koma dengan kata maaf yang terus berjeda, ada kalanya engkau akan menemui satu titik, di mana ucap maaf bukanlah senjata untuk ampuni banyaknya khilaf
Mungkin memang benar bahwa Tuhan Maha Pengampun, tetapi menjaga diri dari luka adalah cara memelihara bahagia
Hidup bukanlah tentang canda yang berakhir luka
Ketahuilah, ketika engkau menjaga hati seseorang agar tidak sakit, maka sebenarnya engkau sedang melepaskan diri dari simpul rumit yang membelit
-Mutiara Hikmah-
Motivasi ku

09/12/2023

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
*LEBIH BESAR DARI RIBA
Tahukah anda berapa besar dosa riba? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali”
(HR. Ahmad dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Subhanallah ternyata dosa riba lebih berat dari dosa zina 36 kali lipat. Padahal dosa zina besar di sisi Allah Ta’ala.
Banyak diantara kita yang lari dari riba. Ini adalah kebaikan dan menunjukkan ketaqwaan hati dan keimanan. Namun terkadang masih jatuh kepada dosa yang lebih berat dari riba.
Tahukah anda apa yang lebih berat dari riba?
Dari Al Baro bin Azib, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
((الرِّبَا اثنان وسبعون بابًا، أدناها مثل إتيان الرجل أمَّه، وإن أرْبَى الربا استطالة الرجل في عرض أخيه
“Riba memiliki tujuh puluh dua pintu. Yang paling rendah seperti menzinahi ibu kandungnya. Dan sesungguhnya riba yang paling riba adalah merusak kehormatan saudaranya” (HR Ath Thabrani. Lihat silsilah shahihah no 1871).
Perhatikanlah ini saudaraku.. Berapa banyak orang yang asyik membicarakan aib saudaranya baik di majelis ataupun di media media sosial. Ini adalah musibah yang menimpa agama seseorang. Karena perbuatan tersebut merusak amalnya, bahkan mencukur agamanya. Karena perbuatan tersebut merusak hubungannya dengan sesama muslim.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِّيَامِ وَالصَّلاَةِ وَالصَّدَقَةِ؟ قَالُوا : بَلَى، قَالَ : صَلاَحُ ذَاتِ الْبَيْنِ فَإِنَّ فَسَادَ ذَاتِ الْبَيْنِ هِيَ الْحَالِقَةُ
“Maukah aku kabarkan kepada kalian yang lebih baik daripada derajat puasa, sholat, dan sedekah?”. Mereka berkata, “Tentu”. Baiknya hubungan di antara sesama, karena rusaknya hubungan di antara sesama mengikis habis (agama)”
(HR. At-Tirmidzi no 2509, dan dishahihkan
At-Tirmidzi, dan ada tambahannya).
هِيَ الْحَالِقَةُ لاَ أَقُوْلُ تَحْلِقُ الشَّعْرَ وَلَكِنْ تَحْلِقُ الدِّيْنَ
“Rusaknya hubungan di antara sesama adalah mengikis, dan tidaklah aku berkata mengikis habis rambut, akan tetapi mengikis habis agama“.
Ingatlah saudaraku, kehormatan seorang muslim mulia di sisi Allah.
Jangan sampai kita bangkrut di hari kiamat akibat lisan yang tak dijaga.
Penulis: Ustadz Badrusalam, Lc. Hafizhahullah.
Bebas dibagikan, semoga bermanfaat
Jazaakumullahu khayran

09/12/2023

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
☝️ Istri Keluar Rumah Wajib Izin Suami
Allah perintahkan agar para wanita lebih banyak tinggal di dalam rumah. Karena rumah adalah hijab yang paling syar’i baginnya. Allah berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
"Tetaplah tinggal di rumah kalian, dan jangan melakukan tabarruj seperti tabarruj jahiliyah yang dulu". (QS. al-Ahzab: 33)
Allah gandengkan perintah untuk banyak tinggal di rumah dengan larangan melakukan tabarruj. Karena umumnya, wanita akan lebih rentan melakukan tabarruj jika dia sudah sering keluar rumah.
Karena itu, para wanita diperintah untuk banyak tinggal di dalam rumah. Dan ketika hendak keluar rumah, mereka harus meminta izin kepada suaminya.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا اسْتَأْذَنَكُمْ نِسَاؤُكُمْ بِاللَّيْلِ إِلَى الْمَسْجِدِ فَأْذَنُوا لَهُنَّ
"Apabila istri kalian meminta izin kepada kalian untuk berangkat ke masjid malam hari, maka izinkanlah…". [HR. Ahmad 5211, Bukhari 865, dan Muslim 1019]
Al-Hafidz Ibnu Hajar memberikan catatan untuk hadis ini,
قال النووي واستدل به على أن المرأة لا تخرج من بيت زوجها إلا بإذنه
An-Nawawi mengatakan, hadis ini dijadikan dalil bahwa *wanita tidak boleh keluar dari rumah suaminya kecuali dengan izinnya.* (Fathu Bari, 2/347).
Ketika Aisyah sakit dan ingin ke rumah bapaknya Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu, beliau minta izin kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَتَأْذَنُ لِى أَنْ آتِىَ أَبَوَىَّ
"Apakah anda mengizinkan aku untuk datang ke rumah bapakku?” [HR. Bukhari 4141 & Muslim 7169]
Kecuali dalam kondisi terpaksa, yang mengharuskan wanita keluar rumah, tanpa harus meminta izin suami karena kesulitan jika harus meminta izin kepadanya.
Musthafa ar-Ruhaibani mengatakan,
ويحرم خروج الزوجة بلا إذن الزوج أو بلا ضرورة ، كإتيانٍ بنحو مأكل ; لعدم من يأتيها به
*"Seorag istri diharamkan untuk keluar tanpa izin suami, kecuali karena alasan darurat.* Seperti membeli makanan, karena tidak ada yang mengantarkan makanan kepadanya". (Mathalib Ulin Nuha, 5/271)
Dan izin tidak harus dilakukan berulang. Istri bisa minta izi umum untuk akvitas tertentu, misalnya semua aktivitas antar jemput anak, atau ke warung terdekat atau pergi ke tempat kajian muslimah, atau semacamnnya. Dengan ini, istri tidak perlu mengulang izin untuk melakukan aktivitas yang sudah mendapat izin umum dari suami.
✍ Ustadz Ammi Nur Baits hafidzhahullah

08/12/2023

Bismillah
Syukur Akan Terus Menambah Nikmat
Syukur akan terus menambah nikmat dan membuat nikmat itu terus ada. Hakekat
syukur adalah melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat.
Ibnu Abid Dunya menyebutkan hadits dari ‘Abdullah bin Shalih, ia berkata bahwa telah menceritakan padanya Abu Zuhair Yahya bin ‘Athorid Al Qurosyiy, dari bapaknya, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا يرزق الله عبدا الشكر فيحرمه الزيادة
“Allah Ta'ala tidak mengaruniakan syukur pada hamba dan sulit sekali ia mendapatkan tambahan nikmat setelah itu.
Karena Allah Ta’ala berfirman,
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi kalian.”
(QS. Ibrahim: 7) (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4: 124)
Al Hasan Al Bashri berkata, “Sesungguhnya Allah memberi nikmat kepada siapa saja yg Dia kehendaki. Jika seseorang tdk mensyukurinya, maka nikmat tersebut berbalik jadi siksa.”
Ibnul Qayyim berkata, “Oleh karenanya orang yang bersyukur disebut hafizh (orang yang menjaga nikmat). Karena ia benar-benar nikmat itu terus ada dan menjaganya tidak sampai hilang.” (‘Uddatush Shobirin, hal. 148)
Dalam hadits disebutkan,
وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ
“Sesungguhnya seseorang terhalang mendapatkan rezeki karena dosa yang ia perbuat.” (HR. Ibnu Majah no. 4022. Hadits ini adalah hadits dho’if kata Syaikh Al Albani)
Sumber : rumaysho